Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
Abstract
________________________________________________________________
Background: Breast cancer is currently still a big problem in the world and in Indonesia. The
morbidity and mortality rates from breast cancer in the past decade have shown an increasing trend
throughout the world. The incidence of breast cancer in Pemalang increases every year with a CFR
of 1.6% in 2014. The purpose of this study was to determinane differences in knowledge, attitudes
and practice among mother about breast cancer prevention before and after health volunteers
empowerment.
Methods: This research is quasy eksperiment. With delightful pretest-posttest control group design.
The technique of using purposive sampling. Samples consisting 0f 30 people group of 30 people
group of experimentation and 30 people the control group. Instrument research using a
questionnaire knowledge, attitude and practice about breast cancer prevention. The analysis used in
this research were Mc Nemar and chi square.
Results: The result showed knowledge about breast cancer prevention of each group was different
significantly (p=0,024), attitude about breast cancer prevention of each group was no difference
(p=1,000), and practice about breast cancer prevention of each group was different significantly
(p=0,041).
Conclusion: Health volunteers empowerment influential in increasing the konowledge and practice
in the prevention of breast cancercompared with those who do not health volunteers empowerment.
91
Mahmudah dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 3 (2) (2018)
kurang mengenai kanker payudara dan pencegahannya. beberapa waktu kemudian dilakukan post test pada
Sebanyak 8 orang (40%) bersikap positif terhadap kedua kelompok tersebut.
kanker payudara dan pencegahannya dan sebanyak 12 Sampel penelitian ini adalah ibu rumah tangga
orang (60%) bersikap negatif terhadap kanker payudara yang tinggal di Kelurahan pelutan, Teknik sampling
dan pencegahannya. Dari hasil wawancara dan adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini
observasi tentang praktik pencegahan kanker payudara berjumlah 60 orang, terdiri atas kelompok eksperimen
diketahui bahwa 7 orang (35%) berpraktik baik dan 13 30 orang dan kelompok kontrol 30 orang. Instrumen
orang (65%) berpraktik kurang. Praktik pencegahan yang digunakan adalah kuesioner dan lembar checklist
yang masih kurang meliputi belum secara rutin observasi.
melakukan olahraga, belum rutin mengkonsumsi
sayuran dan buah setiap harinya (40%), masih sering HASIL DAN PEMBAHASAN
terpapar asap rokok (55%), masih sering
mengkonsumsi mie instan (70%), penggunaan MSG Karakteristik Responden
(85%), serta belum melakukan pemeriksaan payudara Tabel 1 menunjukan distribusi umur responden
sendiri secara rutin (70%). pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol,
Dari latar belakang tersebut peneliti tertarik pada kelompok eksperimen lebih banyak pada rentang
untuk meneliti tentang pengaruh pemberdayaan kader usia 31-40 tahun yaitu 60%, sedangkan pada kelompok
dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik ibu kontrol 43,3 %. Pendidikan responden dari kedua
tentang pencegahan kanker payudara di Kelurahan kelompok sebagian besar adalah SD yaitu pada
Pelutan Kabupaten Pemalang. kelompok eksperimen 50% dan pada kelompok kontrol
43,3%. Sedangkan status pekerjaan responden
METODE mayoritas Ibu rumah tangga yaitu pada kelompok
eksperimen 56,7% dan pada kelompok kontrol 60%.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
eksperimen semu (quasi experiment). Peneliti Analisis Univariat
melakukan pretest pada kedua kelompok penelitian dan Hasil analisis univariat bertujuan untuk melihat
diikuti intervensi pada kelompok eksperimen. Setelah distribusi karakteristik responden.
93
Mahmudah dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 3 (2) (2018)
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa masih penyakit kanker payudara dan pencegahannya, 9 orang
cukup banyak responden yang berpengetahuan kurang (13,3%) yang bersikap negatif terhadap penyakit
mengenai kanker payudara dan pencegahannya pada kanker payudara dan pencegahannya, 6 orang (13,3%)
kelompok eksperimen terdapat 23 orang (76,7%) dan yang berpraktik kurang terhadap penyakit kanker
pada kelompok kontrol terdapat 24 orang (80%). Pada payudara dan pencegahannya, dan 15 orang (50%)
kelompok eksperimen diketahui bahwa responden yang yang berpraktik kurang terhadap penyakit kanker
bersikap negatif sebanyak 18 orang (60%) dan pada payudara dan pencegahannya. Pada kelompok kontrol
kelompok kontrol yang bersikap negatif terhadap terdapat 10 orang (33,3%) yang berpengetahuan
kanker payudara dan pencegahannya sebanyak 17 kurang, 10 orang (33,3%) yang bersikap negatif
orang (56,7%). Pada kelompok eksperimen diketahui terhadap penyakit kanker payudara dan
juga bahwa responden yang berpraktik kurang terhadap pencegahannya, 15 orang (50%) yang berpraktik
pencegahan kanker payudara sebanyak 24 orang (90%) kurang terhadap penyakit kanker payudara dan
dan pada kelompok kontrol yang berpraktik kurang pencegahannya dan 12 orang (46,7%) yang berpraktik
terhadap pencegahan kanker payudara sebanyak 23 kurang terhadap penyakit kanker payudara dan
orang (93,3%). Pada kelompok eksperimen terdapat 2 pencegahannya.
orang (6,7%) yang berpengetahuan kurang mengenai
94
Mahmudah dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 3 (2) (2018)
95
Mahmudah dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 3 (2) (2018)
Tabel 5. Perbedaan pengetahuan, sikap dan praktik tentang pencegahan kanker payudara antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Eksperimen Kontrol Total
Variabel p value
F % F % F %
Pengetahuan
Baik 28 93,3% 20 66,7% 48 80%
Kurang 2 6,7% 10 33,3% 12 20% 0,024
Jumlah 30 100% 30 100% 60 100%
Sikap
Positif 21 70% 20 66,7% 41 68,3%
1,000
Negatif 9 30% 10 33,3% 19 31,7%
Jumlah 30 100% 30 100% 60 100%
Praktik
Baik 26 86,7% 18 60,0% 44 73,3%
0,041
kurang 4 13,3% 12 40,0% 16 26,7%
jumlah 30 100% 30 100% 60 100%
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa hasil 0,000 (p<0,05) dan nilai p untuk praktik setelah 15 hari
analisis uji Mc Nemar diperoleh nilai significancy intervensi dengan praktik 30 hari setelah intervensi
antara praktik sebelum intervensi dan praktik setelah menunjukan angka 0,007 (p<0,05). dengan demikian
15 hari intervensi menunjukan angka 0,022 (p<0,05), disimpulkan bahwa perbedaan praktik ibu yang
nilai p antara praktik sebelum intervensi dengan bermakna ditemukan antara pengetahuan sebelum
praktik setelah 30 hari intervensi menunjukan angka intervensi (pemberdayaan kader) dengan praktik
96
Mahmudah dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 3 (2) (2018)
sesudah intervensi (pemberdayaan kader) baik praktik terdapat perbedaan bermakna sikap ibu terhadap
setelah 15 hari intervensi (pemberdayaan kader) penyakit kanker payudara dan pencegahannya antara
maupun satu bulan setelah intervensi (pemberdayaan yang diberikan pemberdayaan kader dengan
kader). penyuluhan (tanpa pemberdayaan kader). Hal ini
Hasil analisis uji Mc Nemar pada kelompok terjadi karena pada kelompok eksperimen dan kontrol
kontrol diperoleh nilai significancy antara praktik sama-sama mendapatkan pengetahuan yang diberikan
sebelum intervensi dan praktik setelah 15 hari melalui penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan
intervensi menunjukan angka 0,039 (p<0,05), nilai p adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan
antara praktik sebelum intervensi dengan praktik dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
setelah 30 hari intervensi menunjukan angka 0,003 sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan
(p<0,05) dan nilai p untuk praktik setelah 15 hari mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
intervensi dengan praktik 30 hari setelah intervensi lanjutan yang ada hubungannya dengan kesehatan
menunjukan angka 0,250 (p>0,05). dengan demikian (Machfoedz, I, & Suryani, 2008).
disimpulkan bahwa perbedaan praktik ibu yang Hasil analisis perbedaan praktik terhadap
bermakna ditemukan antara pengetahuan sebelum pencegahan kanker payudara sesudah intervensi
intervensi (tanpa pemberdayaan kader) dengan praktik (posttest) antara kelompok eksperimen dan kontrol
sesudah intervensi, baik praktik 15 hari sesudah dengan uji chi square diperoleh nilai significancy 0,041
intervensi maupun sebulan sesudah intervensi. Tidak (p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
didapatkan perbedaan praktik antara sesudah 15 hari terdapat perbedaan bermakna praktik ibu terhadap
intervensi dengan 30 hari setelah intervensi. pencegahan penyakit kanker antara yang diberikan
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa hasil pemberdayaan kader dengan penyuluhan (tanpa
analisis perbedaan pengetahuan mengenai kanker pemberdayaan kader). Hasil tersebut sesuai dengan
payudara dan pencegahannya sesudah intervensi penelitian (Wantini & Indrayani) bahwa terdapat
(posttest) antara kelompok eksperimen dan kontrol peningkatan median nilai pengetahuan sebelum dan
dengan uji chi square diperoleh nilai significancy 0,024 setelah pendidikan kesehatan kanker payudara dan
(p<0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan terdapat peningkatan minat untuk melakukan
bermakna pengetahuan ibu mengenai penyakit kanker pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setelah
payudara dan pencegahannya antara yang diberikan dilakukan intervensi. Pemberdayaan kader merupakan
pemberdayaan kader dengan penyuluhan saja (tanpa kegiatan persuasif yang dilakukan untuk menghasilkan
pemberdayaan kader). perilaku individu atau masyarakat untuk menghasilkan
Menurut (Jourdan, Mannix McNamara, Simar, perilaku kesehatan yang baik. Pemberdayaan kader
Geary, & Pommier), salah satu faktor yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan
mempengaruhi penyuluhan kesehatan adalah sikap masyarakat mengenai pencegahan kanker
profesionalitas yang juga ditunjang dengan kerjasama payudara, sehingga dapat merubah perilaku responden
yang baik dengan sasaran dan suasana yang inklusif. terhadap pencegahan kanker payudara.
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka PENUTUP
kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat
dengan penyampai informasi. Begitu juga dengan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan
kader yang merupakan bagian dari masyarakat itu pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
sendiri, sehingga dengan mudah responden menerima pemberdayaan kader dapat meningkatkan pengetahuan,
informasi yang diberikan oleh kader mengenai sikap dan praktik ibu tentang pencegahan kanker
pencegahan kanker payudara. Hasil analisis perbedaan payudara di Kelurahan Pelutan Kecamatan Pemalang
sikap terhadap kanker payudara dan pencegahannya Kabupaten Pemalang. Pemberdayaan kader
sesudah intervensi (posttest) antara kelompok berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan
eksperimen dan kontrol dengan menggunakan uji Chi praktik ibu dalam pencegahan kanker payudara
Square diperoleh nilai significancy 1,000 (p>0,05). dibandingkan dengan tanpa pemberdayaan kader.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
97
Mahmudah dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 3 (2) (2018)
98