Anda di halaman 1dari 32

IHT RS PKU Muhammadiyah Sruweng

2020
adalah suatu proses dimana udara ruangan
atau udara yang telah diperkaya dengan
oksigen digerakkan masuk dan keluar
paru secara mekanik
1. MEMPERBAIKI PERTUKARAN GAS
2. MENGURANGI DISTRESS PERNAFASAN
3. MEMPERBAIKI KETIDAK SEIMBANGAN
4. KONTROL ELIMINASI CO2
5. MENURUNKAN KERJA JANTUNG
 Hipoksemia berat (PaO2 < 60 mmHg dengan PH < 7,35)
yang tidak respon dengan terapi oksigen 50-100 %
 PaCO2 > 50 mHg dengan PH < 7,35
 Hiperventilasi (RR>35 x/menit)
 Sesak
 Takhikardi
 Sianosis
 Disorientasi
 Hilangnya reflek muntah dan batuk
 Apneu
 Fasilitas diagnostik,pembedahan dan prosedur terapeutik
1. GANGGUAN VENTILASI :

A. GANGGUAN OTOT PERNAFASAN


* Akibat kelelahan otot pernafasan
* Akibat ketidak normalan dinding dada

B. PENYAKIT NEUROMUSKULER
C. GANGGUAN PUSAT PERNAFASAN
D. GANGGUAN JALAN NAFAS BERUPA
PENINGKATAN TAHANAN ATAU
OBSTRUKSI
2. GANGGUAN OKSIGENASI

• Hipoksemia yang berat


• Memerukan PEEP
• Kerja pernafasan yang meningkat
 Sebagai penunjang pada pasien yang
memerlukan sedasi
 Mengurangi kebutuhan oksigen tubuh atau otot
jantung
 Menurunkan tekanan intra kranial
 Mencegah atelektasis alveoli paru
1. Ventilsi semenit = RR X TV
2. RR
* 10 – 15 x/ menit
3. TV
* Set awal 6 – 8 ml / KG BB
4. PEEP
* Hendaknya di berikan agar paru tidak
kolaps
* Besarnya dititrasi dengan parameter :
- SaO2 > 88 – 90%
- PaO2 55 – 70 %
- FiO2 60%
5. FiO2
Level FiO2 dapat diseting untuk mendapatkan level
PaO2 >60% atau SaO2 > 90%
4. PEEP
* Hendaknya di berikan agar paru tidak
kolaps
* Besarnya dititrasi dengan parameter :
- SaO2 > 88 – 90%
- PaO2 . 55 – 70 %
- FiO2 , 60%
5. FiO2
Level FiO2 dapat diseting untuk mendapatkan
level PaO2 >60% atau SaO2 > 90%
1. Pasien pasif ( tidak ada inisiatif bernafas
- Karena penyakit ( GBS )
- Karena di buat :
* Penekana pusat nafas
* Pelumpuh otot ( muscle relaxan )
2. Semua parameter nafas ditentukan oleh
mesin :
- Frekuensi nafas
- Tidal volume ( minute volume )
- Lama inspirasi / lama ekspirasi ( I:E )
1. VOLUME CONTROL
a. Banyaknya udara yang ditiup (TV ) sesuai
dengan setting mesin
b. Tekanan di jalan nafas bervariasi (tergantung
compliance)
c. Inspirasi berakhir setelah tidal volume tercapai

2. PRESSURE CONTROL
a. Banyaknya udara yang ditiup bervariasi
b. Tekanan di jalan nafas sesuai setting mesin
c. Inspirasi berakhir setelah pressure tercapai
1. Frekuensi pernafasan permenit
2. Besarnya volume tidal ( V-CMV )/ tekanan ( P-
CMV ) yang di inginlan
3. Perbandingan antara waktu inspirasi dan
ekspirasi ( I : E Ratio )
4. FiO2
5. PEEP
6. SENSITIVITY
 Adalah :
mode di mana ventilator memberikan nafas
control atau mandatory namun diantara tidak
ada bantuan nafas ( CMV ) pasien di beri
kesempatan untuk bernafas spontan
 Cara kerja :
a. Awal bantuan pasien trigering
b. Pembatasan bantuan : P-SIMV / V-SIMV
c. Perpindahan inspirasi ke ekspirasi : time
1. Tidal volume
2. SIMV Rate
3. PEEP
4. FIO2
1. Pasien sudah bernafas tetapi tidak kuat / tidak
dalam
2. Mekanisme
* Awal bantuan : Pressure
* Limited : Pressure atas dasar setting
* Cycled : Flow ( minimal flow )
Peak flow, ekspirasi serta RR ditentukan oleh
pasien itu sendiri
1. Inspiratory pressure level
2. PEEP
3. FIO2
MENINGKATKAN VOLUME
ALVEOLUS

0 +10 +20

A B C
Yaitu tekanan positive yang di berikan di jalan nafas
( tepatnya di alveoli ) pada akhir ekspirasi yang di
berikan secara sengaja

- Menyebabkan alveoli tetap dalam keadaan terbuka pada


akhir ekspirasi (perbaikan oksigenasi)
- Dapat diberikan bersamaan dengan semua mode
- Dampak :
* Volume paru meningkat
* Barotrauma
* Hipotensi akibat CO menurun
PASIEN BERNAFAS SPONTAN TETAPI PADA
AKHIR EKSPIRASI ALVEOLI TIDAK KOLAPS
SEBAB SELALU ADA TEKANAN PEEP
1. Pertukaran gas
* Tekanan oksigen arteri atau saturasi
* Tekanan Co2 arteri dan Ph
2. Tekanan jalan nafas
* Peak inspiratory pressure
* PEEP
3. Pola nafas
* Ventilasi semenit
* Volume tidal
* Frekuensi nafas
4. Hemodinamik
* Tekanan darah
* Produksi urine
* Cardiac output
5. Chest film
* Posisi ETT
* Tanda – tanda barotrauma
* Tanda – tanda pneumonia
1. Status oksigenasi
2. Status ventilasi
3. Perubahan mode
4. Status hemodinamik
MONITORING BERDASARKAN MODE VENTILASI

Pressure target

Resistensi / compliance :penyembuhan


edema paru/pneumonia, bronkodilatasi, after
suction, release pneumotoraks.

Tidal Volume

Resistensi / compliance : Tube kinking,


bronkospasme, mukus plak, edema paru akut,
pneumonia lobaris, pneumotoraks tension.
Volume target

Resistensi / Compliance ; Tube kinking,


bronkospasme, mukus plak, edema paru
akut, pneumonia lobaris, pneumotoraks
tension,

Pressure

Resistensi normal/ : compliance


normal/ ;Penyembuhan edema
paru/pneumonia, after suctioning,
bronkodilatasi, cuff tube/sirkuit bocor.
MONITORING BERDASARKAN MODE VENTILASI

Minute volume

TV X RR TV X RR
Setting Pressure Bangun, Kebocoran Bradipneu/apneu pd
terlalu >> sirkuit setting mode
Nyeri
PS/CPAP
Cuff bocor
Demam
Konektor lepas
Autocycling
TI
TE
I:E
TOMBOL DAN DISPLAY

SETTING HASIL SETTING, Alarm


DATA PASIEN
1.Tidal volume eks
Tidal volume Tidal volume ekspirasi
Respirasi rate Respirasi rate (assist, kontrol) 2. RR
Pressure Inspirasi Pressure/Peak pressure 3. Minute Volume eks
I:E rasio Minute Volume ekspirasi
PEEP PEEP
FiO2 FiO2 4. Pressure
Sensitivity I:E rasio
Maximum Pressure
PENGERTIAN

Weaning adalah
proses untuk melepaskan bantuan ventilasi
mekanik yang dilakukan secara bertahap
a. Pasien kooperatif (bisa kerja sama)
b. Hemodinamik stabil
c. Frekuensi pernafasan < 25 x/menit, tidak ada
dispnoe, tidak menggunakan otot-otot aksesori
pernafasan
d. Tidak ada suara nafas tambahan seperti ronchi,
wheezing, slym minimal
e. Reflek batuk dan menelan adekuat
f. Fi O2 <50%
g. Jika ada perbaikan / penyembuhan dari
penyakit yang menyebabkan pemasangan
ventilator.
h. Tidal volume 10 – 15 ml/kgBB
i. Kapasitas vital > 10 – 15 cc/kgBB
j. Hasil pemeriksaan AGD menunjukkan :
 1) pH : 7,30 – 7,45
 2) PaCO2 : 35 – 45
 3) PaO2 : ≥ 60 dengan FiO2 < 40%
 Controlled/Assist Controle
SIMV+PS/PSCPAPExtubasiO2 dengan
Masker

Anda mungkin juga menyukai