MAKALAH MINYAK BUMI LAGI Medan
MAKALAH MINYAK BUMI LAGI Medan
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak terutama kepada guru pembimbing kami sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara
garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca
makalah kami.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komponen Penyusun Minyak bumi.......................................................................... 3
2.2 Pengolahan Minyak Bumi......................................................................................... 8
2.3 Fraksi Minyak Bumi................................................................................................. 10
2.4 Mutu Bensin.............................................................................................................. 12
2.5 Dampak Pembakaran Minyak Bumi......................................................................... 14
2.6 Cara Mengatasi Dampak Pembakaran Minyak Bumi............................................... 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 24
3.2 Saran......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang
mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan di
atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan
gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika
terhalang oleh lapisan yang kedap. Wlaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar
lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena
pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-
bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini
puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi berbagai
produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai untuk
menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam produk kilang yang
dihasilkan dari minyak mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin
3
kendaraan bermotor atau pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti
solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil).
Minyak bumi memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka
dan bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan menggunakan
bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya digunakan untuk
membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian,
dan untuk pembangkit listrik.
Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn
minyak bumi.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui komposisi minyak bumi,
2. Mengetahui proses pengolahan minyak bumi
3. Mengetahui fraksi-fraksi pada minyak bumi,
4. Mengetahui mutu bensin,
5. Mengetahui dampak pembakaran bahan bakar
6. Mengetahui cara mengatasi dampak pembakaran minyak bumi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dariminyak bumi. Pada
umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut
sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar,
sedangkan aromatik selalu merupakankomponen yang paling sedikit.
1. Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.Dari namanya,
senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanyatersusun dari atom hidrogen dan
atom karbon.Berdasarkan susunan atomkarbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi
dalam 2 golongan besar,yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
a. Senyawa hidrokarbon alifatik
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nyaterbuka dan rantai
C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa
hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya
berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nyaterdapat
ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkapdua dinamakan alkena
dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik
tak jenuh.
b. Senyawa hidrokarbon siklik
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nyamelingkar dan
lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping.Golongan ini terbagi lagi menjadi
senyawa alisiklik dan aromatik.
a. s e nyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.
b. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom Cyang membentuk
rantai benzena. Contoh senyawa aromatik
2. Crude Oil
Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutamasenyawaan Sulfur,
senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen, senyawaanOrgano Metalik (dalam jumlah
kecil/trace sebagai larutan) dan garam-garamanorganik (sebagai suspensi koloidal).
6
c. Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggu
pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat,
misalnya dalam gasoline dapat menyebabkankorosi (khususnya dalam keadaan dingin
atau berair), karena terbentuknyaasam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil
pembakarangasoline) dan air.
d. Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 %dan menaik dengan
naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisamenaik apabila produk itu lama
berhubungan dengan udara. Oksigendalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan
sebagai asam karboksilat,keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo
dan phenol.Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) danasam
alifatik.
e. Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah,yaitu 0,1-0,9 %.
Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun
terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen
terbanyak terdapat padafraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai
beratmolekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer,sedangkan
yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapatdiekstrak dengan asam mineral
encer.
f. Senyawa Organo Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic
cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapatmenurunkan produk gasoline,
menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur
tinggi, misalnyaoil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium
dapatmembentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel
yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory
furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnyatitik lebur campuran sehingga
merusakkan refractory itu.Agar dapat diolah menjadi produk-produknya, minyak bumi
dari sumur diangkut ke Kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki atau kereta api.
Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yang kita kenal secarafisika
berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi), dimana gas berada pada puncak kolom
fraksinasi dan residu (aspal) berada pada dasar kolomfraksinasi.Setiap trayek titik didih
7
disebut “Fraksi”, misal :0-50°C : Gas50-85°C : Gasoline85-105°C : Kerosin 105-135°C :
Solar > 135°C : Residu (Umpan proses lebih lanjut) Jadi yang namanya minyak bumi
atau sering juga disebut crude oil merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon
dari rentang yang palingkecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai
dengan jenishidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon
bahkanlebih.Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan
komposisikimianya menjadi empat jenis, yaitu:
1. Parafin
2. Olefin
3. Naften
4. Aromat
Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukan minnyak bumi dalam bentuk
olefin, maka minyak bumi kemudian dikelompokkanmenjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin,
Naften dan Aromat.Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin
atausenyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawahidrokarbon
yang memiliki rumus kimia yang sama. Misal pada normal- butana pada gambar berikut
memiliki isomer 2-metil propana, atau kadangdisebut juga iso-butana. Keduanya memiliki
rumus kimia yang sama, yaitu C4H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda. atom
karbon (C) dinotasikan sebagai bola berwarna hitam dan atom hidrogen (H) dinotasikan
sebagai bola berwarna merah maka gambar darinormal-butan dan iso-butan akan tampak
seperti pada gambar disamping.
Senyawa hidrokarbon ‘normal’ sering juga disebut sebagai senyawahidrokarbon rantai lurus,
sedangkan senyawa isomernya atau ‘iso’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon
rantai cabang. Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis paraffin.Sedangkan sisa
kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyak bumiadalah senyawa siklo-parafin yang
disebut juga naften dan/atau senyawaaromat. Pada gambar disamping adalah contoh dari
siklo-parafin dan aromat.
Keluarga hidrokarbon’ terebut diatas disebut homologis, karena sebagian besar kandungan
yang ada dalam minyak bumi tersebut dapat dipisahkankedalam beberapa jenis kemurnian
untuk keperluan komersial. Secara umum,di dalam kilang minyak bumi, pemisahan
perbandingan kemurnian dilakukanterhadap hidrokarbon yang memiliki kandungan karbon
8
yang lebih kecil dari C7. Pada umumnya kandungan tersebut dapat dipisahkan dan
diidentifikasi,tetapi hanya untuk keperluan di laboratorium.
Campuran siklo parafin dan aromat dalam rantai hidrokarbon panjangdalam minyak bumi
membuat minyak bumi tersebut digolongkan menjadiminyak bumi jenis aspaltin. Minyak
bumi di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk parafin murnimaupun aspaltin murni, tetapi
selalu dalam bentuk campuran antara parafin dan aspaltin. Pengelompokan minyak bumi
menjadi minyak bumi jenis parafindan minyak bumi jenis aspaltin berdasarkan banyak atau
dominasi minyak parafin atau aspaltin dalam minyak bumi. Artinya minyak bumi
dikatakan jenis parafin jika senyawa parafinnya lebih dominan dibandingkan aromatdan/atau
siklo parafinnya. Begitu juga sebaliknya.
Dalam skala industri, produk dari minyak bumi dikelompokkan berdasarkan rentang titik
didihnya, atau berdasarkan trayek titik didihnya.Pengelompokan produk berdasarkan titik
didih ini lebih sering dilakukandibandingkan pengelompokan berdasarkan komposisinya.
Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalamminyak bumi terdapat
juga zat pengotor ( impurities ) berupa sulfur (belerang), nitrogen dan logam. Pada umumnya
zat pengotor yang banyak terdapat dalamminyak bumi adalah senyawa sulfur organik yang
disebut merkaptan. Merkaptan ini mirip dengan hidrokarbon pada umumnya, tetapi
ada penambahan satu atau lebih atom sulfur dalam molekulnya. Seperti pada gambar
disamping.
Senyawa sulfur yang lebih kompleks dalam minyak bumi terdapat dalam bentuk tiofen dan
disulfida. Tiofen dan disulfida ini banyak terdapat dalamrantai hidrokarbon panjang atau pada
produk distilat pertengahan (middledistillate). Selain itu zat pengotor lainnya yang terdapat
dalam minyak bumi adalah berupa senyawa halogen organik, terutama klorida, dan logam
organik, yaitunatrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni).Titik didih minyak bumi parafin
dan aspaltin tidak dapat ditentukan secara pasti, karena sangat bervariasi, tergantung
bagaimana komposisi jumlah darirantai hidrokarbonnya. Jika minyak bumi tersebut banyak
mengandunghidrokarbon rantai pendek dimana memiliki jumlah atom karbon lebih
sedikitmaka titik didihnya lebih rendah, sedangkan jika memiliki hidrokarbon rantai panjang
dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi
https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
9
2.2 Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (crude oil)
bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan
sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak
mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50.
Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah
dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik
didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen
yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas.
10
Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, ga
sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu
dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking,
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun
komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi
merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom
pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan
suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam
kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah
kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan
dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom,
didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing.
Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat
penambah).
11
2. Cracking
Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking,
yaitu:
1. Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan menggunakan suhu
tinggi serta tekanan rendah.
2. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk
katalis platina atau molybdenum oksida.
3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
1. Copper sweetening dan doctor treating
2. Acid treatment
3. Desulfurizing (desulfurisasi)
6. Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk
memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22
bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya.
https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/pengolahan-dan-teknik-pemisahan-fraksi-
minyak-bumi.html
Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu
proses distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi:
1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal
dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk
bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan
kimia lainnya.
13
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia
yang lain. Nafta sering disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah)
dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin
diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan
dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya,
dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
Pengolahan minyak bumi tahap kedua
Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil
penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
1. Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan perubahan struktur
kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi
(pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi
(perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
2. Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga
didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3. Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik
cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan
penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan tahap pertama
dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran-kotoran ini harus
dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau
hidrogenasi.
https://dianarosee2013.wordpress.com/2013/05/23/fraksi-minyak-bumi-minyak-mentah-
crude-oil-sebagian/
Salah satu jenis bensin, misalnya premium mempunyai nilai oktan 88. Ini berarti mutu
premium setara dengan campuran 88% isooktan dan 12% n – heptane. Namun, mutu
premium atau jumlah ketukan yang dihasilkan setara dengan campuran 88% isooktan dan
12% n – heptana. Pada umumnya bensin menimbulkan banyak ketukan. Hal ini terjadi karena
sebagian besar bensin yang merupakan hasil penyulingan terdiri dari alkane rantai lurus.
Bensin yang berantai hidrokarbon lurus kualitasnya kurang baik karena mengakibatkan
penyalakan/knocking pada mesin sehingga mesin menjadi cepat rusak. Namun, knocking ini
dapat dikurangi dengan menambahkan TEL (tetraethyl lead), yaitu Pb(C2H5)4. Penambahan
2-3 mL TEL kedalam 1 galon bensin, dapat menaikan nilai oktan 15 poin. Kekurangan dari
penambahan TEL ini adalah dalam pembakaran bensin akan menghasilkan oksida timah
hitam yang keluar bersama asap knalpot atau menempel pada mesin.
Untuk mengantisipasinya, maka ke dalam bensin bertimbal ini dicampurkan 1,2 – dibromo
etana sehingga endapan PbO dalam mesin tidak terjadi. Rumus struktur dari TEL dan MTBE
sebgai berikut.
http://thinkwijaya.blogspot.com/2015/03/makalah-minyak-bumi.html
15
karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon
monoksida dan uap air. Misalnya:
a. Pembakaran sempurna isooktana:
C8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O (g) ΔH = -5460 kJ
b. Pembakaran tak sempurna isooktana:
C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g) ΔH = -2924,4 kJ
http://vicilestary.blogspot.com/2012/10/pembakaran-sempurna-dan-tidak-sempurna.html
http://adk0304.blogspot.com/2014/09/dampak-pembakaran-minyak-bumi-dampak.html
https://ceritabersama-tati.blogspot.com/2015/08/dampak-pembakaran-tidak-semputna.html
16
kota besar dan padat penduduk. Agar lebih memahami manfaat pemakaian bahan bakar fosil
dan dampak yang mungkin terjadi, akan dibahas berbagai pencemaran udara, efek rumah
kaca dan hujan asam.
1. Pencemaran Udara
Penggunaan bahan bakar fosil jika pembakarannya tidak sempurna dapat menimbulkan
pencemaran udara yang berupa partikulat atau gas dapat membahayakan kesehatan manusia
atau kestabilan bumi. Berikut beberapa pencemaran yang mungkin terjadi :
a. Pengotor dalam bahan bakar
Batubara mengandung sedikit belerang dan saat dibakara akan menghasilkan SO2 dan
meninggalkan abu yang mengandung oksida-oksida logam.
b. Bahan Additif
Untuk menaikkan bilangan oktan dalam bensin ditambahkan zat-zat additive yang
pembakarannya menghasilkan PbBr2 sebagai pencemar udara karena dapat merusak
ginjal, otak dan hati.
b. Karbon dioksida (CO2)
CO2 yang dihasilkan kendaraan bermotor sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia,
namun peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca) atau pemanasan global
yang berpengaruh pada iklim dan pencairan es di kutub
c. Karbon Monoksida (CO)
Pembakaran yang berlangsung tidak sempurna selain menghasilkan CO2 juga
menghasilkan CO dan Jelaga. CO beracun dan dapat menimbulkan rasa sakit pada
mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika CO masuk dalam darah melalui
pernafasan dapat bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk
karbosihemoglobin sehingga menghalangi darah membawa oksigen ke seluruh tubuh
sehingga tubuh kekurangan oksigen yang dapat menimbulkan kematian yang diawali
rasa lemas.
d. Oksida belerang (SO2 dan SO3)
Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil khususnya batu bara adalah SO2 dan SO3. Jika
SO2 terhisap dalam pernafasan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan
sehingga menimbulkan rasa sakit. Sedangkan jika yang terhisap SO3 akan membentuk
asam sulfat yang berbahaya. Jika oksida belerang larut dalam hujan akan menyebabkan
hujan asam.
e. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
17
Dalam silinder bunga api listrik menyebabkan sedikit nitrogen bereaksi dengan oksigen
membbentuk NO dan setelah keluar dari knalpot NO bereaksi dengan udara (oksigen)
membentuk NO2.
N2 + O2 2NO(g)
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Sebenarnya NO dan NO2 tidak beracun secara langsung tetapi NO bereaksi dengan
bahan pencemar lain menimbulkan asap kabut atau Smog yang dapat menimbulkan
iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Smog juga mengurangi daya pandang dan
tanaman menjadi rumah kayu.
18
4) Keluarga CFC
CFC merupakan gas rumah kaca namun keberadaannya dapat merusak lapisan ozon. CFC
dihasilkan dari penggunaan lemari es, berbagai alat semprot (deodorant, minyak wangi,
hairspray, berbagai pembersih dll)
3. Hujan Asam
Air hujan pada umumnya bersifat asam dengan pH (derajat keasaman) sekitar 5,7. Jika air
hujan mempunyai pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.
a. Penyebab hujan asam
Air hujan mencapai pH 5,7 (normal) dikarenakan melarutkan gas CO2 di udara
CO2(g) + H2O (l) H2CO3(aq)
Air hujan yang pH nya kurang dari 5,7 dikarenakan diudara banyak mengandung pollutant :
SO2, SO3 dan NO2 dengan reaksi sebagai berikut :
SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq) (asam sulfit)
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq) (asam sulfat)
2NO2(g) + H2O(l) HNO2(aq) + HNO3(aq)
b. Dampak Hujan Asam
Hujan asam menimbulkan masalah lingkungan terutama tanaman, biota air dan bangunan
1) Kerusakan hutan
Hujan asam dapat melarutkan unsure hara yang penting seperti kallsium dan magnesium
sehingga tanah bersifat asam yang tidak baik bagi tumbuhan. Selain itu hujan asam
membebaskan ion aluminium yang merupakan racun bagi tanaman dan gas SO2 yang ada
bersama hujan asam dapat mematikan daun tumbuhan.
2) Kematian Biota Air
Hujan asam mengakibatkan air sungai dan danau bersifat asam yang akan mematikan ikan
dan tumbuhan air.
3) Kerusakan bangunan
4) Hujan asam dapat merusak bangunan. Bahan bangunan seperti batu kapur, marmer dan
beton sedikit banyak mengandung CaCO3 yang akan larut dalam asam
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c. Penanggulangan Hujan Asam
Terjadinya hujan asam dapat ditanggulangi dengan cara :
1) Menetralkan asamnya
Danau yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan menambahkan CaCO3 yaitu basa yang
19
relative murah
2) Mengurangi emisi SO2 yang berasal dari pembangkit tenaga dengan batubara. SO2 dapat
dikurangi dengan menyerap SO2 sebelum memasuki cerobong asap. Zat yang dapat
menyerap SO2 adalah CaCO4 yang dapat digunakan untuk membuat plester tembok/ plamir.
SO2 + CaCO3 CaSO3 + CO2
CaSO3 + ½ O2 CaSO4
3) Mengurangi emisi Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen (NO) terutama berasal dari kendaraan bermotor. Hal tersebut dapat
dikurangi dengan jalan mengurangi laju kendaraan. Cara lain dilakukan dengan mengubah
katalitik pada knalpot kendaraan.
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-
sehari-hari
20
Mobil tenaga surya adalah mobil yang menggunakan tenaga surya (sinar matahari) sebagai
sumber tenaga utamanya. Di Indonesia sendiri memang belum terlihat pengembangan mobil
ini. Namun, di beberapa negara seperti Jepang, sudah sangat mengembangkan mobil jenis ini.
Selain karena ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi, mobil semacam ini juga
sangat praktis dan hemat biaya. Di atas mobil ini terdapat papan hitam yang berfungsi
sebagai penangkap cahaya yang disebut panel surya. Pada panel surya ini, mereka
mengumpulkan cahaya matahari dan diteruskan ke dalam mesin yang berada di mobil.
Hingga akhirnya mobil tersebut dapat berjalan. Namun, baru-baru ini telah ditemukan mobil
tenaga air. Mobil ini hanya memerlukan air sebagai bahan bakarnya untuk menggerakkan
mobil ini. Hampir semua air dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil ini.
Mobil tenaga surya, listrik, dan air sangat ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas-
gas berbahaya seperti CO2, oksida nitrogen, oksida sulfur, dan lain-lain, yang dapat
mencemari udara. Sehingga mobil-mobil semacam ini sangat cocok dijadikan sebagai
alternatif demi menanggulangi dampak buruk pencemaran udara yang sering ditimbulkan
oleh penggunaan minyak bumi.
Biodiesel sangat mudah digunakannya. Biodiesel dapat langsung dimasukkan ke dalam mesin
diesel tanpa perlu memodifikasi mesinnya. Biodiesel juga dapat dicampurkan dengan solar
untuk menghasilkan biodiesel yeng ber-setana labih tinggi. Solar yang telah dicampurkan ke
dalam biodiesel akan memberikan angka setana yang lebih tinggi hingga mencapai angka 64.
Sebagai perbandingannya, solar biasa memberikan angka setana 48, sedangkan pertamina
DEX ( diesel environment extra ) 53. Maka, semakin tinggi angka setana nya, semakin aman
pula emisi gas buangnya.Selain tu, biodiesel juga berfungsi sebagai pelumas sekaligus
membersihkan injector, serta dapat menanggulangi pencemaran udara karena biodiesel dapat
mengurangi emisi karbon dioksida, partikulat berbahaya, dan sulfur oksida. Sehingga
21
biodiesel ini terbukti ramah ligkungan karena sama sekali tidak mengandung sulfur sehingga
pencemaran dapat dihindari.
h. Menggunakan Sepeda
Sepeda merupakan alat transportasi darat yang dalam penggunaanya sama sekali tidak
memerlukan bahan bakar minyak. Sepeda dapat digerakkan hanya dengan mengayuhnya saja.
Memang memerlukan tenaga dalam menggunakannya. Namun, akan ada begitu banyak
manfaat apabila kita menggunakan sepeda.Pertama, jika kita menggunakan sepeda, kita tidak
perlu mengeluarkan biaya apapun untuk membeli sumber energi untuk sepeda, karena sepeda
tidak perlu menggunakan sumber energi apapun. Kedua, lebih ramah lingkungan, karena
sepeda tidak menggunakan energi apapun untuk menggerakkannya, sehingga sepeda tidak
akan menghasilkan emisi gas buang apapun sehingga tidak akan mencemari udara. Ketiga,
akan membuat pemakai sepeda ini menjadi lebih sehat, karena diperlukan tenaga untuk
mengayuh sepeda. Namun, tidak mungkin juga apabila kita menggunakan sepeda kemanapun
kita pergi. Sekarang timbul berbagai komunitas sepeda yang disebut komunitas ‘Bike To
Work’, komunitas ini menggunakan sepeda sebagai transportasi mereka saat berangkat ke
kantor. Hal ini sekaligus membuat pencemaran udara menjadi berkurang dan udara menjadi
bersih
24
k. Menggunakan Energi Alternatif pengganti minyak bumi
Seperti mengembangkan mobil listrik maupun mobil tenaga surya. Selain itu dapat juga
menggunakan energi alternatif lain seperti energi surya dan memproduksi energi biodiesel
pengganti solar, memproduksi bensin bebas timbel , Bioetanol sebagai pengganti Bensin,
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dari reaksi
antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan
minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak
pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
B. Saran
Bertolak dari peranan minyak bumi yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan
kegiatan manusia, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya minyak bumi digunakan dengan sebijaksana dan seefisien mungkin karena
minyak bumi tidak dapat diperbaharui lagi dan dalam penggunaan Minyak Bumi juga
dapat menimbulkan kerusakan terhadap alam.
2. Maka dari itu penelitian dan pengembangan sumber energi lain yang ramah
lingkungan dan dapat diperbaharui sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan
mendatang yang jauh bebas dari dari dampak penggunaan Minyak Bumi
26
DAFTAR PUSTAKA
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/dampak-penggunaan-minyak-
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/komponen-komponen-minyakbumi/
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/dampak-penggunaan-minyak bumi.html?
showComment=1368094830683#c282948545146537532
http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/04/makalah-minyak-bumi/
http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
http://cassanarief.blogspot.com/2012/05/makalah-kimia-tentang-minyak -bumi-dan.html
http://blogrenaldi.blogdetik.com/manfaat-dari-pengolahan-minyak-bumi/
27