Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

Oleh:
David Yosef
20190122032

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN)
YOGYAKARTA
2022
ACARA II
KALIBERASI ALAT/MESIN PENANAM (SEEDER)

A. TUJUAN : Mempelajari dan memahami cara dan analisis perhitungan kaliberasi


alat/mesin penanam.

B. TEORI: Penanaman benih dalam wujud biji memiliki banyak cara, baik yang sederhana
maupun yang lebih komplek atau canggih.Untuk suatu areal lahan yang relatif luas,
masalah penanaman ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, dianalisis
dan dibuat kesimpulan. Oleh karenanya kita harus faham terhadap karakteristik
alat/mesin penanam, karakteristik biji/benih dan faktor-faktor lain yang mungkin
berpengaruh atau menjadi hambatan yang bisa sangat berarti. Sehingga kaliberasi
alat/mesin penanam (seeder) menjadi kebutuhan yang harus dapat membantu
penyelesaian masalah dalam penanaman dengan skala besar ( cukup luas).
Analisis dalam kaliberasi seeder harus difahami bagi penanggung jawab lapangan
untuk penanaman benih sistem biji, sehingga efisiensi dan kualitas hasil penanaman
dapat terukur dan dipertanggung jawabkan secara benar atau ilmiah (berdasar). Dengan
demikian pengambilan keputusan atau kesimpulan terhadap penggunaan seeder di
lapangan dapat dilaksanakan dengan benar, terukur serta dapat dipertanggung jawabkan.
Bagi perusahaan pertanian atau perkebunan sistem atau cara kaliberasi menjadi salah
satu langkah yang cukup efisien dan ilmiah yang cukup dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh karenanya mahasiswa harus faham dan dapat menganalisis dengan baik cara
kaliberasi alat/mesin penanam (seeder) dengan benar, ilmiah dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Persamaan yang umum digunakan untuk menentukan kebutuhan benih adalah :

s =¶.D.B.N/10000 atau s = ¶.D.B.N (kg)


dengan :
s = jumlah benih untuk satu kali putaran roda (kg)
D = diameter roda seeder (m)
B = lebar kerja seeder (m), dengan B = n*b
n = jumlah saluran benih (tube)
b = jarak antar tube (m)
Selain itu juga perlu diperhitungkan atau dianalisis jumlah benih/biji per lubang tanam
yang didekati dengan persamaan :
w= ((m))/((p)*(n))
dengan :
w = jumlah biji per lubang tanam
p = jumlah seed mattering device
n = jumlah tube
m = jumlah benih keluar per satu kali putaran roda (g), yang diformulasikan sebagai
: m=Bobot biji untuk satu kali putaran roda*(Sejumlah biji)/(Bobot sejumlah biji)

C. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


1. Alat : a. Mesin penanam
b. Timbangan analitis
c. Komputer
d. Alat ukur panjang (meteran)
e. Wadah
f. Timbangan analitis
g. Komputer/Calculator
2. Bahan : Benih / biji-bijian

D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan. Pastikan bahwa segala
yang diperlukan telah siap dioperasikan.
2. Ukur jarak antar tube pada seeder, serta hitung jumlah tube dan pastikan berfungsi
dengan baik.
3. Ukur diameter roda seeder dan beri tanda sebagai awal pemutaran.
4. Hitung jumlah seed mattering device
5. Isikan pada bak wadah benih (hopper) sejumlah benih (biji-bijian) secukupnya.
6. Pastikan bahwa lubang alir pada tiap-tiap tube berfungsi dengan baik dan siapkan
wadah penampung biji-bijian tepat dibawah tiap-tiap lubang saluran tube.
7. Putar roda seeder sebanyak 10 kali.
8. Timbang biji yang tertampung pada tiap-tiap wadah.
9. Timbang secara acak bobot sejumlah biji (misal : 100 biji).
10. Ulangi langkah 5 hingga 9 sebanyak 5 (lima) kali ulangan.
11. Catat semua hasil pengamatan dan tabelkan.
12. Analisis hasil pengamatan dengan perangkat yang memadai.
13. Tulis hasil pengamatan dan analisis dalam laporan praktikum secara lengkap.

E. HASIL PENGAMATAN
Diameter roda (D) seeder = 78 cm
Jumlah seed mattering device (p) = 9 buah
Jarak antar tube (b) = 27 cm
Jumlah tube (n) = 7 buah

Ulangan Bobot benih dlm 10 x put. roda (gram) Bobot 100 biji benih (gram)
1 520,4 32,8
2 512,8 31,4
3 509,7 31,9
4 496,5 32,5
5 514,6 33,6
Jumlah 2554 162,2
Rerata 510,8 32,44

s =¶.D.B.N/10000 atau s = ¶.D.B.N (kg)


dengan : B = n.b
n = jumlah tube
b = jarak antar tube
s = jumlah benih/sekali putaran roda (kg)
N = jumlah benih/hektar (kg)
D = diameter roda (m)

ANALISIS :

Bobot benih untuk 1 (satu) kali putaran roda (s) :


s = 510,8/10 (gram)
s = 51,08 gram = 0,05108 kg

B = 7*b
B = 7*27 cm
B = 189 cm = 1,89 m
𝒔𝒅
𝑪𝑽 =
𝑿′
CV < 1 % ~ sangat valid ; CV < 5 % ~ valid ; CV < 10 % ~ cukup valid

CV < 20 % ~ kurang valid ; CV > 20 % ~ tidak valid

ANALISIS :

BOBOT BENIH DALAM 10 X PUTARAN RODA


Ulangan Bobot benih dlm 10 x put. Roda (gram) (X -
=X X')^2
1 520,4 92,16
2 512,8 4
3 509,7 1,21
4 496,5 204,49
5 514,6 14,44
Jumlah 2554 316,3
Rerata (X') 510,8

sd = 8,892412496
CV = 0,017408795
.= 1,7408795 % < 5 %
(data shahih / valid)

BOBOT 100 BIJI BENIH


Ulangan Bobot 100 biji benih (gram) = X (X -
X')^2
1 32,8 0,1296
2 31,4 1,0816
3 31,9 0,2916
4 32,5 0,0036
5 33,6 1,3456
Jumlah 162,2 2,852
Rerata (X') 32,44

sd = 0,844393273
CV = 0,026029386
.= 2,6029386 % < 5 %
(data shahih / valid)

ANALISIS --> JUMLAH BENIH PER HEKTAR (N=KG)


s =¶.D.B.N/10000 atau s = ¶.D.B.N (kg)

Sehingga :
10.000 ∗ 0,05108
𝑁= (3,14)∗(0,78)∗(1,89) (kg)

510,8
𝑁 = 4,628988 (kg) N = 110,34809 kg

ANALISIS --> JUMLAH BENIH/BIJI PER LUBANG

>>> Jumlah biji benih per sekali putaran roda


(simbol-m) :

𝟓𝟏𝟎,𝟖 (𝒈) 𝟏𝟎𝟎 𝒃𝒊𝒋𝒊 𝒃𝒆𝒏𝒊𝒉


m= 𝟏𝟎 * 𝟑𝟐,𝟒𝟒 (𝒈)

m = 157,45 biji

Sehingga :

>>> Jumlah benih per lubang


(w) :

157,45 𝑏𝑖𝑗𝑖
= 3,4988888888888 = 4 𝑏𝑖𝑗𝑖/𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔
9∗5

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan terhadap bobot benih untuk 10 kali putaran roda menghasilkan
data sebagai berikut yaitu nilai sd = 8,892412496 dan CV = 1,7408795 % semuan nilai
data berada di bawah 5% yang ditentukan sehingga data tersebut dikatakan (sahih/valid).
Kemudian pengamatan selanjutnya terhadap bobot 100 biji benih juga menghasilkan data
sebagai berikut yaitu nilai sd = 0,844393273 dan dilai CV = 2,6029386% semua nilai data
berada di bawah 5 % sehingga data tersebut dikatakan (sahih/valid). Dari dua hasil
pengamatan diatas didapatkan bahwa untuk jumlah benih per hektar yaitu 110,34809 kg
dan dengan jumlah benih per lubang (w) = 3,4988888888888 biji atau rerata jumlah
benih per lubang (w) = 4 biji/lubang Sehingga semua data dalam pengamatan diatas
dilakukan dengan cukup baik karena semua datanya berhasil dibawah 5%
KESIMPULAN :

1. Pengamatan terhadap Bobot Benih untuk 10 Kali Putaran Roda menghasilkan data

yang shahih/valid
CV = 1,7408795 %

2. Pengamatan terhadap Bobot 100 biji benih juga menghasilkan data yang
sangat shahih/valid CV = 2,6029386%

3. Jumlah benih per Ha (N) = 110,34809 kg

4. Jumlah benih per lubang (w) = 𝟑, 𝟒𝟗𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖 atau rerata jumlah benih per
lubang (w) = 4 biji/lubang.

Anda mungkin juga menyukai