Anda di halaman 1dari 5

KASUS

Mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok diberikan kasus.

No Deskripsi Kasus Kelompok


.
1. Klien bernama Tn. Z berusia 32 tahun, dengan nomor rekam medik Kelompok 1
0140568, jenis kelamin laki-laki, beragama Islam, belum menikah,
pekerjaan pegawai swasta, pendidikan terakhir SMA dan bertempat
tinggal di Kelapa Dua Tugu Cimanggis Depok, sumber informasi dari
klien, keluarga dan status rekam medik. Klien masuk RSUD Depati
Hamzah pada tanggal 3 Maret 2024. Keluhan utama klien saat dilakukan
pengkajian tanggal 4 Maret 2024 nyeri di daerah perut kuadran kanan atas
dan dibelakang tengah, faktor pencetus berubah posisi dan melakukan
aktivitas sedang seperti berjalan, karakteristik nyeri panas dengan skala
nyeri 8, intensitas 30 menit, timbul keluhan mendadak. Nyeri semakin
berat bila klien beraktivitas sedang seperti berjalan dan berkurang saat
klien tiduran dengan posisi semi fowler dan setelah diberikan obat
Paracetamol 2 x 500 mg via oral. Klien mual, tidak selera makan, perut
terasa begah, berat badan turun 2 kg, makanan habis ½ porsi. Klien
mengatakan minum dalam sehari kurang lebih 1 ½ liter. Hasil
pemeriksaan fisik di dapatkan data: Keadaan umum: sedang, kesadaran:
compos mentis, GCS: 15 (E: 4, M: 6, V: 5), klien meringis sambil
memegang bagian yang nyeri perut kanan atas. Tekanan darah: 100/70
mmHg, nadi: 128 x/menit, pernafasan: 22 x/menit, Suhu: 36.3 C. BB saat
ini: 57 kg, BB sebelum sakit: 59 Kg, tinggi badan 164 cm, BBI: 57.6-70.4
kg. Makanan yang di sajikan habis ½ porsi, LILA: 24 cm, lingkar perut:
90 cm, konjungtiva anemis, warna kulit pucat, akral dingin, sklera ikterik,
CRT: 4 detik. Pemeriksaan inspeksi permukaan Abdomen asites,
auskultasi: Peristaltik (+), bising usus 8 x/menit, palpasi: Perut kembung,
nyeri tekan di rasakan pada kuadran kanan atas, terdapat pembesaran
hepar/hepar teraba, perkusi: Dullness pada daerah kanan atas, timpani
pada kuadran yang lain. Pemeriksaan penunjang tanggal 4 Maret 2024 :
Hemoglobin ↓ 7.8 g/dL (13.2 - 17.3 g/dL), Hematokrit ↓ 27 % (33 - 45
%), Leukosit ↓ 2.7 ribu/ul (5.0 - 10.0 ribu/uL), Trombosit ↓ 55 ribu/ul
(150 - 440 ribu/uL), Eritrosit ↓ 3.40 juta/uL (4.40 - 5.90 juta/uL), VER
80.5 fl (80.0 - 100.0 fL), HER ↓ 23.1 pg (26.0 - 34. 0 pg), KHER ↓ 28.7
g/dl (32.0 - 36.0 g/dL), RDW ↑ 17.8 % (11.5 - 14.5 %). Pemeriksaan
Rontgen thorax tanggal 4 Maret 2024 kesan: Cor dan pulmo dalam batas
normal. Pemeriksaan ultrasongrafi tanggal 4 Maret 2024 hasil: Sirosis
hepatis, splenomegaly dan asites. Terapi obat tanggal 30 Juli 2017:
Ciprofloxacin 2 x 400 mg (jam 06.00 dan jam 18.00) via drip, Cefotaxime
3 x 1 gr (jam 10.00, jam 18.00 dan 21.00) via IV, Omeprazole 2 x 40
mg(jam 10.00 dan jam 18.00) via IV, Sukralfat 2 x 500 mg (jam 06.00
dan jam 18.00) via oral, Paracetamol 2 x 500 mg (jam 10.00 dan jam
18.00) via oral, Kalium klorida (KSR) 2 x 1200 mg (jam 10.00 dan jam
18.00) via oral, Laktulak 2 x 60 ml (jam 06.00 dan jam 18.00) via oral,
Vit K 2 x 10 mg (jam 06.00 dan jam 18.00) via drip. Tanggal 31 Juli
2017: Furosemide 1 x 40 mg.
Tentukan solusi dalam penyelesian kasus diatas
a. Lakukan pendokumentasian pengkajian (pengumpulan data)
secara komperehnsif sesuai kasus (sesuai form pengkajian)
b. Lakukan analisis terhadap kasus untuk menentukan solusi pada
diagnosa keperawatan (pendokumentasian diagnosis keperawatan
berdasarkan SDKI)
c. Mentukan Pendokumentasian intervensi keperawatan berdasarkan
SIKI dan SLKI
d. pendoumentasian implementasi keperawatan
e. Pendokumentasi evaluasi keperawatan
f. Lakukan demostrasi dan simulasi Asuhan Keperawatan pada kasus
2. Seorang perempuan berusia 45 tahun didiagnosis penyakit diabetes Kelompok 2
melitus tipe 2. Klien sudah terdiagnosis DM selama 2 tahun yang lalu.
Keluhan utama badan lemas. Klien mengatakan kaki kesemutan. Hasil
pemeriksaan gula darah didapatatkan 380 mg/dl, Tekanna darah 120/80
mmHg, Nadi 84 x/menit, RR 20 x/menit. Pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva ananemis, penglihatan kabur, membran mukosa kering, bau
mulut aseton. Bagian dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler, suara jantung lup dup. Klien
mengatakan sering buang air kecil pada malam hari, sering lapar dan
sering haus. Pemeriksaan abdomen secara inspeksi tampak simetris,
tidak ada tanda inflamasi. Dengan auskultasi didapatkan suara
peristaltik usus (+) normal, perkusi suara timpani. Pada palpasi tidak
teraba massa, turgor jelek, tidak terdapat nyeri tekan maupun asites.
Pada ekstremitas didapatkan udem kedua lengan, tidak didapatkan
tanda radang, trauma ataupun massa, tidak terdapat keterbatasan maupun
nyeri. Akral teraba hangat pada keempat ekstremitas. Pada bagian kaki
terdapat luka ganggren, terdapat pus dan berbau. Hasil pemeriksaan
laboratorium darah rutin: Hb 12 mg/dl, Ht 40%, leukosit 16.000 mg/dl,
trombosit 150.000 mg/dl. Terapi obat: metformin 500 mg, IVFD Rl 20
tts/menit. Tentukan solusi dalam penyelesian kasus diatas
g. Lakukan pendokumentasian pengkajian (pengumpulan data)
secara komperehnsif sesuai kasus (sesuai form pengkajian)
h. Lakukan analisis terhadap kasus untuk menentukan solusi pada
diagnosa keperawatan (pendokumentasian diagnosis keperawatan
berdasarkan SDKI)
i. Tentukan Pendokumentasian intervensi keperawatan (SIKI)
j. pendoumentasian implementasi keperawatan
k. pendokumentasi evaluasi keperawatan
l. Lakukan demostrasi Asuhan keperawatan
3. Tn. A berusia 48 tahun didiagnosisi CHF, alamat Kace Timur, Kelompok 3
Penanggung jawab Ibu Z berusia 45 tahun. Tn. A datang ke IGD RSUD
Depati Hmazah tanggal 3 Maret 2024 dengan keluhan sesak nafas dengan
RR 30 x/meit, saturasi oksigen 86%. Keluarga pasien mengatakan
mempunyai riwayat merokok. Tn. Z mengatakan semakin sesak jika
beraktifitas dan nyeri dada. Keluhan utama nyeri dada sampai menjala
sampai ke belakang. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri
hilang timbul. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah didapatkan
180/100 mmHg, Nadi 110 kali per menit, pernafasan 28 x/menit. Hasil
pemeriksaan fisik: konjungtiva ananemis, sklera putih, turgor kulit elastis,
berwarna kuning langsat, bentuk dada simetris, tampak sesak nafas
dengan RR 20 x/menit, tidak ada retraksi dinding dada, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada batuk, terdapat suara tambahna pada jantung. Pasien
mengatakan tidak nafsu makan, makan Cuma 2 sendok, berat badan
sebelum MRS 50 kg dan berat badan sekarang 48 kg. Hasil ronxgen cor
membesar. Hasil laboratorium: Hemoglobin 11.6g/dl (N:12-16), Leukosit
10,310mm3 (N: 5.000 - 10.000), Trombosit: 142.000/mm3 (N: 150.000 -
400.000), kolesterol 260 g/dl, Hematrokrit: 49% (N:37-43%) Ureum
darah: 329mg/dl (N:10,0- 50,0mg/dl) Kreatinin darah:9.4mg/dl (N:0,6-
1,2mg/dl) Natrium : 136Mmol/L (N:136- 146Mmol/L)
Kalium:4.6Mmol/L (3,5- 5,2Mmol/L), Klorida serum: 104Mmol/L (97-
111 Mmol/L), Analisa gas darah : PH : 7,478 (N:7,35-7,45) pCO2 : 21,2
(35-45mmHg) pO2 : 192,2 (90-100mmol/L) HCO3- : 15,9
(22-26mmol/L) BEecf : -7,8 ( (-2) – (+2) SO2 : 99,6% (95-100%).
Tentukan solusi dalam penyelesian kasus diatas
Tugas:
a. Lakukan pendokumentasian pengkajian (pengumpulan data)
secara komperehnsif sesuai kasus (sesuai form pengkajian)
b. Lakukan analisis terhadap kasus untuk menentukan solusi pada
diagnosa keperawatan (pendokumentasian diagnosis keperawatan
berdasarkan SDKI)
c. Mentukan Pendokumentasian intervensi keperawatan (SIKI)
d. pendoumentasian implementasi keperawatan
e. pendokumentasi evaluasi keperawatan
f. Lakukan demostrasi dan simulasi asuhan keperawatan
4. Tn R berusia 40 tahun didiagnosis TB Paru. Alamat Tn. R Mentok. Kelompok 4
Penangung jawab Tn. R adalah Ny. Z. Tn A datang ke IGD tanggal 3
Maret 2024 dengan keluhan batuk berdahak dan sesak nafas. Saak
dilakukan pengkajian didapatkan pasien tampak sesak nafas, RR 34
x/menit, batuk berdahak, terdapat retraksi dinding dada, bunyi nafas
ronchi. Tanda- tanda vital: TD 120/80 mmHg, RR 34 x/menit, HR 80
x/menit, Sa O2 95%. Pasien mengatakan pada malam hari sering demam,
suhu 38 c, sering berkeringat. Pasien mengatakan batuk dirasakan
lebih sering pada malam hari dibandingkan pagi atau siang hari. Keluhan
tersebut telah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik yang
telah dilakukan kepada pasien didapatkan hasil berat badan pasien 47 kg,
tinggi badan 163 cm, IMT 18,0 (underweight). Konjungtiva mata anemis,
sklera anikterik. Telinga dan hidung dalam batas normal. Pada mulut
tampak gigi dan oral hygiene cukup. Tenggorokan, jantung, dan abdomen
dalam batas normal. Pada pemeriksaan paru, inspeksi dalam batas normal,
palpasi dalam batas normal, perkusi dalam batas normal, auskultasi
adanya suara ronkhi pada pulmo dekstra dan sinistra. Ekstremitas superior
dan inferior dalam batas normal,tidak sianosis, tidak oedem, dan akral,
hangat. Status neurologis: Reflek fisiologis normal, reflek patologi( ‐). Di
RS pasien telah dilakukan pemeriksaan foto rontgen anterior posterior
(AP) dan didapatkan adanya kavitas pada pulmo dekstra dan sinistra.
Hasil pemeriksaan dahak BTA (+).Pasien diberikan obat paket berupa
Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg, Etambutol 275
mg. Hasil laboratorium Hb 10 mg/dl, Leukosit 18.000 mg/dl.
Tentukan solusi dalam penyelesian kasus diatas
Tugas:
a. Lakukan pendokumentasian pengkajian (pengumpulan data)
secara komperehnsif sesuai kasus (sesuai form pengkajian)
b. Lakukan analisis terhadap kasus untuk menentukan solusi pada
diagnosa keperawatan (pendokumentasian diagnosis keperawatan
berdasarkan SDKI)
c. Mentukan Pendokumentasian intervensi keperawatan (SIKI)
d. pendoumentasian implementasi keperawatan
e. pendokumentasi evaluasi keperawatan
f. Lakukan demostrasi dan simulasi asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai