Anda di halaman 1dari 14

PLENO PAKAR

21 Mei 2018
Lembar 1
• Seorang laki - laki 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
terus - menerus selama 3 tahun belakangan ini dan berhubungan
dengan aktifitas. Sesak napas memberat dalam 2 hari ini. Batuk
berdahak bertambah banyak dialami penderita selama 2 hari ini,
dahak berwarna kuning dengan konsistensi kental dan sulit
dikeluarkan. Riwayat napas berbunyi/mengi (+).
Lembar 2
• Riwayat merokok dijumpai, sejak umur 20 tahun dan rata – rata
sebanyak 24 batang rokok setiap harinya. Demam tinggi dialami
penderita sekitar 2 hari ini disertai dengan riwayat menggigil.
Keadaan vital penderita dijumpai tingkat kesadaran : compos mentis
lemah, frekuensi pernapasan : 34 kali / menit, frekuensi nadi : 112 kali
/ menit , Tekanan darah : 150/ 90 mmHg, temperatur : 39.3 derajat
celcius
• Pemeriksaan fisik :
• Kepala : Mulut mencucu (pursed lip breathing).
• Inspeksi : Barrel chest dijumpai tanpa ada ketinggalan bernapas.
Penggunaan otot bantu bernapas dijumpai.
• Palpasi : Fremitus melemah pada kedua paru.
• Perkusi : Hipersonor di kedua paru
• Auskultasi : Suara pernapasan melemah di kedua paru di sertai ekspirasi
memanjang dan suara wheezing generalisata di kedua paru.
• Ektremitas : Superior : jari tabuh (+/+)
• Hasil pemeriksaan darah dijumpai Hb : 13 gr%, lekosit 13.000 sel/
mm3 , LED : 25 mm/ jam, trombosit : 345.000 sel/ mm3. Difftel :
0/0/6/75/11/8
• Analisa Gas Darah : pH : 7.30, pCO2 : 50 mmHg , pO2 : 90 mmHg , BE :
+1, HCO3 : 24, SaO2: 95%
Lembar 3
Hasil pemeriksaan :
• Hasil pengukuran arus puncak ekspirasi
150 l/menit. TB : 165 cm.
• Foto toraks PA menunjukkan gambaran
hiperlusen di kedua paru disertai
pelebaran sela iga. Dijumpai pula kubah
diafragma yang mendatar dan letak
rendah. Dijumpai gambaran jantung
pendulum.
9.57 x 60 (1 menit : 60 detik) = 574.2
550 / 574.5 x 100% = 95.7 %
PEAK FLOW METER (PEFR)
ARUS PUNCAK EKSPIRASI
(APE)
• Alat untuk mengukur ventilasi yaitu mengukur aliran udara ekspirasi
• APE = Arus Puncak Ekspirasi , atau PEFR = Peak Flow Rate
Diagnosa: PPOK EKSASERBASI BERAT
Diagnosa Banding:
• Asma Dalam Serangan
• Bronkitis Kronik
• Bronkiektasis
• CHF (Chronic Heart Failure)

Penanganan Kasus : (Kompetensi 3B)


1. Oksigen 1-2 ltr /menit nasal kanula
2. Bronkodilator SABA (B2 Agonis Kerja singkat) secara nebulisasi
3. Pemberian Glukokortikosteroid sistemik
4. Pemberian antibiotika sistemik
5. Rujuk ke dokter Paru
Penatalaksanaan di IGD
Non Medikamentosa:
 Bed Rest
 O2 2 L/i nasal kanul

Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i
 Nebule Salbutamol 2,5 mg / 20 menit dalam 1 jam
 Inj Metilprednisolon 40 mg IV
 Inj Ceftriaxone 1 gr IV
 Inj Gentamycin 80 mg IV
 Inj Ranitidin 50 mg IV
 Rujuk ke spesialis paru
TERAPI INHALASI
DAFTAR KOMPETENSI SISTEM RESPIRASI

7.ARDS 3B
8.SARS 3B
9.Flu burung 3B
10.Asma akut berat 3B
11.Bronkiolitis akut 3B
12.Efusi pleura masif 3B
13.Pneumonia aspirasi 3B
14.PPOK Eksaserbasi akut 3B
15.PPOK Stabil 3A
16.Edema paru 3B
17.Haematotoraks 3B

Lampiran 3 SKDI 2012


Daftar Keterampilan Klinis:
• Inspeksi dada 4A
• Palpasi dada 4A
• Perkusi dada 4A
• Auskultasi dada 4A
• Pemeriksaan [BTA]) 4A
• Uji fungsi paru/spirometri dasar 4A
• Interpretasi Rontgen/foto toraks 4A
• Terapi inhalasi/nebulisasi 4A
• Terapi oksigen 4A
• Edukasi berhenti merokok 4A

Standar Kompetensi Dokter, Konsil Kedokteran Indonesia, 2012, Lampiran 4


SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai