Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gumbreg Sunu Baroto (PO.71.20.4.17.

013

Haidir Ali (PO.71.20.4.17.14)

Mia Pebriani (PO.71.20.4.17.015)

Mutiara Agel Sepriani (PO.71.20.4.17.016)

Kelompok :4

Mata Kuliah : Keperawatan Kritis

Soal

Ny. FM adalah seorang pensiunan perawat berusia 71 tahun yang bekerja di Vietnam. Ia
diperiksa dengan diagnosis COPD, gangguan pernapasan akut dan berhubung dengan sejarah
merokoknya selama 50 tahun dengan 2 bungkus rokok per hari. Seminggu yang lalu Ny.FM
menyatakan dia mengalami gejala flu yang menyerupai demam, menggigil, batuk, produktif
dengan sputum purulen yang tebal dan berwarna coklat purulen dan keluhan nyeri dada ketika
batuk. Ny F. M kelihatan cemas dan mudah marah, sesak nafas, bernapas lewat mulutnya. Ia
mengalami keringat dingin dan menunjukkan tanda – tanda sianosis di sekitar bibirnya.
Auskultasi menunjukkan crackles di seluruh area paru kiri dan kanan. Rotngen dada
menunjukkan infiltrat paru – paru dan spesimen dahak banyak mengandung diplokokus gram
positif. Tnda – tanda vital adalah Nadi 114 x/ menit RR 28 x/ menit TD 120/70 mmHg,
saaturasi O2 88%, baseline AGD dengan masker nonrebreathing 50% adalah pH = 7,30 pCO2
= 60 mmHg. PaO2 = 50 mmHg, HCO3 = 18 mEq/ L

1. Identifikasi hal penting yang masuk dalam pengkajian Anda?


2. Temuan Pengkajian manakah yang penting khususnya bagi perawat ?
3. Apakah sisten penghantaran oksigen ini cocok untuk pasien ?
4. Hasil Kultur sputum dan tes sensitivitas apakah yang ditunjukkan dari hasil tes pasien ?
5. Informasi umum apakah yang didapat dari rontgen dada dan apa yang ditunjukkan dari
hasil tersebut?
Jawaban

1. Identifikasi Pengkajian
a. Identitas klien:
Nama Pasien : Ny.Fm
Umur :71 th
Pekerjaan : Pensiunan perawat
b. Riwayat penyakit sekarang
Ny.Fm didiagnosa COPD, gangguan peranafasan akut
c. Riwayat kesehatan dahulu
Ny.Fm merupakan seeorang perokok aktif selama 50 tahun dengan 2 bungkus per hari.
d. Keluhan utama
Ny.FM menyatakan dia mengalami gejala flu yang menyerupai demam, menggigil,
batuk, produktif dengan sputum purulen yang tebal dan berwarna coklat purulen dan
keluhan nyeri dada ketika batuk.
e. Tanda dan gejala hipoksemia dan hiposia
Ny.Fm cemas dan mudah marah, sesak nafas, bernapas lewat mulutnya. mengalami
keringat dingin dan menunjukkan tanda – tanda sianosis di sekitar bibirnya.
f. Pemeriksaan fisik
Auskultasi menunjukkan crackles di seluruh area paru kiri dan kanan.
g. Tanda-tanda vital
Nadi 114 x/ menit RR 28 x/ menit TD 120/70 mmHg, saaturasi O2 88%,
h. Hasil rontgen dada
Tampak infiltrat pada area paru-paru
i. Pemeriksaan tes sputum
Spesimen dahak banyak mengandung diplokokus gram positif.
j. Analisis gas darah
pH = 7,30 pCO2 = 60 mmHg. PaO2 = 50 mmHg, HCO3 = 18 mEq/ L.
k. Terpasang masker NRM 50%

2. Pengkajian Keperawatan:
Data Subjektif:
 Pasien mengatakan flu serta demam dan menggigil selama 1 minggu yang lalu
 Pasien mengeluh nyeri dada saat batuk
 Terdapat riwayat merokok selama 50 tahun, 2 bungkus/hari
 Batuk poduktif disertai sputum purulen yang tebal dan bewarna coklat purulen
selama 1 minggu yang lalu

Data Objektif:
 Pasien mengalami gangguan pernafasan akut (COPD)
 Pasien tampak cemas dan mudah marah
 Pasien sesak nafas, bernafas lewat mulut
 Sianosis (+) di bibir
 Auskultasi : Crackles di seluruh area paru kiri dan kanan
 Hasil Rotngen dada menunjukkan infiltrat paru – paru
 Tes spesimen dahak banyak mengandung diplokokus gram positif
 TTV : N : 114 x/m, RR : 28 x/m, TD : 120/70 mmHg
 Saturasi O2 88%, Baseline AGD dengan masker nonrebreathing 50% adalah pH =
7,30 pCO2 = 60 mmHg. PaO2 = 50 mmHg, HCO3 = 18 mEq/ L

3. Pasien mengalami hipoksia sedang dengan PaO2 = 50 mmHg (rendah), PaCO2 = 60


mmHg (tinggi), dan SaO2 = 88% (rendah). Normalnya Tekanan parsial oksigen (PaO2)=
75-100 mmHg, Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2)= 38-42 mmHg, dan SaO2 = 94-
100%
Penghantaran oksigen ini cocok untuk pasien dikarenakan sesuai dengan indikasi pasien
yaitu dengan kadar tekanan CO2 tinggi , pasien mengalami COPD, dan status pernapasan
pasien tidak stabil. Non-rebreathing mask mampu mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit.

4. Hasil kultur sputum dan tes sensitivitas


Pasien mengatakan bahwa sputumnya purulen tebal dan berwarna kecokelatan dan nyeri
dada saat batuk. Ketika dilakukan pemeriksaan kultur sputum dan tes sensitivitas, didapat
bahwa spesimen sputum/dahak pasien banyak mengandung diplokokus gram positif,
dengan pH= 7,30 (asam). Indikasi pemeriksaan mengarah pada kondisi pneumonia.
Dimana pneumonia disebabkan oleh bakteri diplokokus gram positif. Bakteri ini juga
biasanya menyerang paru-paru dan tahan asam.
5. Informasi terkait rontgen, yaitu adanya infiltrat pada paru-paru pasien. Infiltrat ini
mengindikasikan adanya proses inflamasi pada paru, dalam hal ini lebih mengarah pada
kondisi pneumonia. Hal ini juga sejalan dengan pemeriksaan fisik pasien didapat
auskultasi bunyi crackles di seluruh paru kiri-kanan dan pasien. Infiltrat pada paru ini dapat
mengakibatkan ketidakefektifan paru-paru dalam melakukan fungsinya yaitu pertukaran
oksigen, sehingga pasien akan menunjukkan gejala sesak napas, nyeri dada, bahkan
sianosis.

Anda mungkin juga menyukai