Anda di halaman 1dari 8

Lingkup Materi

1. Sejarah , Perkembangan, Karakteristik Moda Kereta Api


2. Komponen dan Struktur Jalan Rel
3. Geometri Jalan Rel
4. Kapasitas Jalur
5. Manajemen Perjalanan Kereta Api
Konsep Dasar Perangkutan 1
Karakteristik Moda :
C1: Jalan Raya ; C2: Kerata Api ; C3: Maritim / Udara
PT KAI Passenger and Freight Volume
250,000 30,000
Passengers (Thousands)
Cargo (Thousand Tons)
Kondisi
200,000 Saat Ini GDP, constant prices, in 100s of billions (right axis) 25,000

20,000
150,000
15,000
100,000
10,000

50,000
5,000

PT KAI Passenger & Freight0Production 0

2001

2003

2005

2007
25,000 6,000

1987

1989

1991

1993

1995

1997

1999
Passenger (million pkm)
GDP, constant prices, in 100s of billions (right axis)
Cargo (million tkm) 5,000
20,000

4,000
15,000
3,000
10,000
2,000

5,000
1,000

0 0
01

03

05

07
87

89

91

93

95

97

99

20

20

20

20
19

19

19

19

19

19

19
Peran KA dalam Transportasi
Multimoda
• Keunggulan komparatif moda KA :
– Economy of scale (efficiency),
capacity, reliability, safety
– KA cocok untuk
pelayanan/distribusi:
• Volume tinggi
• Jarak relatif jauh
• Kebutuhan kualitas dan
Intermodality dalam Jaringan Transportasi Multimoda
(Sumber: Rodrigue J. P., and Comtois C., 2004)
reliabilitas pelayanan prima

• Syarat agar peran KA dalam


transportasi multimoda dapat
optimal:
– Jaringan prasarana dan pelayanan
yang handal
– Traffic regulation (rasionalisasi
peran antar moda/ko-opetisi)
– Intermodalism for intermodal-
Intermodal Chain chain at transshipment-point
(Sumber: Rodrigue J. P., and Comtois C., 2004)
Tujuan Regulasi KA

Perlindungan Iklim &


Lingkungan

Regulasi & Deregulasi


Pasar Akses Jaringan
Untuk operator K.A
Kewajiban Pelayanan Publik,
Kebijakan Persaingan dan Perlindungan
Konsumen
Keselamatan
Perlindungan terhadap konsekuensi dari kegagalan teknis dan
kesalahan manusia yang tidak disengaja

Interoperabilitas
Kompatibilitas Perlengkapan dan
Prosedur pengoperasian Keamanan
Perlindungan terhadap tindakan manusia
yang disengaja dan tidak masuk akal
Sejarah Transportasi Kereta Api
• Bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan adanya pengangkutan
batu bara. Dengan kereta yang ditarik kuda beroda besi berjalan pada
bantalan kayu
• Perkembangan berikutnya balok kayu diganti seluruhnya dengan besi.
• Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang
dijalankan dengan mesin (lokomotif) uap.
• Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di New Jersey tahun 1925, kereta
diesel-listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di
Amerika tahun 1934.
• Perkembangan selanjutnya :
– kereta api super cepat,
– kereta api monorail (dengan satu rel),
– kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat.
– lokomotif diesel,
– diesel-listrik dan
– penggerak listrik.
– Teknologi persinyalan mekanis tetapi juga sinyal elektris
Sejarah Kereta Api Indonesia
• 17 Juni 1864 : Penyangkulan pertama pembangunan badan jalan rel oleh
Gubernur Jenderal Belanda Mr. L.A.J. Baron Sloet Van De Beele pada hari
Jum’at tanggal. Jalur kereta api lintas Kemijen-Tanggung mulai dibuka untuk
umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
• 6 April 1875 : disetujuinya undang-undang pembangunan jalan rel oleh
pemerintah Hindia Belanda .
• Pada masa pendudukan Jepang. Beberapa jalan rel di pulau Sumatera dan
pulau Sulawesi serta sebagian lintas cabang di pulau Jawa dibongkar untuk
diangkut dan dipasang di Burma (Myanmar).
• tahun 1999 memberikan informasi bahwa panjang jalan rel di Indonesia ialah
4615,918 km, terdiri atas Lintas Raya 4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596
• 28 September 1945 : Pengambilalihan kekuasaan perkereta-apian dari pihak
Jepang oleh Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) pada peristiwa bersejarah
tanggal.
• Institusi pengelolaan dimulai dengan nasionalisasi seluruh perkereta-apian
oleh Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), yang kemudian namanya
dipersingkat dengan Djawatan Kereta Api (DKA), hingga tahun 1950.
• Tahun 1963 Institusi tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA) pada dengan PP. No. 22 tahun 1963,
• Tahun 1971 : PP. No. 61 tahun 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA).

Anda mungkin juga menyukai