Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NASYWAA CAESA AMANDA

NIM : P07220322016

PRODI : D-III PJJ KEPERAWATAN BALIKPAPAN

MATA KULIAH : METODOLOGI KEPERAWATAN

Soal Kasus Luaran Keperawatan :

1. Seorang perempuan, umur 45 tahun dirawat di bangsal perawatan sejak 3 hari yang lalu
pasca operasi pengangkatan Rahim. Hasil pengkajian ditemukan : pasien terbaring
lemah, terpasang infus dan kateter, kulit berkeringat, serta masih menggunakan baju
operasi. Pasien mengatakan belum bisa ke kamar mandi sendiri karena masih
terpasang selang infus dan kateter. Pasien juga mengatakan ingin sekali ganti baju dan
mandi karena merasa tubuhnya sangat kotor dan berbau. Perawat menawarkan untuk
memandikan pasien namun pasien mengatakan hanya ingin dimandikan oleh anaknya.
Pasien juga belum mau banyak bergerak karena khawatir jahitannya akan lepas.
Tentukan Pengkajian, Diagnosis serta Luaran Keperawatan Pada Kasus Tersebut !!
Jawab:
Pengkajian:
1. Pasien berjenis kelamin perempuan, usia 60 tahun, dirawat di bangsal
perawatan setelah operasi pengangkatan rahim.
2. Pasien terbaring lemah, terpasang infus dan kateter, kulit berkeringat, dan masih
menggunakan baju operasi.
3. Pasien mengalami ketidaknyamanan dan keinginan untuk mandi dan berganti
pakaian, tetapi belum bisa melakukannya sendiri karena masih terpasang selang
infus dan kateter.
4. Pasien khawatir dengan jahitan pasca operasi dan enggan banyak bergerak.

Diagnosis:
1. Gangguan Mobilitas Fisik, karena pasien masih terpasang infus dan kateter serta
khawatir dengan jahitan pasca operasi sehingga enggan banyak bergerak dan
mandi sendiri.
2. Gangguan Higiene, karena pasien mengalami ketidaknyamanan dan keinginan
untuk mandi dan berganti pakaian, tetapi belum bisa melakukannya sendiri.

Luaran Keperawatan:
1. Pasien akan dapat melakukan aktivitas mandi dan berganti pakaian dengan
bantuan perawat atau keluarga.
2. Pasien akan dapat melakukan mobilisasi dengan bantuan perawat atau keluarga
untuk mencegah komplikasi pasca operasi dan meningkatkan kemandirian.
3. Pasien akan dapat menjaga higiene diri dan memperoleh kenyamanan sehingga
dapat mempercepat proses penyembuhan pasca operasi.
2. Seorang laki-laki, umur 30 tahun, dirawat di bangsal perawatan dengan diagnose
medis : Asma Bronkial. pasien sudah diberikan tindakan nebulizer/penguapan. Hasil
pengkajian ditemukan : pasien mengatakan sesak napas/dsypnea, terutama saat batuk,
pemeriksaan paru terdengar mengi, pasien mengatakan belum bisa mengeluarkan
sputum secara maksimal.
Tentukan Pengkajian, Diagnosis serta Luaran Keperawatan Pada Kasus Tersebut !!
Jawab:
Pengkajian:
1. Pasien Laki-laki, 30 tahun, dengan diagnose medis Asma Bronkial.
2. Pasien mengalami sesak napas/dyspnea, terutama saat batuk.
3. Pemeriksaan paru terdengar mengi.
4. Pasien mengatakan belum bisa mengeluarkan sputum secara maksimal.

Diagnosis:
1. Gangguan Pernapasan berhubungan dengan Asma Bronkial.
2. Gangguan pada pemrosesan sputum berhubungan dengan kesulitan
mengeluarkan sputum secara maksimal.

Luaran Keperawatan:
1. Pasien dapat mengalami peningkatan fungsi pernapasan dengan terapi obat dan
perawatan nebulizer/penguapan.
2. Pasien dapat meningkatkan kemampuan untuk mengeluarkan sputum dengan
teknik batuk yang benar dan efektif serta dengan bantuan alat batuk dan latihan
pernapasan.
3. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perburukan gejala Asma Bronkial dan
mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

3. Seorang Perempuan, umur 20 tahun, dirawat di bangsal perawatan pasca operasi


laparatomi hari ke 1. Pasien mengatakan nyeri di bekas operasi bertambah nyeri saat
pasien batuk atau bergerak, sensasi nyeri seperti ditusuk benda tajam, nyeri di area
abdomen sampai pinggang dan muncul paling sering saat sore hari. Terlihat pasien
sering meringis, skala nyeri 6, sejak selesai operasi pasien mentakan susah tidur. Hasil
pemeriksaan TTV ditemukan : TD : 140/90 mmHg, N : 120 x/i, RR : 18 x/I, S : 36 0 C.
Tentukan Pengkajian, Diagnosis serta Luaran Keperawatan Pada Kasus Tersebut !!
Jawab:
Pengkajian:
1. Perempuan, 20 tahun, pasca operasi laparatomi hari ke-1.
2. Pasien mengalami nyeri di bekas operasi yang bertambah saat batuk atau
bergerak, dengan sensasi seperti ditusuk benda tajam.
3. Nyeri terjadi di area abdomen sampai pinggang dan muncul paling sering pada
sore hari.
4. Pasien sering meringis dan skala nyeri 6.
5. Pasien mengalami kesulitan tidur sejak selesai operasi.
6. Hasil pemeriksaan TTV menunjukkan tekanan darah tinggi, denyut nadi
meningkat, dan suhu tubuh normal.

Diagnosis:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyembuhan pasca operasi laparatomi.
2. Gangguan tidur berhubungan dengan nyeri dan kondisi pasca operasi.
3. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan pasca operasi laparatomi.

Luaran Keperawatan:
1. Pasien dapat mengurangi nyeri dengan penggunaan analgesik dan teknik non-
farmakologis seperti kompres dingin atau panas serta relaksasi.
2. Pasien dapat memperbaiki kualitas tidur dengan teknik relaksasi dan
penggunaan bantal atau bantal penopang tubuh yang tepat.
3. Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang baik
dengan pemantauan teratur dan penggantian cairan yang sesuai.

4. Seorang laki-laki, umur 10 tahun dirawat di bangsal perawatan penyakit dalam dengan
diagnose medis demam berdarah dengue sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian
ditemukan : terdapat bintik merah pada area lengan dan abdomen. Keluarga pasien
mengatakan pasien sudah demam tinggi sebelum masuk RS. Hasil pemeriksaan tanda
vital ditemukan : TD : 110/70 mmHg, N : 88n x/I, S; 400 C.
Tentukan Pengkajian, Diagnosis serta Luaran Keperawatan Pada Kasus Tersebut !!
Jawab:
Pengkajian:
1. Laki-laki, 10 tahun, dengan diagnosa medis demam berdarah dengue
2. Pasien dirawat di bangsal perawatan penyakit dalam selama 2 hari
3. Terdapat bintik merah pada area lengan dan abdomen
4. Pasien mengalami demam tinggi sebelum masuk RS
5. Hasil pemeriksaan tanda vital menunjukkan tekanan darah dan suhu tubuh
dalam batas normal, namun denyut nadi meningkat.

Diagnosis:
1. Demam berdarah dengue

Luaran Keperawatan:
1. Monitor tanda vital secara teratur dan lakukan tindakan yang diperlukan untuk
menjaga stabilitas hemodinamik pasien.
2. Berikan cairan intravena yang cukup untuk menjaga kecukupan volume darah
dan mencegah dehidrasi.
3. Monitor perkembangan kondisi pasien dengan memantau keluhan dan
perubahan tanda vital, serta lakukan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi
gejala dan komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien dengan demam
berdarah dengue.

Anda mungkin juga menyukai