Anda di halaman 1dari 74

VENTILASI MEKANIK BAYI

Dr. Risma Kerina Kaban


PENDAHULUAN

• Ventilasi mekanik optimal mengontrol pertukaran gas


tanpa menyebabkan komplikasi
• Bayi prematur rentan terhadap komplikasi pemakaian
ventilator
• Pemakaian optimal Bronchopulmonary
Dysplasia (BPD) & Intraventricular Hemorrhage (IVH)
…………..pendahuluan

 Pemakaian ventilator :
 Bersifat individual

 Patofisioiogi dari penyakit yang mendasari


Objektif
1. Prinsip dasar ventilasi mekanik
2. Tujuan ventilasi mekanik
3. Parameter ventilasi
4. Indikasi ventilasi mekanik
5. Modus ventilasi mekanik
6. Pedoman umum pengaturan awal ventilasi neonatus
7. Langkah penyesuaian setting ventilasi
8. Setting ventilasi berdasarkan patofisioiogi penyakit
yang mendasari
9. Weaning ventilasi dan ekstubasi
1. PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK

Ventilasi adekuat dipengaruhi :


a. Compliance
b. Resistensi
A. COMPLIANCE
• Mengukur elastisitas dan distensibilitas dari
paru dan dinding dada
• Menggambarkan perubahan volume oleh
karena perubahan tekanan
• N: 3-5 ml/cmH2O/kg
• Syndrome Gawat Nafas(SGN ): 0,1-1
ml/cmH20/kg
Compliance yang rendah dapat dijumpai pada paru
yang kaku, seperti :
• SGN(Sindrome Gawat Napas)
• Hipoplasia paru
• Atelektasis paru
• Edema paru
• Pneumotoraks
B. RESISTENSI
• Tekanan dibutuhkan untuk mengalirkan gas melalui
saluran nafas ke alveoli
• Menggambarkan tekanan dibagi dengan aliran gas
• N: 25-50 CmH20/L/dtk
• Resistensi tinggi: BPD (Broncho Pulmonary Displasia)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESISTENSI

Fisiologik Mekanik
• Saluran nafas yang kecil • Flow sensor
• Spasme bronkus • UkuranETT
• Pulmonary Interstitial • Flow
Emphysema (PIE) • Air di tubing
• Benda asing I obstruksi • Katup ekspirasi dari
• Sekresj yang berlebihan ventilator
• Trakeo bronkial malasia
2. TUJUAN DARI VENTILASI
MEKANIK
• Mempertahankan pertukaran gas dengan
meminimalkan:
- Kerusakan paru
- Gangguan hemodinamik
- Efek samping lain (kerusakan saraf)
• Meminimalkan usaha nafas yang berat
• Mengoptimalkan rasa nyaman
3. PARAMETER VENTILASI
1. PEEP [Positive End Expiratory Pressure)
• Tekanan yang mensupport paru pada akhir

ekspirasi mencegah kolaps alveolar


• Level yang sering 5-7 cmH 0
2

• PEEP > 6-7 hati-hati overdistensi


• Jangan pakai PEEP <3 cmH20 atelektasis
• MAP (Mean Airway Pressure)
• O2
2. PIP [Peak Inspiratory Pressure)
• Peningkatan PIP akan :
 MAP
 Pa02
 PaC02
 Tidal volume (TV)

• PIP cukup dada mengembang


• PIP bila dada tidak mengembang
...PARAMETER VENTILASI
• PIP bila overventilasi:
 PaC02< 45 mmHg
 Tidal Volume (TV) > 5 ml/kg
 CXR (posterior ribs > 8)
 Kurva expiratory flow tidak mencapai 0
• PIP yang terlalu tinggi (> 30) Barotrauma dan
curah jantung perlu HFO ?
...PARAMETER VENTILASI

3. Tidal Volume (TV)


• Peningkatan tidal volume C02 atau sebaliknya
• N: 3,5-6 ml/kg
• Setting awal: 4,5 ml/kg
• TV atau sebanyak 0,5 ml/kg tergantung PaC02
...PARAMETER VENTILASI
4. Waktu inspirasi (Tl)
• Peningkatan Tl:
 Merekruit alveoli

 MAP O2
 Normal 0,3 - 0,5 (<0,2 dan > 0,7 berbahaya)
• rate:
 PaC02
 Minute volume (N: 250-350 ml/mnt)
...PARAMETER VENTILASI
5. O2 inspirasi (FiO2)
• Ditentukan level O2 arteri (PaO2) & saturasi oksimetri
(SpO2)
• Level PaO2 arteri 50-80 mmHg
• SpO2 88-92%
• Fi02 > 40% Toksik

...PARAMETER VENTILASI
Oksigenasi ditingkatkan dengan
FiO2 dan MAP
• MAP dengan:
• PEEP
• ET
• IT
• PIP
• Flow
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MAP ( MEAN AIRWAY PRESSURE )
...PARAMETER VENTILASI

• Kadar CO2 meningkat dapat diturunkan dengan:


- TV
- Rate
- PIP
- PEEP
ANALISIS GAS DARAH
(AGD)
• Nilai normal (usia 1 jam, tidak diventilasi)
 Preterm: pH 7.28-7.32, PCO2 35-45, PO2 50-80
 Term: pH 7.30-7.35, PCO2 35-45, PO2 80-95
• Nilai target
 SGN: pH ≥ 7.25, PCO2 45-55, PO2 50-70
 BPD: pH ≥ 7.25, PCO2 45-70, PO2 60-80
 Persistent Pulmonary Hipertension of the
Newborn(PPHN): pH 7.40-7.50, PCO2 35-45, PO2 80-
120
PERUBAHAN SETTING VENTILASI
BERDASARKAN PERUBAHAN AGD
Pao2 Paco2 Perubahan Setting Ventilator
Rendah Tinggi PIP, Rate

Rendah Normal Fi02 MAP , tetapi

Pertahankan PIP (Misalnya :

PEEP atau IT)

Rendah Rendah FIO2 MAP

Normal Tinggi PEEP, Rate, pertahankan MAP

Normal Rendah Rate, pertahankan MAP


...PERUBAHAN SETTING VENTILATOR
BERDASARKAN PERUBAHAN AGD

PaO2 PaCO2 Perubahan setting ventilator


Tinggi Tinggi cek ventilator: tube tersumbat,
PEEP, TF, rate, FIO2
Tinggi Normal MAP (biasanya PIP), FIO2

Tinggi Rendah PIP, rate, FIO2


Normal Normal Pertahankan setting kecuali jika
ingin weaning
•Jangan merusak paru-paru dan otak dengan:
- Barotrauma
- Volutrauma
- Atelektrauma
- Hypocarbia
1. Overdistensi kerusakan epitelium paru
2. PIP TV oedema & kerusakan paru
3. PIP TV tidak ada oedem dan kerusakan
4. PaCO2 < 25 mmHg kerusakan otak dan paru
5. PaCO2 yang rendah > 48 jam BPD
INDIKASI
VENTILASI MEKANIK
INDIKASI VENTILASI
MEKANIK
• Apnoe berat (memerlukan bagging),
>1 periode apnoe dalam 1 jam
• PaCO2 > 60 mmHg dengan pH < 7,25
• FIO2 >60 mmHg
• Usia gestasi < 25 minggu
MODUS
VENTILASI MEKANIK
NASAL IMV
(INFLASI MELALUI CPAP NASAL)

Indikasi:
• CPAP gagal dan intubasi tidak diharapkan

• Setting:

 RR 20 x/menit
 PIP 20 cmH20
 PEEP tergantung kondisi bayi
 Flow harus cukup untuk mencapai PIP
IMV
(INTERMITTENT MANDATORY VENTILATION)

• Memberikan ventilasi sesuai dengan rate yang


ditentukan
• Bayi tidak mentrigger inflasi
• PIP dan PEEP dibatasi
• IT& ETdikontrol
• Problem
 Bayi bernafas tidak sesuai dengan ventilator
(fighting) airleak + IVH
• Digunakan bila ventilator tidak mempunyai trigger
mode dan pada ventilator transport
TRIGGER VENTILATOR
• Flow/volume trigger
• Volume inspirasi bayi (minimum 0,2 ml)  mentrigger
ventilator untuk memberikan inflasi
• Keterlambatan ventilator memberikan inflasi dari onset
inspirasi sebanyak 38 msec
• SIMV & AC menggunakan modus trigger
SIMV
• Inflasi sesuai dengan rate yang diset
• Ventilatormenginflasi pada waktu bayi inspirasi
• Bila bayi tidak bernafas  inflasi sesuai dengan rate
yang diset
• Bila bayi bernafas lebih cepat dari rate yang diset 
ekstra pernafasan tidak dibantu ventilator  bernafas
dengan ET CPAP
SIMV

• Sebaiknya tidak digunakan pada bayi yang


memerlukan ventilasi maksimal
• Bayi diweaning dengan mengurangi rate
• Sebaiknya rate < 30 x/menit dihindari  bayi
terutama bernapas dengan ET CPAP
AC (ASSIST CONTROL)
VENTILATION
• Seluruh inspirasi bayi mentrigger ventilator
memberikan inflasi
• Bila bayi tidak bernafas  inflasi sesuai dengan rate
yang diset
• Inflasi dapat lebih dari rate yang ditentukan
• Maksimum rate 120 x / mnt
• Weaning dengan pressure bukan dengan
rate kecuali bila bayi apnoe
MODUS VENTILASI

• Modus AC atau SIMV


• lama pemakaian ventilator
• BPD
• IVH
• Airleaks
MODUS VENTILATOR

• Modus AC & SIMV terdiri dari :


1. Pressure control
2. Volume control
3. Volume guarantee
KESIMPURAN MODUS
VENTILASI

• Mulai dengan modus CPAP terlebih dahulu.


• Simv dapat digunakan untuk weaning sebaiknya tidak
digunakan untuk bayi yang memerlukan ventilasi
maksimal
• Pada SIMV setting di weaning dengan menurunkan rate
KESIMPULAN

• Modus AC sebaiknya digunakan pada bayi yang


menggunakan ventilasi maksimal (gangguan pernafasan
berat)
• Pada modus AC weaning dengan menurunkan pressure
bukan dengan rate kecuali bayinya apnoe
SETTING AWAL
VENTILASI MEKANIK
ANJURAN SETTING AWAL VENTILASI
SECARA UMUM
• Parameter Ventilator
• FIO2 ≥ 50%
• Rate 40-60 x/menit
• PIP 16 cm H,0  sebesar pergerakan dada yang cukup
• PEEP 4-5 cm H20
• IT 0,3 dtk (0,3 - 0,5 dtk)
• I:E 1:1 to 1:2
• Pantau
• Sianosis
• Pengembangan dada
• Perfusi kapiler
• Suara nafas
...ANJURAN SETTING AWAL VENTILASI
SECARA UMUM
• Bila ventilasi tidak adekuat, PIP 1 cm H20 setiap
beberapa tarikan nafas sampai suara nafas :e-dengar
adekuat
• Bila oksigenasi buruk, tingkatkan FiO2 5% setiap menit
sampai sianosis menghilang(saturasi 88-92%)
• Periksa AGD
• Lakukan penyesuaian ventilator selanjutnya
<50 mm Hg 50-80 mm Hg >80 mm Hg
PENYESUAIAN PAO2
FIO2 atau PEEP Pertahankan FIO2 5%
Pertimbangkan parameter sampai FIO2
surfaktan ventilator <40%;
Jika PaC02 > Ulang AGD 1-2 kemudian
50 mm Hg  tPIP jam kemudian PEEP
bertahap 1 cm
H20 / 3-4 jam
FIO2 dan PEEP
diturunkan bergantian
PENYESUAIAN PAC02
BAGAIMANA PENGATURAN
STRATEGI
VENTILASI MEKANIK
BERDASARKAN
PATOFISIOLOGI PENYAKIT?
SINDROM GAWAT NAFAS
STRATEGI PENGATURAN
VENTILASI PADA SGN
BRONCHOPULMONARY
DYPLASIA
STRATEGY PENGATURAN
VENTILATOR PADA BPD
APNOE PADA BAYI
PREMATUR (AOP)
• Etiologi:
- Sentral
- Obstruktif
- Campuran
• Nasal CPAP efektif untuk obstruktif
• Bila persisten atau tidak responsif terhadap teofilin
lakukan intubasi
• Hindarkan setting ventilator yang bisa menyebabkan
kerusakan paru
STRATEGI VENTILATOR
UNTUK AOP
Weaning
Dan
Ekstubasi
WEANING DAN EKSTUBASI I
….WEANING DAN
EKSTUBASI
….WEANING DAN
EKSTUBASI
….WEANING DAN
EKSTUBASI I
….WEANING DAN
EKSTUBASI
….WEANING DAN
EKSTUBASI II
….WEANING DAN
EKSTUBASI III
BAYI TEREKTUBASI
EKSTUBASI
MASALAH PASCA EKTUBASI
KESIMPULAN
…………KESIMPULAN
…………KESIMPULAN
ACKNOWLEDGMENTS

Anda mungkin juga menyukai