Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH

PERHITUNGAN BESAR DAYA LISTRIK PADA BEBAN SISTIM


PENGKONDISIIAN UDARA DI RUANG

Oleh

Nama Kelompok :

1. Sasnaya Aulia
2. Sinok Ariyanti
3. Tia Mutiara
4. Sita Thoyyibah

SMA NEGERI 1 WARUREJA


2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulisan
karya ilmiah berjudul Menghitung Konsumsi Energi Listrik Dan Perawatan
Pada Beban AC Di Ruangang kuliah.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Demi perbaikan karya ilmiah ini kearah yang lebih
baik, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Warureja, September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN.

Penggunaan dan kebutuhan energi listrik berperan penting dalam kegiatan


sehari- hari baik dibidang industri, transportasi, komunikasi dan lain-lain. Selain
mempunyai manfaat perkembangan teknologi juga mempunyai dampak negetif
dengan semakin bertambahnya konsumsi energi listrik terutama penggunaan
peralatan Pengkondisian Udara di ruang ruang kuliah yang tergolong central
untuk kenyaman. Penggunaan peralatan Pengkondisian Udara membutuhkan
daya Listrik yang besar serta cara perawatan yang dilakukan berkala dan secara
kontinu . Hal tersebut perlu di teliti untuk mengetahui besar kebutuhan konsumsi
energi listrik yang dipakai serta melakukan perawatan untuk beban peralatan
pengkondisian udara .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran dalam latar belakang diatas, maka perumusan pada


penelitian tentang penyegar udara adalah bagaimana cara mengetahui besar
konsumsi energi listrik dan cara melakukan perawatan pada beban peralatan
pengkondisian uadra di ruang kuliah .

1.3 Batasan Masalah


Untuk mempertegas lingkup permasalahan dan memper-mudah pencapaian
tujuan dari penulisan karya ilmiah ini , maka hanya dihitung besar konsumsi energi
listrik dan perawatan beban peralatan pengkondisian udara.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Energi Listrik .


Energi yang dimanfaatkan dalam kebutuhan masyarakat pada umumnya berupa
energi (tenaga) listrik. Energi yang dimanfaatkan untuk perlatan listrik dalam
menghidupkan motor, lampupenerangan, pemanasan, pendinginan atau untuk
menggerakan kembali peralatan mekanik agar mendapatkan energi dalam bentuk
lain.
Energi dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain tenaga air, minyak bumi,
batu bara, tenaga tangin, tenaga panas bumi, nuklir, matahari, dan energi lainnya.
Besar Energi listrik yang di hasilkan mulai dari beberapa volt sampai ribuan
hingga jutaan volt.
Energi (tenaga) listrik merupakan energiyang sangat fleksibel, karena energi
listrik dapat dengan mudah diubah menjadi energi lain, misalnya energi/tenaga
listrik dikonversikan menjadi energi-panas, energi-gerak, energi-cahaya, dan
energi-lainnya. Energi listrik

sangat dibutuhkan. Penggunaan energi/tenaga listrik sekarang sudah banyak


(luas) sekali, dan masyarakat sudah amat bergantung pada keperluan
energi/tenaga listrik.

2.2 Sistim Perindahan Panas Aliran.


Pada sistim perpindahan panas aliran diperlukan keseimbangan energi yang
berhubungan dengan aliran dinamika fluida dan analisa lapisan batas. Gaya
viscous menentukan Lapisan batas fluida yang menggambar shear strees dantara
lapisan fluida dan didefenisikan sebagai berikut.

2 .3 Beban Panas Ruangan


Ruangan yang mempergunakan alat penyegaran udara ( air Conditioner
) beban kalor meliputi beban kalor ruangan dan beban kalor alat penyegar udara
yang ada dalam ruangan.
Kondisi ini dapat di lihat pada gambar 2.-2 seperti berikut
Ga mbar 2.2 Prinsip Kerja Penyegaran Udara;

Hasil perhitungan Perbandingan pencampuran lembab udara penyegar dari hasil


perhitungan dapat Di bandinkan dengan nilai pada gambar 2.3 sebagai berikut

Gambar 2.3 Prinsip Pendinginan Udara.


2.4 Sistem Pengkondisian Udara
Sistem Pengkondisian udara merupakan suatu proses mendinginkan atau
memanaskan udara, sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang
diinginkan dan juga dapat mengatur aliran udara serta kebersihannya. Pada sistem
pengkondisian tidak hanya mengontrol suhu ruangan , melainkan juga menjaga
kelembaban, tingkat kebersihan (sesuai dengan kelas ruangan yang
dipersyaratkan), tekanan udara .. Sehingga, sistem tata udara sangatlah diperlukan
demi menghasilkan kualitas udara yang baik .
Dalam sistem pengkondisian udara, komponen yang mengatur sistem tata udara
ini disebut Air Handling Unit (AHU). Disebut unit, karena AHU terdiri dari
beberapa alat yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Pada
umumnys, unsur dari sistem penyegaran udara terdiri-dari:
a. Kumparan Pendingin (Evaporator) berguna untuk media-penukar
panas antara udara yang akan dialirkan secara bersamaan dengan
refrigen.
b. Sistem Pembagi/Distribusian (Ducing-pipa) berguna sebagai pembagi
atau pemutar/penggerak udara-dari Air-Handling-Unit (AHU) mrnuju
bilik/ruangan.
c. Sistem peralatan yang bermanfaat untuk mengangkut refrigan (kipas/pompa).
d. Sistem peralatan yang dapat memindahkan panas antara refrigran ke
bilik/ruang.
e. Saringan refrigran bermanfaat untuk memfilter udara yang dialirkan
agar diperoleh udara yang bersih bebeas debu atau kuman.
Sistem HVAC pengaruhnya sangat vital bagi para pengguna energi listrik
terutama industri-industri besar yang dipenuhi motor-motor dan mesin-mesin
sehingga harus selalu dijaga suhu
dan kelembabannya, selain itu juga pada gedung-gedung perkantoran yang
dipenuhi peralatan komputer yang perlu dijaga kelembaban udaranya. Sistem
HVAC mempunyai tiga komponen utama yaitu: a. Heating
Sistem ini banyak digunakan di daerah-daerah yang beriklim dingin, sepanjang
musim didominasi dengan suhu yang dingin. Heating tersusun oleh beberapa
bagian penting antara lain boiler, furnace, heat pump, radiator, dan hydronic.
Furnace berfungsi sebagai sumber panas yang ditransfer ke media air bernama
hydronic di boiler, hydronic menuju ke radiator untuk memindahkan panas yang
dikandungnya ke udara yang tersirkulasi. Udara inilah yang digunakan untuk
ruangan. b.Ventilation
Ventilation adalah proses untuk mengalirkan udara dari dan menuju ruangan,
bertujuan untuk membuang debu, kelembaban, bau-bauan yang tidak sedap,
karbon dioksida
,panas, bakteri di udara,serta meregenerasi oksigen di dalam ruangan. Ada dua jenis
ventilasi, yaitu forced ventilation dan natural ventilation. Forced ventilation
adalah sistem ventilasi yang menggunakan bantuan fan atau kipas untuk
mensirkulasikan udara

Gambar 2.4 Rangkaian listrik Air Conditioning (AC)


AC atau pengkondisian udara, menggunakan prinsip siklus mesin pendingin,
yang terdiri dari beberapa bagian penting yaitu refrigant, kompresor, heat-
exchanger, dan katup ekspansi. Prinsip kerja suatu AC sama seperti prinsip kerja
suatu pendingin air hanya saja.
pada pendingin air terdapat suatu fan untuk mendinginkan kondensor, sedangkan
pada pengkondisian udara, terdapat satu fan/blower lagi untuk mensirkulasikan
udara dingin dalam ruangan. jika menggunakan media liquid chiller energi yang
dibutuhkan untuk operasional AC lebih rendah bila dibandingkan tanpa
menggunakan liquid chiller. Sehingga proses kerjanya adalah udara yang
tersirkulasi panasnya melalui heat exchanger oleh liquid chiller di satu komponen
bernama Air Handling Unit (AHU). Sedangkan panas dari liquid chiller diserap
oleh refrigerant
melalui heat exchanger yang lainnya. Jadi ada semacam proses pendinginan
bertingkat didalamnya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. 4
2. 5 Daya dan Energi Listrik
Daya merupakan kecepatan dilakukan usaha. Semakin cepat usaha yang
dikerjakan oleh gaya, semakin besar daya yang didapat. DalamSI, daya diukur
dalam satuan watt (W), dan dapat diukur dalam satuan kilowatt (kW), dimana
satu kilowatt nilainya setara dengan 1000 W.
pada pendingin air terdapat suatu fan untuk mendinginkan kondensor, sedangkan
pada pengkondisian udara, terdapat satu fan/blower lagi untuk mensirkulasikan
udara dingin dalam ruangan. jika menggunakan media liquid chiller energi yang
dibutuhkan untuk operasional AC lebih rendah bila dibandingkan tanpa
menggunakan liquid chiller. Sehingga proses kerjanya adalah udara yang
tersirkulasi panasnya melalui heat exchanger oleh liquid chiller di satu komponen
bernama Air Handling Unit (AHU). Sedangkan panas dari liquid chiller diserap
oleh refrigerant
melalui heat exchanger yang lainnya. Jadi ada semacam proses pendinginan
bertingkat didalamnya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. 4

2. 5 Daya dan Energi Listrik


Daya merupakan kecepatan dilakukan usaha. Semakin cepat usaha yang
dikerjakan oleh gaya, semakin besar daya yang didapat. DalamSI, daya diukur
dalam satuan watt (W), dan dapat diukur dalam satuan kilowatt (kW), dimana
satu kilowatt nilainya setara dengan 1000 W.
Daya merupakan perkalian antara tegangan yang disuplai dengan arus yang
mengalir pada peralatan, sesuai persamaan:
P  V .I
2.6 Perhitungan Beban Kalor di dalam Daerah Tepi Ruang
Perhitungan beban kalor di dalam daerah tepi ruang ditentukan oleh besar
beban kalor sensibel dan besar beban kalor laten. Faktor tranmisi radiasi matahari
melalui “ window pane “ menentukan besar beban kalor. Bila cendela – cendela
dibayangi oleh gedung maka pengaruh transmisi matahari kecil. Nilai Faktor
tranmisi radiasi mata hari di berikan pada tabel 2.1 berikut.

2.7 Temperatur Gas Refrigeran Keluar.


Selama proses kompressigi tekanan gas dan temperatur gas keluar
besarnya akan naik ,laju kenaikan temperatur bergantung dari jenis gas
refrlamigeran yang dipergunakan pada alat penyegaran udara. Bila dalam proses
kompressi tidak ada perubahan kalor maka temperatur gas keluaran di berikan
sebagai berikut

Untuk memilih AC yang sesuai dengan kebutuhan, maka ada 3 jenis yang penting
untuk diperhatikan yakni:
a. Cooling load (beban pendinginan), bergantung dari beberapa
faktor yaitu luas ruangan, ukuran dan posisi jendela, jumlah orang,
jumlah beban listrik, dan jumlah lampu didalam ruangan.
b. Daya listrik (watt)

c. HP kompresor

Satuan HP (Paard Kracht) atau sering tersebut dengan daya kuda ,


merupakan satuan daya pada kompresor alat penyegaran udara yang
menunjukkan berapa besar energi diserap kompresor saat kompresor di
operasikan. .. Setelah ditentukan besar nilai satuan BTU/h maka
selanjutnya dikonversikan ke dalam satuan HP. Dimana 1 HP setara
dengan 9000 BTU/h
-10000 BTU/h dan 1 HP = 0,746 kW
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Data

Selelah dilkukan pengukuran dan perhitunagn di peroleh besar daya pelaralatan


peyegaran udara di ruang prodi fisika fmipa unud yang di tunjukan pada Tabel
3.1. berikut
Tabel 3.1 Data Hasil perhitungan Beban Penyegaran Udara di prodi fisika

No. Ruang ruang prodi Merek Type Kap Daya 1 Total


fisika (HP)
HP(kW) kW

1 Ruang Kajur Politron Wall Splite 2,5 0,746 1,865

2 Ruang BHA Politron Wall Splite 2,5 0,746 1,865

3 Ruang BHA Politron Wall Splite 2 0,746 1,492

4 Ruang Lab fis Das Politron Wall Splite 2,5 0,746 1,865

5 Ruang BHC Politron Wall Splite 1,5 0,746 1,119

6 Ruang Sidang Politron Wall Splite 2,5 0,746 1,865

7 Ruang Lab Politron Wall Splite 2,5 0,746 1,865


Komputer

8 Ruang Lab Gel Politron Wall Splite 1,5 0,746 1,119


Optik

9 Ruang Lab Elektro Politron Wall Splite 1,5 0,746 1,119

10 Ruang Dosen Politron Wall Splite 1,5 0,746 1,119

Jumlah: 15,293
Berdasarkan data yang diperoleh selama bulan januari – maret maka selanjutnya dihitung
konsumsi energi total AC per hari dengan waktu tunda mati outdoor AC kira-kira selama
30 menit , berikut didapatkan perhitungan konsumsi energi selama satu hari
yang dapat dilihat pada Tabel 3,2
Tabel 3.2 Perhitungan konsumsi energi pada beban AC di Prodi fisika

Waktu
Kap Daya 1 Energi AC
No. Ruang Prodi Fisika (HP) HP(kW) Operasional/hari (kWH)/hari
(Jam)

1 Ruang Kajur 2,5 0,746 8 14,920

2 Ruang BHA 2,5 0,746 8 14,920

3 Ruang BHA 2 0,746 8 11,936

4 Ruang Lab Fis Das 2,5 0,746 9,5 17,717

5 Ruang HBC 1,5 0,746 6,5 7,273

6 Ruang Sidang 2,5 0,746 8 14,920

7 Ruang Laab 2,5 0,746 9,5 17,717


Komputer

8 Ruang Lab Gel Optik 1,5 0,746 6,5 7,273

3.2 Pembahasan
Dalam perawatan AC perlu dilakukan perawatan berkala 3 bulan sekali dengan
mencuci indoor dan outdoor AC dengan alat cuci AC yang fungsinya untuk
membersihkan debu-debu di bagian kipas blower indoor AC serta pipa
condenser agar memberikan sirkulasi udara bersih dikeluarkan dari AC.
Langkah kedua mengecek berapa arus yang dihasilkan dengan menggunakan
tang ampere. AC dengan kapasitas kompresor 2,5 HP tekanan gas freon R22
idealnya antara 65-70 psi dan besar arus dari 7,0 – 11,9 Ampere, sedangkan
tekanan gas freon R410 antara 110-140 psi dengan besar arus dari 7,0 – 11,9
Ampere . jika terjadi kebocoran gas pada pipa condenser dilakukan pencegahan
dengan memberikan busa sabun agar dapat dicek dimana letak kebocoran dan
dilakukan pengelasan di daerah kebocoran tersebut. . Penggunaan timer switch
memungkinkan membantu kerja AC tidak terus-menerus beroprasi dan
mengakibatkan berkurangnya konsumsi energi listrik. Dari perhitungan yang
dilakukan pada beban AC di ruang prodi fisika fmipa dalam sehari kurang
lebih sebesar 122,901 kWh/jam.

IV KESIMPULAN.

Dari hasil pembehasan dapat di simpulkan

1.. Dibutuhkan perawatan yang berkala dan kontinu pada peralatan penyegaran
udara- Agar bebab daya lebih hemat.
2 Dipilih refrigeran yang mengasilkan temperatur keluaran kecil agar tidak
minim Bulkan panas pada kompresor.
3 Penempatan AC di harapkan sesuai dengan jumlah beban yang ada di ruangan.
DAFTAR PUSTAKA.

1 J.P Holman : Heat Transfer , Mc Crow Hill Internasional Sidney 1980.

2 James L. Threlkill : Thermal Evironmental, Engineering, Prenvice Hall ,1982

3 Wiranto Aris Munandar-Heizo Saito : Penyegaran Udara , PT Pradnya


Paramita Jakarta, 1981.

Anda mungkin juga menyukai