Anda di halaman 1dari 9

BUSINES PLAN

KERIPIK KENTANG

Disusun Oleh:

David Yosef Genaro Sitanggang

20190122032

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN (INTAN)

YOGYAKARTA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki kesuburan tanah yang sangat
tinggi. Hal ini nampak pada hasil tanaman umbi-umbian, salah satunya yaitu kentang.
Tanaman ini mempunyai kadar karbohidrat yang tinggi dan pada umumnya tahan
terhadap suhu tinggi. Kentang (Solanum tuberosum) tergolong bahan makanan yang
kaya nutrisi dan semakin meningkat kebutuhannya. Beberapa manfaat tanaman
kentang antara lain: sebagai bahan diversifikasi pangan non beras yang bernilai gizi
tinggi, tanaman cepat menghasilkan (cash crop) bagi petani, komoditas ekspor non-
migas, bahan dasar industri pangan dan tekstil, serta bahan makanan fast-food yang
menjamur di kota-kota besar.
Saat ini potensi di sekitar pertanian menjadi salah satu aspek yang harus
diprioritaskan dan menjadi peluang usaha yang bagus bagi pembangunan nasional.
Misalnya dengan mengolah umbi-umbian menjadi berbagai macam makanan ringan
maupun berat yang mempunyai rasa khas dan tahan lama untuk disimpan. Bentuk
olahan tersebut bisa berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainnya. Makanan
ringan atau snack telah berkembang dengan pesat baik jenisnya, cita rasa maupun
kemasannya. Salah satu jenis makanan ringan yang cukup berhasil di pasaran adalah
keripik. Produk makanan ringan dalam perkembangannya dapat diproduksi dari
berbagai macam bahan baku diantaranya makanan ringan berbahan baku kentang.
Keripik ini merupakan salah satu makanan ringan favorit yang pastinya
disukai oleh banyak orang. Selain enak, pembuatan keripik kentang ini tergolong
mudah, sehingga banyak orang yang menyukainya bahkan menjadikannya peluang
bisnis yang memiliki omset penjualan cukup tinggi. Pembuatan keripik kentang saat
ini masih terbatas pada usaha kecil atau industri rumah tangga dengan ditujukan untuk
pasaran lokal. Pada umumnya dipasarkan melalui pedagang perantara, warung, toko-
toko kecil, penjajah jalanan serta pasar swalayan dengan pengemasan dan cara
pengemasan bervariasi tergantung pada sasaran yang dituju. Dengan makin baiknya
pengolahan dan pengemasan sehingga diperoleh cemilan berbahan dasar kentang
yang bermutu dan terjaga kebersihan, diharapkan pemasaran produk ini dapat
menjangkau konsumen yang lebih luas.
B. Tujuan
1. Mencari keuntungan/laba
2. Mencapai target penjualan.
3. Menciptakan lapangan pekerjaan
4. Menciptakan inovasi usaha baru yang sehat
5. Membuat jenis makanan berkualitas yang di sukai masyarakat.
6. Mengembangkan kemampuan bisnis dan menciptakan kemandirian.

C. Aspek Pemasaran
Kegiatan pemasaran mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran suatu
usaha. Lancar tidaknya usaha ini selain dilihat dari kualitas produk, juga tergantung
dari bagaimana cara kita sebagai produsen memasarkannya dengan strategi yang baik.
Dalam usaha ini kami melakukan dua cara pemasaran, yaitu pemasaran langsung dan
pemasaran tidak langsung.
Kegiatan pemasaran langsung, yaitu memasarkan produk secara langsung
kepada konsumen tanpa perantara lain. Cara ini dilakukan pada usaha dengan
kapasitas yang kecil atau secara skala rumah tangga. Keuntungan memperoleh laba
dalam menggunakan jalur pemasaran ini lebih besar daripada pemasaran tidak
langsung karena tidak memberikan jasa kepada pengecer atau distributor.
Kegiatan pemasaran tidak langsung, yaitu memasarkan produk melalui
pengecer. Cara ini dilakukan dengan dua strategi pemasaran, pertama memasarankan
di tempat-tempat yang stategis, seperti: di tempat-tempat wisata. Kedua, memasarkan
dengan cara menitipkan produk ke tempat mini market. Harga di pasaran sebesar Rp
30.000 per 250 gram.
BAB II
RENCANA BISNIS

A. Deskripsi Usaha
Usaha ini saya dirikan karena melihat adanya sebuah peluang usaha yang
sangat besar. Selain itu keripik kentang ini sangat diminati oleh berbagai kalangan
dari mulai anak – anak sampai orang dewasa karena digunakan sebagai makanan
cemilan. Pengelolaan terhadap usaha ini sudah terbilang mudah dan cepat diterima
masyarakat.Saya berharap dari usaha saya ini nantinya dapat berkembang dan bisa
mencukupi kebutuhan hidup serta memberikan laba yang cukup besar. Keripik
kentang ini saya buat bebas dari bahan pengawet dan rasanya gurih, enak, pedas.
1. Produk
Produk yang dihasilkan berbentuk keripik yang memiliki ukuran seragam
terbuat dari olahan kentang yang diberi bumbu-bumbu serta berbagai macam
penunjangnya.
a. Bahan – bahan pembuatan keripik kentang pedas manis :
1) Kentang
2) Minyak goreng
3) Garam
4) Gula
5) Saos sambal abc
b. Alat – alat :
1) Penggorengan (wajan)
2) Kompor atau tungku
3) Baskom
4) Pisau
5) Sendok

2. Tempat
Tempat produksi dilaksanakan di rumah Lokasi ini dipilih karena
lokasinya dekat dengan sarana transportasi, area pemasaran dan pasar sebagai
tempat pembelian bahan baku.
3. Proses Produksi
Cara membuat keripik kentang ini yaitu :
1) Kentang dikupas terlebih dahulu lalu dicuci hingga bersih
2) Kentang diiris dengan menggunakan slicer (pengiris kentang) lalu direndam
dalam air kapur sirih agar kentang keras dan hasilnya lebih renyah. Dapat
ditambahkan garam juga pada air rendaman agar lebih gurih.
3) Goreng kentang hingga matang dan kering, lalu tiriskan. Minyak yang
digunakan dalam menggoreng harus merupakan minyak yang baru agar
keripik kentang lebih renyah.
4) Tumis sambal masak ABC sampai harum dengan dicampur sedikit garam
dan bawang putih. Lalu masukkan gula, masak hingga gula meleleh dan
merata.
5) Masukkan kentang, campurkan hingga merata dan angkat
6) Simpan dalam wadah kedap udara.
B. Aspek Manajement Usaha
1. Nama usaha ini saya beri nama keripik kentang pedas manis
2. Berlokasi di Gg. Pandega mandala No 34a, catur tunggal, depok, kab. Sleman, DI
Yogyakarta, Indonesia
3. Badan usaha milik perorangan
C. Aspek Pemasaran
Kegiatan pemasaran mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran suatu
usaha. Lancar tidaknya usaha ini selain dilihat dari kualitas produk, juga tergantung
dari bagaimana cara kita sebagai produsen memasarkannya dengan strategi yang baik.
Dalam usaha ini kami melakukan dua cara pemasaran, yaitu pemasaran langsung dan
pemasaran tidak langsung.
Kegiatan pemasaran langsung, yaitu memasarkan produk secara langsung
kepada konsumen tanpa perantara lain. Cara ini dilakukan pada usaha dengan
kapasitas yang kecil atau secara skala rumah tangga. Keuntungan memperoleh laba
dalam menggunakan jalur pemasaran ini lebih besar daripada pemasaran tidak
langsung karena tidak memberikan jasa kepada pengecer atau distributor.
Kegiatan pemasaran tidak langsung, yaitu memasarkan produk melalui
pengecer. Cara ini dilakukan dengan dua strategi pemasaran, pertama memasarankan
di tempat-tempat yang stategis, seperti: di tempat-tempat wisata. Kedua, memasarkan
dengan cara menitipkan produk ke tempat mini market.Harga di pasaran sebesar Rp
20.000per 250 gram.

BAB III

ANALISIS SWOT

A. Kekuatan (Strength)

1) Harga Terjangkau
2) Kualitas Terjamin
3) Bahan baku yang mudah didapat
4) Tidak menggunakan bahan pengawet
5) Proses produksinya mudah sehingga tidak mebutuhkan banyak waktu dan tenaga

B. Kelemahan (Weakness)

1) Rasa dan bentuk keripik yang seragam


2) Management tradisional (misal penirisan masih pakai serok bukan peniris sekaligus
penggoreng)
3) Tidak tahan lama
4) Mudah hancur

C. Peluang (Opportunity)

1) Pasar yang masih luas


2) Bahan baku yang mudah didapat
3) Banyak peminat makanan ringan seperti keripik

D. Ancaman (Threath)

1) Munculnya variasi makanan jajanan


2) Munculnya pesaing baru
BAB VI
ANALISIS BIAYA
Rincian biaya-biaya yang di keluarkan dalam pengolahan keripik kentang pedas
manis untuk 1 (satu) bulan adalah :

1. Biaya Bahan Baku


1) Kentang 15 kg @10.000 Rp 150.000
2) Minyak Goreng 15 ltr Rp 195.000
3) Garam halus 10 bks @1.000 Rp 10.000
4) Gula 3 kg @16.000 Rp 50.000
5) Sambal ABC 15 botol@ Rp 30.000 Rp 450.000
Jumlah biaya bahan baku Rp 855.000
2. Biaya Peralatan
Baskom 3 @ 10.000 Rp 30.000
Pisau 3 @ 10.000 Rp 30.000
Alat Pengiris Kentang 1 @ 500.000 Rp 500.000
Wajan 2 @150.000 Rp 300.000
Kompor 1 @300.000 Rp 300.000
Sutel (sendok penggoreng) 2 @ 25.000 Rp 50.000
Sendok Peniris Minyak 2@Rp 20.000 Rp 40.000
Timbangan Rp 150.000
LPG 3 kg Rp 200.000
Jumlah biaya peralatan Rp 1.600.000
3. Biaya Penyusutan Peralatan
BPP = Jumlah Biaya Peralatan / 1 tahun
= Rp 1.600.000 : 12 bulan
= Rp 133.333,33 (dalam 1 tahun)

Biaya penyusutan peralatan perbulannya :

Rp 133.333,33 : 12 = Rp 11.111,11

4. Biaya Pengeluaran per Bulan


Biaya transportasi dan pemasaran Rp 150.000
Biaya tenaga kerja 1 org @1.000.000 Rp 1.000.000
Jumlah pengeluaran per bulan Rp 1.150.000
5. Perhitungan Penerimaan
1) Produksi
Keripik kentang yang diproduksi adalah 200 bungkus dalam 1 (satu) bulan
dengan berat keripik per bungkus ialah 250 gram. Harga per unit produksi ialah
Rp 15.000.
2. pendapatan
Penerimaan = Produksi x Harga per unit produksi
= 200 x Rp 15.000
= Rp 3.000.000
II. Biaya Produksi
Berikut jumlah rincian biaya produksi keripik kentang untuk menghasilkan
200 bungkus:biaya produksi = 1.163.333.33 + 855.000
= Rp 1.248.833,33
Penentuan harga produk penjualan (HPP)
Produk menghasilkan = 200 pcs
HPP = 1.248.833,33 : 200 pcs
= Rp. 6.244,16
III Analiais keuangan
Harga satuan =Rp. 20.000
Pendapatan = 200 x 15.000 = 3.000,000/ bulan
Keuntungan= hasil penjualan-biaya produksi
= 3.000.000- 1.248.833,33
= Rp. 1.751.166,67
Keuntungan bersih 6 bulan = 6 x 1.751.166,67= Rp. 10.507.000
Persentase laba Rp.1751.166,67 : 3.000.000 x 100% = 58,37%
BEP harga produksi = total biaya produksi : jumblah terjual
= Rp. 1.248.833,33 : 200 pcs
= Rp. 6.244,16 (dengan menjual dengan harga 15000/bks maka usaha
keripik ini mengalami keuntungan)
BEP volume produksi (total biaya produksi : harga jual vegelate)
= Rp. 1.248.833,33 : 15.000 = 83,25
Titik impas diperoleh apabila volume terjual 84 pcs
Play Backperiod (PB) = modal awal/keuntungan
1.751.166,67/3.605.000 = 0,48

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keyakinan dan harapan saya sebagai pengusaha keripik kentang adalah ingin
usaha ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang saya harapkan dan juga
dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat luas. Selain itu juga saya berharap agar
usaha saya ini mendapatkan perhatian dari pemerintah agar setiap kendala yang
dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga kedepannya usaha ini dapat
berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan inndustri – industri
terkemuka yang ada.

Anda mungkin juga menyukai