Rincian Teknis Penyimpanan Fasyankes
Rincian Teknis Penyimpanan Fasyankes
Disampaikan oleh
Setyo Prabowo
PEDAL AHLI MUDA
4
Prinsip Pengelolaan Limbah B3
6
5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajib
mencantumkan persyaratan lingkungan hidup yang harus
dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi pengelola limbah
B3 dalam perizinan berusaha atau persetujuan Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah
6) Keputusan pemberian Perizinan Berusaha wajib diumumkan
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Limbah B3 diatur
dalam Peraturan Pemerintah
PERATURAN PEMERINTAH NO 22 TAHUN 2021
Pasal 285
1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
penyimpanan Limbah B3
2) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilarang melakukan pencemaran Limbah
B3 yang disimpannya
3) Untuk dapat melakukan penyimpanan Limbah B3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), setiap orang yang menghasilkan Limbah
B3 wajib memenuhi :
a. Standar penyimpanan Limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam
Nomor Induk Berusaha, bagi penghasil Limbah B3 dari usaha
dan/atau kegiatan wajib SPPL; dan/atau
b. Rincian teknis Penyimpanan Limbah B3 yang dimuat dalam
persetujuan lingkungan, bagi :
1. Penghasil Limbah B3 dari Usaha dan/atau Kegiatan wajib
AMDAL atau UKL UPL; dan
2. Instansi Pemerintah yang menghasilkan Limbah B3
4) Standar dan/atau rincian teknis Penyimpanan Limbah B3
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi :
a. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang
disimpan;
b. dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan
Limbah B3;
c. dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3;
d. persyaratan lingkungan hidup; dan
e. kewajiban pemenuhan standar dan/atau rincian teknis
Penyimpanan Limbah B3.
5) Tata cara pengintegrasian standar penyimpanan Limbah B3
terhadap NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Rintek Penyimpanan Limbah B3
Selama ini Kewenangan
izin Penyimpanan LB3
di Kab/Kota
Tidak ada lagi izin
Penyimpanan LB3
Perubahan Persetujuan
Lingkungan pada pengelolaan &
pemantauan LH pada AMDAL/UKL
UPL
STANDAR PENYIMPANAN LIMBAH B3
Pasal 52
15
1. Identifikasi nama, sumber, karakteristik,
dan jumlah Limbah B3 yang disimpan
Jenis dan Jumlah Bahan Baku,
Bahan Pembantu Kategori B3
Jenis dan Jumlah Limbah B3
dari Kegiatan Utama
Jenis dan jumlah Limbah B3
dari Utility/Kegiatan Pendukung
Limbah FASYANKES
• Limbah Padat Medis
Limbah Padat • Limbah Padat Non Medis
Limbah klinis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, farmasi atau
sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan
bahan-bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan
ALUR SUMBER LIMBAH B-3 NON- limbah padat yang
dihasilkan dari kegiatan di
LIMBAH PADAT MEDIS rumah sakit di luar medis
RUMAH yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan
SAKIT halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya
.
Limbah B3 di Fasyankes
a) limbah infeksius;
b) limbah benda tajam;
c) limbah patologis;
d) limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
e) limbah radioaktif;
f) limbah farmasi;
g) limbah sitotoksik;
h) limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi; dan
i) limbah tabung gas atau kontainer bertekanan.
Klasifikasi Limbah Medis
1. PENERANGAN 1. LAMPU
PLN 2. MESIN / ALAT 2. KOMPONEN LISTRIK
1. LAMPU
GENSET PENERANGAN 2. KOMPONEN LISTRIK
3. MINYAK PELUMAS
4. AKI
1. MESIN / ALAT
BOILER 2. PROSES 1. FLY/BOTTOM ASH
2. Minyak bekas/Sludge MFO
3. SLUDGE PARTIKEL PENGENDALI
LAMPU
Estimasikan
jumlah lampu dan
Umur pakai 1.000 jam jenisnya
kemudian
PIJAR konfirmasikan
data di TPS dan
Umur pakai 10.000 jam dokumen manifes
TL
LED
MINYAK PELUMAS (OLI)
• Genset
Filter filter oli : 500 jam
Oli mesin : 500 jam
• Kompresor : 17 ltr/3500
jam
AKUMULATOR
AKI KERING
AIR
AIR+BHN
AIR LIMBAH
• FISIKA
IPAL • KIMIA
• BIOLOGI
IPAL
SEDIMENTASI
SLUDGE ?
w sludge = 0,1 x 0,8 x 500 Kg/hr
= 40 Kg/hr
= 1,2 ton/bln
KUANTITAS LB3 DI IPAL PROSES KIMIA
AIR LIMBAH
SLUDGE ?
w sludge = (TSS + COD + Alum + Alkali)
= (0,5 + 1 + 0,01 + 0,0045) x 0,8 x 500 Kg/hr
= 605 Kg/hr
= 18,174 ton/bln
Kuantitatif di IPAL
• Proses Biologi
• Metode aerobic → activated
sludge
Umumnya 20 – 30 % dari volume
limbah menjadi lumpur basah
• Metode anaerobic
Volume sludgenya jauh lebih kecil
sekitar 2-3%
SUPPORTING PROSES
LABORATORIUM
• BAHAN KIMIA
• SAMPEL
• AIR
• Sisa bahan
• Kemasan bekas
• Sisa reagen
• Air limbah
AIR LIMBAH TEROLAH IPAL • Baterai
SLUDGE • Lampu
• Kain majun
• Sampel
Perbengkelan/
GENSET
Supporting Non Teknis
SUPPORTING PROSES
Berapa jumlahnya?
Pergantian oli
(mesin, garden,
transmisi) pd
forklip setiap 250
jam : 33 ltr • Aki bekas
• Minyak pelumas beka
SUPPORTING PROSES
BENGKEL
Peralatan
Bahan
Pendukung • Sisa bahan B3
• Minyak pelumas
bekas
• Bekas kemasan
• Majun bekas
Zat kimia
Perkiraan Jumlah Limbah Medis
Yang dihasilkan
No Jenis Penghasil Limbah Perkiraan Jumlah Limbah
1 RS Tipe A 0.4-0.7 kg/tt/hr
2 RS Tipe B (penimbangan rs) 0.4-0.5 kg/tt/hr
3 RS Tipe C (penimbangan rs) 0.2-0.35 kg/tt/hr
4 RS Tipe D (penimbangan rs, WHO 2003) 0.15-0.3 kg/tt/hr
5 BP, Puskesmas rawat Inap (penimbangan) 0.1-0.14 kg/tt/hr
6 RS. Ortopredi (study akademis) 0.49 kg/tt/hr
7 Laborat (penimbangan) 16.98 gr/pasien
8 RS berdasar sampel di 100 RS se-Jawa dan Bali 0,7 kg/tt/hr
thn 2007 oleh Depkes
9 Pasien puskesmas (studi Depkes thn 2003) 7,5 gr/pasien/hr
Catatan :
Jumlah limbah yang dihasilkan tergantung dari jumlah tindakan (operasi, melahirkan dll)
Estimasi berat Limbah B3
(@drum kap. 200 ltr)
Penetapan
Limbah B3 ADALAH:
limbah B3 yang berdampak akut
dan langsung thd manusia dan
dapat dipastikan akan
berdampak negatif thd lingk.
Hidup. Misal : aki baterai,
larutan asam basa, refrigant
bekas, limbah lab.CFC, DDT,
abu dr insinerator, sludge IPAL,
sludge oil treatment dll 52
Limbah B3 kategori 2
Penetapan
Limbah B3
ADALAH:
limbah yang mengandung B3,
memiliki efek tunda, dan
berdampak tidak langsung thd
manusia dan LH serta mpy
toksisitas sub kronis atau kronis .
Misal : kemasan bekas B3, minyak
pelumas bekas, lampu TL, limbah
elektronik, kain majun bekas, dll
53
Limbah B3 sumber tidak spesifik
Penetapan
Limbah B3 ADALAH:
limbah B3 yang pada umumnya
bukan berasal dari proses
utamanya ttp berasal dari
kegiatan lainnya antara lain :
pemeliharaan alat, pencucian,
pencegahan korosi, pengemasan.
Misal : aki bekas, asam basa, PCB,
kain majun bekas, kemasan bekas
B3, lampu TL, PCB, dll
54
Limbah B3 sumber spesifik umum
Penetapan ADALAH:
Limbah B3
Limbah B3 sisa proses suatu industri
atau kegiatan yang secara spesifik
dapat ditentukan. Misal : industri
tekstil (pemutihan, pencelupan)
hasilkan limbah B3 pelarut bekas,
sludge IPAL. Rumah sakit/faskes
hasilkan bahan kimia kadaluarsa,
limbah klinis, sludge IPAL,
termometer, kemasan produk
farmasi.
55
Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang tumpah,
B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang
akan dibuang dan bekas kemasan B3
Penetapan ADALAH:
Limbah B3 Limbah B3 yang dihasilkan akibat
penggunaan B3 baik sisa kegiatan,
kedaluwarsa, tumpah, gagal produk
serta bekas kemasan B3.
Ciri khas sebagai B3 ditunjukkan
dengan no CAS, misal Benzena
dengan CAS : 71-43-2
56
Limbah B3 sumber spesifik khusus
Penetapan
Limbah B3 ADALAH:
Limbah B3 yang memiliki efek
tunda, berdampak tidak langsung
terhadap manusia dan LH,
memiliki karakteristik beracun
tidak akut, dan dihasilkan dlm
jumlah yg besar per satuan waktu,
misal : tailing dr pertambangan,
gipsum dr PLTU, fly & bottom ash
dr PLTU, sludge IPAL dr pulp, slag
nikel & timah dll
58
KODE
LIMBAH
A101a
KATEGO
RI
BAHAYA
1 TABE
L1
URUTA
N
LIMBAH
B3 PELARUT
TERHALOGEN
ASI
59
KODE
LIMBAH
B101
KATEGO
RI
BAHAYA
d
2 TABE
L1
URUTA
N
LIMBAH
B3 YANG
TIDAK
SPESIFIK
LAIN
60
KODE
LIMBAH
B301-
KATEGO
RI
BAHAYA
1
2 TABE
L3
KODE
INDUSTRI/
KEGIATAN
URUTAN
LIMBAH 61
B3
LIMBAH B3 DARI RS DAN FASYANKES
67
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Karakteristik limbah B3
a) mudah meledak;
b) mudah menyala;
c) reaktif;
d) infeksius;
e) korosif; dan
f) beracun.
70
MUDAH MELEDAK
(EXPLOSIVE – E)
MUDAH MENYALA
(IGNITABLE – I)
REAKTIF
(REACTIVE – R)
INFEKSIUS
(INFECTIOUS – X)
KOROSIF
(CORROSIVE – C)
BERACUN
(TOXIC – T)
71
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Kriteria Identifikasi
A. Limbah mudah meledak
Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C; 760 mmHg) dapat
meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan
gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan sekitarnya
Contoh : asam pikrat (bahan utk peledak, pewarna), amonium nitrat.
Sedangkan Campuran eksplosif, dapat terjadi pula akibat pencampuran
beberapa bahan, terutama bahan oksidator dan reduktor dalam suatu
reaktor maupun dalam penyimpanan. Debu-debu seperti debu karbon
dalam industri batu bara, zat warna diazo dalam pabrik zat warna dan
magnesium dalam pabrik baja adalah debu-debu yang sering
menimbulkan ledakan.
Contoh campuran eksplosif: Oksidator Reduktor KCIO 3 Asam Nitrat
Kalium Permanganate, Krom Trioksida Karbon, belerang Etanol Gliserol
Hidrazin
Lanjutan : KARAKTERISTIK LIMBAH B3
D. Limbah Beracun
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi
manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian
atau sakit serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut dengan berdasarkan :
1. Uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure)
2. Uji Toksikologi LD50 (Lethal Dose Fifty)
3. Uji Sub-Kronis
Salah Satu Alasan Limbah B3
Minyak Pelumas Bekas memiliki Karakteristik Beracun
Lanjutan : KARAKTERISTIK LIMBAH B3
a) Longsoran
b) Bahaya gunung api
c) Gempa bumi
d) Sesar
e) Amblesan
f) Tsunami
g) Sink hole
h) Mud vulcano
84
Lokasi Tempat Penyimpanan Limbah B3
Tidak Rawan Bencana Alam
Lokasi Penyimpanan Berada didalam penguasaan
setiap orang yang menghasilkan Limbah B3
Titik Koordinat Tempat Penyimpanan Limbah B3
menunjukkan keberadaannya di wilayah Usaha/Kegiatan
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
LIMBAH B3 YANG DAPAT DISIMPAN
KATEGORI 2
NO. FASILITAS
KATEGORI 1 SUMBER
SPESIFIK SPESIFIK
TIDAK
UMUM KHUSUS
SPESIFIK
1 bangunan
2 tangki dan/atau kontainer
3 silo
4 penumpukan limbah
(waste pile)
5 waste impoundment
6 bentuk lainnya sesuai
dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi
89
Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan rancang bangun fasilitas Tempat Penyimpanan
01 Limbah B3 berupa BANGUNAN
Apabila faktor koreksi sebesar 20%, maka tinggi bangunan yang dibutuhkan:
Tinggi = tinggi1 + 20% tinggi1
= 6,1 m + 1,2 m = 7,3 m
Contoh Perhitungan
02 Tempat Penyimpanan
Tangki/Kontainer
Limbah B3 berupa
Jawab:
= 100 m3 = 5,1 m
19,63 m2
Apabila faktor koreksi sebesar 10%, maka tinggi
tangki/kontainer :
T = T + 10% T
= 5,1 + 0,51 = 5,61 m
92
CONTOH TP LIMBAH INFEKSIUS (FREEZER)
Penyimpanan Limbah B3
94
95
DENAH
PENYIMPANAN LIMBAH B3
1. Dimensi
2. Tata letak ruangan
penyimpanan Limbah B3
3. Prasarana dan sarana
Design Konstruksi Bangunan Penyimpanan
INFORMASI JENIS
MATERIAL
1. Dinding, lantai, atap
2. Sesuaikan karakteristik
Limbah B3 yang disimpan
Rancang bangun u/ Penyimpanan Limbah B3
Karakteristik Mudah Menyala
• Drum
• Jumbo bag
• Tangki intermediated bulk container (IBC) dan/atau
• Kontainer
Kemasan Limbah B3 wajib dilekati dengan simbol dan
label Limbah B3
Syarat Penyimpanan Limbah B3
pada kemasan drum
141
WARNA KEMASAN LIMBAH B3 MEDIS
DAN SIMBOL MEDIS
MERAH
KUNING
KUNING
UNGU
COKLAT
Pengemasan Limbah Medis
KATEGORI WARNA JENIS KEMASAN
KEMASAN/KONTAINER
Tajam Kuning Anti bocor, anti tusuk, dan
tidak mudah terbuka
144
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS YANG BENAR
146
PENGIKATAN KANTONG
LIMBAH YANG SALAH
147
Simbol dan Label Limbah B3
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013
TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
149
SIMBOL dan LABEL
157
PERINGATAN !
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PENGHASIL : PT. Praboby
ALAMAT : Ds. Srondol, Kec. Banyumanik,Semarang
TELP/FAX : 024 320802 / 024 320802
NO. PENGHASIL :
NAMA LIMBAH : Sludge IPAL
JENIS LIMBAH : Padat
TGL. DIHASILKAN : 15 Maret 2015
TGL. DIKEMAS : 20 Maret 2015
KODE LIMBAH : B322-3
JUMLAH LIMBAH : 50 kg
SIFAT LIMBAH : Beracun NOMOR : 3
CONTOH PEMASANGAN SIMBOL DAN
LABEL LIMBAH B3
SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3
Sarana Penyimpanan Limbah B3
SOP Tanggap Darurat
Sarana Penanggulangan Kondisi Darurat
SOP apabila terjadi tumpahan SOP apabila terjadi kebocoran
Limbah B3 Fase Cair Limbah B3 Fase Gas
Kenali dan ketahui bahan apa yang tumpah Kenali dan ketahui jenis Gas apa yang
dan gunakan MSDS (jika perlu) agar tidak bocor dan gunakan MSDS (jika perlu)
salah dalam menangani tumpahan agar tidak salah dalam menangani
Siapkan dan gunakan APAR jika terjadi kebocoran maupun korban jiwa
reaksi kimia yang yang dapat menimbulkan Buka pintu dan jendela untuk sirkulasi
api (jika diperlukan) udara
Gunakan Alat Pelindung Diri yang Gunakan Alat Pelindung Diri yang
direkomendasikan seperti Pakaian direkomendasikan seperti Pakaian
Pelindung, Helm, Kacamata, Respirator, Pelindung, Helm, Kacamata,
sarung tangan karet dan sepatu safety. Respirator, sarung tangan karet dan
Gunakan serbuk gergaji / absorben untuk sepatu safety
menyerap dan membatasi agar tumpahan Matikan dan lepas semua sumber
tidak meluas listrik
Gunakan sapu untuk meratakan serbuk Jauhkan atau singkirkan material yang
gergaji mudah terbakar
Gunakan sekop untuk mengangkat cairan / Pastikan awal mula muncul gas
tumpahan yang sudah tercampur dengan berasal dari material apa
serbuk gergaji dan absorben ke wadah yang Lepaskan regulator gas dari tabung
sudah disiapkan gas elpiji (jika ada)
Segera hubungi HSE apabila penanganan Segera tinggalkan ruangan dan
cairan atau tumpahan meluas dan hubungi HSE untuk penanganan lebih
mempunyai potensi bahaya yang tinggi untuk lanjut
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
WAKTU PENYIMPANAN
LIMBAH B3
Pasal 297 PP No 22 Tahun 2011
176
Masa Penyimpanan > Jangka Waktu
177
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
(PP 22/2021)