Anda di halaman 1dari 13

Rumat adat dari Jawa Barat ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Islam di wilayah

tersebut. Rumah yang sering disebut Keraton Kasepuhan ini sebenarnya merupakan
perluasan dari Keraton Pakungwati. Tidak heran bila pintu utama keraton terlihat unik
dan menawan.
Baju adat dari Gorontalo ini memiliki 4 jenis warna yaitu hijau, merah, kuning
keemasan, dan ungu.
Rumah Dulohupa ini memiliki tiang kayu sebagai penopang dan juga penghias. Di kedua
sisi rumah terdapat tangga,yang merupakan lambang dari tangga adat Gorontalo, yaitu
Tolitihu. 

Pakaian adat dari provinsi Bengkulu ini bernama baju betabur dan rok songket untuk
perempuan serta baju betabur, celana, dan kain songket berbahan beludru untuk laki-
laki.
Rumah adat dari Bengkulu ini memiliki tiang penopang dan menggunakan kayu khusus
untuk membuatnya, yaitu kayu Medang Kemuning. Untuk memasuki rumah ini, Anda
juga harus menggunakan tangga, yang berada pada bagian depan rumah.
Sama seperti rumah adat dari Riau, masyarakat Bengkulu menggunakan rumah ini untuk
acara adat saja, bukan untuk menjadi tempat tinggal. 

Aesan gede merupakan baju daerah Sumatera Selatan yang sering digunakan ketika
acara pernikahan.
Pakaian adat ini dikenal dengan Swarnadwipa atau Pulau Emas karena dihiasi oleh
perhiasan emas.
Rumah adat satu ini memiliki bentuk yang sesuai dengan namanya, yaitu menyerupai
limas. Tamu yang berkunjung ke rumah ini harus singgah ke ruang atas atau teras rumah.
Hal ini merupakan tradisi masyarakat Sumatera Selatan agar dapat merasakan budaya
mereka, yang tampak pada ukiran di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai