TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
BAB II
Maksud, Tujuan, dan Azas
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal 5
Arah Kebijakan
Pasal 6
Aksi
Pasal 7
Sasaran
Pasal 8
Pasal 9
1. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran remaja putri dan putra
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf a, meliputi:
a. suplementasi tablet tambah darah bagi remaja putra dan putri; dan
b. pemberian komunikasi, informasi dan edukasi tentang gizi dan kesehatan
reproduksi.
2. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran calon pengantin
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf b, meliputi:
a. konseling kesehatan calon pengantin;
b. pemeriksaan laboratorium; dan
c. pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT).
3. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf c, meliputi:
a. pemeriksaan kehamilan berkualitsa dan terfokus;
b. pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi kronis;
c. upaya mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat;
d. upaya menagtasi kekurangan Iodium;
e. penanggulangan kecacingan pada ibu hamil;
f. perlindungan ibu hamil dari malaria, tuberculosis dan HIV/AIDS; dan
g. pencegahan penularan vertikal penyakit HIV, hepatitis dan sifilis dari ibu
ke anaknya melalui program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA).
4. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dengan anak
usia di bawah 6 bulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf
d meliputi:
a. upaya mendorong Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
b. upaya mendorong pemberian ASI Eksklusif;
c. upaya mendorong ibu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak secara rutin; dan
d. upaya mendorong ibu untuk mengimunisasikan anaknya sesuai protokol
(jadwal) menurut umur.
5. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu dengan anak usia 6-23
bulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf e, meliputi:
a. upaya mendorong ibu untuk melanjutkan pemberian ASI hingga anak
berusia 24 bulan disertai dengan pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI);
b. pemberian konseling pemberian makanan pada bayi dan anak; dan
c. pemberian motivasi kepada ibu untuk secara rutin menimbangkan
anaknya di posyandu.
6. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran anak usia 0-5 bulan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf f, meliputi:
a. memberikan hanya ASI saja sampai anak berusia 6 hulan;
b. pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di
posyandu;
c. perlindungan dan pengobatan terhadap penyakit infeksi; dan
d. pemberian imunisasi.
7. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran anak usia 6-59 bulan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf g, meliputi:
a. pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di
posyandu;
b. melanjutkan pemberian ASI;
c. mulai memberikan makanan pendamping ASI;
d. pemberian imunisasi.
8. Kegiatan intervensi gizi sensitif dengan sasaran masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 ayat (3), meliputi:
a. menyediakan dan memastikan akses pada air bersih;
b. menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi;
c. melakukan fortifikasi bahan pangan;
d. menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana
(KB);
e. menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat miskin;
f. menyediakan Jaminan Persalinan (Jampersal);
g. memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua;
h. memberikan pendidikan anak usia dini universal;
i. memberikan asupan gizi kepada anak sekolah;
j. memberikan pendidikan gizi kepada remaja putra dan putri;
k. menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin; dan
l. meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Edukasi
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Indikator Keberhasilan
Pasal 20
BAB III
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 21
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 22
BAB V
PENGHARGAAN
Pasal 23
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 24
Pendanaan untuk percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting dapat
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan sumber-sumber lain yang sah dan
tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Ditetapkan di Telukdalam
Pada tanggal 2020
HILARIUS DUHA