PN - Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian - Acara 4 - 20190122032 - David Yosef Genaro Sitanggang
PN - Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian - Acara 4 - 20190122032 - David Yosef Genaro Sitanggang
MEKANISASI PERTANIAN
Oleh:
David Yosef
20190122032
B. Teori : Seperti telah diketahu bahwa sprayer sebagai alat/mesin bantu pemupukan
atau penyiraman memiliki fungsi yang cukup penting dan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya peranan sprayer tersebut
dalam budidaya pertanian secara luas, maka dalam penggunaannya harus benar-
benar sesuai dengan tujuan dari penggunaan sprayer tersebut.
Beberapa faktor sangat terkait dengan penggunaan sprayer, seperti : lebar
kerja sprayer, kebutuhan bahan kimia atau obat-obatan per satuan luas, kecepatan
gerak atau jalan, dosis larutan dan sebagainya. Oleh karenanya aplikasi sprayer di
lapangan menjadi sangat penting untuk dianalisis guna memperoleh efisiensi yang
optimal dan tentunya hemat biaya dan energi.
Pada areal pertanian yang relatif luas, penggunaan sprayer menjadi harus lebih
diperhatikan terkait dengan banyak faktor diatas dan tentunya pada akhirnya terkait
dengan biaya operasi yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap biaya produksi
selain faktor manfaat dari penggunaan sprayer dalam pengendalian hama dan
penyakit tanaman (HPT). Untuk itu ketepatan dosis, kapasita dan waktu penggunaan
sprayer terhadap luasan areal pertanian menjadi satu satuan analisis yang harus
serius diperhitungkan dengan baik dan benar.
Terdapat beberapa persamaan analisis dalam penggunaan sprayer secara umum,
seperti :
atau :
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan. Pastikan bahwa segala yang
diperlukan telah siap dioperasikan, termasuk tekanan sprayer.
2. Pastikan telah diketahui lebar kerja teoritis sprayer yang telah terkaliberasi.
3. Ukur panjang/jarak lintasan.
4. Ukur volume larutan kimia atau cairan organik dalam tangki sprayer.
5. Persiapkan alat ukur waktu untuk telah siap beroperasi dangan baik.
6. Lakukan penyemprotan sepanjang lintasan sesuai dengan pola lintasan dan pada saat
tersebut diukur waktu yang diperlukan.
7. Ukur volume cairan atau larutan yang tersisa untuk mengetahui volume cairan atau larutan
yang keluar atau tersemprotkan.
8. Ukur lebar aktual semprotan untuk enam kali ulangan (yang dianalisis rerata lebar kerja
aktualnya).
9. Ulangi langkah 4. hingga langkah 8. untuk 10 kali ulangan dengan posisi volume tangki
selalu tercatat dan terukur.
10. Tabelkan hasil pengamatan dari langkah 2. hingga langkah 9. dalam program aplikasi
Microsoft Excel.
11. Lakukan seluruh analisis dengan program aplikasi Microsoft Excel.
E. Hasil
Hasil pengamatan :
Lebar kerja teoritis sprayer (𝑩𝒕)= 94 cm = 0,94 m
Jarak tempuh = 25 m
Kebutuhan larutan atau cairan (𝑵𝒕) = 315 liter/ha
Faktor sprayer (𝑎) = 0,70
Rerata lebar kerja Waktu tempuh Volume larutan
Ulangan aktual = Ba (sekon) terpakai (ml)
1 94,6 26,7 732
2 90,8 24,5 724,5
3 98,2 25,2 734
4 95,4 27,4 726
5 90,8 23,8 719,5
6 100,6 24,7 729
7 89,8 26,8 721,5
8 95,6 24,2 718
9 97,8 27,8 725,5
10 98,8 24,5 727,5
Jumlah 952,4 255,6 7257,5
Rerata 95,24 25,56 725,75
A. ANALISIS VALIDITAS
𝒔𝒅
CV =
𝑿′
Diperoleh :
126,304
sd = √
10−1
sd = 3,7461684128957 m
3,7461684128957 𝑚
CV = 0,9524 𝑚
CV = 3,933398166 %
= 94-95,24/94 * 100%
= -1,319148936170 % cukup kecil ( < 5 %)
19,304
sd = √
𝟏𝟎−𝟏
sd = 1 , 4 6 4 5 4 3 9 1 8
s 1,464543918 𝑠
CV =
25,56 𝑠
CV = 0,057298275 %
239,625
sd = √
𝟏𝟎−𝟏
sd = 5,15994186 ml
5,15994186 ml
CV = 725,75 𝑚𝑙
CV = 0,007109806
= 0,7109806 % < 1 % Data AMAT SANGAT shahih/valid
B. ANALISIS KUALITAS PENYEMPROTAN
3600 𝑠
Atau 𝒗 = (0,9780907668231 𝑚) * ( 1 𝑘𝑚
)*( ) = 3,521126761 km/jam
𝑠 1000𝑚 1 𝐽𝑎𝑚
(rerata volume larutan terpakai)
Dan N aktual =(lebar kerja aktual ∗ jarak tempuh) = 𝟕𝟐𝟓,𝟕𝟓 𝒎𝒍 = 30,48089038ml/m2
𝟎,𝟗𝟓𝟐𝟒 𝐦 𝐱 𝟐𝟓
𝐦
𝒎𝒍 10000 𝑚2
Atau N aktual = 30,48089038 * ( 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 )* ( )= 304,8089038 liter/ha
𝒎𝟐 1000𝑚𝑙 1ℎ
Sehingga debit sprayer Q
𝒌𝒎 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓
(𝟑,𝟓𝟐𝟏𝟏𝟐𝟔𝟕𝟔𝟏 )∗(𝟎,𝟗𝟓𝟐𝟒 𝐦)∗(𝟑𝟎𝟒,𝟖𝟎𝟖𝟗𝟎𝟑𝟖 )
Q=
𝒋𝒂𝒎 𝒉𝒂
= 2,2478293090569 liter/menit
(𝟎,𝟕)∗(𝟏𝟎)∗(𝟔𝟎)
Keterangan : Tanda positif (+) menunjukkan kebutuhan larutan aktual lebih kecil dari
pada kebutuhan larutan teoritis atau dapat dikatakan bahwa penggunaan
larutan bahan kimia menjadi tidak boros.
Apabila kebutuhan bahan kimia atau obat kimia per ha adalah = 3 liter, maka persentase
keencerannya adalah :
%Keenceran larutan : 3 liter/315 liter*100% = 0,9523809523809 %
3. Kecepatan jalan saat penyemprotan (𝒗)
Analisis rerata kecepatan jalan sudah diperoleh pada analisis debit sprayer (Q) diatas,
yakni :
𝒗 = 3,521126761 km/jam
Hal yang berpengaruh pada penggunaan sprayer di lapangan antara lain lebar nozzle,
piston pompa, tekanan,ukuran/ bentuk katub, dan ukuran nozzle. Pengamatan penggunakan
sprayer diperlukan agar dapat menunjang keberhasilan dalam penggunaan sprayer di lapangan
agar tepat dosis dan tepat sasaran dalam penyemprotan
Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai-nilai data yang telah di
peroleh baik SD maupun CV semuanya berada di bawah standar yang telah ditentukan,
baik <5% sampai <10% sehingga data² tersebut dikatakan sangat shahih atau valid,
kemudian untuk kebutuhan pengenceran berada pada nilai 0,9523809523809 %, (+)
menunjukkan kebutuhan larutan aktual lebih kecil dari pada kebutuhan larutan teoritis
atau dapat dikatakan bahwa penggunaan larutan bahan kimia menjadi tidak boros., dan
pada nilai kecepatannya sebesar 3,521126761 km/jam. Dan itu menandakan kecepatan
yang normal, sehingga dikatakan pengamatan tersebut memiliki data² yang shahih atau
valid.