Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Disusun Oleh:
SITI FAIZAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul laporan
penelitiani ini adalah, ”Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Anak Kelompok A
Melalui Media Kartu Angka Di Ra Muslimat Nu 09 Miftahul Ulum”.
Saya menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini menjadi
lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat khususnya
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................................1
B. PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH.........................................................2
C. . TUJUAN PENELITIAN...............................................................................................2
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................4
KERANGKA TEORI...............................................................................................................4
A. LANDASAN TEORI.....................................................................................................4
1. Kemampuan Mengenal Angka.................................................................................4
2. Media Kartu Angka......................................................................................................5
B. PENELITIAN TERDAHULU.....................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN........................................................................................................9
A. JENIS PENELITIAN....................................................................................................9
B. VARIABEL PENELITIAN...........................................................................................9
C. POPULASI DAN SAMPEL.......................................................................................10
D. JENIS, SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA.................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................14
1. Deskripsi Hasil Siklus I..............................................................................................14
2. Deskripsi Siklus II...................................................................................................18
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT..............................................................25
A. Simpulan...................................................................................................................25
B. Saran.........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia
dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan
perkembangan anak dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam
rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan
yang diberikan pada anak harus memperhatikan berbagai karakteristik yang dimiliki
setiap tahapan perkembangan anak.
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,
pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan
dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan
padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya
dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang
berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan
anak.
Untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
begitu pesat yang disertai dengan tantangan dan rintangan yang harus dihadapi dalam
era kehidupan yang penuh degan persaingan ini, pendidikan anak dari usia dini sangat
menentukan kehidupan bagaimana yang akan dijalani anak nantinya. Saat sekarang
ini terlihat jelas bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi
pula tuntutan kemampuan anak dalam segala bidang termasuk kemampuan anak
dalam aspek kognitif.
Untuk menghadapi hal tersebut di atas dalam rangka mempersiapkan generasi
yang memiliki kompetensi dalam berbagai aspek maka kemampuan anak perlu
ditumbuhkembangkan sejak dini, sesuai dengan tingkat perkembangan, karakter, cara
belajar anak dan jenjang pendidikan yang sedang dijalaninya.
Pada jenjang pendidikan anak usia dini, kemampuan anak dalam ranah
kognitif yaitu dalam mengenal lambang bilangan merupakan salah satu dari
kemampuan dasar anak, disamping kemampuan dalam bidang bahasa, fisik motorik,
dan kemampuan dasar dibidang seni dan kreatifitas. Pengembangan kemampuan
kognitif bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan
1
kognitif tersebut, anak diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika
sederhana.
Kegiatan pengembangan matematika pada anak diorganisir secara terpadu
melalui tema-tema pengembangan yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak
dan pengalaman-pengalaman riil. Pendidik dapat menggunakan media permainan
dalam pengembangan yang memungkinkan anak bekerja dan belajar secara
individual, kelompok dan juga klasikal.
Penggunaan media pada kegiatan pengembangan kognitif anak usia dini,
khususnya dalam pengenalan konsep bilangan bertujuan mengembangkan
pemahaman anak terhadap bilangan dan operasi bilangan dengan benda-benda
konkret sebagai pondasi yang kokoh pada anak untuk mengembangkan kemampuan
matematika pada tahap selanjutnya.
C. . TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik
bagi anak ataupun pendidik, dalam meningkatkan serta memperbaiki proses
pengembangan dalam berhitung, selain itu juga diharapkan bagi peneliti lain dapat
2
mengembangkan penggunaan media atau pendekatan lain guna meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah.
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan
tentang ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan potensi belajar anak usia
dini
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah
Manfaaat penelitian bagi sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dengan penggunaan metode dan media yang tepat dan optimal
sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai contoh untuk sekolah-sekolah yang lain.
b. Bagi pendidik
Manfaat penelitian bagi pendidik yaitu menambah pengetahuan serta
mengembangkan kemampuan pendidik dalam menggunakan metode
pengembangan yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga tercipta suasana
pengembangan yang kreatif dan lebih baik.
c. Bagi anak
Manfaat penelitian bagi anak yaitu dapat meningkatkan kemampuan mengenal
angka dan merangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah angka dan
simbolnya dengan menggunakan media yang menyenangkan.
d. Para pengawas
Manfaat penelitian bagi pengawas yaitu dapat memanfaatkan hasil penelitian ini
sebagai masukan bagi penambahan wawasan dalam kompetensi membimbing
pendidik dalam memilih dan menggunakan strategi pengembangan yang tepat
guna dan tepat sasaran.
e. LP Ma’arif
Manfaat penelitian bagi LP ma’arif yaitu dapat menggunakannya sebagai
masukan dalam rangka pengambilan keputusan untuk kebijakan-kebijakan yang
bermuara kepada program peningkatan kemampuan profesional pendidik.
3
f. Perguruan tinggi sebagai LPTK, semoga hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai masukan dalam kebijakan penyempurnaan materi mata kuliah yang
relevan.
4
BAB II
KERANGKA TEORI
A. LANDASAN TEORI
1. Kemampuan Mengenal Angka
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam
praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang
tepat dalam rangka peningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012). Menurut
Asmani (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan
dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah
kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan
yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan dan bakat-bakat sejenis.
Menurut Iskandar (2011), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata dasar
mampu yang dalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata
sifat/keadaan) melakukan tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa
sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pengertian Angka
Menurut Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol
yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan
10, dapat ditulis dengan dua buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 10).
5
1. Bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah
kelompok.
2. Bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh
juara kesatu, dering telepon, ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan April,
dll.
3. Bilangan nominal, digunakan untuk memberi nama benda, contoh: nomor rumah,
kode pos, nomor lantai/ruang di gedung, jam, uang, dll. Bilangan memiliki
beberapa bentuk/ tampilan (representasi) yang saling berkaitan diantaranya benda
nyata, model mainan, ucapan, simbol (angka atau kata).
Bilangan merupakan suatu konsep tentang bilangan yang terdapat unsur-unsur
penting seperti nama, urutan, bilangan dan Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan
kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:
1. counting (berhitung),
2. onetoonecorrespondence (koresponden satusatu),
3. quality (kuantitas),
4. comparison (perbandingan)
5. recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis-angka).
Anak memiliki kemampuan counting (berhitung) sebelum berusia 3 tahun
bahwa anak mampu menyebutkan urutan bilangan, misalnya satu, dua, tiga, empat,
dan seterusnya. Untuk bisa berhitung anak-anak memulai berhitung dari 1 sampai 9
setelah itu 10 dan seterusnya yaitu bilangan yang terdiri dari 2 angka, misalnya anak
mampu menyebutkan bilangan “sebelas” bukan menyebutkan “sepuluh satu” dan
sebagainya.
Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti tengah, perantara,
dan pengantar, dalam bahasa Arab, media diartikan ssebagai perantara atau pengantar
pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Djamarah (1995:136),
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Purnawati dan Eldarni (2001:4),
media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasi
sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan minat anak sehingga
terjadi proses belajar.
6
Media menurut Gagne(1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Media
menurut Briggs(1970), media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang anak didik untuk belajar.
1) Jenis-jenis media
b) Media gambar
2) Manfaat Media
7
Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat atau perlengkapan yang
digunakan oleh seorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan
angka sesuai dengan tema yang diajarkan. Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi
anak untuk mengingat pelajaran. Alat peraga kartu angka dapat menimbulkan kesan
di hati sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak
akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru.
Semakin kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat
peraga) yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya (Nurani, 2012).
1) Kartu huruf dikembangkan bentuknya ke kartu angka huruf. Satu sisi bertulis
angka, satu sisi bertulis huruf
4) Jika anak mau belajar membaca, permainan dibalik, anak membaca sisi hurufnya
terlebih dahulu baru membuka sisi yang bertulis angka.
8
B. PENELITIAN TERDAHULU
Berdasarkan hasil eksplorasi terhadap penelitian-penelitian terdahulu, peneliti
menemukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.
Meskipun terdapat keterkaitan pembahasan, penelitian ini masih sangat berbeda dengan
penelitian terdahulu. Adapun beberapa penelitian terdahulu tersebut yaitu:
1. “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI
MEDIA KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK PGRI 09 KOTARAJA
KECAMATAN SIKUR” Penelitian ini berfokus kepada anak kelompok A TK PGRI
09 Kotaraja kecamatan Sikur kabupaten Lombok Timur tahun pelajaran 2016/2017
yang berjumlah 29 anak dan terdiri atas 18 anak laki-laki dan 11 anak perempuan
dengan usia rata-rata 5 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok A TK PGRI 09
Kotaraja kecamatan Sikur kabupaten Lombok Timur.
2. “MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA ANAK KELOMPOK A
MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DI PAUD AZZIKRA MALALAK BARAT”
Penelitian ini berfokus pada anak kelompok A PAUD Az Zikra, tahun pelajaran
2015/2016 sebanyak 10 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan, data diperoleh melalui observasi.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) yang dilaksanakan
dengan teknik kolaboratif antara peneliti sebagai sebagai praktisi dengan supervisor 2
sebagai obsever. Oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian yang berbasis
kelas, maka masalah yang diteliti adalah masalah yang muncul di kelas. Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas melalui tindakan nyata yang langsung menyentuh subjek
penelitian.
Hal ini sejalan dengan Suharsimi( 2008:58) yang mengemukakan bahwa
“Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas dan berfokus pada kelas atau proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian di bidang pendidikan yang dilakukan di
kelas dengan tujuan memecahkan masalah-masalah pendidikan serta memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pengembangan.
Hal yang akan ditingkatkan melalui penelitian tindakan kelas ini adalah
kemampuan mengenal angka siswa kelompok A RA Muslimat NU 09 Miftahul Ulum
melalui penggunaan media kartu angka
B. VARIABEL PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang
diarahkan untuk tujuan memperoleh penjelasan yang luas, tentang kejadian (fenomena)
yang ditetapkan sebagai objek penelitian. Penelitian kantitatif merupakan metode untuk
menguji teori-teori tertentu dengan cara penelitian antar variabel. Variabel-variabel ini
dapat diukur dengan menggunakan instrument penelitian sehingga data yang terdiri dari
angka-angka dapat dianalisis.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
perkembangan kognitif pada anak pretest dan posttest. Penelitian deskriptif ini
dilakukan pada satu kelompok yang diamati berupa perkembngan kognitif anak sebelum
10
diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan berupa stimulus. Rumus One
Group Pretes Posttest sebagai berikut:
Pretest Treatment Postest
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Pretest (Sebelum diberikan perlakuan)
X : Treatment (Perlakuan)
O2 : Postest (Setelah diberikan perlakuan)
11
1. Anak dapat
menyebutkan nama
angka
2. Anak dapat
menyebutkan nama
angka yang ditunjuk
3. Anak dapat
mengurutkan sesuai
urutannya
4. Anak dapat
menyesuaikan
angka sesuai
gambar
d. Refleksi
12
Peneliti mengecek kegiatan yang dilakukan anak berdasarkan indikator. Aspek yang
diamati pendidik melalui pedoman ini adalah yang berkaitan dengan proses pengembangan.
Format ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana
yang sudah disusun sebelumnya. Format observasi dari peningkatan kemampuan mengenal
angka anak melalui media kartu angka dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Format Observasi
No Aspek yang diamati BSB BSH MB BB
f % F % f % f %
1. Anak dapat
menyebutkan nama
angka
2. Anak dapat menyebut
nama angka yang
ditunjuk
3. Anak bisa membuat
urutan angka dengan
benar
4. Anak dapat
memasangkan angka
sesuai gambar
b. Dokomentasi
Pneliti mendokumentasikan berupa RKH, lembar observasi dan toto yang diambil
waktu pengembangan berlangsung.
c.Teknik Analisis Data
Setelah teknik pengumpulan data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif. Dengan menggunakan rumus dari Haryadi(2009:24)
sebagai berikut:
P = F/N X100 %
keterangan p= persentase yang dilakukan
f= frekuensi nilai anak
n=jumlah anak
13
Untuk menentukan keaktifan anak berdasarkan capaian yang diperoleh seperti:BSB,
BSH, MB,BB ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
KLASIFIKASI PERSENTASE
BSB 75-100%
BSH 50-74%
MB 25-49%
BB 0-24%
14
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil temuan penelitian dalam upaya
meningkatkan kemampuan mengenal angka anak melalui media kartu angka di RA MNU 09 .
Temuan-temuan penelitian tersebut akan diuraikan berdasarkan siklus-siklus pengembangan.
Pelaksanaan tindakan dibagi menjadi 2 siklus, data dari setiap siklus ersebut akan
dipaparkan secara terpisah antara siklus 1 dengan siklus berikutnya. Pemisahan itni dilakukan
agar peningkatan perkembangan anak dari kedua siklus ini dapat terlihat dengan jelas. Hasil
penelitian dari setiap siklus dapat dideskripsikan sebagai berikut:
perencanaan pengamatan
Siklus 1
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Siklus 2
Refleksi
Siklus
selanjutnya
15
RENCANA KEGIATAN SIKLUS I
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
Keterangan
BSB :Berkembang Sangat Baik
BSH :Berkembang Sesuai Harapan
16
MB :Mulai Berkembang
BB :Belum Berkembang
Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi tentang pengenalan angka melalui media
kartu angka yang bervariasi pada kondisi sebelum tindakan adalah:
Aspek 1, anak yang mampu menyebutkan nama angka berkembang sangat baik
adalah sebanyak 1 orang dengan persentase 10%,anak yang mampu menyebutkan nama
angka berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 6 anak dengan persentase 40%, anak
yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka mulai berkembang sebanyak 7 anak
dengan persentase 50% sedangkan anak yang belum berkembang sama sekali dalam
menyebutkan nama angka dan sangat perlu bimbingan sudah tidak ada dengan persentase
0%.
Aspek 2, anak yang mampu menyebutkan nama angka yang ditunjuk berkembang
sangat baik sebanyak 3 orang dengan persentase 10%, anak yang mampu menyebutka nama
angka yang ditunjuk berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 5 orang dengan persentase
30%, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka yang ditunjuk baru mulai
berkembang sebanyak 8 orang dengan persentase 60%, sedangkan anak yang sama sekali
belum berkembang dalam menyebutkan nama angka yang ditunjuk adalah sudah tidak ada
dengan persentase 0%.
Aspek 3, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka sesuai urutannya
berkembang sangat baik tidak ada dengan persentase 0%, anak yang yang memiliki
kemampuan menyusun angka sesuai urutannya berkembang sesuai harapan sebanyak 5 anak
dengan persentase 30 %, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka baru mulai
berkembang sebanyak 14 anak dengan persentase 70 %, sedangkan anak yang belum
berkembang sama sekali dalam menyusun angka sesuai urutannya sudah tidak ada dengan
persentase 0 %.
Aspek 4, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar
berkembang sangat baik sebanyak 2 orang dengan persentase 10%, anak yang yang memiliki
kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar berkembang sesuai harapan sebanyak 5
orang dengan persentase 40 %, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai
gambar baru mulai berkembang sebanyak 7 orang dengan persentase 50 %, sedangkan anak
yang belum berkembang sama sekali dalam menyebutkan angka sesuai gambar sudah tidak
ada dengan persentase 0 %
17
Peningkatan kemampuan anak dalam mengenal angka pada pertemuan ketiga siklus I
dapat dilihat pada grafik berikut ini:
80
70
60
50
40
30
20
10
0 BSB
ka uk ya r
ng nj nn ba BSH
a itu ta am MB
a ru ig
m gd ia u ua
na ya
n
es BB
n u
tka gka ses kas
bu an ka an
g
nye an ang n
e tk n ka
m bu su ut
pu ye yu yeb
am en en en
M M m m
pu pu
am am
M M
Pada grafik di atas terlihat peningkatan yang sangat baik pada perkembangan
kemampuan mengenal angka anak. Persentase anak yang mendapatkan nilai berkembang
sangat baik sudah mencapai 30%, anak yang mendapatkan nilai berkembang sesuai harapan
naik menjadi 35%, anak dengan nilai mulai berkembang mulai berkurang menjadi 57,5% dan
anak dengan nilai belum berkembang sudah tidak ditemukan lagi.
4) Refleksi
d. Refleksi Siklus I
Dari hasil pengolahan data pada siklus I sebanyak tiga kali pertemuan masih
menunjukan hasil yang belum memuaskan untuk kemampuan anak dalam mengenal lambang
bilangan atau angka walaupun sudah mengalami peningkatan. Untuk itu penelitian akan
18
dilanjutkan pada siklus II. Tidak memuaskannya hasil yang dicapai pada siklus I diduga
karena beberapa penyebab diantaranya adalah kurang bervariasinya permainan yang
dilakukan dalam pemanfaatan kartu angka. Oleh karena itu pada siklus II peneliti akan
melakukan perbaikan lagi dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan melalui media
kartu angka. Dalam pelaksanaannya peneliti akan melibatkan anak secara aktif dalam semua
kegiatan pembelajaran mengenal angka sehingga tidak ada lagi anak yang kurang
mendapatkan kesempatan dalan kegiatan pembelajaran.
Adapun perbaikan yang akan dilakukan pada kegiatan siklus II pertemuan 1 sampai
pertemuan ke 3 adalah :
a. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada anak yang masih rendah kemampuannya
dalam menyebutkan nama angka.
b. Mendampingi anak dan memberi arahan pada anak yang masih kesulitan dalam
menghafalkan nama – nama angka.
c. Melakukan arahan secara terus menerus pada anak yang masih kesulitan menyusun
angka sesuai dengan urutan yang benar.
d. Guru akan berusaha meningkatkan penggunaan media pembelajaran melalui media kartu
angka berwarna dengan cara pemberian reword berupa bintang pada anak agar anak lebih
tertarik dan bersemangat untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga kemampuan
mengenal angka anak akan lebih meningkat lagi.
RENCANA KEGIATAN
RKH Ke Pembukaan Inti Penutup
I Menyanyi Menempel kartu Bercerita tentang
individual, angka pada gambar manfaat matahari
lagu“bintang kecil” yang sudah disediakan
II Menyanyi individual Melanjutkan penulisan Menceritakan
angka yang belum pengalaman
“bintang kecil”
selesai melihat bulan sabit
disertai dengan
gerakan
III Menghitung kata Menulis dengan Bercerita tentang
dalam lagu “bintang tulisan nama angka akibat jika tidak
kecil” ada matahari
2. Deskripsi Siklus II
Satu siklus untuk siklus II yang Telah disusun.
19
2. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilakukan setelah melakukan refleksi hasil dari siklus I. Pelaksanaan tindakan
pada siklus II sama dengan siklus I yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Keterangan
BSB : Berkembang Sangat Baik
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi tentang pengenalan angka melalui media
kartu angka yang bervariasi pada kondisi sebelum tindakan adalah:
Aspek 1, anak yang mampu menyebutkan nama angka berkembang sangat baik
adalah sebanyak 9 orang dengan persentase 60%,anak yang mampu menyebutkan nama
angka berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 5 orang dengan persentase 40%, anak
yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka mulai berkembang sudah tidak
ditemukan lagi dan juga anak yang belum berkembang sama sekali dalam menyebutkan nama
angka juga sudah tidak ditemukan lagi .
Aspek 2, anak yang mampu menyebutkan nama angka yang ditunjuk berkembang
sangat baik sebanyak 9 orang dengan persentase 60%, anak yang mampu menyebutka nama
angka yang ditunjuk berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 4 orang dengan
persentase30%, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka yang ditunjuk
20
baru mulai berkembang sebanyak 2 orang dengan persentase 10%, sedangkan anak yang
sama sekali belum berkembang dalam menyebutkan nama angka sudah tidak ada.
Aspek 3, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka sesuai urutannya
berkembang sangat baik sebanyak 12 orang dengan persentase 70%, anak yang yang
memiliki kemampuan menyusun angka sesuai urutannya berkembang sesuai harapan
sebanyak 4 orang dengan persentase 30 %, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka
baru mulai berkembang sudah tidak ada, dan anak yang belum berkembang sama sekali
dalam menyusun angka sesuai urutannya juga sudah tidak ada.
Aspek 4, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar
berkembang sangat baik sebanyak 13 orang dengan persentase 70%, anak yang yang
memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar berkembang sesuai harapan
sebanyak 4 orang dengan persentase 30 %, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan
angka sesuai gambar sudah tidak ada juga anak yang belum berkembang sama sekali dalam
menyebutkan angka sesuai gambar sudah tidak ada.
80
70
60
50
40
BSB
30 BSH
MB
20 BB
10
0
Mampu Menyebutkan Mampu menyusun Mampu
menyebutkan angka yang angka sesuai menyebutkan
nama angka ditunjuk urutannya angka sesuai
gambar
4. Refleksi
Hasil refleksi dari siklus 1I pertemuan ketiga pada siklus I sampai pertemuan ke tiga siklus II
terlihat peningkatan kemampuan mengenal angka anak melalui media kartu angka.
Kemampuan mengenal angka anak dengan aspek BSB berkembang menjadi 65 %
21
d. Refleksi Siklus II
Pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga kemudian diolah secara Keseluruhan tga kali
pertemuan yang dilakukan pada siklus II ini.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada siklus 1I sebanyak 3 kali
pertemuan, guru menemukan bahwa :
Analisis data yang dilakukan selama penelitian pada siklus I telihat ada
peningkatan terhadap kemampuan mengenal angka anak melalui media kartu angka di
PAUD Az-zikra Malalak Barat. Data kuantitatif keseluruhan anak dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
22
2 Menyebutka 10 20 60 10 10 20 60 10 10 30 60 0
n angka
yang
ditunjuk
3 Mampu 0 10 80 10 0 20 80 0 0 30 70 0
menyusun
angka sesuai
urutan
4 Mampu 0 10 70 20 0 1 80 1 1 4 5 0
menyebutka
n angka
sesuai
gambar
Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi tentang pengenalan angka melalui media
kartu angka yang bervariasi pada kondisi setelah siklus 1 adalah:
Aspek 1, anak yang mampu menyebutkan nama angka berkembang sangat baik
adalah sebanyak 3 anak dengan persentase 10%,anak yang mampu menyebutkan nama angka
berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 5 anak dengan persentase 30%, anak yang
memiliki kemampuan menyebutkan nama angka mulai berkembang sebanyak 8 anak dengan
persentase 50% sedangkan anak yang belum berkembang sama sekali dalam menyebutkan
nama angka dan sangat perlu bimbingan yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 10%.
Aspek 2, anak yang mampu menyebutkan nama angka yang ditunjuk berkembang
sangat baik sebanyak 3 anak dengan persentase 10%, anak yang mampu menyebutkan nama
angka yang ditunjuk berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 3 orang dengan persentase
20%, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka yang ditunjuk baru mulai
berkembang sebanyak 7 orang dengan persentase 60%, sedangkan anak yang sama sekali
belum berkembang dalam menyebutkan nama nagka yang ditunjuk adalah sebanyak 2 anak
dengan persentase 10%.
Aspek 3, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka sesuai urutannya
berkembang sangat baik belum ada dengan persentase 0%, anak yang yang memiliki
kemampuan menyusun angka sesuai urutannya berkembang sesuai harapan sebanyak 4 anak
dengan persentase 20%, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka baru mulai
berkembang sebanyak 13 orang dengan persentase 80 %, sedangkan anak yang belum
berkembang sama sekali dalam menyusun angka sesuai urutannya sudah tidak ada dengan
persentase 0 %.
23
Aspek 4, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar
berkembang sangat baik belum ada dengan persentase 0%, anak yang yang memiliki
kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar berkembang sesuai harapan sebanyak 3 anak
dengan persentase 10%, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar
baru mulai berkembang sebanyak 13 anak dengan persentase 80 %, sedangkan anak yang
belum berkembang sama sekali dalam menyebutkan angka sesuai gambar sebanyak 1 anak
dengan persentase 10 %.
Peningkatan kemampuan mengenal angka anak melalui media kartu angka pada pertemuan
pertama dengan nilai berkembang sangat baik sudah mulai muncul yaitu 10%, pada
pertemuan kedua naik menjadi 20% dan pada pertemuan ketiga menjadi 30%. Anak dengan
nilai berkembang sesuai harapan pada pertemuan pertama 15%, pada pertemuan kedua
menjadi 20% dan pada pertemuan ketiga menjadi 35%.
Berdasarkan uraian di atas, maka penggunaan media kartu angka yang bervariasi
dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka anak, hal ini terbukti dari pengolahan
sebagian besar anak melalui media kartu angka sudah dapat mengenal angka. Pada saat
penelitian.
24
Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Kemampuan Mengenal Angka Anak
Melalui Media Kartu Angka Pada Siklus II
Aspek 1, anak yang mampu menyebutkan nama angka berkembang sangat baik
adalah sebanyak 10 orang dengan persentase 60%,anak yang mampu menyebutkan nama
angka berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 7 orang dengan persentase 40%, anak
yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka mulai berkembang sudah tidak
ditemukan lagi dan juga anak yang belum berkembang sama sekali dalam menyebutkan nama
angka juga sudah tidak ditemukan lagi .
Aspek 2, anak yang mampu menyebutkan nama angka yang ditunjuk berkembang
sangat baik sebanyak 9 orang dengan persentase 60%, anak yang mampu menyebutka nama
angka yang ditunjuk berkembang sesuai harapan adalah sebanyak 5 orang dengan persentase
30%, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan nama angka yang ditunjuk baru mulai
25
berkembang sebanyak 3 anak dengan persentase 10%, sedangkan anak yang sama sekali
belum berkembang dalam menyebutkan nama angka sudah tidak ada.
Aspek 3, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka sesuai urutannya
berkembang sangat baik sebanyak 12 orang dengan persentase 70%, anak yang yang
memiliki kemampuan menyusun angka sesuai urutannya berkembang sesuai harapan
sebanyak 5 orang dengan persentase 30 %, anak yang memiliki kemampuan menyusun angka
baru mulai berkembang sudah tidak ada, dan anak yang belum berkembang sama sekali
dalam menyusun angka sesuai urutannya juga sudah tidak ada.
Aspek 4, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar
berkembang sangat baik sebanyak 15 orang dengan persentase 85%, anak yang yang
memiliki kemampuan menyebutkan angka sesuai gambar berkembang sesuai harapan
sebanyak 2 orang dengan persentase 5 %, anak yang memiliki kemampuan menyebutkan
angka sesuai gambar sudah tidak ada juga anak yang belum berkembang sama sekali dalam
menyebutkan angka sesuai gambar sudah tidak ada.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
26
1. Pihak sekolah sebaiknya menyediakan media-media yang dapat mengembangkan
kemampuan mengenal angka bagi anak melalui berbagai macam media yang
bervariasi.
2. Pendidik dapat menggunakan media kartu angka yang bergambar unik dan sesuai
dengan karakteristik anak.
3. Pendidik dapat menggunakan pencampuran metode seperti metode pendekatan
emosional dengan anak agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
4. Pendidik dapat meningkatkan latihan dan bmbingan bagi anak yang belum paham
dan belum mengenal angka.
5. Peneliti telah berhasil melaksanakannya dengan menggunakan subjek penelitian
siswa Kelompok A RA Muslimat NU 09 Miftahul Ulum dengan harapan guru dapat
memahami terus kebutuhan dan masalah anak dalam belajar.
6. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan PKP ini sebagai sumber ilmu dan
menambah wawasan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Kayvan, Umy.2009. Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta: Media Kita.
Nurani, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :PT Indeks
Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Universitas Terbuka
28
LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK