Anda di halaman 1dari 27

Korelasi Pearson

◼ Topik
◼ Koefisien Korelasi Pearson

◼ Pengertian korelasi Pearson dan syarat korelasi Pearson

◼ Menghitung dan menguji koefisien korelasi Pearson dan

◼ Interpretasi koefisien korelasi

Koefisien Korelasi Pearson, YN 1


Korelasi Pearson

Koefisien Korelasi Pearson, YN 2


Korelasi Pearson

◼ Asumsi Statistik Korelasi Pearson


◼ Kedua variabel diukur dengan skala interval atau rasio.

◼ Kedua variabel secara substansi dapat dipasangkan.

◼ Subjek penelitian dipilih secara acak (random).

◼ Pengukuran/observasi diantara subjek penelitian adalah


independen.
◼ Pola hubungan kedua variable adalah linier (garis lrus)

◼ Asumsi dua variabel numerik mengikuti distribusi normal


(bivariate normal).
◼ Variasi kedua variabel homogen (homoskedastisitas).

◼ Adanya pencilan (outlier) sangat mempengaruhi besarnya


nilai dari Koefisien Korelasi Pearson

Koefisien Korelasi Pearson, YN 3


Korelasi Pearson

◼ Statistik Korelasi Pearson termasuk dalam statistik


parametrik sehingga diperlukan pemenuhan terhadap
asumsi yang mendasarinya.
◼ Bila asumsi Korelasi Pearson tidak dapat dipenuhi maka
gunakan Statistik Nonparametrik yaitu
◼ Spearman’s (rank) rho dan Kendall’s tau-b
correlation coefficient
◼ Spearman’ rho atau Kendall’s tau-b mengukur hubungan
antara dua variabel kualitatif atau kuantitatif yang tidak
berdistribusi normal (skewed) dan atau adanya pencilan
yang signifikan.

Koefisien Korelasi Pearson, YN 4


Korelasi Pearson

◼ Rumus menghitung besar dan arah Koefisien Korelasi Pearson


yang dinotasi dengan r adalah sebagai berikut:

 xy −  x y
r= n

 x 2 −
( x ) 2

  y 2 −
( y ) 2




n 

n 

◼ Statistik Uji Koefisien Korelasi Pearson

r −0
t= ; df = n − 2
(1 − r )/(n − 2)
2

Koefisien Korelasi Pearson, YN 5


Korelasi Pearson

◼ Nilai r
◼ Nilai r berkisar antara 0 s/d 1
◼ Arah hubungan: Negatif atau Positif
◼ Sehingga nilai r berkisar antara -1 s/d 1

◼ Interpretasi arah nilai r


◼ Hubungan negatif: Bila nilai x bertambah maka nilai y
berkurang tetapi tidak proporsional
◼ Hubungan positif: Bila nilai x bertambah maka nilai y juga
bertambah tetapi tidak proporsional

Koefisien Korelasi Pearson, YN 6


Korelasi Pearson

◼ Interpretasi besar nilai r

Colton (1974) Guilford Sugiyono (2007)

0,0 - 0,25 tidak ada hubungan 0,0-0,20 sangat lemah/kecil 0,0-0,19 sangat rendah

0,25-0,50 rendah 0,20-0,40 lemah/kecil 0,20-0,39 rendah

0,50-0,75 sedang 0,40-0,70 moderat/cukup 0,40-0,59 sedang

>0,75 kuat 0,70-0,90 kuat/erat 0,60-0,79 kuat

0,90-1,00 sangat kuat/erat 0,80-1,00 sangat kuat

Koefisien Korelasi Pearson, YN 7


Korelasi Pearson
◼ Prosedur Pengujian Hipotesis Koefisien r
◼ Tetapkan Hipotesis Statistik
◼ Ho: ρ = 0 (Tidak hubungan variable x dan y)
◼ H1: ρ ≠ 0 (Ada hubungan variable x dan y)
◼ Tentukan taraf signifikansi α=0,05 (tabel t dengan db=n-2)
◼ Pilih statistik Uji yang sesuai.
◼ Hitung Nilai Statististiknya (r dan t)
◼ Kriteria Uji
◼ Jika t hitung > t tabel atau nilai p < α atau r hitung > r tabel maka Ho ditolak
◼ Jika t hitung < t tabel atau nilai p > α atau r hitung < r tabel maka Ho gagal
ditolak
◼ Keputusan Uji
◼ Interpretasi hasil pengujian.

Koefisien Korelasi Pearson, YN 8


Korelasi Pearson

❑ Sebelum menghitung koefisien korelasi


❑ Periksa terlebih dahulu pola hubungan diantara
kedua variabel
❑ Gunakan scatter plot
❑ Bila pola hubungan cenderung linier (garis lurus)
hitung koefisien korelasi Pearson (r)
❑ Bila tidak linier maka besarnya koefisien korelasi
Pearson ( r ) akan memberikan interpretasi yang
salah

Koefisien Korelasi Pearson, YN 9


Scatter Plot
Y

*
**
**
*
* r =+1
**
*

(a) X
Koefisien Korelasi Pearson, YN 10
Scatter Plot
Y

*
*
*
*
*
*
r =-1 *
*

X
(b)

Koefisien Korelasi Pearson, YN 11


Scatter Plot
Y
*
* *
* *
*
* *
* * *
r = 0.80
* *
*

(c) X

Koefisien Korelasi Pearson, YN 12


Scatter Plot
Y
*
*
* *
*
*
* * *
*
** *
*
*
* * r = 0.20

X
(d)

Koefisien Korelasi Pearson, YN 13


Korelasi Pearson
Data contoh di bawah ini diambil dari Buku Pagano (hal 364). Data ini
diambil secara random 20 negara dan mencatat persentase cakupan imunisasi
DPT dan mortality rate negara tersebut. Pertanyaannya adalah apakah ada
hubungan antara persentase cakupan imunisasi DPT dengan mortalitiy rate
dari 20 negara sampel tersebut

% Cakupan Mortality Rate % Cakupan Mortality Rate


Negara Negara
DPT (x) (y) DPT (x) (y)

1 0,4 0,17 11 0,85 0,01


2 0,54 0,09 12 0,83 0,01
3 0,85 0,01 13 0,65 0,05
4 0,95 0,04 14 0,98 0,02
5 0,81 0,09 15 0,47 0,19
6 0,26 0,23 16 0,74 0,09
7 0,9 0,01 17 0,75 0,01
8 0,95 0,01 18 0,97 0,01
9 0,83 0,01 19 0,79 0,04
10 0,83 0,15 20 0,91 0,03

Koefisien Korelasi Pearson, YN 14


Koefisien Korelasi Pearson

Koefisien Korelasi Pearson, YN 15


Koefisien Korelasi Pearson
x y xy x2 y2
====================================
.40 .17 .07 .16 .03 X persentase cakupan imunisasi DPT
.54 .09 .05 .29 .01 Y mortalitiy rate
.85 .01 .01 .72 .00
.95 .04 .04 .90 .00 n=20, ∑x=15,16, ∑y=1,24
.81 .09 .08 .66 .01 ∑xy=0,73, ∑x2=12,41, ∑y2=0,17
.26 .23 .06 .07 .05

 xy −  n
.90 .01 .01 .81 .00 x y
.95 .01 .01 .90 .00
.83 .01 .01 .69 .00 r=
.83 .15 .12 .69 .02 
2( x)  2
( y ) 
 x −    y −  2
2

.85 .01 .01 .72 .00




n 

n 

.83 .01 .00 .69 .00
.65 .05 .03 .42 .00 (15,16)(1,24)
.98 .02 .02 .96 .00 0,73 −
r= 20 = −0,829
.47 .19 .09 .22 .04 2 2
.74 .09 .07 .55 .01 (15,16) (1,24)
(12,41 − )(0,17 − )
.75 .01 .01 .56 .00 20 20
.97 .01 .01 .94 .00
.79 .04 .03 .62 .00 r hitung=0,829 dan r tabel dengan db=18
.91 .03 .02 .83 .00 dan α=0,05 adalah 0,4438.
----------------------------------------------------------------------
15,16 1,24 0,73 12,41 0,17 Karena r hitung > r tabel, maka Ho ditolak
-----------------------------------------------------------------------
Koefisien Korelasi Pearson, YN 16
Koefisien Korelasi Pearson
◼ Hipotesis
◼ Ho : ρ=0 (Tidak ada hubungan persentase cakupan DPT dan mortality rate)
◼ Ha : ρ≠0 (Ada hubungan persentase cakupan DPT dan mortality rate)
◼ Taraf signifikansi α=0,05
◼ t tabel dengan db=18 dan α=0,05 adalah 2,101 dan r tabel dengan db=18 adalah 0,4438
◼ Uji Statistik nilai r
r −0
t= ; df = n − 2
(1 − r )/(n − 2)
2

− 0,829
t= = −6,29; df = 18
0,132
◼ t hitung=6,29 > t tabel=2,101 atau nilai p<0,01 dan nilai p < α=0,05, atau r
hitung=0,829 > r tabel= 0,4438 maka Ho ditolak
◼ Ada hubungan yang signifikan dan hubungan tersebut sangat kuat antara persentase
cakupan imunisasi DPT di masing-masing negara dengan mortality rate di negara
tersebut. Semakin tinggi persentase cakupan imunisasi DPT di nagara tersbut maka
semakin rendah mortality ratenya.
Koefisien Korelasi Pearson, YN 17
Koefisien Korelasi Pearson

Correlations

Imunisasi
DPT Mortality Rate
Imunisasi DPT Pearson Correlation 1 -.829**
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
Mortality Rate Pearson Correlation -.829** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Koefisien Korelasi Pearson, YN 18


Tabel t

Koef Kor Pearson dan Reg Linier


Sederhana, YN 19
Tabel r

Koefisien Korelasi Pearson, YN 20


Koefisien Korelasi Pearson
▪ Data di bawah ini adalah hasil pengukuran terhadap Hb darah Siswi SLTA
Sekolah X yang dipilih secara random sebanyak 40 siswi. Selain itu
ditanyakan juga pengetahuan mereka tentang anemia. Pertanyaan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan siswi terhadap
anemia dengan kadar Hb darahnya.
No Penget Hb No Penget Hb
1 5.00 10.40 21 7.30 13.40
2 5.20 11.20 22 7.50 13.80
3 5.30 10.80 23 8.10 14.00
4 5.30 11.00 24 8.00 14.50
5 5.40 11.40 25 9.00 14.80
6 5.60 11.80 26 8.80 14.70
7 6.00 12.00 27 9.00 14.90
8 6.40 12.60 28 8.00 14.00
9 6.80 12.80 29 8.70 14.40
10 6.90 13.00 30 8.80 14.80
11 7.00 13.40 31 5.50 11.40
12 7.70 13.90 32 5.40 11.80
13 7.90 13.50 33 6.30 12.00
14 8.20 14.50 34 6.40 12.50
15 8.60 14.60 35 7.30 13.40
16 5.30 11.50 36 7.50 13.80
17 5.70 11.70 37 8.10 14.00
18 6.20 12.50 38 9.00 14.80
19 6.60 12.80
Koefisien39Korelasi 8.80
Pearson, YN14.70 21
20 6.20 12.00 40 8.60 14.70
Koefisien Korelasi Pearson

Koef Kor Pearson dan Reg Linier


Sederhana, YN 22
Koefisien Korelasi Pearson
No Penget (x) Hb (y) No Penget (x) Hb (y) No xy x2 y2 No xy x2 y2
1 5.0 10.4 21 7.3 13.4 1 52.0 25.0 108.2 21 97.8 53.3 179.6
2 5.2 11.2 22 7.5 13.8 2 58.2 27.0 125.4 22 103.5 56.3 190.4
3 5.3 10.8 23 8.1 14.0 3 57.2 28.1 116.6 23 113.4 65.6 196.0
4 5.3 11.0 24 8.0 14.5 4 58.3 28.1 121.0 24 116.0 64.0 210.3
5 5.4 11.4 25 9.0 14.8 5 61.6 29.2 130.0 25 133.2 81.0 219.0
6 5.6 11.8 26 8.8 14.7 6 66.1 31.4 139.2 26 129.4 77.4 216.1
7 6.0 12.0 27 9.0 14.9 7 72.0 36.0 144.0 27 134.1 81.0 222.0
8 6.4 12.6 28 8.0 14.0 8 80.6 41.0 158.8 28 112.0 64.0 196.0
9 6.8 12.8 29 8.7 14.4 9 87.0 46.2 163.8 29 125.3 75.7 207.4
10 6.9 13.0 30 8.8 14.8 10 89.7 47.6 169.0 30 130.2 77.4 219.0
11 7.0 13.4 31 5.5 11.4 11 93.8 49.0 179.6 31 62.7 30.3 130.0
12 7.7 13.9 32 5.4 11.8 12 107.0 59.3 193.2 32 63.7 29.2 139.2
13 7.9 13.5 33 6.3 12.0 13 106.7 62.4 182.3 33 75.6 39.7 144.0
14 8.2 14.5 34 6.4 12.5 14 118.9 67.2 210.3 34 80.0 41.0 156.3
15 8.6 14.6 35 7.3 13.4 15 125.6 74.0 213.2 35 97.8 53.3 179.6
16 5.3 11.5 36 7.5 13.8 16 61.0 28.1 132.3 36 103.5 56.3 190.4
17 5.7 11.7 37 8.1 14.0 17 66.7 32.5 136.9 37 113.4 65.6 196.0
18 6.2 12.5 38 9.0 14.8 18 77.5 38.4 156.3 38 133.2 81.0 219.0
19 6.6 12.8 39 8.8 14.7 19 84.5 43.6 163.8 39 129.4 77.4 216.1
20 6.2 12.0 40 8.6 14.7 20 74.4 38.4 144.0 40 126.4 74.0 216.1

Koefisien Korelasi Pearson, YN 23


Koefisien Korelasi Pearson
▪ Hipotesis Statitik
▪ Ho: Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kadar Hb darah siswi
▪ H1: Ada hubungan antara pengetahuan dengan kadar Hb darah siswi
▪ Taraf signifikan α=0,05
▪ r tabel, db=38 adalah 0,312 dan t tabel, db=38 adalah 2,204
▪ r hitung dan t hitung
X pengetahuan siswi (0-10) dan Y Hb darah siswi (gr/dl)
n=40, ∑x=283.4, ∑y=523.8, ∑xy=3779.4, ∑x2=2075.8, ∑y2=6930.2

 xy − 
x y (283.4)(523.8)
3779 .4 −
r= n 40
r= = 0,983

 x −
( x) 
2

  y −
( y) 
2

 (283.4) 2
(523.8) 2
(2075 .8 − )(6930 .2 −
2 2

 n  n  )
  40 40
r −0
t= ; df = n − 2
(1 − r )/(n − 2)
2

Koefisien Korelasi Pearson, YN 24


Koefisien Korelasi Pearson
▪ Keputusan Uji Hipotesis

▪ Karena r hitung=0,983>r tabel=0,312 atau t hitung=33,0>t tabel=2,24 atau nilai


p<0,01 dan nilai p < α=0,05 maka Ho ditolak

▪ Interpretasi
▪ Ada hubungan yang signifikan pengetahuan siswi terhadap anemia dengan kadar
Hb darahnya, hubungan tersebut adalah positif dan sangat kuat.

Koefisien Korelasi Pearson, YN 25


Koefisien Korelasi Pearson

Koefisien Korelasi Pearson, YN 26


Koefisien Korelasi Pearson
1. Sebuah penelitian melaporkan bahwa hubungan antara Berat Badan Bayi Saat
Lahir (gram) dengan Lingkar Lengan Atas Bayi (LILA) adalah 0,4 (r = 0,4).
1. Buktikan apakah ada hubungan diantara kedua variabel tersebut pada α=0,05
bila jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 secara random?. Berapa nilai t
dan nilai p?
2. Buktikan apakah ada hubungan diantara kedua variabel tersebut pada α=0,05
bila jumlah sampel yang diambil sebanyak 20 secara random?. Berapa nilai t
dan nilai p?
3. Apakah kesimpulan hasil uji di atas sama atau berbeda dan berikan komentar?

2. Di bawah ini adalah data LILA (cm) dan Berat Badan Balita (kg) dari 20
balita. Uji secara statistik apakah ada hubungan antara LILA dengan BB Balita
pada α=0,05.
N0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
LILA 13 15 15 14 13 14 14 14 15 15
BB 9 12 9 11 10 9 8 10 13 11
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
LILA 13 14 14 14 14 14 14 12 15 14
BB 9 10 11 9 10 9 9 8 12 9
Koefisien Korelasi Pearson, YN 27

Anda mungkin juga menyukai