Anda di halaman 1dari 12

TRAPPING

HELPI SOPIAN MOKODOMPIT,


SKM

ENTOMOLOG KESEHATAN AHLI


Tikus merupakan satwa liar yang sering kali
berhubungan dengan manusia. Hubungan
tikus dengan manusia sangat sering bersifat
parasitisme, (Priyambodo S, 2006)

tikus dan mencit merupakan hewan mengerat


(rodensia) yang umumnya dikenal sebagai
hewan pengganggu yang menjijikkan di
perumahan, perusak barang di gudang, dan
hama tanaman pertanian.
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH TIKUS
 PES
 SALMONENELLOSIS
 MURINE TYPHUS
 HANTAVIRUS Ditularkan kemanusia lansung
 SCHISTOSOMIASIS
 RIKKETSIOSIS melalui ludah,urine,feses dan
 TOKSOPLASMOSIS melalui gigitan ektoparasitnya
 LEPTOSPIROSIS (kutu,pinjal,caplak dan tungau)
FOTO KARANTINA WILAYAH DI MALANG 1910-1911
Tanda Keberadaan Tikus dan Mencit
Sebagai langkah awal dalam melakukan pengelolaan tikus adalah memantau tanda-tanda Keberadaan/
kehadiran tikus/ mencit

Beberapa tanda tersebut adalah sebagai berikut:


- Feses
- Urine (bercak/ genangan dan bau)
- Jejak kaki
- Bekas gigitan
- Tempat makanan
- Kerusakan
- Lubang
- Jalur Jalan
- Suara
- Terlihat tikus
- bau khas
- Suara
TUJUAN

a. Untuk mengetahui jenis tikus di suatu c. Untuk mengetahui jenis pinjal jika ditemukan
wilayah pada tikus yang tertangkap

b. Untuk mengetahui indeks pinjal pada tikus


yang tertangkap disuatu wilayah d. Untuk melaksanakan salah satu tindak
pengendalian dengan metode trapping.
STANDAR BAKU
MUTU
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2 tahun 2023 tentang Peraturan pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan

No. VEKTOR PARAMETER SATUAN UKUR NILAI BAKU MUTU

Indeks Angka rata-rata


1. Pinjal kepadatan pinjal populasi pinjal
<2

Indeks Angka rata-rata


2. Tikus kepadatan tikus populasi Tikus
<1
ALAT DAN BAHAN TRAPPING (Pemasangan Perangkap)

Kendaraan Roda Kendaraan Roda Perangkap Umpan


Empat Dua

Kantong Plastik Sarung Tangan GPS Masker


ALAT DAN BAHAN IDENTIFIKASI TIKUS DAN PINJAL

Sarung
Timbangan Digital Scalpel Pinset
Tangan

Kuas Penggaris
Nampan Lup

Alat Tulis Botol Vial


Sisir Masker

Alkohol Mikroskop
Kloroform Baju
PROSEDUR KERJA
TRAPPING :
1.Siapkan perangkap yang telah diberi umpan : kelapa bakar, 6.Pasangkan umpan pada seluruh perangkap yang akan
ikan asin, sosis, bakso (usahakan diganti setiap pemasangan dipasang.
selama 4 hari berturut turut).
7. Perangkap diambil keesokkan harinya sebelum aktivitas
2. Pemasangan perangkap pada sore hari, terutama di gudang- mulai ramai (pagi hari) jam 6
gudang yang dilakukan setiap 40 hari selama 4 hari berturut turut 8. Catat jumlah perangkap yang hilang.
yang dapat mencakup seluruh area . Untuk Pelabuhan besar dapat 9. Pisahkan perangkap yang berisi tikus dan dimasukkan ke
dibagi menjadi 2-4 bagian sesuai dengan keadaan masing masing dalam karung kain yang diberi label.
bagian, yang dikerjakan dalam 4 hari berturut turut yang dapat
diselesaikan dalam jangka waktu 1 bulan. 10. Lakukan identifikasi tikus dan pinjal.
11. Perangkap yang diberi tikus dan telah kosong harus
dicuci dan dikeringkan sebelum digunakan kembali.
3. Jumlah perangkap yang dipasang antara 100 buah/hari (sesuai
dengan kebutuhan). Pada setiap kegiatan jumlah perangkap yang
12. Seluruh umpan harus diganti setiap hari
dipasang 100 buah perangkap tergantung luas area..

4. Tiap jarak 10 m dipasang 1 perangkap.


PROSEDUR KERJA
IDENTIFIKASI TIKUS DAN PINJAL :
1.Siapkan formulir koleksi tikus untuk mencatat hasil 8. Mengukur panjang telinga (pangkal sampai ujung
pengukuran dan identifikasi daun telinga)
2. Melakukan pembiusan dengan menggunakan Chloroform 9. Mencatat jumlah putting susu tikus betina

10. Mengukur panjang dan lebar testis tikus jantan


3. Melakukan penyisiran untuk memisahkan ektoparasit.
11. Hasil pengukuran dicocokkan dengan kunci
4. Timbang berat badan tikus identifikasi tikus
12. Amati ciri karakteristik lain seperti, jenis, tekstur dan
5. Ukur panjang total (ujung hidung sampai dengan ujung
warna rambut, jenis sisik dan warna ekor terutama untuk
ekor)
tikus didaerah Sulawesi.
6. Mengukur panjang ekor (anus sampai dengan ujung ekor)
13. Pinjal yang ditemukan selanjutnya di identifikasi
7. Mengukur panjang telapak kaki belakang (tumit s/d ujung dengan menggunakan mikroskop untuk mengetahui
jari) jenisnya.

Anda mungkin juga menyukai