Laporan Karya Tulis Masjid Al Jabar
Laporan Karya Tulis Masjid Al Jabar
Laporan Karya Tulis Masjid Al Jabar
KE MASJID AL JABAR
Disusun Oleh :
1. Afifah Lintang Ocktaviani
2. Resti Pramesti
3. Naelun Najah
4. Finzah Risvanaya
5. Nanda Mario Stiven
6. Muhammad Fahmi Idris
7. Wisnu Anugerah
Kelas : VIII D
MTs NU 01 WARUREJA
Jln. Raya Kendayakan, Kec.Warureja,Kab. Tegal
TAHUN 2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis yang berjudul “ Laporan Karya Tulis Ke Masjid Al Jabar” ini telah
disetujui oleh Pembimbing dan disyahkan pada :
Hari :
Tanggal :
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Genggamlah dunia sebelum dunia menggenggammu
Hidup adalah pelajaran tentang kerendahan hati
Kegagalan terjadi karena terlalu banyak berencana tapi sedikit berpikir
Jika orang lain bisa, maka aku juga termasuk bisa
Belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak
Kesuksesan tidak akan bertahan jika dicapai dengan jalan pintas
PERSEMBAHAN :
Laporan Karya tulis ini persembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu tersayang
2. Bapak Kepala MTs NU 01 Warureja.
3. Guru Pembimbing.
4. Bapak/ Ibu Guru beserta Staff TU.
5. Adik dan Kaka Kelas VII dan IX.
6. Para pembaca yang budiman
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................2
C. Rumus Masalah..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Kota Bandung.................................................................................................3
B. Sejarah Masjid Al Jabbar ..............................................................................4
C. Keistimewaan Masjid Al Jabbar ....................................................................6
D. Lokasi dan Fasilitas Di Masjid Al Jabbar .....................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................12
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid dalam pengertian khusus yaita tempat atau bangunan yang dibangun
khusus untuk menjalankan ibadah, terutama shalat berjama'ah bagi umat islam,
Masjid tidak hanya tempat untuk melakukan ibadah, banyak kegiatan keagamaan
didalamnya termasuk Maspd Jami Al-Jabbar yang ada di kelurahan jatihandap.
Adapun kegiatan keagamaan yang dilakukan seperti, pengajian in rabo dan
kamis, istogota istifa tiap bulan, PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), buka bersama
Ta'jilan, kuliah ramadhan, MDTA (Maranyah Diniyah Takmiliyah Awadiyah), unit
pengumpulan zakat, pondok aqiqah Al-Jabbar, dan pemotongan hewan qurban.
Dari banyaknya kegiatan yang diselenggarakan, tidak semua kegiatan tersebut
berjalan dengan efektif. Disebabkan dalam penyebaran informasi kegiatannya masih
memanfaatkan Microphone Masjid. Yang menyebabkan warga tidak banyak yang
mengetahui informasi kegiatan yang ada di Masjid Jami Al- Jabbar.
Selain kurang efektifnya penyebaran informasi kegiatan, adapun kegiatan
dalam pelaksanaan pemotongan hewan qurban, pendaftaran yang dilakukan muh
secara manual (pupper based) yang menyulitkan pannia qurban pada saat
pemotongan hewan qurban berlangsung masih ada yang mendaftar sebagai Shohibul
qarhan, ditakutkan ada kesalahan pada saat pembagian jatah hewan qurban yang
diinginkan Shohibul qurban
Dan juga kegiatan yang dilakukan setiap tahun pada saut bulan ramadhan
yaitu pelayanan zakat fitrah, informasi mengenai zakat fitrah masih menggunakan
mikropon masjid das pendataan pun masih manual Manual yang dilakukan
masyarakat harus mendatangi masji al-jabbar untuk melakukan zakat fitrah dan
pendataan masih dilakukan diselembaran kertas
Permasalahan lainnya yaitu untuk melakukan Aqiqah, masyarakat harus
mengkonfirmasikan dengan dating secara langsung kepada pengurus Masjid, dan
vi
tidak hanyak masyarakat yang tahu ada pelayanan Aqiqah di Masjid karena
informasi yang disebarkan hanya mengandalkan selembaran brusur.
Salah satu lembaga yang ada di masjid Al-Jabbar yaitu MDTA (Madrysh
Diniyah Takmiliyali Awaliyah merupakan satu kegiatan pendidikan kegunaan Islam
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan agama islam sebagui pelengkap
bugiswa Sekolah Dasar (SD Sederajat), dengan masa belajar 4 (empat) tahun.
Banyak warga yang tidak tahu ada kegiatan lembaga pendidikan keagamaan
B. Tujuan Penulisan
1. Menambah ilmu pengetahuan dan sikap religi.
2. Mengenal tempat-tempat wisata religi yang ada.
3. Mengetahui asal usul pembuatan Masjid yang ada di Indonesia
4. Menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama
C. Rumusan Masalah
1. Dimana lokasi Masjid Al Jabbar?
2. Bagaimana Sejarah Dari Masjid Al Jabbar?
3. Bagaimana Bentuk Bangunan Masjid Al jabbar?
4. Apa keistimewaan Masjid Al Jabbar?
vii
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOTA BANDUNG
Kota Bandung merupakan salah satu destinasi utama yang selalu dikunjungi
oleh setiap pengunjung, baik pengunjung lokal maupun pengunjung mancanegara.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu Kota Bandung menjadi
pusat pemerintahan, pusat perdagangan, industri, dan pusat perekonomian di Jawa
Barat. Selain itu juga Kota Bandung memiliki kondisi geografis yang bagus, sehingga
sangat layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata utama yang ada di Jawa Barat.
Kota Bandung memiliki banyak faktor yang dapat menarik pengunjung untuk
berkunjung. Dan hal ini menjadi potensi bagi pengembangan pariwisata yang dimiliki
Kota Bandung. Kota Bandung memiliki potensi yang banyak untuk dijadikan
sebagai kota wisata salah satunya yaitu wisata religi.
Adapun beberapa tempat yang berada di Kota Bandung yang memiliki nilai religi
seperti masjid, alam, makam, dan pesantren. Maka dari itu wisata religi ini bisa
dijadikan sebagai wisata baru yang dapat dikembangkan di Kota Bandung.
Potensi wisata religi di Kota Bandung cukup banyak. Potensi-potensi wisata
religi tersebut salah satunya yaitu Masjid Al Jabbar. Sehingga dengan hal tersebut
Masjid Al Jabbar menjadi daya tarik bagi wisata religi .Masjid Al Jabbar memiliki
beberapa kegiatan religi diantaranya menjadi sarana dalam melaksanakan ibadah
sholat 5 waktu, mengadakan perayaan hari besar agama islam, melakukan pengajian
rutin, dan hal itu yang menjadikan Masjid Al Jabbar sebagai wisata religi yang ada di
kota Bandung.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, kini Masjid Al Jabbar sangat padat
dikunjungi oleh khalayak ramai, baik di waktu pagi, siang, sore, bahkan malam
viii
hari.Hal ini semakin didukung, setelah mantan Walikota Bandung Kang Emil
mengubah wajah teras mesjid raya ini, terutama kawasan alun- alun dengan dipasang
rumput sintesis yang sangat indah. Namun dengan hal ini semua menjadi suatu
permasalahan, dimana wisata rekreasi lebih menonjol dibanding wisata religi yang
ada di Masjid Al Jabbar.Dibuktikan dengan pengunjung yang mengikuti kegiatan di
masjid yang sedikit, dibandingkan dengan jumlah pengunjung yang mengunjungi
alun-alun termasuk masjid yang begitu banyak. Karena para pengunjung lebih banyak
menghabiskan waktu rekreasi di alun-alun Bandung, dibandingkan dengan mengikuti
acara keagamaan di Masjid.
ix
untuk membuat rancangan Masjid Al Jabbar.
Gubernur Ahmad Heryawan kemudian meresmikan dimulainya pembangunan
masjid terapung tersebut pada Jumat, 29 Desember 2017. Pembebasan tanah untuk
Masjid Raya Provinsi Jawa Barat dan kolam retensi (embung) untuk mencegah banjir
di sekitar Gedebage sendiri telah dimulai sejak tahun 2015 dengan luas 4,5798
hektare oleh Biro PBD. Hal ini dilanjutkan pada tahun 2016, yaitu seluas 12,2066
hektare oleh Biro PBD, dan tahun 2017 seluas 3,3556 hektare oleh Dinas BMPR.
Ridwan Kamil yang memenangkan Pilkada Jabar 2018, kemudian berkesempatan
melanjutkan pembangunan masjid yang dirancangnya sendiri. Tidak selalu mulus,
pembangunan salah satu masjid terbesar di Jabar ini sempat terhenti selama 1,5 tahun
akibat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Rencana Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil yang mengupayakan penyelesaian Masjid Raya Al Jabbar di
tahun 2020 sehingga bisa digunakan pada 2021 menjadi tertunda hingga akhir tahun
2022. Pada akhirnya, masjid tersebut dapat diresmikan tepat lima tahun setelah
peletakan batu pertamanya, yaitu pada akhir tahun 2022.
x
Berikut rincian tahapan pembangunan dari masjid raya provinsi Jawa Barat.
3. Tahap III (2020) : melakukan overstek plaza depan, galian tanah, sheet pile, rumah
pompa, oprit jembatan, pemasangan penutup plat lantai, pematangan lahan,
pengerasan jalan betos, sanitasi dan air serta pemasangan pintu dan jendela
Meski sempat terhalang pandemi Covid-19 yang berujung pada keterlambatan target
pembangunan, Masjid Al Jabbar Bandung mulai beroperasi pada 30 Desember 2022.
Masjid yang berdiri di atas kolam retensi (embung) ini disebut membutuhkan
anggaran fantastis hingga Rp 1 triliun dan sempat menimbulkan kontroversi.
xi
Salah satu keunikan dari Masjid Al Jabbar ini adalah, didesain dengan tidak memilki
tiang di tengahnya, menurut manajer pembangunan mesjid ini Affy Primadhian,
desain seperti ini memiliki kesulitan sendiri dalam penyelesaiannya.
2. Tanpa Kubah
Masjid Al Jabbar juga dibangun tidak seperti masjid lain pada umumnya, yang selalu
mencirikan adanya qubah, namun Masjid Al Jabbar ini, di desain dengan tanpa
qubah.Menambah kemegahan dari masjid ini, karena berdiri di atas danau buatan,
yang disengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan air warga Bandung.
3.Menjadi Pusat Edukasi
Masjid Al Jabbar bisa menjadi pusat edukasi karena terdapat perpustakaan yang
nyaman dengan meja dan kursi tertata rapi, serta buku yang dapat dibaca sambil
menunggu waktu salat.Jika ingin ke perpustakaannya, maka harus naik tangga dari
kafetaria yang nampak modern dengan interior meja kayu minimalis.
4. Dijuluki Masjid Terapung
Masjid Al Jabbar juga terlihat seolah terapung di atas air saat dilihat dari kejauhan,
karena memang dikelilingi oleh danau buatan. Danau tersebut juga dibuat bukan
hanya sebagai tambahan nilai estetika semata, melainkan sebagai retensi penyerap air
yang datang dari arah utara menuju selatan kawasan Kota Bandung.
5. Punya 27 Pintu Unik
Fakta menarik lainnya dari masjid yang pembangunanya sempat tertunda akibat
pagebluk itu juga memiliki 27 pintu yang menyimbolkan total wilayah kabupaten dan
kota. Adapun, simbol tersebut diejawantahkan dalam pintu-pintu melalui desain batik
dari setiap Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.
Al Jabbar sendiri diambil dari salah satu Asmaul Husna yang artinya Maha Perkasa.
Dibangun di atas tanah 99 x 99 meter dan memiliki 4 menara salah satunya memiliki
menara tertinggi 99 meter
Besar dan tingginya ruang salat, ditambah lagi tidak ada kolom-kolom yang
menghalangi, membuat ruangan menjadi monumental. Ketika memasuki ruangan,
kita akan merasa sangat kecil. Terlebih dengan adanya lafaz Allah yang berukuran
besar tepat di atas kepala kita. Kehadirannya semakin meyakinkan kita akan
kebesaran Allah SWT yang segala rahmat-Nya tidak akan berhenti untuk diberikan
kepada tiap hamba-Nya.
xii
Alamat Masjid Al Jabbar yaitu di Jl. Cimincrang No.14, Cimenerang, Kecamatan
Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Jika naik kendaraan pribadi, kamu bisa
mengambil Jalan Soekarno-Hatta via Gedebage-Derwati dan Jalan Soekarno-Hatta
via Cimincrang atau samping Kampus II UIN SGD Bandung. Namun untuk jalur
Cimincrang hanya bisa dilalui oleh mobil. Untuk bus dan kendaraan besar bisa
melalui jalur Derwati. Jika kamu berencana datang ke Masjid Raya Al-Jabbar
Bandung dengan rombongan naik bus, bisa parkir di kawasan Stadion GBLA.Kamu
juga bisa menggunakan cara ke Masjid Al Jabbar Bandung naik kendaraan umum.
Berikut informasinya:
Cara ke Masjid Al-Jabbar naik bus Damri: Dari pusat Kota Bandung, kamu bisa
naik bus Damri tujuan Cibiru dan berjalan kaki ke Bundaran Cibiru. Setelah itu,
naik bus Damri atau angkot yang melewati Jl Soekarno Hatta dan turun di
pertigaan sebelum Polda Jawa Barat. Kamu bisa melanjutkan perjalanan naik ojek
online dengan tarif sekitar Rp20.000.
Cara ke Masjid Al Jabbar naik kereta api: Turun di Stasiun Kiaracondong atau
Stasiun Cimekar. Dari Stasiun Kiaracondong, lanjutkan perjalanan naik angkot
hijau dengan rute Cibiru-Cicadas dan turun di pertigaan sebelum Polda Jawa Barat.
Kamu bisa melanjutkan perjalanan naik ojek online. Jika turun di Stasiun Cimekar,
kamu bisa langsung naik ojek online ke Masjid Al-Jabbar.
Salah satu pengalaman yang harus dicoba di sini adalah mengambil air wudu di area
halaman masjid. Arsitek membuat paviliun wudu yang terinspirasi dari masjid-masjid
besar di Turki.
xiii
Jembatan Nabi Musa menjadi penghubung antara plaza dengan halaman utama
masjid. Jembatan ini berkisah tentang salah satu mukjizat Nabi Musa AS, yaitu dapat
membelah lautan. Berjalan di antara air mancur yang tingginya hampir 2x manusia
normal membuat kita seakan berjalan di antara lautan.
3. Koridor
Koridor Masjid Raya Al Jabbar dibuat mengelilingi halaman utama. Kita akan
disuguhkan sudut pandang yang berlainan saat memandang masjid. Sebelum terlewat,
berhentilah sejenak tepat di tengah-tengah koridor dan nikmatilah pemandangan
masjid 180 derajat.
Kawasan masjid menghadirkan taman Nabi Adam, taman Nabi Nuh, taman Nabi
Ibrahim, taman Nabi Yunus, dan taman Nabi Isa. Kelima taman memiliki desain yang
berbeda sesuai dengan kisah masing-masing nabi serta menghadirkan
keanekaragaman tanaman di Jawa Barat.
5. Akses Disabilitas
xiv
Di sisi kanan dan kiri menuju pintu masjid disiapkan akses ramp bagi warga
disabilitas, bahkan ada dua lift yang memadai untuk naik dan turun bagi pengguna
kursi roda. Ada petugas dari masjid yang akan membantu mendorong kursi roda,
bahkan menyediakan kursi roda bagi lansia. Banyak fasilitas di Al Jabbar yang ramah
disabilitas, misalnya ruang wudu dan toilet khusus bagi kalangan difabel. Beberapa
fasilitas menarik lainnya di kawasan masjid juga dapat dengan mudah diakses oleh
mereka.Banyak bagian menarik yang nantinya juga bisa dengan mudah diakses
seperti pusat edukasi yang berada di lantai dasar atau di bawah masjid.
6. Pusat Edukasi
Pusat edukasi ini dapat dijangkau baik dari pintu utara, selatan atau dari dalam masjid
menuruni tangga. Lokasinya ada di paling belakang masjid.Pusat edukasi ini terdapat
perpustakaan yang nyaman dengan meja dan kursi yang tertata rapi, juga rak-rak
buku.Untuk mencapai perpustakaan harus naik tangga dari kafetaria. Jadi lokasi
perpustakaan menyatu dengan kafetaria, yang nampak modern dengan interior meja
kayu minimalis.
xv
3. Pengunjung bisa tersesat jika tidak mengikuti arahan atau petunjuk yang telah
terpasang di tempat wisata
4. Dapat menimbulkan bahaya bagi orang lain maupun diri sendiri
5. Dapat mengancam keamanan serta keselamatan di tempat wisata
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masjid al-jabar merupakan masjid yang baru diresmikan pada 30 desember 2022.
Masjid ini terletak di Jl. Cimincrang No.14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota
Bandung, Jawa Barat. Masjid al-jabar juga sering disebut masjid terapung, karena
masjid ini dibangun dengan kolam reflektif di sekelilingnya, sehingga memberikan
kesan seperti masjid yang mengapung di atas air. Kolam di sekitar masjid tidak hanya
berfungsi untuk memperindah namun juga berfungsi sebagai pengendali banjir di
kawasan Gedebage, yang nantinya dapat dimaksimalkan sebagai aktivitas wisata
seperti wisata perahu dan memancing. Selain itu masjid al-jabar juga memiliki fasilitas
lain, seperti museum Rasulullah SAW dan Al-Quran, foodcourt, tempat manasik haji,
penginapan, dan perpustakaan.Beberapa hari setelah peresmian masjid al-jabar,
pengunjung membludak untuk beribadah serta melihat-lihat masjid yang baru saja
dibangun. Karena membludaknya pengunjung, terdapat hal-hal yang seharusnya tidak
dilakukan oleh pengunjung. Hal tersebut tertangkap kamera dan tersebar luas dalam
sosial media. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti apa yang menjadi penyebab dari
hal-hal tersebut lalu dampak apa saja yang didapat.
B. Saran
xvi
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini banyak ditemui
kesulitan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik agar kami dapat
menyempurnakan karya tulis ini.
Demikianlah Kesimpulan dan saran dalam pembuatan karya tulis ini. Dalam
pembuatan karya tulis ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis
sebagai manusia biasa mohon maaf atas segala keurangan dan kekhilafan. Semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, P., dan Prasetyo. R. (2019). EKSISTENSI MASJID DI ERA
RASULULLAH
https://www.liputan6.com/
https://aljabbar.jabarprov.go.id/
https://pasjabar.com/2022/12/31/
https://bandung.kompas.com/read/2022/11/12/051500378/cuma-ada-8-hidran-yang-
befungsi-di-kota-bandung-pengamat-tata-kota-itb-?page=all
xvii
LAMPIRAN
xviii
xix