Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 3 (ASKEP DI RUANG ICU)

Case Description

Pasien bernama Ny.S, Perempuan, No.RM 539xxx, umur 80 tahun, alamat bantur masuk ICU pada
tanggal 4 September 2022 dengan diagnose medis ADHF dan STEMI. Keluhan Utama saat masuk
RS: Pasien merupakan rujukan dari RSI Gondanglegi ke IGD RSUD Kanjuruhan Malang pada tanggal
4 September 2022 dengan mengeluh sesak nafas, kemudian batuk mengeluarkan darah sejak hari jumat
namun kadang-kadang, pada hari sabtu pasien kembali batuk darah 1x dan sesak nafas. Pada saat
pengkajian tanggal 5 September 2022 pukul 13.00 WIB pasien tampak keringat dingin. Ketika masuk
ICU pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 211 dan saat itu terpasang ventilator dengan
mode AC/VC.
Pada pemeriksaan pernafasan didapatkan hasil pergerakan dada simetris, tidak ada penggunaan
otot bantu nafas, auskultasi suara nafas didapatkan suara ronchi pada paru sebelah kiri dan kanan, batuk
tidak produktif, secret tidak dapat keluar, pasien terpasang ventilator dengan mode AC/VC dengan AC
(f:18) VC (Vt 400 ml, Vmax 50 l/min, Tpl 0.4), Peep 7.5, RR 26x/mnt dan SPO2 80%. Pada
pemeriksaan kardiovaskular didapatkan hasil TD 112/70 mmHg, RR : 26 x/mnt, N : 134 x/mnt, T : 36,4
derajat celcius, MAP : 98 mmHg dan PP 42 mmHg. Pemeriksaan suara jantung S3 murmur dengan
irama jantung regular. CRT < 2 detik, JVP normal, tidak ada edema. Pada pemeriksaan
brain/persyarafan, GCS pasien E:2 V:1 M:1, reaksi pupil terhadap cahaya sebelah kanan dan kiri,
diameter pupil isokor. Pada pemeriksaan perkemihan/bladder didapatkan bahwa pasien terpasang
kateter urine dengan produksi urin 300 cc/7 jam warna kuning, Pasien tidak mengalami gangguan BAK.
Pada pemeriksaan bowel didapatkan mukosa bibir kering, lidah nampak kotor, tidak nyeri telan,
abdomen tidak distensi, peristaltic usus normal 15x/mnt, pasien tidak ada mual dan muntah, tidak
terdapat melena, terpasang NGT . Pada hasil pemeriksaan bone/mskuloskeletal didapatkan turgor
pasien baik, tidak ada perdarahan eksternal, tidak ada icterus, akral hangat, tidak ada fraktur, pergerakan
sendi terhambat, tidak ada luka terbuka.
Pemeriksaan penunjang : Pada pemeriksaan laboraturium pada tanggal 5 September 2022
didapatkan hasil hemostatis dengan D-Dimer kuantitatif <0.19 mg/L. Pada pemeriksaan kimia klinik
terdapatnatrium 141 mmoI/L, Kalium 4.5 mmoI/L, Kalsium Ion 1.08 mmoI/L. Pada pemeriksaan
Troponin 0.05 ug/dL, CK-MB 2.99 ng/mL. Pada pemeriksaan analisa gas darah pH mengalami
penurunan yaitu 7.28, PCO2 62.0 mmHg, PO2 48.0 mmHg, base excess -0,5 mmoI/L, HCO3 Actual
(HCO3) 28.9 mmoI/L, SPO2 79%. Pada pemeriksaan radiologi foto rontgen thorax bahwa disimpulkan
Cardiomegali (RAH,LVH) dengan Oedema pulmonum, Dilatasi pulmonalis dextra (pulmonal
hypertensi), Effusi pleura dextra. Terapi dan tindakan: Infus RL 1000 cc/24 jam, terapi injeksi: Lasix
2x20 mg, Lansoprazole 1x30 mg, Fortison 1x50 mg, Metoclopramide 3x10 mg, Levofloxacin 1x750
mg, Cefoperazone 2x1 g, Metamizol 3x1 g, Terapi farmako oral: Spironolactone 0-25-0, CPG 75-1-0,
NAC 3x200 mg, Nebul: , Combivent 3x1
KELOMPOK 4 (ASKEP DI RUANG IGD)
Case Description

Pasien atas nama Ny. P (77 Tahun)tiba di IGD RSU UMM pada tanggal 12 Desember 2022 Jam
14.00 WIB. Pasien mengatakan nyeri dada sudah dari tanggal 11 Desember 2022, menjalar sampai ke
punggung dengan skala 8, pusing, menggigil dan nafsu untuk makan minum menurun. Hasil pengkajian
kKeadaan umum Ny. P tampak lemah dengan Tekanan darah 108/64 mmHg, nadi 114 x/menit, Suhu
36.6oC, Respiration Rate 24x/menit, SpO2: 97%, GDS: 120, MAP: 78,6 mmHg dan orientasi pasien
tidak ditemukan masalah.
Pengkajian pada Primary Survey. Pemeriksaan Airway dengan hasil, jalan nafas paten, tidak
ditemukan adanya obstruksi, tidak ada suara nafas tambahan dan tidak ada temuan lainnya. Pemeriksaan
Breathing dengan hasil gerakan dada simetris, irama nafas cepat, tidak teratur dan tidak ada retraksi
dada dengan Respiration Rate 24x/menit terpasang Nasal Canul 3 lpm. Pemeriksaan Circulationdengan
hasil pasien terpasang monitor, tidak ditemukan perdarahan mayor, nadi teraba dan dengan irama
reguler, tidak ada sianosis, Tekanan darah 108/64 mmHg, Mean Arterial Preasure 78,6, PP 44 mmHg
dan CRT kurang dari 2 detik. Pengkajian Disability dengan hasil respon pasien di Alert dengan GCS
Eye 4, Verbal 5, Motorik 6 kesadaran Compos Mentis, Pupil Isokor dan pupil berespon terhadap cahaya.
Pengkajian Exposure dengan hasil tidak ditemukannya deformitas, contusio, abrasi, laserasi, luka bakar,
penetrasi, edema.
Pada pengkajianSecondary Survey, pasien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan, tidak
memiliki catatan penyakit sebelumnya seperti hipertensi ataupun diabetes, makan minum terakhir
pasien adalah nasi dengan sayur dan ayam pada jam 18.00 WIB. Pada pengkajian fisik tidak ditemukan
hal yang abnormal. Setelah dilakukan Primary Survey dan Secondary Survey dan beberapa data
penunjang seperti Thorax AP, EKG ditemukan EKG dengan hasil ST Eleasi, Lab DL, Elektrolit, dan
Troponin dengan hasil 3.69 dokter memberika advice terapi berupa Infus NS 20 Tpm, PO ASA 4 tab,
PO Clopidrogel 4 tab, NE, PO Brilinta 2tab loading, IV Santagesik 1gr.

Anda mungkin juga menyukai