Anda di halaman 1dari 28

SUMBER AIR, KARAKTERISTIK, DANSARANA

AIR BERSIH
SUMBER AIR, KARAKTERISTIK, DAN SARANA AIR BERSIH

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modul IV ini merupakan modul yang membahas tentang Sumber Air, Karakteristik dan
Sarana Air Bersih
B. Ruang Lingkup Isi
Isi dari Modul IV ini secara garis besar meliputi :
1. Definisi dan Ruang Lingkup Air
2. Sumber Air
3. Sarana Air Bersih

MATERI

Definisi dan Ruang Lingkup Air

Berdasarkan PP No. 121 Tahun 2015, Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas
atau di bawah permukaan tanah, termasuk air laut yang berada di darat. Air juga merupakan
unsur yang penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Segala bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh manusia membutuhkan air, mulai dari mandi makan dan
minum serta aktivitas sehari-hari lainnya. Air yang berkualitas baik adalah air yang
memenuhi baku mutu air minum yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010, meliputi persyaratan fisika, kimia, dan mikrobiologi. Air harus
terbebas dari segala macam mikroorganisme yang pathogen maupun apatogen dan bahan
kimia berbahaya lainnya.
Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan
melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume
tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi pada masing-
masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ
tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal
82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap
individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut
bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.

Sumber Air

Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, atau di bawah permukaan tanah. Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal
dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya air, air dapat dibagi menjadi air angkasa
(hujan), air permukaan, air tanah, dan air laut.

Air Angkasa atau Air Hujan

Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer menuju ke permukaan bumi. Hal ini dikarenakan titik-titik air yang
terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan dimana awan
sudah tidak mampu lagi untuk menampung titik-titik air tersebut, maka akan dijatuhkan
kembali ke permukaan Bumi dalam bentuk air hujan atau presipitasi.
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada saat
presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran
ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan
oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan
ammonia. Penampungan air hujan yang berasal dari atap rumah biasanya merupakan
alternatif air terbersih yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih dan hanya
membutuhkan pengolahan yang sederhana sebelum air digunakan.
Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air
hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir,
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai
sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. Sifat-sifat air hujan:
1. Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral.
2. Air hujan umumnya bersifat bersih
3. Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH3,
CO2 agresif, ataupun SO2. adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang bercampur
dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam (acid rain).
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan. Sehingga
hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi.
Air Permukaan

Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan)
atau air hujan yang mengalami peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi. Air
permukaan dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu limpasan, sungai, danau, dan rawa.
Salah satu jenis air permukaan yaitu sungai sebagai sumber air yang penting dan banyak
dimanfaatkan, sepanjang keberadaannya cukup dalam jumlah dan kualitas untuk berbagai
keperluan seperti rumah tangga, irigasi, industri, aktivitas perdesaan dan perkotaan serta
kehidupan organisme lainnya dalam suatu ekosistem. Air Permukaan adalah semua Air yang
terdapat pada permukaan tanah. Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan
baku air bersih.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:
1. Mutu atau kualitas baku
2. Jumlah atau kuantitasnya.
3. Kontuinuitasnya.
Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang
paling tercemar akibat kegiatan manusia, flora, fauna, dan zat-zat yang lain. Sumber-sumber
air permukaan, antara lain, sungai, selokan, rawa, parit, bendungan, danau, laut, dan air
terjun. Air terjun dapat dipakai untuk sumber air di kota-kota besar karena air tersebut
sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar
sehingga tidak membutuhkan purifikasi bacterial.
Air permukaan terbagi menjadi dua bagian :
a) Air sungai
Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya
dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau, atau ke sungai lain
yang merupakan sungai induk. Manfaat air sungai bagi kehidupan sangat besar artinya
seperti untuk mengairi pertanian di pesawahan, perikanan lalu lintas perairan,
pembangkit tenaga listik, dan pariwisata. Sungai dapat dibagi atas dua jenis :
- Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari hujan dan mata-mata air. Sungai
seperti ini tidak tetap. Bila musim hujan airnya banyak adakalanya banjir.
- Sungai gletser, yaitu sungai yang mendapat artinya dari gletser (es) atau salju yang
mencair. Sungai seperti ini airnya tetap. Baik pada musim hujan maupun pada
musim kemarau.
b) Air Danau
Berasal dari air hujan, air tanah, atau mata air. Berkurangnya air danau
disebabkan oleh penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengairan oleh sungai.
Air danau adalah air permukaan (berasal dari hujan atau air tanah yang keluar ke
permukaan tanah), terkumpul pada suatu tempat yang relative rendah/ cekung.
Termasuk kategori supaya adalah air rawa, air tendon, air waduk/dam.
Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan baku air
bersih adalah :
 Air waduk (berasal dari air hujan)
 Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
 Air danau (berasal dari air hujan, air sungai, atau mata air)
Di daerah hulu pemenuhan kebutuhan air secara kuantitas dan kualitas dapat
disuplai oleh air sungai, tetapi di daerah hilir pemenuhan kebutuhan air sudah tidak
dapat disuplai secara kualitas lagi karena pengaruh lingkungan seperti sedimentasi serta
kontaminasi oleh zat-zat pencemar seperti Total Suspended Oil (TSS) yang
berpengaruh pada kekeruhan,serta limbah industri.
Air Tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian
mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara
alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, didalam perjalanannya ke
bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan ke air
permukaan.
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap
ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air
hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada
air (hardness of water). Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat-zat mineral
dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat
seperti Fe dan Mn. Akibatnya apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun
yang digunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam
kerak.
Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber air lain. Pertama, air tanah
biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau
penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau
sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan
dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang
tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam
berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air. Selain itu, untuk mengisap dan
mengalirkan air ke permukaan atas, diperlukan pompa. Air tanah terbagi atas :
a) Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah lebih banyak
mengandung zat kimia berupa garam-garam terlarut meskipun kelihatan jernih karna
sudah melewati lapisan tanah yang masing-masingmempunyai unsur-unsur kimia
tertentu. Meskipun lapisan tanah disini berfungsi sebagai saringan namun pengotoran
juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah.
Air tanah dangkal umumnya mempunyai kedalaman kurang dari 50 meter. Air ini
merupakan akuifer atas atau sering disebut air freatis, yang banyak dimanfaatkan oleh
penduduk untuk membuat sumur.
b) Air tanah dalam
Air tanah dalam, yaitu air tanah yang berada di bawah lapisan airtanah dangkal, dan
berada di antara lapisan kedap air. Air ini merupakan akuifer bawah, banyak
dimanfaatkan sebagai sumber air minum penduduk kota, untuk industri, perhotelan, dan
sebagainya.Terdapat sebuah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam,
tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan
memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-
300 m) akandidapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat
menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artetis. Jika
air tak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakanlah pompa untuk membantu
pengeluaran air tanah dalam ini
c) Mata Air
Mata air adalah air tanah yang dapat mencapai permukaan tanah melalui celah
bebatuan karena adanya perbedaan tekanan. Mata air bersumber dari deposit air tanah
yang memiliki tekanan tertentu dan keluar melalui dasar permukaan tanah melalui celah
bebatuan. Karakteristik air dari mata air ini meliputi air tanah yaitu bebas bakteri
pathogen bila cara pengambilannya baik, dapat langsung diminum tanpa pengolahan
khusus, dan banyak mengandung mineral.
Dari segi kualitas, mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku,
karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan,
sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Dari segi kuantitasnya, jumlah
dan kapasitas mata air sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan
sejumlah penduduk tertentu. Begitu pula bila mata air tersebut terus- menerus di ambil
maka semakin lama akan habis.
Air Laut

Air laut adalah salah satu sumber air walaupun tidak termasuk kategori yang biasa
dipilih sebagai sumber air baku untuk untuk air bersih atau air minum, karena memiliki
kandungan garam (NaCl) yang cukup besar. Bentuk paling umum dari pemanfaatan air laut
ini adalah sebagai penyedia air tawar. Air tawar digunakan untuk banyak keperluan di
bidang perrtanian, industri, rumah tangga rekreasi, dan aktivitas lingkungan.
Air laut adalah larutan yang memiliki kandungan berbagi garam-garaman. Unsur kimia
yang tergabung dalam larutan air laut itu ialah Khlor (Cl) 55%, Natrium (Na) 31%, kemudian
Magnesium (Mg),Kalsium (Ca), Belerang (S), dan Kalium (K). Selain itu, dalam jumlah kecil
terdapat juga Bromium (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Barium (Ba), Silikon (Si), dan
Fluorium (F). Kandungan air laut juga terdiri dari berbagai gas seperti Oksigen (O2) dan gas
asam arang (CO2) yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan vegetasi dan hewan laut.
Sekitar dua pertiga dari permukaan bumi adalah lautan, sementara daratan hanya
menutupi sepertiga luas bumi. Diketahui pula bahwa 97% air di bumi berupa air asin dari laut
dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari dua pertiga bagiannya berada dalam
bentuk es di kutub dan glasier. Jumlah air laut yang melimpah ini sudah selayaknya
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah manusia.

Sarana Air Bersih

Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 416 / Menkes / per / IX / 1990


menyebutkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan yang dapat diminum setelah dimasak. Air adalah
salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia.
Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidak
menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi
atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran
sebagai sumber penyakit dengan air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-
hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Sarana Air bersih merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah
setempat. Kondisi sumber air pada setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada keadaan
alam dan kegiatan manusia yang terdapat di daerah tersebut. Penduduk yang tinggal di daerah
dataran rendah dan berawa seperti di Sumatera dan Kalimantan menghadapi kesulitan
memperoleh air bersih untuk keperluan rumah tangga, terutama air minum. Hal ini karena
sumber air di daerah tersebut adalah air gambut yang berdasarkan parameter baku mutu air
tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih.
Tujuan Sarana Air Bersih

Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan
air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Untuk mengetahui hal tersebut, perlu dilakukan
pengukuran atau pengujian kualitas (mutu) air berdasarkan parameter-parameter tertentu dan
metode tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui
pengujian parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas.
Jenis Sarana Air Bersih

1. Sumur Gali
a) Definisi dan ruang lingkup Sumur Gali
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas dipergunakan
untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air
minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah. Sumur gali adalah sarana air
bersih yang mengambil/memanfaatkan air tanah dengan cara menggali lubang di tanah
dengan menggunakan tangan sampai mendapatkan air .lubang kemudian diberi dinding,
bibir tutup dan lantai serta saluran pembuangan limbah.Sumur gali merupakan suatu cara
pengambilan air tanah yang banyak diterapkan, khususnyandi daerah pedesaan karena
mudah pembuatannya dan dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri dengan peralatan
yang sederhana dan biaya yang murah
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari
permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan.
Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia kakus/jamban dan
hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air
limbahnya yang tidak kedap air.
Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber
kontaminasi, misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan
timba. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak
terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur.
Keberadaan sumber air ini harus dilindungi dari aktivitas manusia ataupun hal lain
yang dapat mencemari air. Sumber air ini harus memiliki tempat (lokasi) dan konstruksi
yang terlindungi dari drainase permukaan dan banjir. Bila sarana air bersih ini dibuat
dengan memenuhi persyaratan kesehatan, maka diharapkan pencemarandapat dikurangi,
sehingga kualitas air yang diperoleh menjadi lebih baik.
b) Persyaratan Sumur Gali
Beberapa persyaratan sumur gali, antara lain:
1. Dinding sumur minimal sedalam 3 meter dari permukaan lantai atau tanah, dibuat dari
tembok tidak tembus air atau bahan kedap air dan kuat ( tidak mudah retak atau
longsor) untuk mencegah perembesan air yang tercemar ke dalam sumur. Kedalaman
yang diambil sekitar 3 meter agar bakteri yang ada akan mati dan tidak dapat hidup
lagi.
2. Sekitar 1,5 meter berikut ke bawah dinding di buat dari tembok yang tidak di
semen,bertujuan untuk mencegah runtuhnya tanah sebagai penyangga di atasnya.
3. Diberi dinding tembok ( bibir sumur), tinggi bibir sumur sekitar kurang lebih 1 meter
dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air untuk mencegah agar agar
airsekililingnya tidak dapat masuk ke dalam sumur, dan juga untuk keselamatan
pemakai.
4. Lantai sumur diberi semen atau harus kedap air, mempunyai lebar disekeliling sumur
kurang lebih 1,5 meter dari tepi bibir sumur, agar air permukaan tidak masuk ke dalam.
Lantai sumur tidak retak atau bocor mudah dibersihkan
5. Sebaiknyasumur diberi penutup atau atap agar air hujan dan kotoran lainnya tidak dapt
masuk ke dalam sumur dan jangan menaruh ember yang dipakai di bawah atau lantai
tetapi digantung.
6. Adanya sarana pembuangan air limbah, sarana pembuangan air limbah harus kedap air,
minimal 2% kearah pengelolahan air buangan atau peresapan.
7. Sebaiknya air sumur diambil dengan pompa.
c) Bentuk Sumur Gali
Bentuk sumur gali dalam spesifikasi ini sesuai dengan penampang lubangnya, yaitu bulat.
d) Tipe Sumur Gali
Tipe Sumur Gali ada 2 macam yaitu :
1) Tipe I : dipilih apabila keadaan tanah tidak menunjukan gejala retak atau runtuh.
Dinding atas terbuat dari pasangan batu atau batako atau batu belah dengan tinggi 80
cm dari permukaan lantai.Dinding bawah dari bahan yang sama atau pipa beton ke
dalam minimal 300 cm dari permukaan lantai.
2) Tipe II : dipilih apabila keadaan tanah menunjukan gejala mudah retak atau runtuh.
Dinding atas terbuat dari pasangan batu atau batako atau batu belah dengan tinggi 80
cm dari permukaan lantai. Dinding bawah sampai ke dalam sumur dari pipa beton,
minimal sedalam 300 cm dari permukaan lantai pipa beton kedap air dan sisa dari pipa
betpn berlubang.
e) Lokasi Penempatan Sumur Gali
Penentuan lokasi penempatan sumur gali adalah sebagai berikut :
1) Ditempatkan pada lapisan tanah yang mengandung air yang berkesinambungan.
2) Lokasi sumur gali berjarak horizontal minimal 11 meter ke arah hulu dari aliran air
tanah dari sumber pencemar, seperti : bidang resapan dari tangki septic tank, kakus,
empang, lubang galian sampah dan lain sebagainya.
3) Lokasi sumur gali terhadap perumahan bila dilayani secara komunal maksimal berjarak
50 meter.
4) Air yang ditampung dalam sumur adalah berasal dari akuifer
5) Sumur tidak boleh kemasukan air banjir
f) Kelebihan Sumur Gali Dibandingkan dengan Sumur Bor
 Diameter lubang lebih luas
Hal pertama yang akan diperoleh ketika menggunakan sumur gali ini adalah ukuran
diameternya yang luas. Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh dari ukurannya
yang luas ini, salah satunya adalah debit air yang lebih besar dibandingkan dengan
sumur bor. Karena ukurannya yang besar ini yang membuat orang enggan
menggunakannya, karena ditakutkan akan memakan banyak tempat. Namun
sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan menutup sujur tersebut, dan digunakan untuk
hal yang lebih bermanfaat.
 Mudah untuk memperdalam sumur
Keuntungan lainnya adalah mudah memperdalam sumur. Apabila debit air mulai
surut, pengguna tidak perlu khawatir, yang dapatdilakukan adalah melakukan
pandalaman sumur. Cukup mencari jasa penggali sumur, untuk kemudian melakukan
penggalian. Proses untuk memperdalam sumur ini sendiri juga tidak terlalu sulit.
Caranya hampir sama dengan proses pembuatan awal. Hal ini tentu berbanding
terbalik, ketika menggunakan sumur bor. Diperlukan tambahan beberapa alat, untuk
memperdalam sumur tersebut.
 Alat yang digunakan jauh lebih sakit
Alat yang digunakan untuk membuat sumur gali ini jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan sumur bor. Adapun alat yang digunakan untuk membuat sumur gali ini
biasanya hanya sekop dan pacul. Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat
sumur bor cukup banyak, seperti mesin untuk menggali tanah, alat untuk memasukkan
pipa, dll. Hal ini belum termasuk resiko jika di bawah tanah terdapat batu. Maka akan
ada alat khusus yang digunakan untuk menghancurkan batu.
 Biaya pembuatan jauh lebih murah
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan sumur gali ini jauh lebih murah
ketimbang menggunakan sumur bor. Ketika menggunakan sumur bor, biaya yang
harus dikeluarkan bukan hanya jasa penyewaan pembuatan sumur saja, melainkan
berbagai macam pipa paralon untuk mengambil air, dan listrik. Mesin penggerak atau
alat yang digunakan untuk membuat sumur bor ini, membutuhkan daya yang tidak
sedikit. Itu juga yang menjadi salah satu alasan, mengapa tungkakan listrik jadi sedikit
membengkak.
 Tepat untuk daerah dengan debit air besar
Proses pembuatan sumur gali ini paling pas untuk pengguna yang tinggal di kawasan
dengan debit air baik. Hanya dengan menggali beberapa meter saja, air sudah mulai
muncul. Dengan diameter sumur yang besar, maka daya tampung air nya jadi lebih
baik.Bandingkan jika pengguna menggunakan sumur bor, maka diameter yang
ditampung kecil dan debit air akan meluap, hingga menyebabkan pipa paralon mudah
sekali pecah.

 Sumur Gali dari Aspek Kesehatan


Dari segi kesehatan penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya
tidak benar-benar diperhatikan, tetapi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
pencemaran dapat diupayakan pencegahannya, pencegahan-pencegahan ini dapat
dipenuhi dengan memperhatikan syarat-syarat fisik dari sumur tersebut yang
didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa pakar di bidang ini, diantaranya
lokasi sumur tidak kurang dari 10 meter dari sumber pencemar, lantai sumur
sekurang-kurang berdiameter 1 meter jaraknya dari dinding sumur dan kedap air,
saluran pembuangan air limbah minimal 10 meter dan permanen, tinggi bibir sumur
0,8 meter, memililki cincin (dinding) sumur minimal 3 meter dan memiliki tutup
sumur yang kuat dan rapat.

Gambar 2. Sumur Gali


2. Sumur Bor
a) Definisi dan Ruang Lingkup Sumur Bor
Sumur bor adalah jenis sumur dengan cara pengeboran lapisan air tanahyang lebih
dalam ataupun lapisan tanah yang jauh dari tanah permukaan dapatdicapai sehingga
sedikit dipengaruhi kontaminasi. Umumnya air ini bebas daripengotoran mikrobiologi dan
secara langsung dapat dipergunakan sebagai airminum. Air tanah ini dapat diambil dengan
pompa tangan maupun pompa mesin.
Sumur yang dibuat dengan membor batuan. Sumur ialah lubang atau liang yang
dibuat ke dalam tanah untuk memperoleh air, minyak, air garam, gas, maupun informasi
mengenai keadaan tanah. Sumur dapat berupa sumur galian yang kemudian dilengkapi
dengan timba, terowongan miring, atau sumur bor yang kemudian dilengkapi dengan
pompa penyedot. Sumur bor yang tidak perlu dilengkapi dengan pompa karena airnya
akan menyembur keluar disebut sumber artesis buatan.
Teknik pengeboran sumur sudah dikenal jauh sebelum tahun Masehi. Pada
peradaban Cina dan Mesir kuno sumur artesis buatan telah dikenal. Orang Cina
menggunakan bambu sebagai pipa selongsong. Dalam jaman modern, bergantung pada
kerasnya tanah dan batuan, ada beberapa macam teknik pengeboran. Untuk tanah yang
keras dapat digunakan teknik perkusi, alat berkabel, teknik rotari, dan pengeboran
penebuk. Dalam alat terakhir ini ujung bor mirip palu, dan remukan batuan ditiup keluar
dari lubang oleh udara hingga terjadi penekanan yang disemburkan dari atas. Untuk tanah
yang lunak, pipa kecil yang dilengkapi dengan tapisan atau pipa berlubang-lubang ditekan
masuk ke dalam tanah, baik dengan tangan atau dengan mesin.
b) Jenis Sumur Bor
Berikut beberapa jenis sumber bor yang banyak dikenal oleh masyarakat :
1. Sumur Bor untuk Rumah
Kualitas sumur ini sesuai untuk rumah atau peternakan. Untuk membuat sumur ini
umumnya memakai bor berdiameter 4 inch ke batuan dasar atau kerikil. Sumur ini
menyediakan sumber air independen yang sangat efektif. Sumur ini sering dikenal
sebagai sumur jet pump
2. Sumur Industri
Sumur ini sangat layak untuk pelanggan yang membutuhkan volume air yang besar.
Diameter sumur ini mulai dari 6 inch sesuai dengan volume atau debit air yang
dibutuhkan. Umumnya, sumur ini menggunakan pompa submersible. Kedalaman yang
diperlukan mulai dari 80 meter sampai dengan 150 meter. Sering disebut sumur artesis
atau deep well.
3. Sumur Pemantauan
Jenis sumur ini dibor untuk memantau potensi pencemaran air tanah. Air tanah yang
berada dekat daerah yang dianggap beresiko terkena kontaminasi.
4. Sumur Pengujian
Sumur ini termasuk pemompaan air dari sumur untung rentang waktu konstan (antara 5
sampai 7 hari). Gunanya untuk menilai hasil sumur yang lestari. Prosedur pembuatan
sumur ini lazimnya dijalankan seandainya diperlukan tingkat aliran yang besar.
Misalnya, otoritas industri, local, skema air golongan pribadi.
c) Kedalaman Sumur bor
Teknik sumur bor yang dikenal orang dewasa ini sanggup memompa minyak bumi sampai
sedalam 8 kilometer. Namun sumur bor berpompa yang lazim digunakan oleh rumah
tangga umumnya tidak melebihi kedalaman 80 meter. Untuk industri dan hotel serta
kompleks perkantoran sumur bor itu dapat sedalam 200 meter.
Kelebihan Sumur Bor Dibandingkan Sumur Gali

1) Proses pembuatannya lebih cepat


Proses pembuatan sumur bor ini memang lebih cepat, karena menggunakan alat yang
langsung mengebor ke dalam tanah. Karena menggunakan mesin, maka lama
penegrjaannya juga tidak terlalu lama, bisa 1 hari atau maksimal 2 hari, tergantung tingkat
kesulitan yang ada. Selain itu kedalaman air juga lebih mudah terpantau, jika air muncul,
maka proses pengeboran akan dihentikan. Pengguna hanya perlu mencari jasa pengeboran
air yang terbaik, untuk melakukan pengeboran ini. Dengan demikian, sumur bor pun akan
diperoleh.
2) Tidak memakan banyak tempat
Karena bersifat bor, maka proses pembuatan dan peletakan alat ini juga tidak terlalu
memakan banyak tempat. Pengguna dapat menempatkan sumur ini dimanapun juga, dan
dapat menutupnya dengan mudah. Sehingga tempat sumur tersebut masih dapat digunakan
untuk hal lainnya.
3) Tidak mudah tercemar
Hal lain yang akan diperoleh ketika menggunakan sumur bor ini adalah tidak murah
tercemar oleh berbagai macam limbah atau hal lainnya. Ketika menggunakan sumur bor,
maka aliran air akan langsung tersambung menggunakan pipa PVC atau juga pipa
galvanis. Pipa-pipa ini akan disambung secara teknik, sehingga tidak ada lubang. Ini yang
membuat debit air dapat terjaga dengan baik, dan tidak mudah dimasuki oleh aneka
macam limbah.
4) Praktis untuk perumahan atau daerah padat penduduk
Kelebihan sumur bor tersebut lainnya adalah praktis dan dapat diletakkan di mana saja,
membuat sumur bor ini tepat digunakan di pemukiman padat penduduk atau di daerah
perumahan. Ini yang akan membuat kesan rumah lebih rapi dan efisien.
Gambar 3. Sumur Bor

3. Penampungan Air Hujan


a) Definisi dan Ruang Lingkup PAH
Rain Harvesting atau pemanenan air hujan adalah kegiatan menampung air hujan
secara local dan menyimpannya melalui berbagai teknologi, untuk penggunaan masa
depan untuk memenuhi tuntutan konsumsi manusia atau kegiatan manusia.Menurut Worm
dan Hattum (2006), penampungan air hujan adalah pengumpulan limpasan air hujan untuk
memenuhi kebutuhan air domestik, pertanian,maupun untuk manajemen lingkungan.
Definisi yang lain pemanenan air hujan adalah pengumpulan, penyimpanan, dan
pendistribusian air hujan dari atap, untuk penggunaan didalam dan diluar rumah maupun
bisnis.Penampungan air hujan adalah sarana air bersih yang memanfaatkan untuk
pengadaan air rumah tangga. Air hujan yang jatuh diatas atap rumah atau bangunan
penangkap air yang lain, melalui saluran atau alang kemudian dialirkan dan di tampung
didalam penampungan air hujan
Menurut peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 pasal 1
ayat 1: Pemanfaatan air hujan adalah serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan,
dan/atau meresapkan air hujan ke dalam tanah. Sedangkan pada pasal 3 disebutkan, kolam
pengumpul air hujan adalah kolam atau wadah yang dipergunakan untuk menampung air
hujan yang jatuh di atap bangunan (rumah, gedung perkantoran atau industry) yang
disalurkan melalui talang.
Penerapan penampungan air hujan sesuai ketika :
1. Adanya pola hujan yang cocok.
2. Kepala keluarga maupun komunitas mau menggunakan air hujan.
3. Sumber air yang lain tidak tersedia atau hanya tersedia musiman, terkena polusi,
berada di lokasi yang cukup jauh, atau tidak bisa diandalkan.
b) Alasan pembuatan PAH
Terdapat tiga alasan yang mendasaripembuatan penampungan air hujan, yaitu :
1. Peningkatan Kebutuhan Air
Di saat kebutuhan air semakin meningkat dan banyaknya kerusakan pada sistem
suplai air, penampungan air hujan dapat dijadikan sebagai alternatif pemenuhan
kebutuhan air.
2. Variasi Ketersediaan Air
Ketersediaan air dari sumber air seperti danau maupun air tanah bersifat fluktuatif.
Menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan domestic dapat dilakukan sebagai
variasi pemenuhan kebutuhan air.
3. Sumber Yang Lebih Dekat
Sumber air tradisional biasanya terletak pada jarak yang jauh dari lokasi pemukiman.
Menampung air hujan dekat dengan lokasi pemukiman dapat mempermudah akses
dalam mendapatkan air.
4. Kualitas Suplai Air
Sumber air yang telah ada dapat terkena polusi dari industri, limbah rumah tangga,
maupun intrusi air laut. Air hujan memiliki kualitas lebih baik.
c) Bentuk-bentuk pemanenan air hujan
Berikut beberapa bentuk pemanenan air hujan :
1) Sistem pemanenan air hujan melalui atap
Sebuah system pemanenan air hujan terdiri dari tiga elemen dasar: area koleksi,
system alat angkut, dan fasilitas penyimpanan. Tempat penampungan dalam banyak
kasus adalah atap rumah atau bangunan. Luas efektif atap dan bahan yang digunakan
dalam membangun atap mempengaruhi efisiensi pengumpulan dan kualitas air.
2) Sistem pemanenan air hujan melalui sumur resapan
Air hujan yang jatuh pada atap rumah dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari
dengan terlebih dahulu ditampung dalam pemanenan air hujan (PAH) dan dilakukan
proses pengolahan secara sederhana, jika PAH sudah penuh air dialirkan kedalam
sumur resapan.
3) Sistem pemanenan air hujan melalui embung
Embung adalah cekungan alamiah maupun buatan di daerah tinggi atau pegunungan
yang berfungsi untuk menampung air, baik air hujan maupun air yang berasal dari
mata air dan sungai. Embung tidaklah seluas danau atau telaga maupun situ tetapi
mempunyai manfaat yang sama yaitu sebagai sarana untuk mengurangi ketimpangan
air pada musim hujan dan musim kemarau.
d) Tiga komponen dasar sistem PAH
Sistem penampungan air hujan terdiri dari tiga komponen dasar yaitu:
1. Tangkapan atau atap untuk mengumpulkan air hujan
2. Sistem penyaluran untuk mengangkut air dari atap ke tampungan
3. Tampungan atau tangki untuk menyimpan air sampai digunakan
e) Kelebihan dan kekurangan PAH
Menurut Worm dan Hattum (2006), beberapa kelebihan dan kekurangan dari
penampungan air hujan dapat dilihat pada tabel berikut.
Kelebihan :
 Konstruksi yang sederhana
 Perawatan yang baik karena dilakukan oleh pengguna
 Tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan
 Penyediaan air sesuai dengan tingkat konsumsi
 Tidak dipengaruhi kondisi geologi dan topografi
Kekurangan :
 Merupakan investasi dengan biaya yang tinggi
 Memerlukan perawatan yang rutin
 Kualitas air dipengaruhi oleh polusi (udara)
 Pada kasus musim kering yang panjang dapat terjadi masalah dalam ketersediaan
air
 Suplai terbatas pada ukuran atap dan tampungan
f) Cara Kerja PAH
Cara kerja sistem pemanfaatan air hujan adalah sebagai berikut :
 Air hujan jatuh di atap bangunan dan mengalir melalui atap rumah kemudian
terkumpul di talang air yang dialirkan dengan pipa menuju bak penampungan air
hujan.
 Sampah dedaunan yang terbawa akan disaring di bagian depan bak penampung,
dengan media pasir dan kerikil, sampah akan tertahan dan air hujan yang bersih akan
masuk ke bak penampung (volume bak 10 m3 ).
 Jika hujan berlangsung terus menerus, dan bak penampung penuh maka air akan
melimpah melalui pipa outlet masuk kedalam sumur resapan dengan kedalaman
lubang sumur resapan sekitar 3 meter, kontruksi terbuat dari bis beton, sepanjang 2,5
meter dan resapan sekitar 0,5 meter.. Air hujan didalam sumur resapan ini akan
meresap melalui zona resapan dari sumur resapan kedalam tanah sebagai sumber air
tanah. Bidang resapan terletak dibagian dasar, tanpa bis beton, agar bis beton di
atasnya tidak merosot diberi penyangga batubata. Bidang resapan diisi dengan kerikil
dan ijuk, sebagai penyaring agar tidak terjadi kebuntuan.
 Air dari bak penampung air hujan dipompa ke unit ARSINUM yang terdiri dari
pompa air baku, statix mixer, filter multi media, filter penukar ion, cartridge filter,
Ultrafiltarsi, sterilisator ultra violet dan post catridge filter.untuk diolah menjadi air
minum.
g) Manfaat PAH
Fungsi dan manfaat sistem pemanfaatan air hujan dan pengolahan air siap minum ini
adalah :
1. Menghemat pengunaan air tanah,
2. Menampung 10 meter kubik air pada saat hujan,
3. Mengurangi run off & beban sungai saat hujan lebat,
4. Menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah,
5. Mempertahankan tinggi muka air tanah,
6. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah,
7. Memperbaiki kualitas air tanah dangkal,
8. Mengurangi laju erosi dan sedimentasi,
9. Mereduksi dimensi jaringan drainase,
10. Menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut,
11. Mencegah terjadinya penurunan tanah,
12. Stok air pada musim kemarau (plus rain harvesting).
Gambar 4. Penampungan Air Hujan
4. Perlindungan Mata Air
a) Definisi dan Ruang Lingkup PMA
Mata air memiliki berbagai pengertian menurut berbagai para ahli di bidang yang
berbeda pula.Menurut Tolman dalam bukunya “Groundwater” spring water adalah
pemusatan keluarnya air tanah yang muncul di permukaan tanah sebagai arus dari aliran
air tanah. Spring water dapat terbentuk akibat terpotongnya aliran air tanah oleh bentuk
topografi setempat dan air keluar dari batuan (Prastowo 2008). Berdasarkan proses
terbentuknya maka keluarnya air tanah biasanya terdapat di daerah kaki bukit, lereng,
lembah perbukitan, dan di daerah dataran.
Perlindungan Mata Air (PMA) mempunyai tujuan mendorong pemerintah daerah
provinsi dan kabupaten/kota untuk menjaga, memelihara, memulihkan dan melindungi
mata air serta kawasan sekitar mata air dan daerah resapan mata air agar pemanfaatanya
berkelanjutan.Perlindungan mata air perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko
terjadinya kekeringan akibat perubahan iklim. Kegiatan dapat mencakup upaya fisik
seperti pembuatan struktur pelindung mata air dan penanaman vegetasi di sekitar lokasi
mata air, maupun non fisik seperti pembuatan aturan lokal yang menjamin mata air tetap
hidup.
PMA merupakan salah satu kegiatan adaptasi dan sekaligus upaya praktis untuk
mengantisipasi Perubahan Iklim yang menyebabkan banyak terjadi banjir dan kekeringan
akibat musim yang tidak bisa diprediksi. Kegiatan-kegiatan di dalam PMA terutama
ditujukan sebagai usaha meningkatkan cadangan sumber daya air melalui rehabilitasi dan
perlindungan Daerah Tangkapan Air atau catchment area di sekitar mata air serta
pemberdayaan kelompok masyarakat lokal yang tinggal di sekitar lokasi mata air.
b) Persyaratan PMA
1) Bentuk PMA tidak mengikat, disesuaikan dengan topografi dan situasi lahan
2) Bangunan PMA diusahakan berbentuk elips bersudut tumpul atau empat persegi
panjang
3) Pipa keluar (Pipa Out Let) pada bak pengumpul dari bangunan PMA (Penangkap
Mata Air) tidak boleh lebih tinggi dari muka air asli sebelum dibangun PMA.
Dirjen PPM dan PLP (1995), menjelaskan bahwa perlindungan mata air (PMA)
merupakan suatu bangunan untuk menampung air dan melindungi sumber air dari
pencemaran. Bentuk dan volume PMA disesuaikan dengan tata letak, situasi sumber,
dekat air dan kapasitas air yang dibutuhkan:
 Tata letak yaitu jarak dengan sumber pencemar seperti jamban, air kotor, kandang
dan tempat pembuangan sampah.
 Situasi sumber yaitu sumber air sarana PMA harus memiliki penutup bak
perlindungan yang dibuatkan saluran yang arah eluar dari bak, agar tidak
mencemari air yang masuk ke bak penangkap, memiliki pipa peluap, penutup bak
yang rapat air, memiliki lantai bak yang harus rapat air dan mudah dibersihkan
serta SPAL yang rapat air dan kemiringan minimal 2%.
 Dekat air yaitu sumber air harus pada mata air, bukan pada saluran air yang
berasal dari mata air tersebut yang kemungkinan telah tercemar.
 Kapasitas air yang dibutuhkan, yaitu mata air yang dimanfaatkan paling sedikit
mempunyai debit 0,3 liter/detik.
c) Sasaran dari PMA
1. Melindungi dan memulihkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas mata air
2. Penguatan inisiatif lokal (kelompok masyarakat) untuk pengelolaan dan perlindungan
mata air
3. Mendorong peran serta para pihak dalam upaya perlindungan mata air
d) Fungsi PMA
 Bangunana penangkap air : mengumpulkan air dari mata air dan melindungi dari
pencemaran
 Lubang pelimpah : mengalirkan kelebihan air yang ada di dalam bak pelindung mata
air
 Lubang masuk : memasukkan air dari mata air ke bak penangkap
 Lubang keluar : mengalirkan air dari bak penangkap air ke bak penampung atau ke
jaringan distribusi
 Manhole : pergantian udara dan jalur masuk manusia dalam rangka pemeliharaan dan
perbaikan bak bagian dalam
e) Bentuk dan Tipe PMA
Bentuk PMA tidak mempunyai ketentuan yang tetap dan mengikat, disesuaikan
dengan kondisi sebaran air yang keluar dan topografi lingkungan setempat, tetapi
diusahakan mempunyai bentuk tertentu untuk memudahkan perencanaan dan perawatan
PMA itu sendiri. Type bangunan PMA bergantung pada kondisi arah aliran keluar yang
dibagi menjadi :
1) Tipe IA : Arah aliran artesis terpusat;
2) Tipe IB : Arah aliran artesis tersebar;
3) Tipe IC : Arah aliran artesi vertical;
4) Tipe ID : Arah aliran artesis gravitasi
5) Tipe IIA : Berdasarkan volume bak penampung.
f) Komponen PMA
Komponen PMA terdiri dari :
 Bangunan penangkap;
 Bak penampung;
 Saluran Air hujan;
 Pipa Udara;
 Pipa peluap;
 Pipa penguras;
 Lubang periksa;
 Pipa keluar;
 Alat ukur debit
g) Fungsi Komponen PMA
1) Penangkap mata air berfungsi untuk menangkap dan melindungi air dari pencemaran.
2) Bak penampung berfungsi menampung air yang ditangkap dan dikumpulkan.
3) Saluran air hujan berfungsi untuk mengalirkan air hujan supaya tidak masuk ke dalam
bangunan penangkap dan bak pengumpul.
4) Saluran udara berfungsi untuk melepas gas dan mengatur kualitas udara di dalam
Bangunan pengambilan dan bak pengumpul.
5) Saluran peluap berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan kapasitas bak pengumpul.
6) Pipa penguras berfungsi untuk membersihkan bak penampung
7) Pipa keluar untuk mengeluarkan air dari bak pengumpul melalui pipa transmisi
8) Alat ukur debit untuk mengetahui debit air yang keluar dari PMA.
h) Jenis-Jenis Mata Air
Menurut Bryan (1919) dalam Todd (1980) klasifikasi mata air dibedakan berdasar
tenaga keluarnya air dari dalam tanah.Klasifikasi ini dibedakan menjadi tenaga gravitasi
dan tenaga non gravitasi. Mata air yang berasal dari tenaga non gravitasi (non
gravitational spring) meliputi:
 mata air vulkanik
 mata air celah
 mata air hangat
 mata air panas
Sedangkan, mata air yang berasal dari tenaga gravitasi dibedakan menjadi:
 Mata air depresi (depresion spring) yang terbentuk apabila permukaan air tanah
(water table) terpotong oleh topografi
 Mata air kontak (contact spring) terjadi apabila lapisan yang tidak kedap air berada di
atas lapisan kedap air sehingga air keluar dari dalam tanah
 Mata air artesis (artesian spring) terjadi karena air yang berada dalam lapisan akuifer
tertekan muncul ke atas permukaan akibat adanya kebocoran pada lapisan batuan
kedap air
 Mata air turbuler (turbulence spring) merupakan saluran-saluran alami pada formasi
kulit bumi, seperti gua lava atau joint.
i) Manfaat
Mata air tentu saja memiliki manfaat yang sangat beragam, baik itu dapat dirasakan
langsung atau tidak langsung oleh manusia.Air yang berasal dari dalam tanah tentunya
merupakan air jernih yang biasanya layak minum sehingga kualitasnya sudah sangat baik.
Berbagai manfaat dari mata air di antaranya adalah:
 Sumber air domestik (air untuk kebutuhan keluarga)
 Sumber air irigasi
 Sumber air minum
 Sumber air untuk sarana ibadah
 Sumber air untuk industri
j) Pengelolaan dan Konservasi Mata Air
Dalam pengelolaan mata air seringkali dibuat bangunan Penangkap Mata Air (PMA)
untuk melindungi mata air dari sumber pencemaran dan biasanya dilengkapi dengan bak
penampung.Pada umumnya bangunan PMA dibangun dekat dengan lokasi keluarnya air
dan berada pada ketinggian yang sesuai agar air dapat didistribusikan dengan baik.
Prastowo (2008) telah mengembangkan pola-pola pengelolaan mata air agar manfaat
yang didapat tetap lestari. Pengelolaan dan pengendalian kerusakan ekosistem mata air
meliputi kegiatan:
 inventarisasi potensi
 pendayagunaan
 perizinan
 pengawasan dan pemantauan
 konservasi

Gambar 5. Perlindungan Mata Air


5. Sumur Pompa Tangan
a) Definisi dan Ruang Lingkup SPT
Sumur pompa tangan adalah sarana penyediaan air minum berupa sumur yang
dibuat dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai
dengan yang diinginkan, sedangkan pengambilan air dilakukan dengan menghisap atau
menekan air kepermukaan dengan kepermukaan dengan menggunakan pompa tangan.
Sumur yang dibuat pada kedalaman tertentu (min. 7 m dpl) yang airnya diperoleh dengan
menghisap atau menekan air kepermukaan, dengan menggunakan pompa tangan,
diutamakan di daerah yang belum dilayani SPAM dengan jaringan perpipaan, sulit
memperoleh air minum dengan angka penyakit menular khususnya penyakit yang
ditularkan melalui air seperti kolera dan penyakit perut lainnya cukup tinggi.
Sumur pompa tangan merupakan salah satu jenis sumur tradisional yang masih
sering digunakan oleh masyarakat di pedesaan, sumur jenis ini dibuat dengan cara
menggali atau mengebor tanah hingga mencapai kedalaman tertentu sampai mencapai
sumber mata air di dalam tanah. Pada bagian ujung atasnya dipasang alat manual atau
pompa tangan yang berfungsi untuk mengambil dan menaikan air dari dalam tanah ke
permukaan, biasanya kedalaman pengeboran sumur ini dilakukan hingga kedalaman 12-15
meter. Sumur pompa tangan ini tidak memerlukan sumber listrik untuk mendapatkan air
karena menggunakan pompa manual yang menggunakan tenaga manusia untuk
memompanya.
b) Jenis PST
Berdasarkan kedalaman air tanah dan jenis pompa yang digunakan untuk menaikan
air, bentuk sumur bor dibedakan atas:
 Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPTDK)
Sumur pompa tangan dangkal adalah sumur bor yang pengambilan airnya dengan
menggunakan pompa dangkal. Pompa jenis ini mampu menaikan airnya samapi
kedalaman maksimum 7 meter.
 Sumur Pompa Tangan Dalam (SPTDL)
Sumur pompa tangan dalam adalah sumur bor yang pengambilan airnya dengan
menggunakan pompa dalam. Pompa jenis ini mampu menaikan air dari kedalaman 15
meter sampai kedalaman maksimum 30 meter.
c) Persyaratan SPT
Beberapa syarat pompa tangan yang penting, antara lain :
1. Kedalaman sumur cukup untuk mencapai lapisan tanah yang mengandung air;
2. Dinding sumur dibuat yang kuat agar tanah tidak longsor
3. Dinding sumur harus kedap air setinggi 70 sentimeter di atas permukaan tanah atau
permukaan air banjir
4. Lantai sumur dibuat minimal 1 meter dari dinding sumur dengan ketinggian 20
sentimeter di atas permukaan tanah
5. Saluran pembuangan harus ada untuk mengalirkan air limbah ke bak peresapan.

Gambar 6. Sumur Pompa Tangan

KESIMPULAN

Dari uraian penjelasan tentang Sumber Air, Karakteristik, dan Sarana Air Bersih,
Sumur Gali, Sumur Bor, Penampungan Air Hujan, dan Mata Air dapat disimpulkan bahwa :
1. Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, atau di bawah permukaan tanah. Air yang berada di permukaan bumi ini dapat
berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya air, air dapat dibagi menjadi
air angkasa (hujan), air permukaan, air tanah, dan air laut.
2. Terdapat beberapa karakteristik air berdasarkan beberapa parameter yang antara lain :
pamarameter fisik, parameter kimia dan parameter mikrobiologis.
3. Sarana Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari
berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat.
4. Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan air
harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau
unsurpencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.

TUGAS

Jelaskan masing-masing sumber air dan karakteristiknya !

SUMBER :

1. Beza, Indah Ameliana, dkk. 2016. Kajian Pemanfaatan Air Hujan Sebagai Pemenuhan
KebutuhanAir Bersih Di Pulau Kecil. Jom FTEKNIK, Vol 3 (1) : 1-10

2. BPPT. 2019. Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) dan Pengolahan Air Siap Minum
(ARSINUM). Dalam http://www.kelair.bppt.go.id/sitpapdg/Patek/Spah/spah.html (7
Fenruari 2020)
3. Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC
4. Dislhk. 2019. Perlindungan Mata Air (PERMATA). Dalam
https://dislhk.ntbprov.go.id/2017/05/03/perlindungan-mata-air-permata/ (7 Februari
2020)
5. Entjang. 1991. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Bandung : PT Citra Aditya Bakti
6. Kesmas. 2017. Syarat Sarana Penyediaan Air Bersih. Dalam
http://www.indonesian-publichealth.com/syarat-sarana-penyediaan-air-bersih/ (7
Februari 2020).
7. Kurnia, Nur Muhammad. 2015. Potensi Air Laut sebagai Sumber Air Tawar dan
Pembangkit Energi. Potensi Air Laut sebagai Sumber Air Tawar dan Pembangkit
Energi
:1-10
8. Pokja AMPL. 2009. Sumur Pompa Tangan.
Dalam http://www.ampl.or.id/digilib/read/sumur-pompa-tangan/4605 (7 Februari
2020).
9. Presiden RI. 2015. Tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.Jakarta :Peraturan
Pemerintah Tentang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 121 Tahun
2015 Pengusahaan Sumber Daya Air.
10. Presiden RI. 2004. UU RI NO. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. Jakarta
:Undang-Undang Tentang Sumber Daya Air.
11. Putra, Aditya Eka. 2017. Evaluasi Penampungan Air Hujan (Pah) Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Air Domestik Di Desa Giriharjo Kecamatan Panggang Kabupaten
Gunungkidul.158-166

Anda mungkin juga menyukai