Gerontik Bu Asda 13 April
Gerontik Bu Asda 13 April
NIM : PN190202
D. Tahapan Tidur
Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer,
endokrin kardiovaskuler, respirasi dan muskuloskletal. Menurut (Potter dan
Perry, 2010), secara alamiah dalam tidur mempunyai dua tahapan yaitu:
1) Tidur NREM (Non Rapid Eye Movement)
Tidur NREM terdiri dari 4 tahap, dimana setiap tahapannya mempunyai
ciri tersendiri:
a) Tahap I
Tahap I ini berlangsung 30 detik sampai 5 menit pertama dari
siklus tidur. Pada tahap ini seseorang merasa kabur dan rileks,
mata bergerak ke kanan dan ke kiri, kecepatan jantung dan
pernapasan turun secara jelas. Gelombang alfa sewaktu
seseorang masih sadar dibantu dengan gelombang beta yang
lambat. Sesorang yang tidur pada tahap pertama dapat
dibangunkan dengan mudah.
b) Tahap II
Seluruh tubuh kita seperti berada pada tahap tidur yang lebih
dalam. Tidur masih mudah dibangunkan, meskipun kita benar-
benar berada dalam keadaan tidur. Periode tahap 2 berlangsung
dari 10 sampai 40 menit. Kadang-kadang selama tahap tidur 2
seseorang dapat terbangun karena sentakan tiba-tiba dari
ektremitas tubuhnya. Ini normal, kejadian sentakan ini, sebagai
akibat masuknya tahapan REM.
c) Tahapan III
Pada tahapan ini kecepatan jantung dan pernapasan serta
proses tubuh berlanjut mengalai penurunan akibat dominasi
sistem saraf parasimpatis. Seseorang lebih sulit dibangunkan.
Gelombang otak menjadi tertur dan terdapat penambahan delta
lambat.
d) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan
rekomendasi gelombang delta yang lambat. Kecepatan jantung
dan pernapasan turun. Selama tidur seseorang mengalami
sampai 4 sampai 6 kali suklus tidur dalam waktu 7 sampai 8 jam.
Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir
dengan tidur REM.
2) Tidur REM (Rapid Eye Movement)
Tahap tidur REM sangat berbeda dari tidur NREM. Tidur REM adalah
tahapan tidur yang sangat aktif. Pola napas dan denyut jantung tidak
teratur dan tidak terjadi pembentukan keringat. Kadang-kadang timbul
twitching (berkedut) pada tangan, kaki, atau muka, dan pada laki-laki
dapat timbul ereksi pada periode tidur REM. Walaupun ada aktivitas
demikian orang masih tidur lelap dan sulit untuk dibangunkan. Sebagian
besar anggota gerak tetap lemah dan rileks. Tahap tidur ini diduga
berperan dalam memulihkan pikiran, menjernihkan rasa kuatir dan daya
ingat dan mempertahankan fungsi sel –sel otak
F. Penatalaksanaan
1. Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya
insomnia. Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai
beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang
nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Pengobatan insomnia biasanya dimulai dengan:
a. Menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat
tidur hanya untuk tidur, dll).
b. Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus
konsultasi dengan psikiater).
2. Pelaksanaan gangguan tidur
1) Tidur sepenunya, tetapi tidak berlebihan, agar merasa segar dan
sehat dari hari berikutnya, pembatasan waktu tidur dapat
memperkuat tidur, berlebihnya waktu yang dihabiskan ditempat
tidur tampaknya berkaitan dengan itudr yang terputus-putus dan
dangkal
2) Waktu bangun yang teratur dipagi hari meperkuat siklus
sirkandian dan menyebabkan awitan tidur yang teratur
3) Jumlah latihan yang stabil setiap harinya dapat memperdalam
tidur namu latihan yang hanya dilakukan dengan kadang-kadang
tidak dapat memperbaiki tidur pada malam berikutnya.
4) Bunyi bising yang bersifat kadang-kadang dapat menggangu tidur
sekalipun bunyi tersebut tidak membangunkan orang yang tertidur
dan tidak dapat mengingatnya dipagi hari. Kamar tidur kendap
suara dapat membagu tidur bagi orang-orang yang harus tidur
didekat kebisingan.
5) Meskipun ruang yang terlalu hangat dapat mengganggu tidur,
namun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kamar yang
terlalu dingin dapat membantu tidur.
6) Rasa lapar menggagu tidur
7) Pil tidur yang kadang-kadang dapat digunakan memberikan
keuntungan, namun pengguynaan yang kronis tidak efektif pada
kebanyakan penderita insomnia.
8) Kafein didalam hari dapat menggangu tidur, meskipun pada
orang-orang yang berpikit demikian.
9) Alkohol membantu orang-orang yang tegang untuk membantu
tertidur lebih mudah, tetapi tidur tersebut kemudian akan terputus-
putus .
10)Orang-orangyang merasa marah dan frustasi karena tidak dapat
tidur tidak boleh berusaha keras untuk tertidur tetapi harus
menyalakan lampu dan melakukan hal yang lain berbeda.
11)Penggunaan terbakau yang secara kronis dapat mengganggu
tidur.
G. Pengkajian Keperawatan
1. Kaji riwayat tidur klien
Apakah anda mengalami sakit kepala ketika bangun?
Kapan pertama kali anda menyadari masalah ini?
Sudah berapa lama masalah ini terjadi?
Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk tertidur?
Bagaimana pengaruh kurang tidur bagi anda?
2. Kaji pola tidur biasa
Seberapa jauh perbedaan tidur anda saat ini dari tidur anda yang dulu?
3. Kaji penyakit fisik, TTV
Apakah anda menderita penyakit fisik yang dapat mengganggu tidur anda?
4. Kaji terhadap peristiwa hidup yang baru terjadi
5. Kaji status emosional dan mental
6. Kaji rutinitas menjelang tidur
Seberapa jauh perbedaan tidur anda saat ini dari tidur anda yang dulu?
7. Kaji lingkungan tidur
H. Diagnosa keperawatan pada lansia dengan gangguan pola tidur
1. Kerusakan mobilitas fisik ; penuruna fungsi motoric
2. Resiko tinggi terhadap cedera
3.
4. Gangguan pola tidur
5. Perubahan proses piker
6. Gangguan harga diri
3. Diet
Anjurkan klien untuk memakan makanan yang mengandung tinggi
protein, seperti susu dan keju
Hindari banyak minum sebelum tidur
4. Hindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur
5. Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan sebelum tidur.
Maksudnya, usahakan psikologi klien tenang, tidak cemas, ataupun stres
sebelum tidur.
6. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan:
Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur
Anjurkan klien berkemih sebelum tidur
Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah
Pada klien nyeri, berikan obat analgesik 30 menit sebelum tidur
7. Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur
8. Berdoa sesuai dengan agamanya
DAFTAR PUSTAKA