Anda di halaman 1dari 2

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :

1. I Made Wira Darma Yuda (2002622010044 / 14)


2. I Wayan Dudik Ardina Putra (2002622010046 / 16)
3. Kadek Vrada Aricha Dwinita Diputri (2002622010049 / 19)
4. Ni Kadek Ika Budiari (2002622010052 / 22)
5. I Wayan Irgi Aditya Putra (2002622010053 / 23)

MAMPU MEMAHAMI PERANAN AUDITOR EKSTERNAL DALAM MEWUJUDKAN


GCG

1.1 Peranan Auditor Eksternal dalam GCG

1.2 Kasus Enron


Skandal Enron yang muncul pada bulan Oktober 2001 adalah sebuah skandal besar yang
menyebabkan kebangkrutan perusahaan energi Enron, yang berbasis di Houston, Texas.
Skandal ini juga menyeret lembaga audit dan akuntansi Arthur Andersen, sehingga harus
dibubarkan. Meskipun, Arthur Andersen adalah salah satu dari lima lembaga audit dan
akuntansi terbesar di dunia saat itu. Laporan keuangan Enron yang kompleks menimbulkan
pertanyaan dari pemegang saham dan analis. Model bisnis dan praktik-praktik tidak etis dari
perusahaan ini, antara lain menampilkan data penghasilan yang tidak sebenarnya serta
modifikasi neraca keuangan demi memperoleh penilaian kinerja keuangan yang positif.
Kombinasi dari sekian banyak isu ini kemudian menyebabkan kebangkrutan Enron. Di
samping itu Enron menerapkan praktik akuntansi yang dikenal sebagai mark-to-market
accounting dimana pencatatan aset didasarkan pada nilai pasar bukan pada nilai bukunya.
Praktik akuntansi ini juga memungkinkan Enron melaporkan profit berdasarkan proyeksi
bisnis bukan berdasar profit sebenarnya. nron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir
2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama
oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif.
Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari
kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan. Saat itu,
kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000
pegawai kehilangan pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah
skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut
dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal
tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang
akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas.
1.3 Kasus Worldcom

Kasus manipulasi laporan keuangan perusahaan WorldCom pada tahun 2001. Kasus yang
ditemukannya adanya kecurangan $3,8 miliar yang akhirnya berkembang menjadi $11 miliar
yang membawa WorldCom, perusahaan terbesar ke 25 di Amerika Serikat menuju kebangkrutan.
Cynthia Cooper, selaku Vice President of Internal Audit WorldCom pada tahun 1999 bersama
timnya adalah whistleblower yang menguak kasus kecurangan tersebut. Skandal kasus
kecurangan manipulasi akuntansi tersebut adalah penanganan beberapa beban biaya tertentu.
Cynthia Cooper dan tim menemukan bahwa tim akuntan perusahaan secara keliru dan dengan
sengaja mengkapitalisasi beban biaya sewa jaringan (network lease expenses) sebagai aset
WorldCom. Manipulasi ini berasal dari tindakan tim akuntan kantor pusat yang memindahkan
beban sewa jaringan ke neraca sebagai aset. Beban biaya ini adalah fee yang dibayarkan
WorldCom kepada perusahaan telepon lokal untuk penggunaan jasa mereka, namun fee tersebut
bukan pengeluaran modal. Manipulasi laporan keuangan ini memungkinkan perusahaan
melaporkan laba sebesar $2,4 miliar yang sesungguhnya adalah rugi sebesar $662 juta. Sebagai
whistleblower yang memberikan kontribusi besar pada pengungkapan kecurangan akuntansi di
perusahaan WorldCom, Cynthia Cooper tidak merasa bahwa sikap juga tindakannya berstatus
pahlawan, ia berulang kali menjelaskan bahwa ia hanya menjalankan tugasnya sebagai auditor
internal. Cynthia Cooper mendapatkan reward dari majalah Time edisi Desember 2002 dengan
memilihnya sebagai salah satu Persons of The Year guna perannya sebagai whistleblower.

Anda mungkin juga menyukai