Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Keperawatan Dewasa Sistem Respirarsi, kardiovaskuler dan Hematologi

Nama : Firdausi Nugraha Madani


NIM : 2111011103
Kelas : 3C

Soal 1
Tn. D usia 56 tahun BB 60 Kg datang ke RSD dr. Soebandi dengan keluhan batuk dan
sesak napas sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan TTV TD : 130/85 mmHg Nadi :
88 x/menit RR 32 x/menit suhu tubuh 38,2 C dan SpO2 80 %. Pemeriksaan fisik
thorax : Ronchi +++/--- Hasil pemeriksaan diagnostik laboratorium : Hb 14 gr%,
Leukosit 14.500 mm3, ASTO ++, CRP ++. hasil pemeriksaan Radiologi thorax :
bercak putih (radiopoaque) lobus pulmonal inferior dextra.
A. Pneumonia
B. RR : 32x/menit
Suhu : 38,2 ℃
SpO2 : 80%
Pemeriksaan fisik thorax : Ronchi +++/---
Hb 14 gr%
Leukosit 14.500 mm3
ASTO ++
CRP ++
Radiologi thorax : bercak putih (radiopoaque) lobus pulmonal inferior dextra.
C. Hipertermi d. d. suhu 38,2 ℃
Gangguan pertukaran gas d. d. dispnea sejak 3 hari, RR 32x/menit, SpO2 80%,
Ronchi +++/---
Intoleransi aktivitas d. d. dispnea sejak 3 hari, RR 32x/menit
D. Hipertermi
Observasi
1. Identifikasi penyebab hipertemi
2. Monitor suuh tubuh
Terapeutik
3. Longgarkan atau lepaskan pakaian
4. Berikan cairan oral
5. Lakukan pendinginan eksternal
6. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
7. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

Gangguan pertukaran gas


Observasi
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Monitor kemampuan batuk efektif
Terapeutik
4. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
5. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
6. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
7. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Intoleransi Aktivitas
Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
Terapeutik
3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
4. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur
Edukasi
5. Anjurkan tirah baring
6. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
E. Penatalaksanaan :
Obat pilihan: Penisilline
•Pen Proc: 300.000-600.000 U, 1-2 kali/hari, selama 7-10 hari, atau

Aqueous penisilin: 300.000 U, 2-4 kali/hari ⚫Juga dapat dipakai: eritrosin,

kloramfenikol, tetrasiklin, linkomisin, ampisilin, sefalotin


• Oksigen -> pada penderita dengan penumonia yang luas disertai sianosis
•Observasi tekanan darah, respirasi dan denyut jantung (hipotensi adalah tanda
dari hipoksia berat dan bakteriemia atau penyebaran dari kuman ke meningen)
F. BB x VT (6-8 cc/kg)
-60 x 6 : 360 cc/kg
- 60 x 8 : 480 cc/kg
Maka didapatkan 360-480 cc/kg
Setelah itu FiO2 : VT x RR/1000
- 360 x 32/1000 = 11,52 = 12 Liter/menit
- 480 x 32/1000 = 15,36 = 15 Liter/menit
Maka bisa menggunakan Non Rebreathing Mask untuk terapi oksigenasi.

Soal 2
1. Mengajarkan pasien untuk batuk efektif
2. Melakukan Health Education
a). Alat makan dipisah
b). Nutrisi bagus
c). Jika batuk menutup dengan siku lengan tangan bagian dalam
f). Minum obat sesuai anjuran
3. Pemberian obat OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
a). Pyrazinamide
b). Isoniazid
c). Rifampicin
d). Etambuthol

Anda mungkin juga menyukai