Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MEDIA “ALFABITRIX” (KARU EJAAN) SEBAGAI MEDIA ADAPTIF

PADA BACAAN ANAK DISLEKSIA DALAM PEMBELAJARAN DALAM KELAS


BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang dijalani oleh setiap individu untuk mepersiapkan
perjalanan hidupnya. Selama pendidikan juga merupakan proses pegembanggan kemampuan
yang masing-masing miliki. Selama pendidikan individu juga akan melakukan segalahan
untuk mencapai batasan kemampuanya masing masing. Namun permasalahan yang dihadapi
setiap individu dalam menjalankan pendikan juga takalah banyak seperti kurangnya
kemapuan baca dan menulis yang bebeapa disebabkan gangguan belajar dislaeksia. Seperti
yang dilakukan oleh Kak Nadim Makarin saat ini yang menjabat sebagai mentri pendidikan
megedepankan kecakapan abat ke-21 dengan diawali program literasi salah satunya yakni
literasi baca tulis yang genncar-gencarnya diterapkan banyak instansi pendidikan dasar.
Dengan berkembang pesatnya teknologi pendidikan diharapkan setiap tenaga
pendidik memberikan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bakat, prilaku,
keahlian. Selainitu pendidik diharapkan memberikan keyamanaan sat belajar yang
meningkatkan minat siswa utamannya pada program literasi baca. Literasi baca tulis yakni
kecakapan dalam megembangkan kemampuan dan potensi diri melali pemahaman isi teks
tertulis, baik tersiratmaupun tersurat. Dengan teknologi dan media yang mudah di dapatkan
dengan kekreatifan dapat menciptakan media yang memiliki tahapan demi tahapan untuk
mendukung perkembangan pemahamn anak dengan mebuat media yang adaptif dan bisa
disesuaikan dengan tingkatan kemampuan anak akan menjadikan media yang baik.
Permasalahan anak dengan kesulitan blajar baca tulis (disleksia) sering dianggap
sepele karna bisa dibenahi selama anak menempuh pendidikan. Namun pada bukti
dilapangan marak anak smp masih ada yang memiliki kemampuan literasi baca tulis yang
kurang dalam membaca, menulis, dan menyimak suatu kalimat. Oleh sebap itu media
ALFABITRIK cocok sebagai pembekalan awal di jenjang sekoalh dasar sebagai pembekalan
peningkatan kemampuan membaca pada tingkatan dasar.
Banyak faktor yang membuat disleksia ini terjadi seperti fsktor ekonomi yang
membuat anak kekurangan gizi, fator selama kehamilan dikarnakan ada kesalahan saat
perkembangan saraf otak. Namun ada hal yang bisa dilakukan sebagai pendidik dalam kelas.
Anak reguler dengan kelancaran baca juga bisa megikuti pebeljaran juga agar anak disleksia
dan anak reguler yang belum lancar mebaca juga bisa belajar. Namun saat saya di lapangan
lokasi saya kkn, menemukan bahwasanya anak kelas 3 masih ada dua sampai tiga nak masih
kesulitan dalam tandabaca pada kelas 2 masih kurang dalam memahami ejaan yang benar,
dikarnakan penilaian parapendidik beranggapan bahwasanya sesuai dengan kurikulum
merdeka kelas empat sampai kelulusan itu baru terdapat penilaian kusus untuk ke tercapaian
pencapaian lulusan.
B. Identifikasi Masalah
Anak disleksia bukan sekedar kesulitan membaca namun saat mereka mendengar
huruf yang memiliki pelafalan (fonem) yang agak mirip seperti B dan D yang sering menjadi
dua huruf mereka pahami. Selain fonem bentuk juga menjadi faktor seperti b dan d, p dan q
ini karna mereka kurag faham karna mereka mennanggap hanya berbeda arah wajah dan
mereka bingung denagn membandingkan antara beberap huruf itu dan lainnya. Dengan
kurangnya pemahaman dan kesalahfahaman anak dengan huruf kami membuat media ini
membantu peningkatan pemahaman anak. Bukan hanya itu media ALFABITRIK juga
membantu dalam membantu belajar membaca, menulis, dan menyimak suatu bacaan.
C. Batasan Masalah
Jadi dengan media ALFABITRIK memiliki tingkatan yang meningkatkan
pemahaman anak tentang kesaah fahaman yang mereka bingungkan. Untuk media
ALFABITRIK memiliki buku pedoman pemakaian dan terdiri tiga level, yakni satu huruf
dimana dalam pedoman membuat pendidik bisa megarahkan anak agar memiliki pemahaman
terkait perbedaan dari setiap huruf itu. Pada tahap dua megajarkan tentang beberapa ejaan
yang sering membuat anak sulit memahami nya serta juga terdapat arahan dalam buku
panduan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang terdapat di atas peneliti megajukan beberapa
rumusan masah sebagai berikut:
1. Bagaimana flexibilitas media ALFABITRIK dapat mempermudah pembelajaran guru
terhadap siswa dalam pembelajaran peningkatan kemampuan baca siswa?
2. Bagaimana tingkat efektifan media ALFABITRIK dalam mengurangi kesalahan
membaca pada beberapa kelompok kata dengan konsonan rangkap “ng” dan “ny”?
3. Bagaomana media ALFABITRIK meningkatkan pemahaman dan pegetahuan anak
tentang huruf (fonem dan bentuk), ejaan (pelafalan)?
E. Tujuan Pegembangan
Dalam penelitian ini terdapatbeberapa tujuan yanghendak dicapai yaitu sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan flexibilitas media ALFABITRIK yang dapat mempermudah
pembelajaran guru terhadap siswa dalam pembelajaran peningkatan kemampuan baca
siswa.
2. Mendeskripsikan tingkat efektifan media ALFABITRIK dalam mengurangi kesalahan
membaca pada beberapa kelompok kata dengan konsonan rangkap “ng” dan “ny”.
3. Mendeskripsikan media ALFABITRIK yang meningkatkan pemahaman dan pegetahuan
anak tentang huruf (fonem dan bentuk), ejaan (pelafalan)
F. Asumsi penelitian
Asumsi dari peneliti karna maraknya anak tingkat sekolah menengah pertama yang
masih belum memenuhi keretris keluludsn yskni dslsm hsl membaca serta anak dengan
kebutuhan kusus yang perlu di bantu untuk meningkatkan pemahaman serta megursgi
kesalah pahaman siswa yang menurut peneliti menjadi faktor ketertinggalan mereka.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi pengaruh
Definisi pengaruh berdasarkan KBBI adalah daya yang timbul dari suatu baik orang
maupun benda untuk membentuk watak, kepercayaan, kepercayaan seseorang. Dan berikut
beberapa pendapat para ahli lainnya tentang definisi pengaruh:

a. Pengaruh adalah kekuatan yang timbul dari orang atau benda dan juga gejala
dalam yang bisa memberikan perubahan terhadap apa yang ada di
sekelilingnya.(Surahmad, 2020:1)
b. Pengaruh adalah kekuasaan yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku
orang atau suatu kelompok lain, (Abdillah, 2018)
c. Pengaruh bisa didefinisikan sebagai bujukan atau dorongan yang mempunyai
sifat dan memberikan satu efek (Hugiono, 2013:15)

Berdasarkan definisi pengaruh berdasarkan KBBI dan beberapa pendapat ahli dapat
peneliti simpulkan bahwasanya pengaruh adalah suatu upaya mengajak, bujukan ataupun
dorongan untuk memberikan perubahan kesepahaman atau satu hal yang bisa di terima oleh
seseorang atau kelompok lain dengan dukungan kekuasaan dipercayai.

2. Media pembelajaran
a. Pengertian media belajar
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwasanya media adalah suatu hal yang
dapat membantu dalam proses penyampaian informasi agar sampai ke penerima baik itu
berupa media alat, lingkungan sekitar, atau pihak yang berkaitan

b. Jenis media belajar


Medi yang di uji dalam penelitian ini berupa media visual. Media visual sangat
memanfaat kan penglihatan serta kemampuan memahami informasi secara kritis untuk
mendapatkan informasi. Media ini sanggat mempermudah waktu pemahaman informasi
karna ini bergantung tingkat kritis anak serta kecepatan pemahamannya. Memiliki bentuk
yakni 2d dengan dekorasi dan tak lupa huruf dan beberapa ejaan dalam penelitian media
ini.
c. manfaat media belajar
Manfaat ketika penggunaan media ALFABITRIX ini seperti media visual. Dengan
hanya memperhatikan media serta mengelola kritikal tingking anak saat pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman anak tentang konsep huruf maupun ejaan. Media ini
juga akan didukung dengan buku prosedur penggunaan media tersebut.
Degan praktik secara visual dan mengandalkan logika anak tanpa memakan waktu
untuk mendengarkan keseluruhan pembahasan namun cukup dengan mengajak anak
dengan diskusi satu antara lainnya
3. Disleksia dan reguler ketertinggalan kemampuan baca
Disleksia sebagai salah satu gangguan belajar anak dalam hal membaca bisa disebabkan
oleh dua faktor yakni internal dan external dengan internal bisa disebabkan kecacatan sat lahir
yang sebagian besar diakibatkan oleh kelainan saraf otak dalam menangkap dan memahami
suatu hal yang memiliki kesamaan menurut mereka baik secara suara huruf atau fonem yang
menjadi kebanyakan penyebab ataupun bentuk huruf.

Untuk faktor external yakni bisa di sebabkan oleh Kurangnya tenaga pendidik yang
mengajarkan mereka ataupun sumber media belajar yang kurang untuk memfasilitasi anak sat
belajar faktor external ini juga membuat anak reguler mengalami ketertinggalan dalam
kemampuan belajar juga

B. Penelitian relafan
Dari penelitian yang sedang peneliti uji ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian yang sedang dikembangkan yakni (1) penelitian ini berupaya dengan pengabdian
masyarakat untuk memberikan peningkatan kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam mengajar anak
disleksia, sehingga kedipannya tidak ada lagi anak disleksia yang tidak mendapatkan layanan
pembelajaran yang memadai. (2) berdasarkan penelitian kedua ini menyimpulkan bahwa dengan
layan belajar yang tepat siswa yang berkebutuhan khusus dapat mengembangkan secara optimal
potensi yang berada dalam dirinya, dada banyak Treatment yang dapat dilakukan untuk mengatasi
anak berkebutuhan khusus disleksia, dengan media kartu huruf sebagai alat bantu belajar agar
permudah mengejar ketertinggalan dan pemahaman anak.

(3) dalam kajian membahas media pembelajaran berbasis aplikasi game secil untuk
mengurangi kesalahan membaca pada beberapa ejaan dengan pembelajaran yang bisa dilakukan
secara mandiri dan permainan yang disukai anak dapat membantu kesalahan dalam mengejan(4)
yang ke empat yakni permainan Scrabble mendai salah satu media untuk meningkatkan kemampuan
membaca, dan juga ada faktor pendukung yakni motifasi dari keluarga yg menguatkan peningkatan
kemampuan membaca

C. kerangka pemikiran
BAB 3 METODE PENELITIAN
D. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen tipe quasi eksperiment. Alasan
dipilihnya jenis penelitian ini yakni untuk membandingkan hasil dari suatu perlakuan tertentu,
sehingga jenis penelitian eksperimen ini menjadi jenis yang tepat untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penggunaan media ALFABITRIX terhadap keterampilan membaca siswa
dalam pembelajaran dalam kelas.

Adapun desain yang digunakan pada jenis penelitian ini yakni nonequivalent control
group design. Desain tersebut menerapkan pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol, namun hanya kelas eksperimen yang mendapat perlakuan

E. rancangan penelitin
Rancangan penelitian ini nantinya akan menggunakan pretest dan posttest. Pretest
sebagai tes awal sebagai uji coba di pertemuan pertama sebelum pengujian media untuk
mengetahui kemampuan membaca anak sebelum menggunakan media, baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Sedangkan posttest sebagai tes akhir di pertemuan kedua
untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca anak setelah penggunaan media.
Perlakuan dalam penelitian ini mengarah pada penggunaan media ALFABITRIX yang akan
di terapkan pada kelas eksperimen. Dengan demikian, akan diketahui perbedaan antara
keterampilan membaca siswa pada kelas yang tidak diberi perlakuan dan

F. Lokasi penelitian
G. Populasi & sampel
H. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan. Kedua variabel tersebut
yakni variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel bebas (Independent)


Variabel bebas atau variabel Independent adalah variabel yang memberikan
pengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas penelitian ini mengarah pada media
ALFABITRIX.
b. Variabel terikat (Dependent).
Variabel terikat atau variabel Dependent sebagai variabel yang mendapat
pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini merujuk pada
keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran dalam kelas.

I. Devinisi oprasional
1. MEDIA “ALFABITRIX” (KARU EJAAN)

2. Media adadaptif
3. Kemampuan baca

J. Teknik pegumpulan data


1. Teknik tes
2.

K. Intrumen penelitian
1. Lembar tes

L. Teknik analisis data


1. Analisis data instrumen
a. Uji validitas

2. Analisis data penelitian


a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berdistribusi


normal. Uji normalitas dalam penelitian ini diterapkan dalam hasil pretest kelas kontrol dan
kelas eksperimen menggunakan Kolmogrou Smirnou dengan bantuan SPSS. Berdasarkan
pengujian yang dilakukan National Institute of Standards and Technology (Advernesia,
2019:1) yang menjelaskan bahwa Uji Kolmogrov Smirnov dapat digunakan untuk data
berjumlah lebih dari sama dengan 20 dan kurang dari sama dengan 1.000.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel dari kedua kelompok
berbeda yang digunakan untuk mengambil data bersifat homogen pada penelitian ini uji
homogenitas menggunakan uji relevene dengan bantuan SPSS. Jika nilai signifikasi yang
diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan homogen (Kurniadi, 2018:11).

c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan bantuan SPSS. Uji t ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan
(Paired sample T-test Dengan begitu, akan diketahui secara signifikan perbedaan rata-rata kedua
kelompok, yakni antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen hasil signifikansi >0,05
maka Ho diterima. Sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima (Kurniadi 2018:11).
BAB 4 Hasil penelitian dan pembahasan
M. SIMPULAN (hasil)
1. Potensi dan masalah
2. Pengumpulan data
3. Desain produk
4. Kevalidan media
5. Perbaikan desain
6. Uji coba produk
7. Revisi produk akhir
N. IMPLIKASI (pembahasan)
1. Kevalidan
2. Kepraktisan
3. keefektifan

O. SARAN
Daftar Pustaka

Abdillah, P. (2018). Pengertian Pengaruh. 30.

Abidin, (2016). Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran.

Advernesia. (2019, June). Cara Uji Normalitas SPSS Shapiro-Wilk dan Kolmogorov-Smirnov. Advernesia
Matematika Komputer Internet.

Irdamurni, I., Kasiyati, K., Zulmiyetri, Z., & Taufan, J. (2018). Meningkatkan Kemampuan Guru pada
Pembelajaran Membaca Anak Disleksia. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus , 2 (2), 29-32.

Kurniadi. (2018). Kemampuan Pemahaman Matematis siswa Melalui Discovery Learning Berbantuan
Asesmen Hand . Tentang Aktivitas ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 1(1) 8-13,
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/anargya

Moraza, A., & Nurhastuti, N. (2021). Mengurangi Kesalahan Membaca Permulaan Pada Anak Disleksia
(X) Melalui Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Game Secil. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus , 9
(1), 35-43.

Saadah, VN, & Hidayah, N. (2013). Pengaruh permainan scrabble terhadap peningkatan kemampuan
membaca anak disleksia (Disertasi Doktor, Universitas Ahmad Dahlan).

Supena, A., & Muawwanah, U. (2021). Penggunaan Kartu Huruf Sebagai Media Pembelajaran Membaca
Anak Disleksia. Aulad: Jurnal Anak Usia Dini , 4 (2), 98-104.

Surakhmad. (2020, October 1). 11 Pengertian Pengaruh Menurut Para ahli, Mingsli. Id

Widodo, A., Indraswati, D., & Royana, A. (2020). Analisis penggunaan media gambar berseri untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa disleksia di sekolsh dasar. MAGISTRA: Media
Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar Dan KeIslaman , 11 (1), 1-21.

Anda mungkin juga menyukai