Anda di halaman 1dari 12

BISNIS PARIWISATA

OLEH:
KELOMPOK 2

Ni Luh Risma Dewi (02/2002622010032)


Ni Putu Arik Oktania Devi (03/2002622010033)
Putu Dita Ayu Mariska (04/2002622010034)
Ni Kadek Julia Astrini (08/2002622010038)
I Gusti Diah Sri Utami (28/2002622010058)
Luh Ade Mirah Anggara Wati (32/2002622010429)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas segala karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah memberi bantuannya dalam
penulisan makalah ini.

Makalah ini kami susun dari beberapa referensi buku yang telah direkomendasikan
pengajar atau dosen serta beberapa sumber dari internet sebagai penunjang materi makalah kami.
Semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 16 September
2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
Bab II Pembahasan.....................................................................................................2
2.1 Potensi Bisnis Pariwisata..........................................................................2
2.2 Kasus........................................................................................................4
Bab III Penutup..........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...............................................................................................7
3.2 Saran.........................................................................................................7
Daftar Pustaka............................................................................................................8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pariwisata merupakan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, yang bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan
atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya,
alam dan ilmu (Kodhyat, 1998)
Bisnis pariwisata dewasa ini memang memberikan kecerahan bagi pergerakan roda
ekonomi nasional. Investasi pada bisnis penyedia jasa traveling, bisnis perhotelan, souvenir,
transportasi darat, laut dan udara, sampai dunia perbankan pun turut terimbasi bisnis
pariwisata ini. Dampak lain dari maraknya industri pariwisata ini adalah terserapnya tenaga
kerja lokal. Singkatnya bisnis pariwisata cukup memberikan angin segar bagi ekonomi
nasional, terlebih pengeluaran pemerintah sangat tergantung pada penyediaan devisa melalui
pajak dalam negeri. Sampai saat ini lebih kurang 76 persen pendapatan nasional berasal dari
penerimaan pajak. Bisa dibayangkan dampak yang ditimbulkan bilamana sektor riil,
termasuk bisnis pariwisata ini lumpuh, maka tidaklah mengherankan jika sebagian besar roda
ekonomi nasional pun terkena dampaknya.
Dalam bisnis pariwisata diperlukan manajemen yang baik, unsur keputusan yang cepat
dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan
mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya tidak ada faktor yang
mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka
panjang. Artinya setiap pelaku bisnis pariwisata memiliki inovasi manajemen dengan teknik
dan keunggulannya masing-masing. Pelaku bisnis pariwisata di Indonesia harus melakukan
inovasi yang dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu akan
menarik wisatawan lebih banyak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimana potensi bisnis pariwisata?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui potensi bisnis pariwisata.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 POTENSI BISNIS PARIWISATA


Bali merupakan daerah yang sangat potensial bagi para pebisnis untuk mengembangkan
ide-idenya. Bisnis di Bali menjadi incaran para pengusaha bisnis mengingat daerah ini sangat
ramai dikunjungi oleh paraturis baik domestik maupun turis-turis asing. Bisnis di Bali terbilang
akan subur, mengingat daerah wisata inicukup di kenal di mata dunia internasional. Para turis
asing yang memiliki kantong-kantong tebal adalahkonsumen empuk yang akan menyuburkan
pengelolaan bisnis di Bali. Bagi Anda masyaratak Bali tentunya cukup mengetahui jenis usaha
apa yang akan menjadi bisnis di Bali yang laris manis. Namun, bagi Anda para investor asing
yang ingin coba-coba memiliki bisnis di Bali, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu, jenis
usaha apa yang akan diminati banyak konsumen. Sebelum memutuskan untuk mengelola sebuah
usaha, hal yang harus Anda lakukan adalah melakukan survei mengenai kondisi sebuah daerah,
bagaimana kebiasaan masyarakatnya, hal-hal apa yang dibutuhkan, serta bagaimana aktivitas dan
kondisi yang ada di daerah tersebut. Bali sebagai sebuah kawasan wisata tentu sajacukup
menjanjikan apabila kita melakukan buka usaha di Bali terkait dengan hal-hal pariwisata. Namun
demikian, bisnis di Bali tak hanya terikat pada aktivitas 18 pariwisata, para pebisnis juga bisa
melirik peluangbisnis di Bali dari aspek non pariwisata.Bisnis di Bali dari aspek pariwisata
memang cukup maju pesat, terlebih para konsumennya adalah para turis asing yang berkantong
tebal.

Ada beberapa jenis bisnis di Bali dari aspek pariwisata yang

bisa Anda coba diantaranya:

1. Bisnis penginapan
Bisnis di Bali berupa penginapan tentu saja sudah banyak dan cukup menjamur. Anda
harus mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda pada bisnis yang Anda kelola.
Misalkan saja pada penginapan Anda dilengkapi dengan berbagai tradisi dan budaya
Indonesia lainnya dari berbagai daerah sehingga membuat para turis asing tertarik untuk
mengetahui Indonesia lebih dalam.
2. Bisnis rumah makan muslim

2
Bisnis di Bali berupa usaha rumah makan muslim akan sangat dicari olehpara turis
domestik yang beragama Islam serta turis mancanegara lainnya dari negara-negara Islam.
Parawisatawan yang taat beragama biasanya akan selektif mencari makanan yang halal
bagi mereka. Sikap ini dapat Anda jadikan sebagai ide bisnis di Bali yang cukup
potensial.
3. Bisnis layanan bahasa
Bisnis di Bali berupa layanan bahasa tentu saja sudah cukup marak dilakukanorang.
Semua orang mahir berbahasa Inggris, namun tak salah jika Anda pula yang menawarkan
kursus bahasa Indonesia singkat pada turis-turis asing.
4. Bisnis transportasi
Bisnis transportasi dan agen travel memang cukup potensial di kawasan wisata seperti
Bali. Bisnis di Bali yang satu ini memang termasuk pada bisnis pariwisata primer yang
dicari konsumen. Penyewaan Kendaraan Bisnis ini cukup penting dari bisnis pariwisata,
karena menyediakan transportasi bagi para wisatawan yang tidak membawa kendaraan
pribadinya, terutama para wisatawan mancanegara. Masih banyak tempat wisata di
Indonesia yang belum dilengkapi dengan alat transportasi umum yang disediakan oleh
pemerintah untuk memmpermudah wisatawan berpindah tempat dari tepat satu ke tempat
lainnya. Dengan menyewakan kendaraan roda empat, roda dua atau juga bisa
menyediakan jasa antar jemput wisatawan dari hotel tempat mereka menginap sampai ke
tujuan wisata dan mengantar.
5. Bisnis Interior
Bisnis interior ini memiliki hubungan yang erat dengan bisnis penginapan. Mengapa?
Karena kalau bisnis penginapan hanya memberikan penginapan tanpa interior dan
fasilitasnya, apa yang akan diberikan kepada wisatawan? Maka dari itu bisnis interior ini
memiliki peranan yang penting. Misalnya saat membuka penginapan di daerah pantai,
apakah fasilitas perapian dan ruangan bernuansa adat sudah tepat? Tentu saja tidak.
Penginapan dengan nuansa pantai yang kental dengan balkon ataupun kolam berenang
yang langsung menghadap hamparan lautan yang luas, lampu terang dan bangku mewah
yang menghiasinya adalah pilihan yang tepat. Maka kreativitas dalam mengembangkan
bisnis interior ini sangat di perlukan, interior yang unik yang mendukung suasana dari
tempat wisata dapat menarik perhatian para wisatawan.

3
6. Bisnis Jasa Penerjemah dan Tour Guide
Biasanya beberapa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat wisata
membutuhkan penerjemah dan tour guide. Para wisatawan banyaknya tidak mengerti
dengan bahasa daerah tempat mereka berkunjung, dan minimum mereka dapat menguasai
bahasa inggris untuk berkomunikasi, maka dari itu jasa penerjemah sangat dibutuhkan
oleh wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia. Untuk jasa tour guide biasanya
para turis ingin mengetahui apa yang mereka kungjungin dan sejarahnya, nah ini adalah
tugas dari para pebisnis tour guide untuk menjelaskan kepada wisatawan.
7. Bisnis Jasa Fotografi/Videografi
Pada zaman sekarang setiap orang memiliki kamera pada gadget mereka untuk
mengabadikan tiap kenangan indah yang mereka lalui ketika berwisata. Namun, apakah
itu lalu mematikan peluang bisnis fotografi pada daerah wisata? Nyatanya tidak, lantaran
selalu ada batasan-batasan yang dimiliki oleh wisatawan untuk mengabadikan momen
sendiri. Keterbatasan itu misalnya pada kualitas kamera supaya terlihat indah, sudut
pengambilan, spot yang menarik, dan sebagainya. Dengan bermodalkan kamera digital
SLR atau jenis lain dengan kualitas profesional, tentunya bisa menawarkan jasa sebagai
fotgrafer atau videografer. Misalnya menawarkan jasa tersebut dalam paket wisata, atau
bisa langsung menawarkan kepada wisatawan. Jika fokus pada foto, upayakanbisa
langsung mencetak hasil foto tersebut dengan kualitas yang baik.
8. Bisnis Penjualan Souvenir
Bisnis Penjualan Souvenir Souvenir adalah barang khas yang berasal dari daerah tempat
wisata. Souvenir biasanya diberikan kepada sanak saudara ataupun rekan bisnis saat kita
sudah kembali dari perjalanan wisata di luar daerah atau luar negeri. Souvenir juga dapat
mengingatkan kita pada saat-saat menyenangkan ketika berlibur di tempat wisata
tersebut. Maka dari itu bisnis ini memiliki peluang yang cukup besar untuk anda
kembangkan. Souvenir ini biasanya berbentuk barang atau pun makanan. Barang-barang
yang dapat dijual biasanya berupa gantunagn kunci, kaos, selendang, dompet, tas dll.

2.2 KASUS
Beberapa kasus tentang potensi pariwisata meliputi :
1. Masalah keamanan dalam negeri dan Citra sebagai Negara Teroris.

4
Bangsa Indonesia telah mengalami beberapa kejadian besar yang mengguncang
keharmonisan kehidupan bangsa ini dan mengakibatkan perasaan was-was tidak saja bagi
bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Berbagai kejadian yang
membuat kesan bahwa Indonesia adalah negara yang tidak aman adalah peristiwa
Kerusuhan Mei 1998, peristiwa Bom Bali I (Oktober 2002 yang menewaskan lebih dari
200 orang), Ledakan bom mobil di Hotel JW Marriott Agustus 2003 (menewaskan 12
orang), Ledakan Bom mobil di depan Kedubes Australia September 2004 (menelan
korban tewas 9 orang), Bom Bali II (Oktober 2005 yang menewaskan lebih dari 20
orang), dan yang terbaru adalah Bom Kuningan (yang meledak di Hotel JW Marriott dan
Hotel The Ritz Carlton Jakarta Juli 2009).
2. Keterbatasan Dana untuk Melakukan Promosi Wisata
Selama ini Pemerintah Indonesia lebih banyak mengandalkan cara-cara konvensional
seperti mengirimkan delegasi kesenian dan kebudayaan ke berbagai kegiatan atau
pameran internasional, menyiapkan aneka ragam brosur dan majalah yang
memperkenalkan keindahan negara dan bangsa Indonesia, dan lainnya. Pemerintah
Indonesia tampaknya “enggan” memanfaatkan media elektronik seperti televisi dan
kecanggihan dunia maya via website yang selalu di-update untuk “menjual” Indonesia.
Memang, dua media yang disebut terkhir ini membutuhkan biaya besar dan ketelatenan
dalam memberikan informasi yang paling aktual kepada konsumen. Alhasil, promosi
yang dilakukan untuk pariwisata Indonesia memang jauh dari memadai.
3. Slogan yang Tidak Memasyarakat.
Pemerintah Indonesia terkesan setengah-setengah dalam menawarkan slogan atau brand
image untuk pariwisata Indonesia. Sikap ragu pemerintah dalam memutuskan slogan
seperti apa yang mampu mewakili semua keindahan alam dan budaya Indonesia
tercermin dari perubahan slogan yang berkali-kali dalam memasarkan pariwisata
Indonesia: tahun 2001 diperkenalkan Indonesia, Just A Smile Way, kemudian slogan ini
berubah menjadi Indonesia, Endless Beauty of Diversity, kemudian berganti lagi menjadi
Indonesia, The Colour of Life. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, slogan pariwisata
Indonesia berubah menjadi Indonesia, Ultimate in Diversity.
4. Sarana Transportasi yang Diragukan

5
Keselamatannya Sejak Juli 2007, pemerintah dari negara-negara Uni Eropa melarang
warganya menggunakan semua maskapai yang dimiliki Indonesia karena semua
maskapai penerbangan di Indonesia tidak memenuhi standar keselamatan minimal yang
dipersyaratkan oleh badan keselamatan transportasi internasional. Larangan dari Uni
Eropa ini juga diikuti oleh Arab Saudi, bahkan Korea Selatan pun ikut-ikutan
mempertanyakan keselamatan armada transportasi udara di Indonesia.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bisnis pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Pariwisata ini juga turut andil dalam
meningkatkan devisa negara, dan juga bisnis pariwisata ini dapat meningkatkan
kesejahteraan orang banyak dengan memberikan lapangan pekerjaan, membuat bisnis
pariwisata menjadi bisnis yang di dukung negara untuk mempromosikan ke dunia
Internasional bahwa Indonesia mempunya pariwisata yang sangat beragam. Pariwisata juga
mempunyai beberapa potensi yang membuat masyarakat menjadi bekerja lebih kreatif dan
inovatif berkat peran pariwisata.

3.2 SARAN
Pariwisata di Indonesia masih sangat kurang direalisasikan dengan baik khususnya kota-
kota kecil dan menjaga kebersihan lingkungan wisata sering kali tidak di perhatikan dengan
baik. Pentingnya tenaga kerja yang professional dalam menunjang pariwisata, selain itu
infrastruktur juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan pariwisata,
karena dengan adanya fasilitas-fasilitas yang tersedia akan membuat wisatawan tertarik untuk
mengunjungi tempat wisata tersebut.
Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat agar
terwujudnya iklim pariwisata yang baik di Indonesia. Sebagai wisatawan yang baik,
seharusnya kita dapat menjaga lingkungan khususnya untuk wisatawan domestik
(masyarakat Indonesia).

7
DAFTAR PUSTAKA

Setia Sapta, I Ketut dan Nengah Landra. (2018). Bisnis Pariwisata. Badung: CV Noah
Aletheia
https://id.scribd.com/document/371032582/BISPAR
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/584/jbptunikompp-gdl-herdiansya-29154-8-unikom_h-
i.pdf
Nurmansyah,A. (2014). Potensi Pariwisata dalam Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi
Bisnis dan Kewirausahaan, 3(1)

Anda mungkin juga menyukai