Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH HIPERTENSI

Dosen pengampu: Yuli Ernawwati S. Kep, NS., M. Kep

DISUSUN OLEH :
RIZKY VICTORIA KAPU
PN.190202

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA YOGYAKARTA
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN MASALAH HIPERTENSI

Laporan pendahuluan ini telah dibaca dan diperiksa


pada hari/tanggal...............................

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(......................................................) (......................................................)

Mahasiswa Praktikan

(Rizky Victoria Kapu)


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN HIPERTENSI

A. Pengkajian : 08-09 Juni 2020


I. Data Umum
1. Kepala Keluarga : Tn. D
2. Alamat : Gang Delima
2,Ngentak,Catur Tunggal,Depok,Sleman
3. Pekerjaan : Pensiunan (PNS)
4. Pendidikan : Diploma
5. Komposisi Keluarga :
No Nama Jenis Hub. Umur Pendidik Status imunisasi

kelamin Kel. an Ket


BC Polio DPT H Cam
KK
G Pt pak

1 2 3 4 1 2 3

1. Tn. D Pria Kepala 80 thn Diploma √ √ √ Hipert


KK ensi
2. Nn. R Wanita Anak 46 thn S1 √ √ √ Sehat
3. Nn. T Wanita Anak 42 thn SMA √ √ √ Sehat

Genogram :

Keterangan

: Laki-Laki

: Perempuan
KK X
: Garis Keturunan

: Garis Perkawinan

X : Meninggal

: Tinggal Serumah
6. Tipe keluarga : Single Parent Family istri Tn. D
telah meninggal setahun yang lalu, Tn. Tinggal bersama anak ke dua dan
bungsu.
7. Suku bangsa : Jawa Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status social ekonomi keluarga : Penghasilan keluarga Tn. D per bulannya ± Rp.
2.500.000 - 3.000.000 yang diperoleh dari gaji pensiun, gaji anak kedua dan
usaha (kios) anak bungsu Tn. D. Menurut keluarga penghasilan tersebut
digunakan untuk kebutuhan dasar (makan,minum, pakaian) dan juga untuk
berobat.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Tn, D mengatakan jarang melakukan
rekreasi keluarga. Pada siang atau malam hari meluangkan nonton TV dan
bercerita dengan anak. Berkomunikasi lewat telpon dengan anak yang diluar
daerah jogja.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahapan keluarga Tn. D saat ini
merencanakan kegiatan yang akan datang, menata kembali fasilitas dan sumber
yang ada pada keluarg, tetap menjaga komunikasi, membantu orang tua lanjut
usia, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tidak ada tahap
perkembangan keluarga yang belum tercapai
13. Riwayat Kesehatan keluarga inti :
Tn.D 2 hari yang lalu mengeluh terasa pusing dan berat di bagian belakang
leher. Pada saat pengkajian tekanan darah 150/100 mmHg keluhan pusing saat
dikaji tidak ada, namun tangan dan kaki terasa kesemutan. Tn. D sering
memeriksa kesehatan ke dokter praktek, tetapi 3 bulan terakhir ini dokter hanya
menyarankan untuk salah satu anggota keluarga mengambil obat yang rutin
diminum Tn.D. Tn D. juga mengeluhkan gatal-gatal pada persendiaan kaki dan
terdapat ruam.
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn D. mengatakan mempunyai riwayat vertigo pada tahunn 2006, Tn D pernah
melakukan operasi pada kaki kanan diakibatkan Tn. D keseleso. Dan saat ini
yang di derita Tn. D yaitu hipertensi.
Istri Tn D, mempunyai riwayat sakit asam lambung, yang mengakibatkan istri
Tn D meninggal disertai penyakit komplikasi lainnya. Anak ke 2 Tn D.
mempunyai riwayat penyakit seperi istri Tn.D .
III. Data Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Rumah Tn. D berukuran 13x20 m2 yang terbagi dari 1 ruang tamu, 4 kamar
tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan bagian kiri,sebuah kios yang menyatu dengan
rumah. Rumah permanen, lantai dari keramik, ada ventilasi dan jendela.
Sirkulasi udara sangat baik, kebersihan lingkungan sangat bersih, pemanfaatan
ruangan rumah (perabot tertata rapi). Sumber air minum keluarga adalah air
mineral (air galon), untuk mandi dan mencuci menggunakan air sumur (tandon
air). Rumah mempunyai WC dan limpah dialirkan ke septic tank. Keluarga
biasa memasak menggunakan kompor gas yang berada didapur.
Denah Rumah :

KIOS
KT R. TAMU

KT
KT

KT

K. MAndi DPR

16. Karakteristik tetangga dan komunitasnya :


Lingkungan tetangga umumnya berasal dari beragam macam suku yang
berbeda, tetapi hubungan antar tetangga cukup baik, keluarga sering terlihat
duduk bersama-sama di waktu siang dan sore hari. Tn D. jarang mengikuti
perkumpulan warga dikarenakan usia Tn,D yang sudah lanjut. Dalam
perkumpulan warga lebih sering di ikut oleh anak bungsu Tn, D.
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. D selama ini sebagai penduduk asli Dsn. Ngentak dan tidak
pernah pindah rumah.
18. Perkumpulan keluarga dan interkasi dengan masyarakat
Perkumpulan dengan keluarga baik begitu juga interaksi dengan masyarakat dan
kurang mengikuti kegiatan seperti kumpulan rutin atau pengajian rutin
dikarenakan Tn. D yang sudah berusia 80 tahun. Biasanya di ikuti oleh anak
bungsu Tn. D
19. System pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 2 yaitu Nn. R dan Nn T. Ketika salah
satu anggota keluarga dirasa sakit, maka saling membantu untuk merawat
keluarga yang sakit. Jika sakit yang dialami anggota keluarga dirasa sudah parah
maka biasanya keluarga Tn. D memilih memeriksakan diri ke Dokter pribadi
dan Puskesmas yang jaraknya ± 2Km dari rumah.
IV. Struktur Keluarga
20. Struktur peran
a) Formal
Tn D sebagai KK, dan 2 anak.
b) Informal
Tn D sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan
dibantu Nn R pekerja kantoran dan Nn T berjualan (kios) dirumah.
21. Nilai dan norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit
ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Puskesmas atau petugas
kesehatan. Keluarga Tn D saat mau pergi berpamitan dan sebelum makan
berdoa.
22. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Indonesia dan Jawa. Pola
komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhannya. Bila ada masalah, mereka selalu
membicarakanya bersama. Komunikasi antar keluarga setiap hari, walaupun
anak-anaknya berkerja, ia masih sempat meluangkan waktu istirahatnya pada
malam hari untuk berkumpul. Jika ada yang tidak sesuai, anggota keluarga
menyampaikan secara terbuka
23. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga berada pada kedua anak yang tinggal bersama Tn. D
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi ekonomi
Tn.D hanya tinggal bertiga dengan anaknya. Interaksi dalam keluarga terjalin
baik. Antar angoota keluarga saling memperhatikan, menghormati dan
menyayangi.
25. Fungsi mendapatkan status social
Dalam keluarga,status social baik dan keluarga mampu menjalankan dengan
baik dan normal.
26. Fungsi pendidikan
Keluarga mengatakan pendidikan sangat berarti, keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak-anak dan telah terbukti 4 orang anak Tn D sudah bekerja
dan berpenghasilan.
27. Fungsi sosialisasi
Tn, D mengajarkan kepada keluarga bagaimana berprilaku sesuai dengan ajaran
agama yang dianut dalam kehidupan dirumah dan dilingkungan tempat
tinggalnya. Keluarga mementingkan bagaimana seharusnya menjaga satu sama
lain dan selalu mentaati norma yang ada.
28. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan)kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa sakit yang dialami Tn D adalah tekanan darah
tinggi. Keluarga tahu makanan yang berpantangan dengan tekanan darah
tinggi.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Jika ada keluarga yang sakit maka biasanya keluarga membelikan obat di
warung atau memberikan obat herbal,
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga saling mengingatkan untuk berobat dan mengantar Tn D
berobat rutin ke doktek praktik.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat.
Keluarga mengetahui tentang upaya pencegahan penyakit yaitu dengan
menjaga lingkungan tetap bersih dan menghindari penyebab terjadinya
penyakit..
e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan Tn D rajin memeriksakan tekanan darahnya ke dokter
praktik setiap bulan dan apabila terdapat anggota keluarga yang sakit,
keluarga langsung membawa untuk berobat.
29. Fungsi religius
Keluarga mengatakan selalu menjalankan perintah Tuhan dan selalu taat
beibadah, setiap anggota keluarga selalu mengingatkan untuk tidak lupa
beribadah sesuai keyakinan yang dianut.
30. Fungsi rekreasi
Keluarga mengatakan jarang dan tidak pernah berekreasi dengan keluarga.
Dikarenakan sebagian anggota keluarga yang sibuk bekerja dan usia Tn D yang
sudah tidak muda dan tidak kuat lagi.
31. Fungsi reproduksi
Tn. D mengatakan anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung
jawab suami istri meneruskan keturunan nya. Tn D berharapkan ke dua anak
yang tinggal bersama nya bisa memiliki rumah tangga berhubung kedua
anaknya masih berstatus single.
32. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota
keluarga sama seperti ayah yang tetap memberikan perhatian dan kasih saying
dan kepada anaknya agar tetap saling menyayangi dan menghormati.
VI. Stres dan koping keluarga
33. Stresor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka panjang kekambuhan penyakit Tn. D
34. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mengatakan selalu mengontrol makanan dan kegiatan yang di lakukan
Tn. D agar tidak mengakibatkan kambuhnya penyakit Tn D
35. Strategi koping yang digunakan
Bila penyakit Tn. D kambuh, keluarga berkumpul untuk menyelesaikan dengan
baik dan keuarga mengantar Tn. D untuk berobat.
36. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak menggunakan kekerasan dalam mendidikan, membesarkan anak
atau memberikan ancaman-ancam dalam menyelesaikan masalah.
VII. Pemeriksaan Kesehatan tiap anggota keluarga
1. Tn D (80 Thn)
Vital Sign : TD: 150/100mmHg
S : 36,7C
RR : 23x/mnt
N : 85x/mnt
Kepala : mesochepal, simetris
Rambut : bersih dan beruban
Mata : simetris,menggunkan kaca mata, tampak penglihat buram
Telinga :simetris, bersih
Mulut : gigi masih ada sebagian, bersih
Leher : bentuk leher normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada(paru): simetris, tidak ada retraksi,tidak ada luka,tidak ada nyeri
tekan, suara sonor,tidak terdengar wheezing
Jantung : tidak ada kelainan,tidak adanyeri tekan,suara sonor, tidak ada
suara tambahan
Abdomen : tidak ada kelaianan, warna sesuai sekitar, tidak ada nyeri
tekan,peristaltik normal
Ekstremitas atas : kiri dan kanan simetris, tidak ada nyeri tekan, kekuatan
otor 5
Ekstremitas bawah: kiri dan kanan simetris, terdapat ruam di kaki kiri dan
tampak edema. Kekuatan otot 5
2. Nn. R
Vital Sign :TD : 110/90 mmHg
S : 36,5C
N : 82x/menit
RR : 24x/menit
3. Nn. T
Vital Sign : TD : 120/80 mmHg
S : 36.3C
RR : 24x/menit
N : 88x/menit
VIII. Harapan Keluarga
Keluarga Tn D berharap semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan
berkat yang melimpah, Serta penyakit Tn D tidak lagi kambuh.
B. Diagnosa Keperwatan Keluarga
I. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1. DS :
 Tn. D mengatakan sering
merasa pusing dan berat di Managemen Ketidaktahuan
leher bagian belakang Regimen keluarga dalam
 Sudah hampir 3 bulan Terapeutik mengenal masalah
terakhir tidak pernah cek kesehatan yang
Tekanan darah dialami
 Tn D juga mengatakan sudah
terbiasa dengan keadaannya
 Masih sering
makanan(daging) yang
mengakibatkan sering pusing
 Keluarga juga mengatakan
masih mengkonsumsi garam
tinggi.
 Tn D dan anak nya
mengatakan jika sebulan
sebelumnya badan Tn D
gatal-gatal dan
mengakibatkan ruam
kemerahan , tetapi gatal
tersebut sudah hilang. Dan
muncul gatal, serta ruam yg
telah kering dari betis bawah
hingga persendiaan kaki kiri
Tn D, dan kaki kiri tampak
edema
DO :
TD :150/100mmhg
N : 85x/menit
RR : 23x/menit
S : 36,7C
Terdapat ruam dan edema.
2. DS :
 Keluarga mengatakan Tn D.
lebih banyak menghabiskan Gangguan proses Ketidakmampuan
waktu di kamar, dikarenakan keluarga keluarga
anak ke 2 pekerja kantoran mempertahan
dan anak bungsu Tn. D komunikasi
menjaga kios yang walaupun
jarak kios dan rumah ± 7
meter. Anggota keluarga
Jarang untuk bercerita lebih
lama dikarena kan anak
anaknya sibuk dengan
kerjaan
 Keluarga mengatakan bahwa
Tn. D tidak terlibat dengan
sekitar (komunitas dan
sosialis )dikarenakan umur
dan kesehatan Tn.D
DO :
 Terlihat Anak Tn D, pekerja
kantoran dan pulangnya sore
atau malam hari, dan anak
bungsu nya menjaga kios.
 Anak bungsu Tn D
mengikuti kegiatan diluar
rumah (perkumpulan warga)
II. Perumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa keperawatan
1. Managemen Regimen Terapeutik berhubungan dengan Ketidaktahuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami
2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga mempertahan komunikasi

III. Penilaian skoring diagnosa keperawatan


No Kreteria Skor Pembenaran
Dx
Kep
1. 1. Sifat Masalah : 2x1 = Tn.D memiliki riwayat
 Tidak atau kurang sehat 2 hipertensi,namun sekarang
tidak mengeluhkan apa-apa
dan mendapat obat rutin dari
dokter
2. Kemungkinan masalah 2x2=4 Latar belakang keluarga
dapat diubah : berpendidikan cukup, semua
 Mudah lulusan SMA dan sarjana
sehingga mudah untuk
mengatasi masalah setelah
diberikan penyuluhan
3. Potensial masalah 3x1=3 Sumber-sumber dan tindakan
dapat dicegah : untuk mencegah
 Tinggi meningkatnya tekanan darah
bisa terjangkau oleh keluarga
Tn. D
4. Menonjolnya masalah 2x1=2 Keluarga menyadari Tn. D:
 Masalah berat perlu ditangani hipertensi mempunyai
masalah dampak sehingga
keluarga segera waspada dan
mengatasi masalah tersebut
2. 1. Sifat masalah : 2x1=2 Salah satu dampak dari
 Ancaman kesehatan kurangnya komunikasi adalah
bisa menambah stress,merasa
asing dengan keluarga
sendiri,tidak saling
menghargai.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah: 2x2=4 Pemberian penjelasan yang


 Sebagian tepat dapat membantu
keluarga

3. Potensial masalah dapat dicegah : 2x1=2 Keluarga mempunyai


 Cukup kesibukan cukup tinggi

4. Menonjolnya masalah : 2x1=2 Masalah belum muncul


 Masalah tidak dirasakan sehingga masalah tidak
dianggap serius oleh Tn. D
dan keluarganya

IV. Prioritas diagnosa keperawatan


Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1. Managemen Regimen Terapeutik berhubungan 11
dengan Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan yang dialami
2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan 10
Ketidakmampuan keluarga mempertahan
komunikasi
C. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa 1 : Managemen Regimen Terapeutik berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang
dialami
Diagnosa 2 : Gangguan proses keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mempertahan komunikasi
Tujuan Kriteria Hasil/standar Intervensi
Setelah dilakukan kunjungan Respon verbal keluarga 1. Keluarga mampu menjelaskan 1. berikan pendidikan kesehatan tentang
sebanyak 2x diharapkan menyebutkan dapat ulang tentang hipertensi hipertensi
keluarga dapat menjelaskan : menyebutkan pengertian 2. Keluarga mampu menyebutkan a. Pengertian hipertensi
1. Pengertian hipertensi hipertensi, tanda dan tanda dan gejala hipertensi b. Tanda dan gejala hipertensi
2. Tanda dan gejala gejala, faktor penyebab 3. Keluarga mampu menyebutkan c. Factor penyebab hipertensi
hipertensi dan pencegahan serta faktor penyebab hipertensi d. Pencegahan hipertensi
3. Faktor penyebab resiko terjadinya 4. Keluarga mampu menjelaskan cara e. Faktor resiko terjadinya komplikasi
4. Pencegahan dan resiko komplikasi pencegahan dan resiko terjadinya 2. Lakukan pemeriksaan kesehatan berupa
terjadinya komplikasi komplikasi akibat hipertensi pemeriksaan head to toe dan vital sign
akibat hipertensi 3. Berikan penjelasaan tentang diit yang sesuai
dengan penderita hipertensi yaitu rendah garam
dan lemak, dan kolesterol.
4. Anjurkan pada keluarga untuk tetap
konsultasi /periksa rutin ke puskesmas atau
dokter praktik
5. Berikan pengetahuan tentang ruam/gatal-gatal
dan cara pencegahan
6. Motivasi keluarga untuk tetap menjaga
kesehatan dan selalu berdoa
Setelah dilakukan kunjungan Respon verbal keluarga Keluarga mampu menjelaskan tenatang 1. Bina hubungan saling percaya dengan anggota
sebanyak 2x diharapkan dapat memahami tentang komunikasi keluarga keluarga
keluarga mengetahui : komunikasi keluarga 2. Monitor hubungan keluarga saat ini
1. Komunikasi keluarga 3. Berikan pemahaman tentang komunikasi
dalam keluarga
4. Motivasi keluarga untuk tetap menjaga
komunikasi yang efektif antara anggota
keluarga

D. Implementasi

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi


Tanggal &
waktu
11 Juni 2020 Managemen Regimen Terapeutik berhubungan 1. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai hipertensi
Jam 13 : 00 dengan Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal 2. Memeriksa tekanan darah keluarga
masalah kesehatan yang dialami 3. Melakukan penyuluhan/ menjelaskan mengenai penyakit
hipertensi, tanda dan gejala, penyabab, cara pencegahan,
kompilkasi akibat hipertensi dan pengobatan tradisional
4. Memotivasi keluarga dalam mengurangi kadar garam dan
kolesterol dalam makanan
5. Menjelaskan cara pengobatan ruam (konsultasi dokter dan
menggunakan salep)
12 Juni 2020 Gangguan proses keluarga berhubungan dengan 1. Menjelaskan ke keluarga komunikasi keluarga yang efektif
Jam 13:00 Ketidakmampuan keluarga mempertahan 2. Memotivasi keluarga untuk tetap menjaga komunikasi yanng
komunikasi ekektif
3. Menganjurkan kekeluarga untuk tetap menjaga komunikasi dan
sesering mungkin meluangkan waktu untuk bercerita bersama
anggota keluarga

E. Evaluasi

Tanggal & waktu No Dx. Kep Evaluasi


13 Juni 2020 1. S = Keluarga mengatakan sudah sudah memahami tentang cara merawat keluarga dengan
Jam 15:00 hipertensi dengan memperhatikan pola makan, diet, pola tidur dan control secara teratur
O = Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara merawat keluarga hipertensi dengan
memperhatikan diet, pola tidur dan rajin control.
A = Tujuan tercapai sebagian
P = Lanjutknan intervensi
- Anjurkan keluarga untuk mengkonsumsi makanan sesuai diet hipertensi
- Anjurkan pada keluarga untuk mengontrol secara teratur
13 Juni 2020 2. S = Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan,keluarga akan menjaga
Jam 15 :00 komunikasi dalam keluarga
O = Keluarga tampak paham saat menjelaskan tentang komunikasi dalam keluarga
A = Tujuan tercapai sebagian
P = Lanjutkan intervensi
- Anjurkan keluarga untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dan efektif
- Luangkan waktu untuk berkomunikasi atau bercerita bersama keluarga

Anda mungkin juga menyukai