Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KIMIA

MAKALAH TENTANG MINYAK BUMI

DISUSUN

O
L
E
H

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA
1. INDAH CAHYA PRATIWI
2. ISMAN HASIAN
3. KHAIRINNISA KAMILA MACHFUDZ
4. M. ALDI
5. M. IKHSAN
6. MUHAMMAD AIDIL RAUF

KELAS : XI.IPA.1
GURU PEMBIMBING : Hj. FITIRIANI, S.Pd. M.M.Pd

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN PASAMAN
SMA NEGERI 1 RAO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Minyak Bumi”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua saya yang telah memberikan dorongan untuk melakukanpenelitian tersebut
2. Guru pembimbing saya Ibu Hj. FITRIANI, S.Pd. M.M.Pd yang telah membimbing
dan mengarahkan kami.
3. Teman- teman kami yang telah membantu kami menyelesaikan makalah tersebut

Kami menyadari bahwa makalah ini belum dikatakan sempurna dan terdapat kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu,kritik dan saran akan kami terima dengan sepenuh hati.
Demi menyempurnakan makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca umumnya.

Rao, 30 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi ......................................................................... 3
2.2 Fraksi Minyak Bumi ................................................................................................ 4
2.3 Proses Pengolahan Minyak Bumi ............................................................................ 6
2.4 Mutu Bensin ............................................................................................................. 7
2.5 Pembakaran Hidrokarbon ........................................................................................ 8
2.6 Cara Mengatasi Dampak Pembakaran Minyak Bumi .............................................. 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 11
3.2 Saran ........................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon cair, suatu
senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang terbentuk secara alamiah di
cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin petra, yang bararti
batu,dan oleum,yang berarti minyak, kata “petroleum” sering diartikan dengan kata
“minyak”. Didefenisikan secara luas, minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk
sekunder (terolah/produk kilang).
Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organism sehingga
disebut bakar fosil. Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian di tutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan
diatasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, baktri anaerop mengurai
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas
yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang.minyak
dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika
terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar
lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena
pergerakan kulit bumi,sehingga sbagian lautan nenjadi daratan.
Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-
bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini
puluhan ribu jenis bahan petrokimia terseut dapat digolongkankan kedalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat lainnya.
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak tepenting yang diolah menjadi bebagai
produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai untuk
menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam produk kilang yang
dihasilkan dari minyak mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin
kendaraan bermotor atau pelumas, yang lainnya dipakai untuk menghasikan panas, seperti
solar/minyak diesel (gas oil) atau bahan bakar (fuel oil).
Minyak bumi memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan
bakar dan bahan baku industri kimia. Kendaran bermotor yang lalu lalang dijalan
4
menggunakan bahan bakar hasil olahan minyak bumi.minyak bumi dan turunannya
digunakan untuk membuat obat-obatan, pupuk, pelengkapan makan, plastic, bahan bangunan,
cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.
Oleh karea itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang berkaitan
dengan minyak bumi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses terbentuknya minyak bumi ?
2. Apa saja fraksi-fraksi pada minyak bumi ?
3. Bagaimana proses pengolahan minyak bumi ?
4. Apa yang dimasud dengan mutu bensin ?
5. Apa saja dampak pembakaran hidrokarbon ?
6. Bagaimana cara mengatasi dampak pembakaran minyak bumi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses terbentuknya minyak bumi.
2. Mengetahui fraksi-fraksi pada minyak bumi.
3. Mengetahui proses pengolahan minyak bumi.
4. Mengetahui mutu bensin.
5. Mengetahui dampak pembajaran hidrokarbon.
6. Mengetahui cara mengatasi dampak pembkaran minyak bumi.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang minyak bumi dan cara pengolahannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi


Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa-
senyawa organik lainnya. Komponen hidrokarbon adalah komponen utama minyak bumi dan
gas alam. Gas alam terdiri dari alkana suku rendah yaitu metana, etana, propana, dan butana.
Selain alkana juga terdapat berbagai gas lainnya seperti karbondioksida (CO 2) dan hidrogen
sulfida (H2S), beberapa sumur gas juga mengandung helium. Minyak bumi sendiri bukan
merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung
pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Sedangkan hidrokarbon yang
terkandumg dalam minyak bumi diantaranya Sulfur, Oksigen, Nitrogen, dan senyawa-
senyawa yang mengandung konstituen logam terutam Nikel, Besi, dan Tembaga.
https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/

Komponen hidrokarbon berdasarkan atas hasil analisa perbandingan unsur-unsur yang


terdapat dalam komponen minyak bumi diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2.1 Susunan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi (dalam % Massa)
Unsur Minyak Mentah Aspal Gas Bumi

Karbon (C) 82-87 80-85 65-80


Hidrogen (H) 11-87 8,5-11 1-25
Belerang (S) 0,0-5,5 2-8 0-0,2
Nitrogen (N) 0,1-4 0-2 1-15
Oksigen (O) 0,1-4,5 - -
Dari Tabel 2.1, terlihat bahwa minyak bumi Indonesia kadar belerangnya rendah sekali
(Sentot Budi Rahardjo, Ispriyanto, 2016:35).
Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi sebagian besar tersusun dari senyawa
alkana (hidrokarbon jenuh) dan sedikit alkena, alkuna, dan alkadiena (hidrokarbontidak
jenuh). Senyawa-senyawa yang merupakan komponen minyak bumi dapat dilihat dalam tabel
berikut.

Tabel 2.2 Senyawa yang merupakan Komponen Minyak Bumi


6
Jenis Senyawa Persentase (%) Contoh Senyawa
Hidrokarbon 90-99 Alkana, sikloalkana, dan aromatic
Belerang 0,1-7 Tioalkana (R-S-R), alkanatiol (R-S-H)
Oksigen 0,06-0,4 Asam karboksilat (R-COOH)
Nitrogen 0,01-0,9 Pirol (C4H5N)
Organologam <0,01 Senyawa-senyawa dari logam Ni dan V
(Ajeng Rahayu, dkk. 2019:22).

2.2 Fraksi Minyak Bumi


Fraksi minyak bumi adalah hasil dari pemisahan/kondensasi minyak bumi yang berupa
cairan. Cara pemisahannya adalah disebut distilasi bertingkat (distilasi berfraksi atau
fraksional). https://www.slideshare.net/mobile/ihlasul/fraksifraksi-minyak-bumi-46017960 .
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap.
Minyak mentah ini belum bisa digunakan sebagai bahan bakar, karena harus diolah dahulu.
Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbondengan jumlah atom C-1 hingga
C-50, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak
mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu 400oC, kemudian dialirkan kedalam
fraksional. Seperti gambar dibawah ini. (Michael Purba. 2007:91)

7
Gambar 2.1 Proses distilasi minyak bumi.

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairandan turun kebawah,
sedangkan yang titik didiknya rendah akan terus menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Hal itu terus berlanjut ehingga
komponen mencapai puncak menara adala komponen yang pada suhu kamar berupa gas,
disebut sebagai gas petroleum, yang kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified
Petroleum Gas). (Michael Purba. 2007:90 dan 93).

Tabel Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi Berdasarkan Jumlah Atom
C
Fraksi Jumlah Atom Titik Didih (oC) Kegunaan
C
Gas C1-C4 -160 s.d. -30 Bahan bakar, sumber
hydrogen
C5-C6
Petroleum eter 30-90 Pelarut
C5-C12
Bensin (gasoline) 70-140 Bahan bakar
C6-C12
Nafta (bensin berat) 140-180 Zat aditif bensin
C9-C14

8
Minyak tanah, avtur 180-250 Bahan bakar rumah
C12-C18
tangga, mesin jet
Solar, minyak diesel 270-350 Bahan bakar diesel,
C18-C22
industri
C22-C25
Pelumas 350 ke atas Pelumas
C20 ke atas
Minyak bakar 350 ke atas Bahan bakar industri
C25 ke atas
Parafin/lilin 350 ke atas Penerangan
Aspal 350 ke atas Pelapis jalan raya

(Ajeng Rahayu, dkk. 2019:23).


Senyawa karbon terutama parafinik dan aromatic, mempunyai titih didih masing-masing,
dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya.
Semakin oanjang rantai hidrokarbon maka titik didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah
atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi.
https://dianarosee2013.wordpress.com/2013/05/23/fraksi-minyak-bumi-minyak-mentah-
crude-oil-sebagian/

2.3 Proses Pengolahan Minyak Bumi


Pengolahan minyak bumi melalui dua tahap. Tahap pertama dikenal dengan nama primary
processing. Proses melakukannya dengan cara distilasi bertingkat. Adapun pengolahan tahap
kedua dinamakan secondary processing. Proses ini dilakukan dengan beberapa metode
sebagai berikut (Ajeng Rahayu, dkk. 2019:23).
1. Primary Processing
Proses tahap pertama adalah proses distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat adalah
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses distilasi
ini dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan berbgai macam fraksi yang berbeda
titik didih.
https://konsep-kimia.blongspot.com/2016/09/pengolahan-dan-teknik-pemisahan-fraksi-
minyak-bumi-html.
2. Secondary Processing
Proses tahap kedua ini merupakan proses lanjutan dari primary processing. Proses-proses
yang terjadi pada tahap ini meliputi hal sebagai berikut.
a. Cracking (perengkahan)

9
Tujuan dari proses cracking adalah mengubah stuktur kimiawi senyawa-senyawa-
senyawa hidrokarbon. Berikut beberapa proses dalam cracking.
a) Perengkahan/pemecahan rantai
b) Alkilasi (pembentukan alkil)
c) Polimerisasi/penggabungan rantai karbo
d) Reformasi/perubahan struktur
e) Isomerisasi (perubahan isomer)
b. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin bermutu yang lebih baik (karbon rantai
bercabang).
c. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.
d. Treating
Treating adalah proses pemurniaan minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
1) Copper sweetening dan doctor treating
2) Acid treatment
3) Desulfurizing (desulfurisasi)
e. Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk
memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat
sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat di tambahkan kedalam proses
pengolahannya.
https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/pengolahan-dan-teknik-pemisahan-fraksi-
minyak-bumi.html.

2.4 Mutu Bensin


Bensin atau sering disebut gasoline/premium terdiri dari campuran isomer heptana (C 7H16)
dan oktana (C8H18). Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai
bahan bakar bensin dan kendaraan bermotor. Mutu bahan bakar bensin ditentukan oleh
jumlah ketukan (knocking)yang ditimbulkan. Jumlah ketukan dinyatakan dengan nilai oktan.
Semakain tinggi mutu bensin, berarti jumlah ketukan semakin sedikit, dan angka oktannya
10
semakin tinggi. Sebagai perbandingan dalam penentuan bilangan oktan pada bensin
digunakan nilai n- heptana dan isooktana. Kedua senyawa ini merupakan sebagian senyawa
yang terdapat dalam bensin. Isooktana memberikan ketukan paling sedikit, diberi nilai oktan
100. N- heptana menghasilkan ketukan paling sedikit,diberi nilai nol. Contoh suatu campuran
yang terdiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar 80.
http://thinkwijaya.blogspot.com/2015/03/makalah-minyak-bumi.html

Bensin yang berantai hidrokarbon lurus kualitasnya kurang baik karena mengakibatkan
penyalakan/knocking pada mesin sehingga mesin menjadi cepat rusak. Namun keruskan ini
dapat dikurangi dengan penambahan TEL (tetraethyl lead), yaitu Pb (C2H5)4. Penambahan 2-
3 ml TEL kedalaman 1 galon bensin, dapat menaikkan nilai oktan 15 poin. Kekurangan dari
penambahan TEL ini adalah dalam pembakaran bensin akan meghasilkan oksida timah hitam
uyang keluar bersama asap knalpot atau menempel pada mesin. Untuk mengantisipasinya,
maka ke dalam bensin bertimbal ini dicampurkan 1,2 – dibromo etana sehingga endapan PbO
dalam mesin tidak terjadi. Rumus stuktur dari TEL dan MTBE sebagai berikut.

http://kimonkxi.blogspot.com/2014/10/mutu-bensin-dan-dampak-pembakaran-bahan.html

2.5 Pembakaran Hidrokarbon


1. Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna
Pembakaran sempurna :hidrokarbon terbakar dengan oksigen dan menghasilkan karbon
dioksida dan air. Persamaan reaksi umum:
y y
CxHy + z . (x + ) O2 → xCO2 + ( ) H2O
4 2
Pembakaran tidak sempurna: bila tidak ada oksigen yang cukup untuk membakar bahan
bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air. Persamaa reaksi umum:
x y z. y
zCxHy + z . ( + ¿O2 →z . xCO +( ) H2O
2 4 2
(Ajeng Rahayu, dkk. 2019:25)
2. Dampak Hasil Pembakaran

11
a) CO2 (Karbon Dioksida)
1) Gas yang tidak berwarna dan tidak berasa.
2) Tergolong gas rumah kaca sehingga peningkatan kadar gas CO 2 di udara
dapat meningkatkan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b) CO (Karbon Monoksida)
1) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa..
2) Bila sifatnya racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran
pernapasan, dan paru-paru.
3) Bila termasuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas ini bereaksi dengan
hemoglobin darah membentuk karboksihemoglobin (COHb)
c) Partikulat Karbon
Partikulat karbon adalah partikel karbon padat pencemar udara yang berada
di udara bersama-sama dengan zat lain. biasanya bercampur dengan asam hasil
pembakaran.
d) Timbal (Pb)
Tingginya kadar timbal dalam udara mengakibatkan tingginya kadar timbal
dalam darah.
e) Oksida Belerang
1) Dapat larut dalam air hujan menyebabkan terjadinya hujan asam.
2) Belerang dioksida yang terisap pernapasan bereaksi dengan air didalam
saluran pernapasan membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit.
f) Asbut (Asap Kabut NOx)
1) Menyebabka berkurangnya daya pandang.
2) Iritasi pada mata dan saluran pernapasan.
3) Menjaikan tanaman layu.
4) Menurunkan kualitas materi.
(Ajeng Rahayu, dkk. 2019: 25 dan 26)
Pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi dan gas alam) dapat menyebabkan
masalah pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran udara. Seperti yang terjadi di kota-
kota besar dan padat penduduk. Agar lebih memahami manfaat pemakaian bahan bakar fosil
dan dampak yang mungkin terjadi, akan dibahas berbagai pencemaran udara efek rumah kaca
dan hujam asam.

12
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-
sehari-hari
2.6 Cara Mengatasi Dampak Pembakaran Bahan Bakar
1. Melarang dan menguradi penggunaan bensin yang nengandung timbal (Pb).
2. Pemeliharaan alat pembakar (knalpot kendaraan) yang menghasilkan proses
pembakaran yang sempurna.
3. Memperhatikan kualitas bahan bakar. Makin baik kualitas bahan bakar, makin
baik daya bakarnya sehingga akan mengurangi polusi.
4. Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
5. Menurunkan kadar sulfur sehingga pada saat pembakaran mengeluarkan sulfur
oksida lebih sedikit.
6. Menggunakan bahan bakar alternatif yang membakar lebih bersih dari bensin
dan minyak diesel yang berupa campuran berwawasan lingkungan. campuran
ini merupakan formulasi ulang yang menurunkan daya penguapan sehingga
menurunkan konsentrasi benzene dan komponen beracun lainnya.
7. Memperbaiki mutu kendaraan bermotor, diantaranya dengan mengembangkan
sarana untuk memanaskan katalis sehingga mesin kendaraan dapat hidup lebih
cepat dan pencemaran berkurang.
8. Menggunakan tenaga baterai sebagai sumber tenaga penggerak kendaraan
bermotor.
9. Memanfaatkan turbin angin dan sel tenaga matahari dngan tingkat pencemaran
nol.
10. Produksi bensin yang ramah lingkungan, misalnya bensin tanpa timbal.
11. Penggunaan EFI (electronic fuel injection).
12. Penggunaan conventer katalitik pada sistem buangan kendaraan.
13. Penghijauan atau pembuatan tanaman dalam kota.
14. Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan lebih ramah
lingkungan, seperti tenaga surya dan bahan bakar.
(Ajeng Rahayu, dkk. 2019: 26).

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dari reaksi
antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan
minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak
pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.

B. Saran
Bertolak dari peranan minyak bumi yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan
kegiatan manusia, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya minyak bumi digunakan dengan sebijaksana dan seefisien mungkin karena
minyak bumi tidak dapat diperbaharui lagi dan dalam penggunaan Minyak Bumi juga
dapat menimbulkan kerusakan terhadap alam.
2. Maka dari itu penelitian dan pengembangan sumber energi lain yang ramah
lingkungan dan dapat diperbaharui sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan
mendatang yang jauh bebas dari dari dampak penggunaan Minyak Bumi

14
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Rahayu, dkk. 2019. Kimia Belajar Praktis. Jawa Tengah : Viva Pakarindo.
Inas. 2009. https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi
(diakses tanggal 30 Agustus 2019)
Diana Rose. 2013. https://dianarosee2013.wodrpress.com/2013/05/23/fraksi-minyak-bumi-
minyak-mentah-crude-oil-sebagian/
(diakses tanggal 29 Agustus 2019)
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-
sehari-hari
(diakses tanggal 28 Agustus 2019)
https://kimonkxi.blogspot.com/2014/10/mutu-bensin-dan-dampak-pembakaran-bahan.html
(diakses tanggal 28 Agustus 2019)
https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/pengolahan-dan-teknik-pemisahan-fraksi-
minyak-bumi.html
(diakses tanggal 29 Agustus 2019)
(Micheal purba. 2007: 90 dan 93)
(diakses tanggal 30 Agustus 2019)
https://www.slideshare.net/mobile//ihlasul/fraksi-minyak-bumi-46017960.
(diakses tanggal 29 Agustus 2019)
http://thinkwijaya.blogspot.com/2015/03/malkalah-bumi.html
(diakses tanggal 30 Agustus 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai