Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BIMBINGAN MAHASISWA

BBKK MAKASSAR WILAYAH KERJA

PELABUHAN SOEKARNO HATTA

OLEH:

Helpi Sopian Mokodompit, S.KM

198011102005012001
LAPORAN PEMBIMBING MAHASISWA MAGANG

1. Pelaksana yang Melaksanakan Tugas

NO Nama/NIM Pangkat/golong Jabatan


an
1. Helpi Sopian Mokodompit, Penata / III C Entomolog
S.KM NIP
Kesehatan
198011102005012001
(JFT)

2. Lokasi : Wilayah Buffer Pelabuhan Soekarno Hatta


3. Materi : Survei Jentik Nyamuk
4. Hari/ Tanggal Kegiatan : Senin, 17 Juli 2023
5. Waktu : 07.30 – 11.00 WITA
6. Proses Jalannya Kegiatan :

NO NAMA KEGIATAN WAKTU METODE


1 Survei Jentik 07.30 – Praktek Lapangan
Nyamuk 11.00

Demikian laporan pengantar diklat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Mengetahui,

Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Pelaksana Tugas


Laut Makassar

H. Imran, SH Helpi Sopian Mokodompit, S.KM


NIP 196912311980031007 NIP 198011102005012001
DAFTAR HADIR MAGANG BBKK MAKASSAR (PELABUHAN
SOEKARNO) MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2023

Hari/Tanggal : Senin, 17 Juli2023


Waktu : 07.30 – 16.00 WITA
Tempat : Pelabuhan Soekarno Hatta

No Nama NIM Ket

1. Mohamad Fahri 14120210115 Hadir


2. Nur Rachmi 14120200055 Hadir
3. Firda Aulia 14120200061 Hadir

4. Fhisyah Udani Asri 14120200060 Hadir

5. Zahratul Aini Hadir


14120200077
A. Latar Belakang

Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang

lain. Vektor binatang pengganggu dapat merugikan manusia dan

merusak lingkungan hidup. Contohnya berbagai jenis nyamuk, sebagai

vector penyakit malaria yang dapat mematikan (Kahairiyati dkk., 2021).

Jentik adalah tahap larva dari nyamuk. Jentik biasa hidup di air

dan memiliki perilaku mendekat atau “menggantung” pada permukaan

air untuk bernafas. Nama “jentik” berasal dari gerakannya ketika

bergerak di air. Jentik menjadi sasaran dalam pengendalian populasi

nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit menular melalui

nyamuk, seperti malaria dan deman berdarah dengue. Pemberantasan

jentik nyamuk adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membasmi

atau memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk dengan

berbagai cara dengan tujuan untuk menekan laju pertumbuhan nyamuk

di lingkungan (Tri dkk., 2020).

Telur yang telah menetas akan berubah menjadi jentik. Jentik

memiliki ciri khusus, antara lain memiliki siphon berukuran pendek yang

terletak pada bagian akhir segmen perut. Siphon ini memiliki fungsi

sebagai alat pernafasan bagi jentik Aedes aegypti. Jentik Aedes aegypti

memiliki tubuh yang langsing sehingga mampu bergerak secara aktif,

akan tetapi jentik ini memiliki sifat fototaksis negatif yaitu sensitif

terhadap pada rangsangan cahaya dan pada waktu istirahat akan


membentuk sudut 45° yang hampir tegak lurus dengan permukaan air.

Stadium pupa merupakan sebuah masa peralihan dari jentik dimana

hanya melakukan kegiatan bernafas dengan menghirup oksigen yang

ada dalam udara (respirasi) (Abdullah, 2019).

Perkembangan nyamuk Aedes aegypti didukung oleh karakteristik

lingkungan fisik, kima dan biologi. Nyamuk Aedes aegypti bertelur bukan

pada air kotor atau air yang langsung bersentuhan dengan tanah,

melainkan di dalam air tenang dan jernih. Air tenang dan jernih sering

didapat dalam drum, ember, ban bekas, vas bungan, kaleng bekas dan

barang barang bekas yang dapat menampung air hujan (Nurlia, 2020).

Berdasarkan KEPMENKES No. 431 Tahun 2007 tentang pedoman

teknis pengendalian resiko Kesehatan lingkungan batas baku mutu

Aedes aegypti, baik stadium larva maupun stadium dewasa tidak boleh

terdapat didaerah parameter, serta house index Aedes aegypti di dalam

buffer kurang dari 1% dan untuk wilayah perimeter tidak boleh terdapat

nyamuk Aedes aegypi baik stadium larva maupun stadium dewasa.

populasi nyamuk di lingkungan pelabuhan ditekan serendah mungkin,

maka dapat dikatakan kapal laut dan pesawat udara harus bebas

nyamuk.

B. Tujuan

Untuk mengetahui tingkat kepadatan jentik Aedes aegypti di

Wilayah Buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I, Pelabuhan

Soekarno Makassar.
C. Pelaksana Kegiatan

Pembimbing: Helpi Sopian Mokodompit, SKM

Pelaksanaan: Mohamad fahri

Nur Rachmi

Firda Aulia

Fhirsyah Udani Asril

Zahratul Aini

D. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan survei dan identifikasi jentik dilaksanakan pada Senin,

17 Juli 2023 Pukul 08.00-11.00 WITA di Wilayah Buffer Pelabuhan

Soekarno Makassar

E. Metode Pelaksanaan

1. Alat dan Bahan

a. Masker

b. Mikroskop

c. Handscoon

d. Alat tulis

e. Botol Vial

f. Pipet tetes

g. Tas

h. Senter

i. Bubuk abate

j. Label
k. formulir

2. Prosedur Kerja

a. Siapkan alat dan bahan

b. Survei tempat-tempat yang kemungkinan ada jentik

c. Jika terdapat jentik ambil pipet tetes untuk mengambil sampel

jentik

d. Setelah itu sampel jentik di masukkan ke dalam botol lalu beri

lebel dan siap dibawah ke laboratorium

e. Kemudian air penampungan yang berada diluar gedung/lokasi

di beri bubuk abate agar tidak terjadi perkembangbiakan jentik


F. Hasil

Tabel 1
Hasil Survey Jentik Aedes aegypti
di Area Perimeter Pelabuhan Soekarno makassar
17 Juli 2023
HASIL SURVEY
CONTAIN HASIL
N NAMA Σ JUMLAH Σ CONTAIN
ER IDENTITI
O BANGUNAN BANGUN BANGUNAN CONTAIN ER LUAR
DALAM FIKASI
AN ER
+ - + - + -
1 Marlin 1 0 1 3 0 2 0 1 -
Serda
2 1 0 1 3 0 3 0 0 -
Muhammad
3 Suyatmi 1 0 1 4 0 2 0 2 -
Aedes
4 Jamaluddin 1 0 1 5 0 3 1 1
Aegypti
Aedes
Aegypti,
5 Ani 1 1 0 3 0 2 1 0 Aedes
Albopictu
s
6 A. Fatma 1 0 1 2 0 2 0 0 -
7 Sarifudding 1 0 1 2 0 2 0 0 -
8 Dodi.K 1 0 1 3 0 3 0 0 -
9 Suparjo 1 0 1 3 0 3 0 0 -
10 Burham 1 0 1 4 0 1 0 3 -
11 Feri 1 0 1 2 0 2 0 0 -
12 Dedi 1 0 1 2 0 2 0 0 -
Jumlah 12 1 11 36 0 27 2 7
(Sumber: Data Primer 2023)

Berdasarkan tabel 1 hasil survei Aedes Aegypti pada Wilayah Buffer

Pelabuhan Soekarno dapat diketahui bahwa terdapat 12 bangunan dengan 1

bangunan yang positif dan 11 yang negatif. Kemudian dari 36 kontainer

terdapat 2 positif dan 34 negatif. Jumlah house index (HI) yaitu 0,08. Jumlah

container index (CI) yaitu 0,05.


a. House Index (HI)

House Index adalah presentase antara rumah dimana jentik

ditemukan terhadap seluruh bangunan yang diperiksa. Untuk

menentukan House Index menggunakan rumus:

Jumlah bangunan yang terdapat jentik


House Index = x 100%
jumlah bangunan yang diperiksa

1
= ×100%
12

= 0,08 %

b. Container Index (CI)

Container Index adalah presentase antara jumlah kontainer

dimana jentik ditemukan terhadap seluruh kontainer yang diperiksa.

Untuk menentukan Container Index menggunakan rumus:

Jumlah kontainer yang terdapat jentik


Container Index = x 100%
jumlah kontainer yang diperiksa

2
= ×100%
36

= 0, 05%

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari survey jentik nyamuk di area Buffer

Pelabuhan Soekarno yang dilakukan pada hari Senin, 17 Juli 2023

didapatkan hasil bahwa dari 12 bangunan terdapat 1 bangunan yang

positif dan 11 bangunan yang negatif, kemudian dari 36 kontainer

didapatkan 2 kontainer yang positif dan 34 kontainer yang negatif dan di

dapatkan nilai House Index= 0,08% dan Container Index = 0,05% dalam
hal tersebut dapat dikatakan bahwa kepadatan jentik pada area Buffer

Pelabuhan Soekarno Makassar adalah memenuhi syarat di tinjau dari

KEPMENKES No. 431 Tahun 2007 tentang pedoman teknis

pengendalian resiko Kesehatan lingkungan batas baku mutu Aedes

aegypti, baik stadium larva maupun stadium dewasa tidak boleh

terdapat didaerah parameter, serta house index Aedes aegypti di dalam

buffer kurang dari 1% dan untuk wilayah perimeter tidak boleh terdapat

nyamuk Aedes aegypi baik stadium larva maupun stadium dewasa.

populasi nyamuk di lingkungan pelabuhan ditekan serendah mungkin,

maka dapat dikatakan kapal laut dan pesawat udara harus bebas

nyamuk.

Berdasarkan hasil identifkasi jentik pada Wilayah Pelabuhan

Soekarno didapatkan 1 bangunan yang positif jentik Aedes aegypti.

H. Kesimpulan

1. Hasil jumlah bangunan yang diperiksa sebanyak 12 bagunan dan

yang positif jentik atau larva nyamuk Aedes aegyti adalah 1

bagunan.

2. Hasil jumlah kontainer diperiksa 36 kontainer dan yang positif jentik

atau larva adalah 2 kontainer.

3. Hasil Perhitungan House Index (HI) adalah 0,08 %

4. Hasil Perhitungan container index (CI) adalah 0,05 %


I. Rekomendasi

Diharapkan kepada instansi dalam kawasan terkait agar lebih

menjaga kebersihan sekitar dan menghindari tempat-tempat yang dapat

menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk yang dapat

menimbulkan penyakit.

J. Daftar Pustaka

Abdullah, A. (2019). Sebaran Nyamuk Aedes aegypti Linnaeus dan


Aedes albopictus Skuse di Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Maros. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Hasanuddin.

Ashafil, R., Nardin, & Santri, N. F. (2019). Identifikasi Jentik Nyamuk


Aedes aegypti Pada Bak Mandi Di Toilet Kampus V Universitas
Indonesia Timur. Jurnal Media Laboran, 9(2), 13–17.

Hariyadi, S., & Ayustyaningrum, K. (2022). Pemantauan Jentik Nyamuk


Demam Berdarah Dengue Dalam Pandangan Medis dan Retorika
Syariat (Potret KKN di Desa Bangetayu Kulon Kota Semarang).
Budai: Multidisciplinary Journal of Islamic Studies, 1(2), 79–87.

Tri, W., Husna, I., Febriani, D., & Bangsawan, K. (2020). Hubungan
Jenis Kontainer Dengan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti The
Relation between Types of Container with Aedes Aegypti Larvae
Tusy. Jurnal Ilmiah Kesehatan Santi Husada, 9(1), 53–61.

Kementerian Kesehatan RI. (2007). Kepmenkes RI Nomor 431 Tahun


2007 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Risiko Kesehatan
Lingkungan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas dalam
Rangka Karantina Kesehatan
DOKUMENTASI

1. Survei Jentik

2. Identifikasi Jentik

Anda mungkin juga menyukai