Anda di halaman 1dari 2

KASUS KANKER FARING

Seorang laki-laki berusia 45 tahun, dirawat di ruang onkologi Rumah Sakit Sentosa
dengan keluhan nyeri hebat disekitar hidung disertai perdarahan berulang dari hidung.
Hasil pengkajian didapatkan pasien sulit menelan sejak 4 bulan terakhir. BB SMRS 52
Kg, BB Sekarang 45 Kg dengan tinggi badan 155 cm..

Setahun SMRS, Pasien mulai merasakan adanya sumbatan didaerah hidung sebelah
kanan yang membuat Pasien sulit bernafas sehingga kadang bernafas lewat mulut.
Gejala memberat dua pekan terakhir. Selain didaerah hidung, Pasien sering merasakan
nyeri didaerah telinga, rasa penuh dan sering berdengung. Pasien melaporkan kadang-
kadang merasakan nyeri kepala hebat hingga vertigo.Untuk mengurangi nyeri yang
dirasakan Pasien biasanya minum obat pereda nyeri yang dibeli dari warung. TD:
138/100 mmHg; RR 30x/menit.

Hasil pemeriksaan terdapat pembesaran Kelenjar Betah Bening Leher hingga ke fossa
supraclavicula. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 12,3x10^3/µL,
Eritrosit 2,83x106/µL. Hasil pemeriksaan patologi Anatomi dari biopsi nasofaring
terdapat karsinoma sel skuamosa. CT Scan : massa dan erosi pada dasar otak. Dokter
mendiagnosa Pasien mengalami Kanker Nasofaring stadim III dan direkomendasikan
menjalani kemoterapi.

Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri
pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku
sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal.

Tugas

1. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan dan lakukan


pengelompokan data berdasarkan subkategori diagnosis keperawatan
2. Lakukan penegakan diagnosis keperawatan pada kasus tersebut dan urutkan
sesuai prioritas
3. Susun rencana keperawatan meliputi diagnosis, luaran dan intervensi
keperawatan
KASUS KANKER PARU

Seorang laki-laki berusia 21 tahun, dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Setia
dengan keluhan sesak saat bernafas disertai nyeri dada. Pasien melaporkan bahwa
sudah 3 minggu terakhir ini dia mengalami batuk kering namun 6 hari lalu batuk sudah
disertai lendir dan nampak kemerahan.

Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu
70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual
dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal.

Saat perawat melakukan pemeriksaan diperoleh data : penggunaan otot bantu nafas
(+), dispneu (+), stridor (+), clubbing finger (+), CRT 4 dtk. Nadi :95x/m, RR : 32 kali/m,
S: 38,90C.

Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8 gr/dl, Leukosit 5 x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/µL,


Trombosit 250.000/µL, Hematokrit 27 %, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg,
HCO3- 17,8 mEq/L, BE -6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0
mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks
nampak massa di area bronkhus dan pemeriksaan Biopsi menunjukkan Pasien
terdiagnosa Kanker Paru stadium II.

Pasien saat ini berstatus sebagai Mahasiswa tingkat akhir di Salah satu institusi
pendidikan di Gorontalo dan sudah 1 bulan tidak aktif mengikuti perkuliahan. Saat ini
Pasien takut menceritakan kondisinya kepada kedua orang tuanya dan mulai
membatasi interaksi dengan teman-temannya.

Tugas

1. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan dan lakukan


pengelompokan data berdasarkan subkategori diagnosis keperawatan
2. Lakukan penegakan diagnosis keperawatan pada kasus tersebut dan urutkan
sesuai prioritas
3. Susun rencana keperawatan meliputi diagnosis, luaran dan intervensi
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai