Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

1. Andi Nurmala Sari

2. Fina Arfah Sobarna

3. Laela Varantika Prinanti

4. Juju Juariah

5. Norita Margaretta

6. Rosalina
FG 1
7. Siti Solikhah
patofisiologi
patofisiologi
PENGKAJIAN HAEMODINAMIK YANG TERPASANG PADA PASIEN
Tanda-tanda vital : TD 166/104 mmHg, Nadi 137 x/menit, RR 40 x/menit, SaO2 87%

Bukti adanya hipoksia : TD 166/104 mmHg, Nadi 137 x/menit, RR 40 x/menit, SaO2 87%, hasil AGD pH 7,487,
PCO2 41,8 PO2 54, HCO3 30,9.

Frekuensi dan pola pernafasan : RR 40 x/menit, pasien terintubasi

Bunyi nafas : suara nafas ronchi dibagian kiri dan kanan paru, terdapat sekret pada tube ETT warna putih encer

Status neurologis : kesadaran samnolen dengan propofol 20mg/jam, fentanil 300mcg/24 jam, GCS E3M2Vtube,
pasien resiko tinggi jatuh (morse scale 58), pemeriksaan Richmond Agitation Sedation Scale (RASS) -2

Volume tidal, ventilasi semenit, kapasitas vital kuat : pasien terpasang ventilator mode ventilator SIMV dengan
Pressure support 12 mmHg, RR 10x/mnt, PEEP 7, volume tidal 350 cc

Kebutuhan pengisapan : , suara nafas ronchi dibagian kiri dan kanan paru, terdapat sekret pada tube ETT warna
putih encer.
PENGKAJIAN ALAT
Jenis ventilator : volume cycle ventilator

Cara pengendalian : mode ventilator yang digunakan SIMV (Syncchronus Intermittent Mandatory Ventilation) yaitu pernafasan di
synkronisasikan dengan usaha respirasi pasien, dengan pressure support 12 mmHg.

Pengaturan volume tidal dan frekuensi : volume tidal adalah volume udara yang diberikan setiap pernafasan ventilator, volume tidal
yang digunakan yaitu 350 cc

Pengaturan FiO2 (fraksi oksigen yang diinspirasi), yaitu jumlah oksigen yang diberikan ventilator ke pasien = 50%.

Tekanan inspirasi yang dicapai dan Batasan tekanan / pressure limit, yaitu : jumlah masksimum tekanan ventilator yang bisa
digunakan untuk mengantarkan pernafasan. Adanya air dalam selang, terlepas sambungan atau terlipatnya selang

Alarm ; Alarm akan memberikan signal jika tekanan tinggi karena adanya skeresi di ETT, pasien menggigit ETT, pasien batuk, atau
mencoba untuk berbicara, adanya peningkatan jalan nafas karena brokhospasme atau pneumothorak. Alarm juga akan bunyi jika low
pressure, seperti tube yang tidak tersambung. Atau pada kondisi RR yang meningkat, seperi pada pasien cemas, hypoxia, hypercapnia.

PEEP (Possitive and ekspiratory Pressure), merupakan tekanan positif yang diberikan saat akhir ekspirasi pernafasan ventilator. PEEP
yang digunakan pada pasien 7.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN SEDASI/NEUROMUSCULAR
BLOCKAGE/ANALGESIK PADA PASIEN

kesadaran somnolen dengan propofol 20mg/jam, fentanil 300mcg/24 jam, GCS E3M2Vtube, pasien
resiko tinggi jatuh (morse scale 58), pemeriksaan Richmond Agitation Sedation Scale (RASS) -2.

Pasien menggunakan profolol 20 mg/jam, merupakan pemeliharaan anasthesi umum yang digunakan
pada pasien yang dipasang ventilator, dan mendapatkan perawatan di ICU. Pengkajian menggunakan
Richmond Agitation Sedation Scale (RASS) -2.

Pasien menggunakan fentanyl, merupakan obat untuk meredakan nyeri yang hebat. Obat ini juga
digunakan sebagai obat bius atau tambahan untuk meningkatkan efek obat bius. Pengkajian nyeri pada
pasien menggunakan ventilator menggunakan CPOT.
Pengkajian Keperawatan
•Bangsal/ruangan : ICU
•Tanggal Masuk : 10 Mei 2021
•Nomor RM : 11121314
•Tanggal Pengkajian : 10 Mei 2021
Identitas
•Nama Klien : Ny. R
•Umur : 60 tahun
•Jenis kelamin : Perempuan
•Status menikah : Menikah
•Agama : Islam
•Suku/Bangsa : Jawa
•Bahasa yang digunakan : Indonesia
•Pendidikan : SMA
•Pekerjaan : Tidak bekerja
•Alamat Rumah : Cibubur
•Alasan masuk RS
3 hari post op pasien mengalami sesak nafas
•Keluhan utama saat pengkajian
3 hari post operasi pasien mengalami perburukan dengan TD
166/104 mmHg, N 137x/mnt, RR 40x/mnt, SaO2 87% dengan
oksigen NRM 8l/mnt. Hasil pemeriksaan AGD pH 7,48 PCO2
41,8 PO2 54 HCO3 30,9
Pengkajian Umum
•Aiway

Pasien terintubasi dengan ett no 8, suara nafas ronchi dibagian kiri dan kanan paru, terdapat sekret pada tube ETT berwarna putih encer.

•Breathing

Pasien terpasang ventilator mode ventilator SIMV dengan pressure support 12, rr 10, peep 7, tv 350, fio2 50%, I:E rasio 1;2, sao2 99%,
respon pasien rr 18, minute volume 6300.

•Sirkulasi

Suara jantung normal, TD 118/67 MAP 86 dengan vascon 0,6 mcg/jam, dobutamin 0,5 mcg/jam. CVP 9 cmH2O. Terdapat edema anasarka
dengan derajat edema pada ekstremitas atas +2. EKG menunjukkan sinus takikardi dengan RVH

•Disability

Kesadaran somnolent dengan propofol 20 mg/jam, fentanil 300 mcg/jam, GCS E3M2Vtube, pasien resiko tinggi jatuh (morse scale 58),
pemeriksaan Richmond Agitation Sedation Scale (RASS) -2
Pemeriksaan Penunjang
● Hasil rongent menunjukkan adanya infiltrat pada basal paru,
CTR < 50.
● Hasil AGD pH 7,34 PCO2 43,6 PO2 74,4 HCO3 23,3 BE -2,2
● Hasil laboratorium : laktat +3, prokalsitonin >32.
data-data normal dan abnormal
aNALISA DAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Diagnosa KEPERAWATAN
rencana keperawatan
daftar pustaka
● Herdman, T. H. & Kamitsuru, S. (2018). Nursing diagnoses definitions and classification
2018-2020. New York: Thieme.
● PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP PPNI : Jakarta
● PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI : Jakarta
● PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP PPNI : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai