Tugas Ririn
Tugas Ririn
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA
1. INDAH CAHYA PRATIWI
2. ISMAN HASIAN
3. KHAIRINNISA KAMILA MACHFUDZ
4. M. ALDI
5. M. IKHSAN
6. MUHAMMAD AIDIL RAUF
KELAS : XI.IPA.1
GURU PEMBIMBING : Hj. FITIRIANI, S.Pd. M.M.Pd
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN PASAMAN
SMA NEGERI 1 RAO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Minyak Bumi”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua saya yang telah memberikan dorongan untuk melakukanpenelitian tersebut
2. Guru pembimbing saya Ibu Hj. FITRIANI, S.Pd. M.M.Pd yang telah membimbing
dan mengarahkan kami.
3. Teman- teman kami yang telah membantu kami menyelesaikan makalah tersebut
Kami menyadari bahwa makalah ini belum dikatakan sempurna dan terdapat kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu,kritik dan saran akan kami terima dengan sepenuh hati.
Demi menyempurnakan makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi ......................................................................... 3
2.2 Fraksi Minyak Bumi ................................................................................................ 4
2.3 Proses Pengolahan Minyak Bumi ............................................................................ 6
2.4 Mutu Bensin ............................................................................................................. 7
2.5 Pembakaran Hidrokarbon ........................................................................................ 8
2.6 Cara Mengatasi Dampak Pembakaran Minyak Bumi .............................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
Gambar 2.1 Proses distilasi minyak bumi.
Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairandan turun kebawah,
sedangkan yang titik didiknya rendah akan terus menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Hal itu terus berlanjut ehingga
komponen mencapai puncak menara adala komponen yang pada suhu kamar berupa gas,
disebut sebagai gas petroleum, yang kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified
Petroleum Gas). (Michael Purba. 2007:90 dan 93).
Tabel Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi Berdasarkan Jumlah Atom
C
Fraksi Jumlah Atom Titik Didih (oC) Kegunaan
C
Gas C1-C4 -160 s.d. -30 Bahan bakar, sumber
hydrogen
C5-C6
Petroleum eter 30-90 Pelarut
C5-C12
Bensin (gasoline) 70-140 Bahan bakar
C6-C12
Nafta (bensin berat) 140-180 Zat aditif bensin
C9-C14
8
Minyak tanah, avtur 180-250 Bahan bakar rumah
C12-C18
tangga, mesin jet
Solar, minyak diesel 270-350 Bahan bakar diesel,
C18-C22
industri
C22-C25
Pelumas 350 ke atas Pelumas
C20 ke atas
Minyak bakar 350 ke atas Bahan bakar industri
C25 ke atas
Parafin/lilin 350 ke atas Penerangan
Aspal 350 ke atas Pelapis jalan raya
9
Tujuan dari proses cracking adalah mengubah stuktur kimiawi senyawa-senyawa-
senyawa hidrokarbon. Berikut beberapa proses dalam cracking.
a) Perengkahan/pemecahan rantai
b) Alkilasi (pembentukan alkil)
c) Polimerisasi/penggabungan rantai karbo
d) Reformasi/perubahan struktur
e) Isomerisasi (perubahan isomer)
b. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin bermutu yang lebih baik (karbon rantai
bercabang).
c. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.
d. Treating
Treating adalah proses pemurniaan minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
1) Copper sweetening dan doctor treating
2) Acid treatment
3) Desulfurizing (desulfurisasi)
e. Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk
memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat
sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat di tambahkan kedalam proses
pengolahannya.
https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/pengolahan-dan-teknik-pemisahan-fraksi-
minyak-bumi.html.
Bensin yang berantai hidrokarbon lurus kualitasnya kurang baik karena mengakibatkan
penyalakan/knocking pada mesin sehingga mesin menjadi cepat rusak. Namun keruskan ini
dapat dikurangi dengan penambahan TEL (tetraethyl lead), yaitu Pb (C2H5)4. Penambahan 2-
3 ml TEL kedalaman 1 galon bensin, dapat menaikkan nilai oktan 15 poin. Kekurangan dari
penambahan TEL ini adalah dalam pembakaran bensin akan meghasilkan oksida timah hitam
uyang keluar bersama asap knalpot atau menempel pada mesin. Untuk mengantisipasinya,
maka ke dalam bensin bertimbal ini dicampurkan 1,2 – dibromo etana sehingga endapan PbO
dalam mesin tidak terjadi. Rumus stuktur dari TEL dan MTBE sebagai berikut.
http://kimonkxi.blogspot.com/2014/10/mutu-bensin-dan-dampak-pembakaran-bahan.html
11
a) CO2 (Karbon Dioksida)
1) Gas yang tidak berwarna dan tidak berasa.
2) Tergolong gas rumah kaca sehingga peningkatan kadar gas CO 2 di udara
dapat meningkatkan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b) CO (Karbon Monoksida)
1) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa..
2) Bila sifatnya racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran
pernapasan, dan paru-paru.
3) Bila termasuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas ini bereaksi dengan
hemoglobin darah membentuk karboksihemoglobin (COHb)
c) Partikulat Karbon
Partikulat karbon adalah partikel karbon padat pencemar udara yang berada
di udara bersama-sama dengan zat lain. biasanya bercampur dengan asam hasil
pembakaran.
d) Timbal (Pb)
Tingginya kadar timbal dalam udara mengakibatkan tingginya kadar timbal
dalam darah.
e) Oksida Belerang
1) Dapat larut dalam air hujan menyebabkan terjadinya hujan asam.
2) Belerang dioksida yang terisap pernapasan bereaksi dengan air didalam
saluran pernapasan membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit.
f) Asbut (Asap Kabut NOx)
1) Menyebabka berkurangnya daya pandang.
2) Iritasi pada mata dan saluran pernapasan.
3) Menjaikan tanaman layu.
4) Menurunkan kualitas materi.
(Ajeng Rahayu, dkk. 2019: 25 dan 26)
Pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi dan gas alam) dapat menyebabkan
masalah pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran udara. Seperti yang terjadi di kota-
kota besar dan padat penduduk. Agar lebih memahami manfaat pemakaian bahan bakar fosil
dan dampak yang mungkin terjadi, akan dibahas berbagai pencemaran udara efek rumah kaca
dan hujam asam.
12
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-
sehari-hari
2.6 Cara Mengatasi Dampak Pembakaran Bahan Bakar
1. Melarang dan menguradi penggunaan bensin yang nengandung timbal (Pb).
2. Pemeliharaan alat pembakar (knalpot kendaraan) yang menghasilkan proses
pembakaran yang sempurna.
3. Memperhatikan kualitas bahan bakar. Makin baik kualitas bahan bakar, makin
baik daya bakarnya sehingga akan mengurangi polusi.
4. Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
5. Menurunkan kadar sulfur sehingga pada saat pembakaran mengeluarkan sulfur
oksida lebih sedikit.
6. Menggunakan bahan bakar alternatif yang membakar lebih bersih dari bensin
dan minyak diesel yang berupa campuran berwawasan lingkungan. campuran
ini merupakan formulasi ulang yang menurunkan daya penguapan sehingga
menurunkan konsentrasi benzene dan komponen beracun lainnya.
7. Memperbaiki mutu kendaraan bermotor, diantaranya dengan mengembangkan
sarana untuk memanaskan katalis sehingga mesin kendaraan dapat hidup lebih
cepat dan pencemaran berkurang.
8. Menggunakan tenaga baterai sebagai sumber tenaga penggerak kendaraan
bermotor.
9. Memanfaatkan turbin angin dan sel tenaga matahari dngan tingkat pencemaran
nol.
10. Produksi bensin yang ramah lingkungan, misalnya bensin tanpa timbal.
11. Penggunaan EFI (electronic fuel injection).
12. Penggunaan conventer katalitik pada sistem buangan kendaraan.
13. Penghijauan atau pembuatan tanaman dalam kota.
14. Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan lebih ramah
lingkungan, seperti tenaga surya dan bahan bakar.
(Ajeng Rahayu, dkk. 2019: 26).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dari reaksi
antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan
minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak
pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
B. Saran
Bertolak dari peranan minyak bumi yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan
kegiatan manusia, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya minyak bumi digunakan dengan sebijaksana dan seefisien mungkin karena
minyak bumi tidak dapat diperbaharui lagi dan dalam penggunaan Minyak Bumi juga
dapat menimbulkan kerusakan terhadap alam.
2. Maka dari itu penelitian dan pengembangan sumber energi lain yang ramah
lingkungan dan dapat diperbaharui sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan
mendatang yang jauh bebas dari dari dampak penggunaan Minyak Bumi
14
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng Rahayu, dkk. 2019. Kimia Belajar Praktis. Jawa Tengah : Viva Pakarindo.
Inas. 2009. https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi
(diakses tanggal 30 Agustus 2019)
Diana Rose. 2013. https://dianarosee2013.wodrpress.com/2013/05/23/fraksi-minyak-bumi-
minyak-mentah-crude-oil-sebagian/
(diakses tanggal 29 Agustus 2019)
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-
sehari-hari
(diakses tanggal 28 Agustus 2019)
https://kimonkxi.blogspot.com/2014/10/mutu-bensin-dan-dampak-pembakaran-bahan.html
(diakses tanggal 28 Agustus 2019)
https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/pengolahan-dan-teknik-pemisahan-fraksi-
minyak-bumi.html
(diakses tanggal 29 Agustus 2019)
(Micheal purba. 2007: 90 dan 93)
(diakses tanggal 30 Agustus 2019)
https://www.slideshare.net/mobile//ihlasul/fraksi-minyak-bumi-46017960.
(diakses tanggal 29 Agustus 2019)
http://thinkwijaya.blogspot.com/2015/03/malkalah-bumi.html
(diakses tanggal 30 Agustus 2019)
15