Ha 3 Prosesi Haji
Ha 3 Prosesi Haji
FAST.Co merupakan lembaga syiar dan pelatihan yang secara konsisten memberikan
pemahaman secara detil, terstruktur, dan mendalam dengan mentauladani karakter
Baginda Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
-----------------
FAST.Co hadir dengan konsep sifat-sifat baik Rasulullah; FATHANAH(1) belajar hingga
betul-betul memahami, in syaa Allah memudahkan ilmu sampai kepada masyarakat.
AMANAH(2) mencoba menghadirkan konsep baru, dengan harapan dapat diterima dan
menjaga kepercayaan masyarakat. SHIDDIQ(3) dengan menyampaikan sesuatunya
dilandaskan kepada Al-Quran dan Hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
TABLIGH(4) senantiasa bersyiar untuk meraih ridha Allah semata.
PROSESI HAJI
Kajian Tematik Seri-3
Macam-macam
Prosesi Ibadah Haji
Pengertian Haji.
ُ ُّ َ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ ً ْ ََ َ ُ ْ َ ْ ً َ ُ َ ُ َ
وهو لغة القصد وشعا قصد البي ِت الحر ِام ِللنس ِك
Haji secara bahasa adalah menyengaja. Dan secara syara’ adalah
menyengaja (mengunjungi) Baitul Haram untuk melaksanakan ibadah.
Kesimpulan terjemahan;
Haji berarti berziarah ke tempat tertentu (Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina)
dan di waktu tertentu (Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah) untuk melaksanakan amalan-
amalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Dalil tentang Haji.
َ َ َ ْ َ ْ َ ُّ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ْ َ ْ َّ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ٌ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ ُ ْ َ َّ َ َ َ ْ ُ ه
اَّلل بن يوسف أخ َبنا م ِالك عن أ َِ يب اْلسو ِد محم ِد ب ِن عب ِد الرحم ِن ب ِن نوفل عن عروة ب ِن الزب ْ ِب عن ع ِائشة ِ حد ث ن ا ع بد
ْاَّلل َع َل ْيه َو َس هل َم َع َام َح َّجة ْال َو َداع َفم َّنا َم ْن َأ َه َّل ب ُع ْم َرة َوم َّنا َمن
ُ اَّلل َص هَّل ه
ه ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ُ َ َ ه
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ول ِ ض اَّلل عنها أنها قالت خرجنا مع رس رِ ي
َاَّلل َع َل ْيه َو َس هل َم ب ْال َح ِّج َف َأ َّما َم ْن َأ َه َّل ب ْال َح ِّج َأ ْو َج َمع
ُ َأ َه َّل ب َح َّجة َو ُع ْم َرة َوم َّنا َم ْن َ َ َّ ْ َ ِّ َو َأ َه َّ َ ُ ُ ه َ هَّل ه
ِ ِ ِ ِ أهل ِبالحج ل رسول
اَّلل ص ِ ِ
ْ َّ ُ ْ َ َ َ ََّ َ ُّ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ ْ
الحج والعمرة لم ي ِحلوا حّت كان يوم النح ِر
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Al Aswad
Muhammad bin 'Abdurrahman bin Naufal dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah ra. Berkata; “Kami berangkat bersama
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada tahun haji wada' (perpisahan). Diantara kami ada yang berihram untuk 'umrah,
ada yang berihram untuk haji dan 'umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Sedangkan Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam berihram untuk haji. Adapun orang yang berihram untuk haji atau menggabungkan haji dan 'umrah
maka mereka tidak bertahallul sampai hari nahar (tanggal 10 Dzulhijjah).” HR. Bukhari No : 1460 Bab. Haji.
Haji IFRAD (menyendirikan).
ِّ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ُ ُ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه
. . . اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم ِبالحج
ِ وأهل رسول. . .
“... Sedangkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berihram untuk haji, ...”
HR. Bukhari.
Setelah melakukan ibadah haji barulah mengerjakan umrah. Haji ifrad memang paling
berat karena jamaah harus selalu mengenakan ihram sampai selesai melaksanakan kedua
ibadah tersebut. Meskipun paling berat namun haji ifrad paling tinggi kualitasnya karena
itu dilaksanakan Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dan untuk semua
jamaah yang melaksanakannya tidak akan dikenakan DAM.
Haji QIRAN (bersamaan).
فإنما طافوا لهما طوافا واحدا, وأما الذين كانوا جمعوا ْبي الحج والعمرة
“Adapun orang yang menggabungkan antara haji dan umrah (Qiran), maka mereka hanya melakukan satu
kali thawaf." Muttafaqun ‘alaih.
Niat untuk melaksanakan haji qiran berbunyi; Labbaika Allaahumma Hajjan wa ‘Umratan.
Dan jika jamaah memilih untuk menajalankan ibadah haji qiran, maka jamaah akan
dikenakan DAM karena menggabungkan ibadah haji dan umrah dalam satu waktu.
DAM dapat berupa menyembelih 1 ekor kambing atau (bila tidak mampu) dapat berpuasa
10 hari. Jamaah yang melaksanakan Haji Qiran disunnahkan melakukan thawaf qudum
saat tiba di Makkah.
Haji TAMATTU’ (bersenang-senang).
فمن تمتع با لعمرة اىل الحج فما استيرس من الهدى فمن لم يجد فصيام ثالثة ايام ف الحج وسبعة
عرسة كملة ذالك لمن لميكن أهله حاضي المسجد الحرام َ أذا رجعتم تلك
“Maka barangsiapa yang akan mengerjakan umrah sebelum haji (Tamattu’), wajiblah ia menyembelih qurban yang
mudah didapat, Jika tidak mendapatkannya atau tidak mampu, maka wajib puasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh
hari apabila sudah pulang kembali (di kampung halaman). Itulah sepuluh hari yang sempurna. Demikian itu bagi orang
yang keluarganya tidak berada di sekitar Masjidil Haram”. QS Al-Baqarah ayat 196.
هو اْلعتمار يف أشهر الحج ثم التحمم من تلك العمرة واْل هالل بالحج يف تلك السنة: التمتع
“Tamattu’ ialah umrah pada bulan-bulan haji kemudian tahallul dari umrah dan ihram haji pada tahun itu juga.”
Nailul author.
Haji Tamattu’ adalah mengerjakan ibadah haji di dahului oleh umrah. Pada umumnya jamaah asal
Indonesia melaksanakan ibadah haji ini. Dalam pelaksanaan nya haji tamattu’ tergolong lebih mudah, saat
sampai di miqat makani, jamaah berniat ihram untuk umrah dengan mengucapkan niat (); Labbaika
Allaahumma ‘umratan, kemudian berangkat ke makkah sambil membaca talbiyah, dan menyelesaikan
umrahnya (thawaf (2), sa’i (3), dan bertahallul(4) dilaksanakan dengan tertib(5).
Setelah semua rangkaian umroh selesai, jamaah bebas dari status ihram dan bisa memakai pakaian biasa.
Kemudian barulah di tanggal 8 zulhijjah, jamaah mulai berihram lagi mengerjakan haji dengan segala
rangakaiannya sampai selesai. Mengambil niat; Labbaika Allaahumma Hajjan, dan jika jamaah menjalankan
ibadah haji tamattu’ ini, maka akan dikenakan DAM.
Kesimpulan.
RAUDHAH
JARWAL SYISYAH
MAHBAS JIN
AL HARAM
AZIZIYAH JAMARAT
MINA
REI BAKHSY
MISFALLAH
Peta Lokasi Prosesi Haji.
AL HARAM
JAMARAT
MUDALIFAH
MINA
ARAFAH
Peta
Maktab
Arafah
8 Dzulhijjah.
Tarwiyah 8 Dzulhijjah.
• Tarwiyah maknanya adalah mengangkut air untuk persediaan menghilangkan dahaga. Karena di Mina saat itu tidak
ada air, sehingga para jamaah haji mengangut air untuk dibawa ke Mina. Tarwiyah dilakukan calon haji dengan cara
meninggalkan Mekkah menuju Mina pada pagi hari tanggal 8 Dzulhijah (miqat zamani) dengan berpakaian ihram dan
berniat untuk menunaikan ibadah haji.
• Berniat Ihram(1) di maktab masing-masing dengan mengucap “Labbaik Allaahumma Hajjan”. Kalau dia menghajikan
orang lain maka ia tambahkan “Labbaika Allaahumma Hajjan ‘an … (fulan bin fulan)”.
• Jamaah bergerak ke Mina (afdhalnya di waktu dhuha). Di pemondokan Mina jamaah menunaikan shalat dhuhur, asar,
maghrib, isya hingga salat shubuh tanggal 9 Dzulhijjah.
• Di Mina, tidak dianjurkan melakukan shalat sunnah rawatib, kecuali shalat sunnah 2 rakaat sebelum subuh.
• Hukum ke Mina dan mabit (bermalam) di Mina tanggal 8 Dzulhijjah adalah sunnah dan tidak wajib. Maka jika para
jamaah haji Indonesia terikat dengan aturan maktab dan tidak bisa (mendahului) ke Mina, alias langsung ke Arafah
pada tanggal 8 atau 9 Dzulhijjah maka tidak mengapa (tidak berdosa).
Bergerak ke MINA / ARAFAH.
Mengawali kegiatan haji, jamaah mengambil amalan-amalan sunnah;
1. Memotong bulu / rambut badan (kumis, ketiak dicabut, kemaluan, dan merapihkan rambut).
2. Mandi sunnah (manadi besar), diniatkan untuk haji.
3. Memakai wewangian di badan.
Rentetan puncak haji dimulai pada 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian ihramnya dan
mengambil niat haji(1) dan membaca kalimat talbiyah. Kemudian jamaah haji Indonesia diberangkatkan dari
maktab (pemondokan) Makkah ke Mina (tarwiyah) atau Arafah.
• Jamaah HAJI KHUSUS, akan mabit di Mina (1 malam), dan keesokannya akan bergerak menuju Arafah.
• Jamaah HAJI REGULER, biasanya akan langsung dijadwalkan menuju tenda Arafah, menginap 1 malam
(malam tanggal 9 Dzulhijjah) di tenda Arafah.
9 Dzulhijjah.
Bertolak ke ARAFAH.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah, seluruh jamaah sudah berada di tenda Arafah. Dan in syaa Allah disinilah rangkaian wukuf
dijalani. Jamaah memperbanyak talbiyah dan bertakbir mengagungkan nama Allah Swt.
Seluruh jamaah fokus untuk menjalankan wukuf di Arafah. Tidak melakukan hal yang sia-sia;
1. Bersendau gurau dengan jamaah yang lain.
2. Bicara yang tidak perlu, berbantahan dan mengeluarkan kata-kata jorok dan kotor.
Khutbah Arafah.
Diawali dengan khutbah Arafah, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengawali wukuf dengan berkhutbah
setelah melaksanakan shalat dhuhur dan ashar dijamak qashar. Berikut pesan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam;
ُ َ ْ َ َ َ َ َّ ُ ً َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ََ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ٌ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ
ف ِإن ِدماءكم وأعراضكم عليكم حرام كحر م ِة يو ِمكم هذا ِ يف بل ِدكم هذا ِ يف شه ِركم هذا فأعادها ِمرارا ثم رفع رأسه
“Sesungguhnya darah dan harta benda kamu sekalian adalah haram atas kalian, kalian harus menjaganya sebagaimana
menjaga keharaman (kehormatan) tempat di bulan ini.” HR. Bukhari.
ه َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ُ ْ َ ُ َّ َ َ ه َ َ َّ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َّ َ َ ِّ َ َ َّ ُ ْ ه
اَّلل
ِ واستحللتم فروجهن ِبك ِلم ِة،اَّلل
ِ ف ِإنكم أخذتمو هن ِبأم ِان،فاتقوا َّلل ِ يف النس ِاء
“Maka takutlah kalian kepada Allah dalam urusan wanita, dan sesungguhnya kalian telah mengambil mereka sebagai
amanat dari Allah, dan kalian telah dihalalkan untuk hidup bersama mereka dengan ketetapan Allah.” HR. Muslim.
ْلل َأ ْت َق ُاكم َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َّ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ْ ُ ُّ ُ ٌ َ ْ ُ َ َ َّ َ ٌ َ ْ ُ َّ َ َّ ْ َّ َ ُّ َ
ِ ِإن أ ْرمكم ِعند،ٍ وآدم ِمن ترا، كلكم ِمن آدم، و ِإن أباكم و ِاحد،أيها الناس ِإن ربكم و ِاحد
“Wahai manusia, sesungguhnya Tuhanmu satu, dan bapakmu juga satu. Setiap kamu adalah keturunan Adam, dan
Adam diciptakan dari tanah. Maka sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara
kamu.” HR. Ahmad.
Kegiatan pada saat Wukuf di Arafah.
1. Mendengarkan khutbah Arafah.
2. Jika memungkinkan, jamaah keluar dari tenda
dan naik di bukit bebatuan.
3. Memperbanyak istighfar dan benar-benar
bertaubat memohon ampun atas banyaknya
dosa yang dilakukan.
4. Memperbanyak dzikir (menyebut nama Allah),
bebas melafadzkan apapun.
5. Bermuhasabah (mendekatkan diri) kepada
Allah Swt dan memperbaiki syahadat.
6. Menyampaikan proposal do’a kita kepada
Allah Swt.
Wukuf(2) di Arafah.
Wukuf(2) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah merupakan puncak ritual ibadah haji di tanah suci dan menjadi
salah satu rukun haji, yang menurut Rasulullah saw. bahwa Haji itu adalah Wukuf di Padang Arafah, tanpa dengannya,
haji tidak sah, sebagaimana sabdanya dalam hadis seperti tersebut di atas.
ُ ُّ َ َّ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ُْ ُ َ َ َ ََْ َ َْ َ ُ ُّ
ليلة جم ٍع فقد تم حجـهِ فمن ادرك ليلة عرفة قبل طلو ِع الفج ِر من, الحج عرفة
“Haji itu adalah (wukuf) di Arafah, maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di Arafah) pada malam Arafah, hingga
menjelang terbitnya fajar dari malam berkumpulnya para jamaah, maka sungguh hajinya telah sempurna.”
HR. Abu Dawud.
Waktu pelaksanaan wukuf di Arafah ini mulai dari dzuhur sekitar pukul 12.00 waktu Saudi. Diawali dengan shalat
dhuhur dan ashar dijamak qashar, lalu jamaah akan mendengarkan khutbah Arafah, kemudian jamaah akan diberi
kesempatan untuk bermunajat kepada Allah Swt. hingga menjelang maghrib. Diharapkan seluruh jamaah haji dapat
keluar tenda (beratapkan langit) untuk memanjatkan do’a-do’anya.
Allah Swt. Membanggakan Jamah Haji.
ْ ََ َ َ ُ ُ ْ ُ ََُ َ َ ََْ ُ َ ُ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َّ ه
انظروا ِإىل ِعب ِادي أتو ِ يب: فيقول،اه ِب ِهم المَل ِئكة ِإذا كان يوم عرفة ِإن اَّلل ي ِبل ِإىل السم ِاء فيب ِ ي
ٍِّ َأ ْي َر:ول َل ُه ْال َم ََلئ َك ُة
ُ ي م ْن ُك ِّل َف ٍّج َعميق ُأ ْشه ُد ُك ْم َأ ِّب َق ْد َغ َف ْر ُت َل ُه ْم ” َف َت ُق َ ُش ْع ًثا ُغ ْ ًبا َضاح
ِ ي ِ ِ ِ ْ ِ َ
ْ َق ْد َغ َف ْر ُت َل ُهم: اَّلل
ُ ول ه ُ َي ُق: ال َ فيه ْم ُف ََل ٌن َي ْز ُهو َو ُف ََل ٌن َو ُف ََل ٌن َق
ِ ِ
“Pada hari Arafah, Allah turun ke langit dunia dan membanggakan mereka yang wukuf di hadapan para
malaikat. Allah berkata, “Lihatlah hamba-hamba-Ku itu! Mereka datang dari segala penjuru dengan rambut
kusut dan berdebu. Saksikanlah oleh kalian, bahwa Aku telah mengampuni mereka”. Para malaikat menyela;
“Akan tetapi di sana ada si fulan dan si fulan ?”. Namun kata Allah; “Aku telah mengampuni mereka”.
HR. Ibnu Hibban No : 3853.
Sebaik-baik do’a adalah Arafah.
ْ َ َ ُّ َّ َ ُ َ َ ُ ُ َ ُّ ُ َ
: وأفضل ما قلت أنا والن ِبيون من قب يَّل، وم عرفة ِ خ ْب الدع ِاء دعاء ي
ٌ وهو عَّل كل َشء قدير، الحمد ُ ُ َُ َ ال إله إال لل وحده ال
ي وله الملك هل ، له يكش ِ ِ
“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah dan seutama-utama ucapanku dan ucapan
para Nabi sebelumku adalah; Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul-mulku
walahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiir.” HR. Tirmidzi.
Keistimewaan Hari Arafah.
1. Allah Swt. membanggakan siapapun yang berwukuf dihadapan malaikat-Nya.
2. Hari Arafah merupakan hari dimana Allah Swt. membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.
3. Allah Swt. mengabulkan semua do’a yang dipanjatkan.
َ ْ ُ ْ َ ْ َ ََ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه
اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم قال ما ِمن يوم أ ْب ِمن أن يع ِتق ِ ض لل عنها أن رسول عن عا ِئشة ر ِ ي
َ ُ َ َ ََ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ َّ ُ ُ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ ْ ً ْ َ ُ ه
اه ِب ِهم المَل ِئكة فيقول ما أراد هؤَل ِء
يه عبدا ِمن الن ِار ِمن يو ِم عرفة و ِإنه ليدنو ثم يب ِ ي
ِ اَّلل ِف
“Dari Aisyah ra. berkata, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Tidak ada satu hari-pun yang
di hari tersebut Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka dibandingkan dengan hari Arafah,
sebab pada hari itu Allah turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat seraya
berfirman; “Apa yang mereka inginkan ? tentu akan Aku kabulkan.” HR. Muslim.
Arafah adalah Hari Persaksian.
“Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Hari yang diperjanjikan adalah hari kiamat. Hari
yang dipersaksikan adalah hari Arafah. Dan saksi adalah hari jum'at. Tidaklah matahari terbit serta terbenam
pada suatu hari yang lebih baik dibandingkan dengannya. Pada hari itu terdapat satu waktu, yang tidaklah pada
waktu tersebut seorang hamba berdo’a satu kebaikan kepada Allah Swt. melainkan akan Allah kabulkan, dan tidak
pula pada saat tersebut seorang hamba meminta perlindungan dari Allah, melainkan Allah akan memberikan
perlindungan-Nya.” HR. Tirmidzi.
Menuju MUZDALIFAH.
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaah bergerak menuju Muzdalifah setelah terbenamnya matahari (waktu
Maghrib) di tengah pemberlakuan aturan yang ketat agar jamaah haji lancar melaksanakan ibadah.
Kegiatan di Muzdalifah;
1. Melaksanakan shalat maghrib dan isya di jamak qashar.
2. Mencari batu kerikil untuk melontar jumroh; (7x1) (7x3) (7x3) (7x3) dengan total 70 batu kerikil. Dengan catatan
batu yang dijadikan lontaran jumroh harus benar-benar suci dan besarnya kira-kira 1 ruas jari. Atau jika kurang
jumlahnya, diperbolehkan mengambil batu kerikil saat di Mina (batu kerikil bekas).
3. Jamaah haji bermalam (mabit) sampai waktu fajar, sebelum menuju ke Mina;
- Jamaah turun dan menginap (tidur) sampai fajar.
- Jamaah turun sebentar hingga lepas tengah malam.
- Jamaah turun sebentar dan menginjakkan kaki di tanah muzdalifah.
- Jika tidak memungkinkan untuk turun, maka bus akan berhenti sejenak di Muzdalifah.
Masy’aril Haram.
َ َ ْ َ ْ َْ َْ َه ُ ُْ َ َ َ َ ْ ِّ ْ ُ ْ َ َ ٓ َ َ ْ ُ ِّ َّ ْ ِّ ً ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ٌ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ
ۖ ليس عليكم جناح ان تبتغوا فضَل من ربكم ۗ ف ِاذا افضتم من عرفات فاذْروا اَّلل ِعند المشع ِر الحر ِام
َّ َ َ ْ َ ْ ِّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ٰ َ َ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ
َالض ۤا ِّل ْي
ْ واذْروه كما هد ىكم ۚ وِان كنتم من قب ِل ٖه ل ِمن
“Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah
kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu,
sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu.” QS.Al Baqarah ayat 198.
ٌ ْ َّ ٌ ْ ُ َ َ ه َ َّ ه ُ ْ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ ُ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ َّ ُ
۱۹۹ ثم ا ِفيضوا ِمن حيث افاض الناس واستغ ِفروا اَّلل ۗ ِان اَّلل غفور ر ِحيم
“Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah.
Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” QS. Al Baqarah ayat 199.
Batu yang digunakan adalah batu kerikil (sira-kira sebesar
1 ruas jari para jamaah). Jangan sampai mengambil batu
yang besar, ditakutkan jika saat melempar akan terkena
jamaah yang lain.
Hikmah melempar jumroh adalah mengikuti jejak Nabi Ibrahim. Lemparan jumrah dilaksanakan di tempat Nabi
Ibrahim, Hajar (istrinya) dan Nabi Ismail as. melempari setan yang seolah-olah kita juga ikut melempari iblis yang dikutuk
Allah Swt. Prosesi itu juga menghinakan iblis yang dilaknat Allah sehingga putuslah harapannya yang ingin menjadikan
jamaah haji tunduk dan taat kepadanya.
َ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ْ َّ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ه ََ َ ُ ُ ه َ ه
اَّلل صَّل لل علي ِه وسلم يو النح ِر ضَح ورَم بعد ذ ِلك بعد الزو ِال
ِ رم رسول
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melontar di hari nahar pada waktu dhuha dan melontar setelah (hari) itu
ketika matahari telah bergeser ke barat.” HR. Muslim.
Sementara bagi orang yang lemah baik wanita, anak-anak dan orang lemah lainnya, orang yang sakit dibolehkan boleh
dibadalkan / diwakilkan orang lain. Sedangkan untuk akhir waktu melempar jumroh aqabah sampai terbenamnya
matahari tanggal 10 Dzulhijjah.
JUMROH ULA
JUMROH WUSTHA
JUMROH AQABAH
Bacaan Melempar Jumroh dan Do’anya.
Imam Ghazali dalambukunya Ihya ‘Ulumuddin menganjurkan membaca doa berikut;
Terdapat sebuah doa yang dicontohkan saat jamaah haji telah selesai melakukan semua amalan dalam haji. Atau dapat
dibaca pula setelah bertahalul, ketika selesai melempar jumroh aqabah di tanggal 10 Dzulhijjah;
َ ُ َ َ َ َ ِّ َ ُ َ ْ ُ َ ُ ُ َ ِّ َ ُ َ َ ُ َ َٓ ه َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ُ ُ ْ َ َ
. . . ۖ ِّصين َل تخافون
ِ لتدخلن ٱلمس ِجد ٱلحرام ِإن شاء ٱَّلل ء ِام ِن ْي محل ِق ْي رءوسكم ومق. . .
“ … bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan
mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut …” QS. Al Fath ayat 27.
Thawaf Ifadhah(3).
أفاض رسول لل صَّل لل يوم النحر
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan thawaf ifadhah pada hari nahr.”
Muttafaqun ‘alaih.
Catatan :
Bagi yang telah melakukan tahallul awal (setelah melempar dan mencukur) maka silahkan thawaf dengan baju biasa.
Bagi yang belum bertahallul awal dan dari Muzdalifah langsung menuju thawaf maka tetap menggunakan kain ihram.
Thawaf Ifadhah(3), Sa’i(4) dan Tahallul(5).
Sebagaimana thawaf lainnya, thawaf ifadhah dilakukan dengan tujuh kali putaran. Setiap putaran tersebut merupakan
rukun menurut jumhur (mayoritas ulama). Disunnahkan untuk dikerjakan pada siang hari tanggal 10 dzulhijjah
sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
َ ين َف َق
ُ ال َر ُس
ول َ ول َر ُج ٌل م ْن ْال َق ْوم َو ْال ُم َق ِِّّص َ ي َق
ُ ال َي ُق َ اغف ْر ل ْل ُم َح ِّلق
ْ َّ ُ َ َ َ ُ َ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه َ َ ُ َ َ ُ ُ ه ُ َّ ْ ْ ْ ُ َ ِّ َ ه
ِ ِ ِ ِْ ِ ِ اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم وهو يقول اللهم اغ ِفر ِللمحل ِق ْي اللهم ِ س ِمع رسول
َالراب َعة َو ْال ُم َق ِِّّصين
َّ ْ َ َ َّ َ اَّلل َع َل ْيه َو َس هل
ُ اَّلل َص هَّل ه
ه
ِ ِ ِ ف و أ
ِ ِ ِي ة ث ال الث فِي م ِ ِ
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan; “Ya Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya, Ya
Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya (gundul).” Seorang sahabat lalu bertanya; “Dan juga bagi yang
memendekkan rambutnya ?” Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada kali yang ketiga atau yang
keempat; Dan juga (ampunilah mereka yang memendekkan rambutnya ...” HR. Ahmad.
Pendapat 4 Madzhab Tahallul(5).
Dalam fikih empat madzhab, terdapat hukum memotong rambut dalam haji, diantaranya;
• Madzhab Imam Syafi’i; Menggunduli kepala atau mencukur sebagian rambut termasuk rukun
haji, dimana ibadah haji menjadi tidak sah dan tidak tergantikan jika tidak disertai ritual tersebut.
• Madzhab Imam Maliki; Menggunduli kepala hukumnya wajib dan bila hanya mencukur
sebagian hukumnya boleh.
• Madzhab Imam Hanafi; Menggunduli kepala dan mencukur sebagian rambut hukumnya wajib
halq (memotong habis / gundul).
• Madzhab Imam Hambali; Mencukur rambut kepala (pendek/gundul) tidak termasuk dalam
manasik haji. Tapi jadi simbol dari terlepasnya seseorang dari larangan ihram, karena saat itu
tidak boleh menggunting rambut, mengenakan pakaian berjahit, membunuh / berburu hewan.
Rukun Tertib(5).
Tertib adalah rukun haji yang terakhir. Maksud tertib di sini
harus dilaksanakan secara berurutan, tidak boleh acak. Jadi,
intinya harus mulai awal sampai akhir dengan berurutan; niat,
wukuf, tawaf, sa’i dan tahallul.
Boleh bersegera keluar dari Mina sebelum matahari tenggelam pada hari tasyriq kedua (tanggal 12
Dzulhijjah). Berarti gugur dari mabit pada malam ketiga dari hari tasyriq dan gugur pula melempar jumrah
pada hari tersebut. Hal ini berdasarkan ayat,
َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ
ي فَل ِإثم علي ِه ومن تأخر فَل ِإثم علي ِه ِلم ِن اتق
ِ ْ فمن تعجل ِ يف يوم
”Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan “
barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula
baginya, bagi orang yang bertakwa.” QS. Al Baqarah ayat 203.
11, 12, 13 Dzulhijjah.
Mabit di Mina.
Jamaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. NAFAR AWAL, jamaah
melaksanakan mabit pada malam tanggal 11, 12 Dzulhijah. Sedangkan untuk NAFAR TSANI, jamaah
melaksanakan mabit pada malam tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
Kegiatan Shalat Rawatib.
Shalat lima waktu yang dikerjakan di Mina dengan cara qashar (meringkas) tanpa dijamak,
dengan artian shalat empat rakaat menjadi dua rakaat. Karena demikianlah yang dilakukan
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Apabila dilakukan jamak menurut jumhur
hukumnya mubah, namun menyelisihi yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam lakukan.
Sedangkan jika melempar sebelum zawal, diperbolehkan dengan syarat (terdapat hajat tertentu). Namun
afdholnya tetap ba’da zawal karena hal ini disepakati oleh para ulama.
Kegiatan Melempar Jumroh.
Jamarat di Mina ada 3 :
• Jamarat Sughra (ula), yang teletak paling dekat dengan Mina.
• Jamarat Wustha, yang terletak di tengah (setelah Jamarat Sughra).
• Jamarat Kubra (Aqabah), yang terletak paling jauh dari Mina.
kompleks Jamarat sendiri saat ini terdiri dari 5 lantai untuk melontar jumrah dengan 12 pintu masuk dan 12 pintu keluar.
• Lantai dasar diperuntukkan bagi jamaah yang datang dari tenda melalui Jawharah Street dan Suq Al Arab.
• Lantai 1 diperuntukkan bagi jamaah yang datang dari arah selatan melalui jalur khusus menuju lantai 1.
• Lantai 2 diperuntukkan bagi jamaah haji yang datang dari kawasan Aziziah melalui jalan baru. Lantai ini juga untuk
jamaah yang datang dari arah Makkah untuk para manula.
• Lantai 3 diperuntukkan bagi jemaah yang datang dari kawasan Syaibain dan Muaisim. Mereka akan melewati 2
terowongan yang berpendingin udara. Kemungkinan, untuk jamaah Indonesia akan disarankan di lantai ini.
• Lantai atas diperuntukkan bagi jemaah yang datang menumpang kereta rel listrik dan berhenti di 3 stasiun di Mina.
Antara Kiblat dan Jamarat.
MASJIDIL HARAM
JAMARAT
Sunnah Melempar Jumroh.
WUSTHO
ULA
Terdapat sebuah doa yang dicontohkan saat jamaah haji telah selesai melakukan semua amalan dalam haji. Atau dapat
dibaca pula setelah bertahalul, ketika selesai melempar jumroh aqabah di tanggal 10 Dzulhijjah;
1. Harus diawali dengan ber-ihram dan wukuf di Arafah dahulu. Jika seseorang melakukan thawaf ifadhah
sebelum wukuf, maka thawaf tersebut harus diulang berdasarkan kesepakatan ulama.
2. Melakukan niat thawaf ifadhah. Namun sebagian ulama’ tidak mensyaratkan ini, kerena thawaf ifadhah
sudah masuk dalam rangkaian haji.
3. Thawaf ifadhah dilakukan mulai dari tengah malam hari raya Idul Adha (malam 10 Dzulhijjah) bagi yang
wukuf di ‘Arafah sebelumnya. Demikian pendapat dalam madzhab Syafi’i dan Hambali.
Rukun Sa’i (4).
1. Dimulai dari Shofa dan diakhiri di Marwah.
َلل َع َل ْيه َوآله َو َس هلم
ُ ّت َص هَّل َّ َ َّ َ َّ َ َ
Rasulallah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Aku ِِ ِ ِلما صح أن الن َِ ي
memulai dari apa yang Allah memulai darinya.” HR Muslim. ُ َ َ َْ َ ُ َ َ َ َ ه
أبدأ ِبما بدأ اَّلل ِب ِه: قال
2. Sa’i dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali.
َ ْ ََ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ ُ َ َّ َ َّ َ ه
“Dari Jabir ra. sesungguhnya Rasulallah shallallaahu ض لل عنه أن الن َِ يّت صَّل لل علي ِه و ِآل ِه عن ج ِاب ٍر ر ِ ي
‘alaihi wa sallam sa’i sebanyak tujuh kali dimulai dari َ ْ َ ََ َ ََ َ َ َ َََ ًْ َ َ َ ََ َ ه
وسلم سع سبعا بدأ ِبالصفا و فرَ عَّل المرو ِة
Shafa dan diakhiri di Marwah.” HR Muslim.
َ ين َف َق
ُ ال َر ُس
ول َ ول َر ُج ٌل م ْن ْال َق ْوم َو ْال ُم َق ِِّّص َ ي َق
ُ ال َي ُق َ اغف ْر ل ْل ُم َح ِّلق
ْ َّ ُ َ َ َ ُ َ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه َ َ ُ َ َ ُ ُ ه ُ َّ ْ ْ ْ ُ َ ِّ َ ه
ِ ِ ِ ِْ ِ ِ اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم وهو يقول اللهم اغ ِفر ِللمحل ِق ْي اللهم ِ س ِمع رسول
َالراب َعة َو ْال ُم َق ِِّّصين
َّ ْ َ َ َّ َ اَّلل َع َل ْيه َو َس هل
ُ اَّلل َص هَّل ه
ه
ِ ِ ِ ف و أ
ِ ِ ِي ة ث ال الث فِي م ِ ِ
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan; “Ya Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya, Ya
Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya (gundul).” Seorang sahabat lalu bertanya; “Dan juga bagi yang
memendekkan rambutnya ?” Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada kali yang ketiga atau yang
keempat; Dan juga (ampunilah mereka yang memendekkan rambutnya ...” HR. Ahmad.
Rukun Tertib (5).
Tertib adalah rukun haji yang terakhir. Maksud tertib di sini
harus dilaksanakan secara berurutan, tidak boleh acak. Jadi,
intinya harus mulai awal sampai akhir dengan berurutan; niat,
wukuf, tawaf, sa’i dan tahallul.