Deskripsi Unsur Golongan Vii A
Deskripsi Unsur Golongan Vii A
Disusun oleh:
1. Tiara Heni Sapitri
2.
3.
1.1 Fluorine.....................................................................................................4
1.2 Klorin.......................................................................................................4
1.3 Bromin.....................................................................................................4
1.4 Iodine.......................................................................................................4
1.5 Astatine......................................................................................................4
2.1.4 Kelarutan............................................................................................7
Daftar Pustaka......................................................................................................19
2
BAB I
3
Gambar 1 Unsur-unsur Golongan VII A ( Halogen)
1.1 Fluorine
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit
Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan
diperoleh HF dan garam calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di
elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
1.2 Klorin
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida
ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat
penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram
NaCl. Proses untuk mendapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan
NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH
pada katode.
1.3 Bromin
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di
air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut mati dengan
kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
1.4 Iodine
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam
jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di
Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine
dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO 3
dengan reaksi sebagai berikut :
1.5 Astatine
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.
4
BAB II
5
molekul (Mr). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen
meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.
6
Gambar 2.1.4 Perbedaan Warna Unsur Halogen
2.1.4 Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang.
Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi.
- Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif
terhadap unsur logam maupun nonlogam
- Mempunyai bilangan oksidasi -1
- Dalam sistem periodik, semakin ke atas, dalam satu golongan, akan semakin
mudah menangkap elektron. Karena itu, unsur halogen merupakan oksidator
yang kuat
- Halogen merupakan unsur yang sangat elektronegatif, karena mempunyai 7
elektron valensi sehingga cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif
dalam rangka membentuk susunan elektron gas mulia
7
Gambar 2.2 Sifat Kimia Unsur Golongan VII A
8
BAB III
Pembuatan Unsur
elektrolisis
2 HF(l) H2 (g) + F2 (g)
Klor (Cl2)
Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum dicairkan,
NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800 oC
menjadi 600oC.
Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma dari asbes.
Disebut sel Nelson.
9
Katode (baja berpori) : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)
Proses Deacon, Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan
katalis tembaga.
Berlangsung pada suhu ± 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil reaksinya tercampur
± 44% N2.
Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat MgBr2 0,2%
Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor,
penambahan asam dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Dengan penghembusan
udara diperoleh volume yang cukup besar yang mengandung brom kemudian
dicampur dengan SO2 dan uap air.
10
I2 + OH- →I- + OI- + H2O
Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter
air laut dapat diperoleh 3 kilogram bromin (Br 2). Campuran udara dan gas Cl2
dialirkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara
mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.
Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan bromida. Pada pH 3,5.
Br2 yang terbentuk diserap oleh larutan Na 2CO3 sehingga dihasilkan campuran
NaBr dan NaBrO3. Jika diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut
dalam air.
5 HBr(aq)+HBrO3(aq) → 3Br2(g)+3H2O(l)
atau
11
Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya
diekstraksi dengan air. Larutan yang mengandung iodida ini akan menghasilkan
iod, bila ditambah asam sulfat dan mangan dioksida serta didestilasi.
3.2.1 Flour
Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam
halida (NaF) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan
reaksi berikut :
3.2.2 Klorin
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara :
Proses Weldon
12
Mereaksikan KMnO4 dan HCl
3.2.3 Brom
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
13
2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) → Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)
3.2.4 Iodin
Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :
Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses
untuk mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat
adalah dengan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO 3, dengan reaksi
sebagai berikut :
Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat
karena I- akan dioksidasi oleh H2SO4.
14
BAB IV
4.1 Fluorin
- Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama
Freon.
- Membuat Teflon
- Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
4.2 Klorin
- Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
- Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
- Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL
(tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
- Untuk industri sebagai jenis pestisida.
- Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
15
- Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan
tekstil.
- Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
4.3 Bromin
- Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
- Untuk pembuatan AgBr.
- Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan
pestisida
16
4.3.1 Senyawa Bromin
- Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin
bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder
atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr 2 yang mudah menguap
dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
- AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam
film fotografi.
- Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
4.4 Iodin
- Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang
dikenal dengan iodium tingtur).
- Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI).
- Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
17
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, unsur-unsur golongan VII A dinamakan
halogen, artinya pembentukan garam (berasal dari kata halos dan genes, halos
yang berarti garam; genes yang berarti pembentukan atau pencipta). Halogen
merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan
berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan
halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator).
Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit
terluarnya, karena kereaktifannya yang sangat tinggi sehingga halogen tidak
mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karena sifatnya yang sangat reaktif
sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan yang stabil atom-atom ini cenderung menerima
satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif
disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator yang kuat karena
kecenderungannya membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari
beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At)
dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas. Sifat negatif halogen
senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.
5.2 Saran
Dalam Menggunakan unsur golongan VII A atau yang disebut juga
halogen, harus berhati-hati. Karena unsur ini dapan mengakibatkan pembakaran
kimia yang cukup parah jika bersentuhan langsung dengan kulit manusia.
18
Daftar Pustaka
19