PROVINSI PAPUA
BUPATI JAYAWIJAYA
TENTANG
BUPATI JAYAWIJAYA
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
dilakukan oleh tenaga gizi terhadap semua aspek penyaki t gizi, bark keadaan
maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk
kepentingan pencegahan dan penanggulangan.
12. Penyakit degeneratif adalsh isrilah medis untuk menjelask-an sus.tu penygkit
yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan
normal menjadi lebih buruk, Penyakit ini antara lain : diabetes mellitus,
stroke, jantung koroner, kardiovaskuler, dislipidemia, gagal ginjal, dan
sebage i1y4.
13. Tenagagizi terlatih adalah tenaga gizi lulusan pendidikan fornal gSzi,
minimal lulusan Diploma III gizi yang memiliki sertifikat pelatihan gizi
tertentu.
14. Petugas gjzr adala}: Tenaga Gizi atau orang yang peduli gizi yang bekerja di
sarana pelayanan kesehatan.
15. Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masayarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
6
Pasal 2
BAB II
MAKSUD DANTUJUAN
Pasal 3
Pencegahan stunting dimaksud untuk menurunkan prevalensi stunting di
Kabupaten Jayawijaya sehingga terdampak pada peningkatkan status gizi
rnas],ara1<at dan kua-li+-as sumberda..,,a manusia.
Pasal 4
BAB III
RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Komitmen
Pasai 5
Bagran Kedua
Pembiayaan
Pasal 6
Bagian Ketiga
Dukungan
Pasal 7
BAB IV
Bagran Kesatu
Intervensi Gizi Spesifik
Pasal 9
(l) Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, meliputi :
(2). Kegrtan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak
dibawah usia 6 (enam) bulan, meliputi :
a. mendorong inisiasi menyusu dini (IMD); dan
b. mendorong pemerian ASI (Air Susu Ibu) ekslusif.
(3). Kegiatanintervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak
usia 7-23 (tujuh samapai dua puluh tiga) bulan, meliputi:
a. mendorong melanjutkan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi
ASr (MP-ASr);
b. menyediakan obat cacing;
c. menyediakan suplemntasi zinc;
d. rnelakukan forti{ikasi zat besi ke dalarn makanan;
e. memberikan perlindungan terhadap ibu menyusui yang mengalami
penyulitan seperti : diabetes melitus, hipertensi, post operasi, hepatitis,
dan lain-lainnya;
f. memberikan imunisasi lengkap; dan
g. melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
Bagial Kedua
I-+-*,^5a,: /1: -: e-- -i+;r
Pasal 10
BAB V
PENDEKATAN
Bagtan Kesatu
Kemandirian Keluarga
Pasal 11
Bagian Kedua
Gerakan Masyarakat Hldup Sehat
Pasal 12
Bagian Ketiga
Gerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan
Pasal 13
Bagran Keempat
Posyandu
Pasa1 14
Bagian Kelima
Penlalu Hrdup Bersih dall Sehat
Pasal 15
1) Perilaku hidup bersih dan sehat harus diupayakan oleh setiap warga
termasuk dengan meningkatlan akses terhadap air bersih dan fasilitas
sanitasi serta menjaga kebersihan lingkungan;
2) Dalam upaya pencegahan stunting melalui pHBS, setiap orang dilarang :
BAB VI
SASARAN, INDIKATOR KINERJA DAN MANFAAT
Bagian Kesatu
Sasaran Wilayah Pencegahan Stunting
Pasal 16
Pasal 17
Bagian Ketiga
Manfaat
Pasal 18
Manfaat upaya pencegahan Stunting yaitu melahirkan Generasi yang sehat dan
Cerdas, serta diharapkan berdampak pada penurunan angka kemiskinan ;
BAB VII
EDUKASI, PELATIHAN DAN PEI.IYULUHAN GIZI
Bagian kesatu
Edukasi Gizi
Pasal 19
a. Pengertian gizi;
b. Masalah gizi;
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gSzi; dan
d. Praktik-praktik yang baik dan benar untuk memperbaiki keadaan gizi.
2\
Ji EArrt ac'i ain
ii'.i ii i.;ni cclracairnano
._vu!16qirii:.iin rlirr,alzqtt'l
'Jiiiirair.iie nada -2r,af lll
P!:.ga aJa' (r, rlicalarr errla ro L'.? n GA'rara
ijr;i
periodik oleh Dinas Kesehatan.
Bagian Kedua
Pelatihan Gizi
Pasal 20
Bagian Ketiga
Penyuluhan Gizi
Pasal 2 1
BAB VIII
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 22
BAB IX
PELIMPAHAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 23
BAB X
PENAJAMAN SASARAN WILAYAH PENCEGAHAN STUNTING
Pasal 24
BAB XI
PERAN PEMERINTAH DESA/KAMPUNG DAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Peran Pemerintah Desa/ Karnpung
Pasal 25
Bagian Kedua
Peran Serta masyarakat
Pasal 26
BAB XII
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 27
BAB XIII
PENGHARGAAN
Pasal 28
BAB XIN
PENDANAAN
Pasal 29
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
RIC