Anda di halaman 1dari 7

Lampiran : Keputusan Pimpinan

Pueskemas Manduamas
Nomor :
Tanggal :

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


PUSKESMAS PUSKESMAS MANDUAMAS

I. PENDAHULUAN.
“Health – care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yangmpaling
sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai infeksi Nosokomial
atau disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired Infections” merupakan
persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung
kematian pasien. Kalaupun tidak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga
pasien harus membayar biaya lebih banyak.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak
berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien
masuk tempat pelayanan kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien pulang.
Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari puskesmas tetapi muncul setelah pulang
dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan (Healthcare
associated Infektions = HAIs) perlu mendapat perhatian. Lebih dari 1,4 juta orang di dunia
mengalami infeksi yang didapat dari pelayanan kesehatan. Pada fasilitas pelayanan
kesehatan modern di Negara maju 5 – 10 % pasien mengalami satu atau lebih infeksi. Di
Negara berkembang risiko terjadinya HAIs 2 – 20 kali lebih tinggi dibandingkan Negara
maju. Proporsi pasien yang terkena dampak dari HAIs dapat lebih dari 25 %

II. LATAR BELAKANG.

Kejadian infeksi adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien diobati di

Puskesmas Manduamas. Hal ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi

penyebab langsung atau tidak dapat langsung kematian pasien. Beberapa kejadian

infeksi mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi dapat menjadi penyebab

penting pasien diobati lebih lama. Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan

Puskesmas Puskesmas Manduamas atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien

sendiri, yaitu kuman endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi

adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah. Salah satu hal yang perlu disadari
bahwa kualitas pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Manduamas yang

masih sangat rendah, berdampak pada rendahnya mutu pelayanan maupun

bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh penderita.

Suatu kejadian infeksi pada pasien akan mengakibatkan hal-hal seperti memperberat

penyakit dan sangat mungkin menyebabkan terjadinya kematian ataupun kecacatan,

perpanjangan waktu perawatan yang juga berdampak pada perpanjangan waktu tunggu

bagi pasien lainnya, serta peningkatan biaya pengobatan yang ditanggung oleh pasien.

Untuk meminimalkan terjadinya infeksi di Puskesmas Puskesmas Manduamas , maka

tim PPI yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pencegahan

dan pengendalian infeksi di Puskesmas Manduamas menyusun program kegiatan tahun

2023.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS:


1 Tujuan umum:
Meningkatkan mutu pelayanan yang meliputi kualitas pelayanan,
manajemen risiko, dan keselamatan kerja di Puskesmas Manduamas.

2 Tujuan khusus:
a. Melindungi pasien dari penularan infeksi Puskesmas Puskesmas Manduamas
b. Melindungi tenaga kesehatan dari penularan infeksi puskesmas Bersama.
c. Melindungi pengunjung puskesmas dan masyarakat di lingkungan
Puskesmas Puskesmas Manduamas dari infeksi .
d. Melindungi lingkungan di dalam dan sekitar Puskesmas Puskesmas Manduamas.
e. Meningkatkan penggunaan APD di Puskesmas Puskesmas Manduamas
IV. KEGIATAN POKOK

1. Menyusun program pencegahan dan pengendalian infeksi


2. Pendidikan PPI pada karyawan puskesmas
3. Pendidikan PPI pada pasien dan keluarganya
4. Penyediaan sarana kebersihan tangan
5. Penyedian alat pelindung diri bagi karyawan puskesmas
6. Pelaporan kepatuhan kebersihan tangan
7. Pelaporan kepatuhan penggunaan APD
8. Monitoring pembuangan sampah infeksius,cairan tubuh dan darah
9. Monitoring pembuangan benda tajam & jarum
10. Investigasi kejadian luar biasa penyakit

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


1. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama
dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk
direkomendasikan kepada pihak manejemen sebagai rencana tindak lanjut.

2. INSPEKSI/TINJAUAN LAPANGAN
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan dengan
cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan serta
wawancara dengan staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita
dokumentasikan untuk dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai bahan rekomendasi
untuk perbaikan.

3. PELATIHAN/EDUKASI
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-
ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan manusia, dan fitrahnya untuk
memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh staff puskesmas dalam pengelolaan
fasilitas dan keselamatan

VI. SASARAN:

1. Tersusunnya program pencegahan dan pengendalian infeksi


2. Terlaksananya pendidikan PPI pada karyawan puskesmas
3. Terlaksananya pendidikan PPI pada pasien dan keluarganya
4. Tersedianya sarana kebersihan tangan secara berkesinambungan
5. Tersedianya alat pelindung diri bagi karyawan puskesmas
6. Terlapornya kepatuhan kebersihan tangan setiap bulan melalui aplikasi
INM
7. Terlapornya kepatuhan penggunaan APD setiap bulan melalui aplikasi
INM
8. Termonitornya pembuangan sampah infeksius,cairan tubuh dan darah
9. Termonitornya pembuangan benda tajam & jarum
10. Terlaksannya investigasi kejadian luar biasa penyakit
VII.JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN

2023
No Kegiatan
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES KET.
1. Penyusunan program kerja PPI V
2. Pendidikan PPI pada karyawan
V
puskesmas
3. Pendidikan PPI pada
V
pasien/keluarganya
4. Penyediaan sarana kebersihan tangan V V V V V V V V
5. Penyediaan APD bagi karyawan V V V V V V V V
6. Pelaporan kepatuhan kebersihan
V V V V V V V V
tangan
7. Pelaporan kepatuhan penggunaan
V V V V V V V V
APD
8. Monitoring pembuangan sampah
V V V V V V V V
infeksius,cairan tubuh dan darah
9. Monitoring pembuangan benda tajam
V V V V V V V V
& jarum
10. Investigasi kejadian luar biasa
Situasional
penyakit
VI. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya dilakukan setiap
kali diajukan suatu program kegiatan melalui permohonan atau TOR (Term
Of Refrens) kepada pihak manajemen sebagai wujud pertanggung
jawaban pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan yang meliputi jumlah
peserta, target atau harapan yang ingin dicapai, keuangan, dan waktu
pelaksanaan serta kendala dihadapi.

VII. Penutup
Demikian program kerja pencegahan dan pengendalian infeksi
Puskesmas Manduamas yang dapat kami sampaikan, semoga dapat
meningkatkan keamanan dari transmisi penyakit bagi pekerja, pasien dan
pengunjung, guna meningkatkan kualitas layanan yang aman dan prima.
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari skedul kegiatan. Skedul tersebut
akan dievaluasi setiap 1 bulan sekali, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran
jadwal atau penyimpangan jadual maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu program secara keseluruhan. Setiap bulan Tim melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN:


Semua kegiatan PPI dicatat sesuai jenis kegiatan dan SOP nya. : Laporan disusun
berdasarkan laporan dari unit kerja dan setiap bulan Tim PPI melaporkan kegiatan ke
Pimpinan Puskesmas . Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat Tim PPI.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Pimpinan Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai