Askep Minggu 1 Gadar Hcu
Askep Minggu 1 Gadar Hcu
D DENGAN
ENCEPHALOPATHY UREMICUM DI RUANG HCU
Disusun Oleh :
201104061
2020/2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS
IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny. D
2. Umur : 44 tahun
3. Alamat : Banyumas
Benda asing :
Tidak: (√) Padat: - Cair: -
Berupa :
a. Keluhan: -
sesak: (√) nyeri waktu nafas: -
Batuk: - produktif: - tidak produktif: -
Sekret:
Konsistensi:
Warna: Bau:
b. Irama nafas:
Teratur: - Tidak teratur: (√)
c. Jenis:
Dispnoe: (√) Kussmaul: Cheyne stokes: -
d. Suara nafas:
vesikuler: (√) bronko vesikuler:-
Ronki: - Wheezing: -
e. Alat bantu nafas:
Ya: (√) Tidak: -
Nadi perifer
Kuat: (√) Lemah: - Tidak teraba: -
Perdarahan: cc
Lokasi:-
S1/S2 tunggal
Ya: (√) Tidak: -
c. Suara jantung:
Normal: (√) Murmur: -
Gallop: - Lain-lain: -
d. CRT: < 3 detik
e. Akral:
Hangat: (√) Panas: - Dingin: - Kering: - Basah: -
f. JVP:
Normal: (√) Meningkat: - Menurun: -
g. CVP: mmHg/mmH2O
h. Interpretasi EKG: Sinus takikardi
i. Obat jantung yang diberikan: -
j. Lain-lain: -
b. Refleks fisiologis:
Patella: Triceps: - Bicepas: -
c. Refleks patologis:
Babinsky: (√) Budzinsky: - Kernig: -
d. Keluhan pusing:
Ya: Tidak: -
e. Pupil:
Isokor: (√) Anisokor: Diameter: 2 mm
f. Tanda PTIK:
Muntah proyektil: Nyeri kepala hebat:
g. Curiga fraktur cervikal
Jejas clavikula: - Batle sign: -
Brill hematome: -
h. Tekanan intrakranal (ICP): mm
i. Obat neurologi yang diberikan (dosis): -
Disuria: Oliguria:
Retensi: Lain:
Anuria:
c. Produksi urin: 500 ml/ 6
jam Warna: Kuning jernih Bau: Amonia
d. Kandung kemih:
Membesar Ya: Tidak: (√)
Nyeri tekan
Ya: - Tidak: -
Luka operasi
Ada: - Tidak: - Tgl operasi: -
Jenis operasi: -
Lokasi: -
Keadaan
Drain : - Ada: - Tidak: -
2
2
c. Kelainan ekstremitas
Ya: - Tidak:-
d. Kelainan tulang belakang
Ya: - Tidak: -
e. Fraktur
Ya: - Tidak: -
f. Traksi/spalk/gips
Ya: - Tidak: -
g. Kompartemen sindrom
Ya: - Tidak: -
h. Kulit
Ikterik: - Sianosis: - Kemerahan: - Hiperpigmentasi: -
i. Dekubitu
s Tidak: - Ada:- grade Luas: - Lokasi: -
Lain-lain:
8. Sistem Endokrin
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Personal Hygiene
Bersih:
Kotor: (√) Bau: (√)
b. Kebutuhan tidur
Terpenuhi: (√)
Tidak terpenuhi: Jam
c. Nilai BMR: 655 + (9,6 x 47,6 Kg) + (1,8x155 cm) – (4,7x44 tahun) = 1184,16
TERAPI
Aminoral
2x1 Oral (Masuk ke Adalah Insufisiensi
NGT) ginjal khronik
dengan diet tinggi
kalori rendah protein
< 40 g/hari, retensi
yang terkompensasi
ataupun
terdekompensasi,
GFR/kecepatan
filtrasi glomerulus
5-50 mL/menit
Asam folat
2x1 Oral (Masuk ke
NGT) Obat ini digunakan
untuk mengatasi
berbagai kondisi
yang disebabkan
karena kurangnya
asupan folat, seperti
masalah hati,
peradangan pada
dinding saluran
pencernaan, serta
dialisis ginjal.
DATA FOKUS:
- Terlihat penurunan kesadaran
- GCS E3 V2 M2
- Somnolen
- Pasien terlihat sesak napas dan napas memberat
- Tidak ada retraksi dinding dada dan penggunaan alat bantu napas
- Tidak ada krepitasi dada
- TD ; 102/60 mmHg
- MAP ; 70 %
- N ; 91x/menit
- RR ; 15x/menit
- S ; 36,8 C
- SPO2 ; 100%
- EKG sinus takikardi
- Pergerakan sendi terbatas
- Kekuatan otot
- Mukosa mulut kering
- Ureum = 205.41 mg/dL
- Kreatinin = 7.31 mg/dL
- Hemoglobin = 8.8 g/dL
- Leukosit = 18180/uL
- Hematokrit = 26%
TINDAKAN OPERASI:
Tidak ada
1. Analisa Data dan Perumusan Masalah Keperawatan
Encephalopathy
uremicum
Sistem saraf
Respon asidosis
metabolik
Suplai O2 ke otak
menurun
Penurunan
kesadaran
Resiko perfusi
serebral tidak
efektif
Gangguan
mobilitas fisik
2. Daftar Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
No Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Utama:
Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d uremia
Rasional:
Suplai oksigen ke otak menurun karena terdapat penumpukan uremia di dalam
darah sehingga terjadinya penurunan kesadaran pada pasien, sehingga perawat
mengangkat diagnosa keperawatan utama yaitu resiko perfusi serebral tidak
efektif
3. Rencana Keperawatan
Nama klien: Ny. D Dx.Medis: Encephalopathy Uremicum Ruang: HCU
E:
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
K:
Kolaborasi pemberian
obat sesuai anjuran
dokter
4. Catatan keperawatan (diagnosa keperawatan utama)
Nama : Ny. D Dx.Medis : Ruang : HCU
P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor tanda/gejala
peningkatan TIK
- Memonitor MAP
- Memonitor intake dan output cairan
- Memonitor TD
- Memonitor tingkat kesadaran
- Memonitor Status pernapasan
- Meminimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
tenang
- Memberikan posisi semi fowler
- Memberikan obat sesuai anjuran
dokter