Sumber Air
Sumber Air
AIR BERSIH
SUMBER AIR, KARAKTERISTIK, DAN SARANA AIR BERSIH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul IV ini merupakan modul yang membahas tentang Sumber Air, Karakteristik dan
Sarana Air Bersih
B. Ruang Lingkup Isi
Isi dari Modul IV ini secara garis besar meliputi :
1. Definisi dan Ruang Lingkup Air
2. Sumber Air
3. Sarana Air Bersih
MATERI
Berdasarkan PP No. 121 Tahun 2015, Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas
atau di bawah permukaan tanah, termasuk air laut yang berada di darat. Air juga merupakan
unsur yang penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Segala bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh manusia membutuhkan air, mulai dari mandi makan dan
minum serta aktivitas sehari-hari lainnya. Air yang berkualitas baik adalah air yang
memenuhi baku mutu air minum yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010, meliputi persyaratan fisika, kimia, dan mikrobiologi. Air harus
terbebas dari segala macam mikroorganisme yang pathogen maupun apatogen dan bahan
kimia berbahaya lainnya.
Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan
melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume
tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi pada masing-
masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ
tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal
82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap
individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut
bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.
Sumber Air
Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, atau di bawah permukaan tanah. Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal
dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya air, air dapat dibagi menjadi air angkasa
(hujan), air permukaan, air tanah, dan air laut.
Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer menuju ke permukaan bumi. Hal ini dikarenakan titik-titik air yang
terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan dimana awan
sudah tidak mampu lagi untuk menampung titik-titik air tersebut, maka akan dijatuhkan
kembali ke permukaan Bumi dalam bentuk air hujan atau presipitasi.
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada saat
presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran
ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan
oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan
ammonia. Penampungan air hujan yang berasal dari atap rumah biasanya merupakan
alternatif air terbersih yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih dan hanya
membutuhkan pengolahan yang sederhana sebelum air digunakan.
Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air
hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir,
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai
sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. Sifat-sifat air hujan:
1. Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral.
2. Air hujan umumnya bersifat bersih
3. Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH3,
CO2 agresif, ataupun SO2. adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang bercampur
dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam (acid rain).
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan. Sehingga
hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi.
Air Permukaan
Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan)
atau air hujan yang mengalami peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi. Air
permukaan dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu limpasan, sungai, danau, dan rawa.
Salah satu jenis air permukaan yaitu sungai sebagai sumber air yang penting dan banyak
dimanfaatkan, sepanjang keberadaannya cukup dalam jumlah dan kualitas untuk berbagai
keperluan seperti rumah tangga, irigasi, industri, aktivitas perdesaan dan perkotaan serta
kehidupan organisme lainnya dalam suatu ekosistem. Air Permukaan adalah semua Air yang
terdapat pada permukaan tanah. Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan
baku air bersih.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:
1. Mutu atau kualitas baku
2. Jumlah atau kuantitasnya.
3. Kontuinuitasnya.
Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang
paling tercemar akibat kegiatan manusia, flora, fauna, dan zat-zat yang lain. Sumber-sumber
air permukaan, antara lain, sungai, selokan, rawa, parit, bendungan, danau, laut, dan air
terjun. Air terjun dapat dipakai untuk sumber air di kota-kota besar karena air tersebut
sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar
sehingga tidak membutuhkan purifikasi bacterial.
Air permukaan terbagi menjadi dua bagian :
a) Air sungai
Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya
dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau, atau ke sungai lain
yang merupakan sungai induk. Manfaat air sungai bagi kehidupan sangat besar artinya
seperti untuk mengairi pertanian di pesawahan, perikanan lalu lintas perairan,
pembangkit tenaga listik, dan pariwisata. Sungai dapat dibagi atas dua jenis :
- Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari hujan dan mata-mata air. Sungai
seperti ini tidak tetap. Bila musim hujan airnya banyak adakalanya banjir.
- Sungai gletser, yaitu sungai yang mendapat artinya dari gletser (es) atau salju yang
mencair. Sungai seperti ini airnya tetap. Baik pada musim hujan maupun pada
musim kemarau.
b) Air Danau
Berasal dari air hujan, air tanah, atau mata air. Berkurangnya air danau
disebabkan oleh penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengairan oleh sungai.
Air danau adalah air permukaan (berasal dari hujan atau air tanah yang keluar ke
permukaan tanah), terkumpul pada suatu tempat yang relative rendah/ cekung.
Termasuk kategori supaya adalah air rawa, air tendon, air waduk/dam.
Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan baku air
bersih adalah :
Air waduk (berasal dari air hujan)
Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
Air danau (berasal dari air hujan, air sungai, atau mata air)
Di daerah hulu pemenuhan kebutuhan air secara kuantitas dan kualitas dapat
disuplai oleh air sungai, tetapi di daerah hilir pemenuhan kebutuhan air sudah tidak
dapat disuplai secara kualitas lagi karena pengaruh lingkungan seperti sedimentasi serta
kontaminasi oleh zat-zat pencemar seperti Total Suspended Oil (TSS) yang
berpengaruh pada kekeruhan,serta limbah industri.
Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian
mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara
alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, didalam perjalanannya ke
bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan ke air
permukaan.
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap
ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air
hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada
air (hardness of water). Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat-zat mineral
dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat
seperti Fe dan Mn. Akibatnya apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun
yang digunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam
kerak.
Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber air lain. Pertama, air tanah
biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau
penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau
sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan
dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang
tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam
berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air. Selain itu, untuk mengisap dan
mengalirkan air ke permukaan atas, diperlukan pompa. Air tanah terbagi atas :
a) Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah lebih banyak
mengandung zat kimia berupa garam-garam terlarut meskipun kelihatan jernih karna
sudah melewati lapisan tanah yang masing-masingmempunyai unsur-unsur kimia
tertentu. Meskipun lapisan tanah disini berfungsi sebagai saringan namun pengotoran
juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah.
Air tanah dangkal umumnya mempunyai kedalaman kurang dari 50 meter. Air ini
merupakan akuifer atas atau sering disebut air freatis, yang banyak dimanfaatkan oleh
penduduk untuk membuat sumur.
b) Air tanah dalam
Air tanah dalam, yaitu air tanah yang berada di bawah lapisan airtanah dangkal, dan
berada di antara lapisan kedap air. Air ini merupakan akuifer bawah, banyak
dimanfaatkan sebagai sumber air minum penduduk kota, untuk industri, perhotelan, dan
sebagainya.Terdapat sebuah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam,
tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan
memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-
300 m) akandidapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat
menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artetis. Jika
air tak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakanlah pompa untuk membantu
pengeluaran air tanah dalam ini
c) Mata Air
Mata air adalah air tanah yang dapat mencapai permukaan tanah melalui celah
bebatuan karena adanya perbedaan tekanan. Mata air bersumber dari deposit air tanah
yang memiliki tekanan tertentu dan keluar melalui dasar permukaan tanah melalui celah
bebatuan. Karakteristik air dari mata air ini meliputi air tanah yaitu bebas bakteri
pathogen bila cara pengambilannya baik, dapat langsung diminum tanpa pengolahan
khusus, dan banyak mengandung mineral.
Dari segi kualitas, mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku,
karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan,
sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Dari segi kuantitasnya, jumlah
dan kapasitas mata air sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan
sejumlah penduduk tertentu. Begitu pula bila mata air tersebut terus- menerus di ambil
maka semakin lama akan habis.
Air Laut
Air laut adalah salah satu sumber air walaupun tidak termasuk kategori yang biasa
dipilih sebagai sumber air baku untuk untuk air bersih atau air minum, karena memiliki
kandungan garam (NaCl) yang cukup besar. Bentuk paling umum dari pemanfaatan air laut
ini adalah sebagai penyedia air tawar. Air tawar digunakan untuk banyak keperluan di
bidang perrtanian, industri, rumah tangga rekreasi, dan aktivitas lingkungan.
Air laut adalah larutan yang memiliki kandungan berbagi garam-garaman. Unsur kimia
yang tergabung dalam larutan air laut itu ialah Khlor (Cl) 55%, Natrium (Na) 31%, kemudian
Magnesium (Mg),Kalsium (Ca), Belerang (S), dan Kalium (K). Selain itu, dalam jumlah kecil
terdapat juga Bromium (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Barium (Ba), Silikon (Si), dan
Fluorium (F). Kandungan air laut juga terdiri dari berbagai gas seperti Oksigen (O2) dan gas
asam arang (CO2) yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan vegetasi dan hewan laut.
Sekitar dua pertiga dari permukaan bumi adalah lautan, sementara daratan hanya
menutupi sepertiga luas bumi. Diketahui pula bahwa 97% air di bumi berupa air asin dari laut
dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari dua pertiga bagiannya berada dalam
bentuk es di kutub dan glasier. Jumlah air laut yang melimpah ini sudah selayaknya
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah manusia.
Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan
air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Untuk mengetahui hal tersebut, perlu dilakukan
pengukuran atau pengujian kualitas (mutu) air berdasarkan parameter-parameter tertentu dan
metode tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui
pengujian parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas.
Jenis Sarana Air Bersih
1. Sumur Gali
a) Definisi dan ruang lingkup Sumur Gali
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas dipergunakan
untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air
minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah. Sumur gali adalah sarana air
bersih yang mengambil/memanfaatkan air tanah dengan cara menggali lubang di tanah
dengan menggunakan tangan sampai mendapatkan air .lubang kemudian diberi dinding,
bibir tutup dan lantai serta saluran pembuangan limbah.Sumur gali merupakan suatu cara
pengambilan air tanah yang banyak diterapkan, khususnyandi daerah pedesaan karena
mudah pembuatannya dan dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri dengan peralatan
yang sederhana dan biaya yang murah
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari
permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan.
Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia kakus/jamban dan
hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air
limbahnya yang tidak kedap air.
Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber
kontaminasi, misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan
timba. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak
terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur.
Keberadaan sumber air ini harus dilindungi dari aktivitas manusia ataupun hal lain
yang dapat mencemari air. Sumber air ini harus memiliki tempat (lokasi) dan konstruksi
yang terlindungi dari drainase permukaan dan banjir. Bila sarana air bersih ini dibuat
dengan memenuhi persyaratan kesehatan, maka diharapkan pencemarandapat dikurangi,
sehingga kualitas air yang diperoleh menjadi lebih baik.
b) Persyaratan Sumur Gali
Beberapa persyaratan sumur gali, antara lain:
1. Dinding sumur minimal sedalam 3 meter dari permukaan lantai atau tanah, dibuat dari
tembok tidak tembus air atau bahan kedap air dan kuat ( tidak mudah retak atau
longsor) untuk mencegah perembesan air yang tercemar ke dalam sumur. Kedalaman
yang diambil sekitar 3 meter agar bakteri yang ada akan mati dan tidak dapat hidup
lagi.
2. Sekitar 1,5 meter berikut ke bawah dinding di buat dari tembok yang tidak di
semen,bertujuan untuk mencegah runtuhnya tanah sebagai penyangga di atasnya.
3. Diberi dinding tembok ( bibir sumur), tinggi bibir sumur sekitar kurang lebih 1 meter
dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air untuk mencegah agar agar
airsekililingnya tidak dapat masuk ke dalam sumur, dan juga untuk keselamatan
pemakai.
4. Lantai sumur diberi semen atau harus kedap air, mempunyai lebar disekeliling sumur
kurang lebih 1,5 meter dari tepi bibir sumur, agar air permukaan tidak masuk ke dalam.
Lantai sumur tidak retak atau bocor mudah dibersihkan
5. Sebaiknyasumur diberi penutup atau atap agar air hujan dan kotoran lainnya tidak dapt
masuk ke dalam sumur dan jangan menaruh ember yang dipakai di bawah atau lantai
tetapi digantung.
6. Adanya sarana pembuangan air limbah, sarana pembuangan air limbah harus kedap air,
minimal 2% kearah pengelolahan air buangan atau peresapan.
7. Sebaiknya air sumur diambil dengan pompa.
c) Bentuk Sumur Gali
Bentuk sumur gali dalam spesifikasi ini sesuai dengan penampang lubangnya, yaitu bulat.
d) Tipe Sumur Gali
Tipe Sumur Gali ada 2 macam yaitu :
1) Tipe I : dipilih apabila keadaan tanah tidak menunjukan gejala retak atau runtuh.
Dinding atas terbuat dari pasangan batu atau batako atau batu belah dengan tinggi 80
cm dari permukaan lantai.Dinding bawah dari bahan yang sama atau pipa beton ke
dalam minimal 300 cm dari permukaan lantai.
2) Tipe II : dipilih apabila keadaan tanah menunjukan gejala mudah retak atau runtuh.
Dinding atas terbuat dari pasangan batu atau batako atau batu belah dengan tinggi 80
cm dari permukaan lantai. Dinding bawah sampai ke dalam sumur dari pipa beton,
minimal sedalam 300 cm dari permukaan lantai pipa beton kedap air dan sisa dari pipa
betpn berlubang.
e) Lokasi Penempatan Sumur Gali
Penentuan lokasi penempatan sumur gali adalah sebagai berikut :
1) Ditempatkan pada lapisan tanah yang mengandung air yang berkesinambungan.
2) Lokasi sumur gali berjarak horizontal minimal 11 meter ke arah hulu dari aliran air
tanah dari sumber pencemar, seperti : bidang resapan dari tangki septic tank, kakus,
empang, lubang galian sampah dan lain sebagainya.
3) Lokasi sumur gali terhadap perumahan bila dilayani secara komunal maksimal berjarak
50 meter.
4) Air yang ditampung dalam sumur adalah berasal dari akuifer
5) Sumur tidak boleh kemasukan air banjir
f) Kelebihan Sumur Gali Dibandingkan dengan Sumur Bor
Diameter lubang lebih luas
Hal pertama yang akan diperoleh ketika menggunakan sumur gali ini adalah ukuran
diameternya yang luas. Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh dari ukurannya
yang luas ini, salah satunya adalah debit air yang lebih besar dibandingkan dengan
sumur bor. Karena ukurannya yang besar ini yang membuat orang enggan
menggunakannya, karena ditakutkan akan memakan banyak tempat. Namun
sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan menutup sujur tersebut, dan digunakan untuk
hal yang lebih bermanfaat.
Mudah untuk memperdalam sumur
Keuntungan lainnya adalah mudah memperdalam sumur. Apabila debit air mulai
surut, pengguna tidak perlu khawatir, yang dapatdilakukan adalah melakukan
pandalaman sumur. Cukup mencari jasa penggali sumur, untuk kemudian melakukan
penggalian. Proses untuk memperdalam sumur ini sendiri juga tidak terlalu sulit.
Caranya hampir sama dengan proses pembuatan awal. Hal ini tentu berbanding
terbalik, ketika menggunakan sumur bor. Diperlukan tambahan beberapa alat, untuk
memperdalam sumur tersebut.
Alat yang digunakan jauh lebih sakit
Alat yang digunakan untuk membuat sumur gali ini jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan sumur bor. Adapun alat yang digunakan untuk membuat sumur gali ini
biasanya hanya sekop dan pacul. Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat
sumur bor cukup banyak, seperti mesin untuk menggali tanah, alat untuk memasukkan
pipa, dll. Hal ini belum termasuk resiko jika di bawah tanah terdapat batu. Maka akan
ada alat khusus yang digunakan untuk menghancurkan batu.
Biaya pembuatan jauh lebih murah
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan sumur gali ini jauh lebih murah
ketimbang menggunakan sumur bor. Ketika menggunakan sumur bor, biaya yang
harus dikeluarkan bukan hanya jasa penyewaan pembuatan sumur saja, melainkan
berbagai macam pipa paralon untuk mengambil air, dan listrik. Mesin penggerak atau
alat yang digunakan untuk membuat sumur bor ini, membutuhkan daya yang tidak
sedikit. Itu juga yang menjadi salah satu alasan, mengapa tungkakan listrik jadi sedikit
membengkak.
Tepat untuk daerah dengan debit air besar
Proses pembuatan sumur gali ini paling pas untuk pengguna yang tinggal di kawasan
dengan debit air baik. Hanya dengan menggali beberapa meter saja, air sudah mulai
muncul. Dengan diameter sumur yang besar, maka daya tampung air nya jadi lebih
baik.Bandingkan jika pengguna menggunakan sumur bor, maka diameter yang
ditampung kecil dan debit air akan meluap, hingga menyebabkan pipa paralon mudah
sekali pecah.
KESIMPULAN
Dari uraian penjelasan tentang Sumber Air, Karakteristik, dan Sarana Air Bersih,
Sumur Gali, Sumur Bor, Penampungan Air Hujan, dan Mata Air dapat disimpulkan bahwa :
1. Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, atau di bawah permukaan tanah. Air yang berada di permukaan bumi ini dapat
berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya air, air dapat dibagi menjadi
air angkasa (hujan), air permukaan, air tanah, dan air laut.
2. Terdapat beberapa karakteristik air berdasarkan beberapa parameter yang antara lain :
pamarameter fisik, parameter kimia dan parameter mikrobiologis.
3. Sarana Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari
berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat.
4. Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan air
harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau
unsurpencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.
TUGAS
SUMBER :
1. Beza, Indah Ameliana, dkk. 2016. Kajian Pemanfaatan Air Hujan Sebagai Pemenuhan
KebutuhanAir Bersih Di Pulau Kecil. Jom FTEKNIK, Vol 3 (1) : 1-10
2. BPPT. 2019. Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) dan Pengolahan Air Siap Minum
(ARSINUM). Dalam http://www.kelair.bppt.go.id/sitpapdg/Patek/Spah/spah.html (7
Fenruari 2020)
3. Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC
4. Dislhk. 2019. Perlindungan Mata Air (PERMATA). Dalam
https://dislhk.ntbprov.go.id/2017/05/03/perlindungan-mata-air-permata/ (7 Februari
2020)
5. Entjang. 1991. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Bandung : PT Citra Aditya Bakti
6. Kesmas. 2017. Syarat Sarana Penyediaan Air Bersih. Dalam
http://www.indonesian-publichealth.com/syarat-sarana-penyediaan-air-bersih/ (7
Februari 2020).
7. Kurnia, Nur Muhammad. 2015. Potensi Air Laut sebagai Sumber Air Tawar dan
Pembangkit Energi. Potensi Air Laut sebagai Sumber Air Tawar dan Pembangkit
Energi
:1-10
8. Pokja AMPL. 2009. Sumur Pompa Tangan.
Dalam http://www.ampl.or.id/digilib/read/sumur-pompa-tangan/4605 (7 Februari
2020).
9. Presiden RI. 2015. Tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.Jakarta :Peraturan
Pemerintah Tentang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 121 Tahun
2015 Pengusahaan Sumber Daya Air.
10. Presiden RI. 2004. UU RI NO. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. Jakarta
:Undang-Undang Tentang Sumber Daya Air.
11. Putra, Aditya Eka. 2017. Evaluasi Penampungan Air Hujan (Pah) Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Air Domestik Di Desa Giriharjo Kecamatan Panggang Kabupaten
Gunungkidul.158-166