Anda di halaman 1dari 9

KONSEP ROUTING

STATIS
JARINGAN KOMPUTER
ROUTING STATIS
◦Static Routing adalah sebuah routing yang memiliki tabel routing static yang disetting secara
manual oleh administrator. tetap. kecuali ada tambahan dr administrator secara manual

Kelebihan :
Menghemat resource router (karena digunakan dalam skala kecil / jaringan kecil)
Lebih Aman karena hanya administrator yang bisa menambahkan routingan static

Kekurangan :
Saat jaringan semakin besar, maka penerapan static routing akan semakin sulit dan rumit
Semua entry route harus dimasukkan secara manual di setiap router sehingga memakan waktu
lama
ROUTING STATIS
show IP route

routing tujuan

Pada routing table terdapat flag, alamat network yang terdaftar dan next hop/exit interface untuk alamat
jaringan (network address) tujuan. Flag berfungsi untuk menunjukkan jenis routing protocol yang
digunakan, pada contoh di atas flag “S” menunjukkan static routing dan flag “C” menunjukkan network
yang langsung terhubung ke interface router (directly connected network).
Untuk menampilkan routing table pada router dapat digunakan syntax : show ip route (pada mode
previlege EXEC).
ROUTING STATIS
◦ Konfigurasi Static Routing
Static routing protocol dapat dikonfigurasi dengan 2 cara, yaitu
• Konfigurasi static routing dengan mendefinisikan alamat next hop (alamat IP hop selanjutnya)

ip route [destination network address] [subnet mask] [next hop address]

• Konfigurasi static routing dengan mendefinisikan exit interface (interface keluar).

ip route [destination network address] [subnet mask] [exit interface]

Default route = jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing
table router yang disinggahi. Jika terdapat default route yang di-set pada router tersebut, maka paket tersebut akan
mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default route maka paket akan dibuang/discard.
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next hop address/exit interface]
ROUTING STATIS IP Next Hop

IP Interface : Ip yang digunakan untuk menuju ke tujuan


Cara Pertama: jkt - sby = FA0/0

***JKT(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.2***

Bacanya adalah = Router JKT, untuk bisa ke network 192.168.1.0 dengan subnet mask /24 yang ada di
daerah SBY, JKT harus melewati ip tetangga saya BDG yaitu 10.10.10.2

INGAT…untuk bisa ke network…bukan untuk bisa ke host…kita mengetik 192.168.1.0 bukan IP SBY yaitu
192.168.1.2 !!!
ROUTING STATIS

Cara Kedua:
***JKT(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 fa0/0***
Bacanya adalah = Router JKT, untuk bisa ke network 192.168.1.0 dengan subnet mask /24 yang ada di
daerah SBY, JKT harus melewati Jalan yang JKT punya yang MENGARAH ke SBY
ROUTING STATIS

Cara Ketiga menggunakan default route


***JKT(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 fa0/0 atau ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.2
Bacanya adalah = Router JKT, IP default / IP berapa saja harus melewati hop 10.10.10.2 atau Fa0/0
Atau Bahasa gaulnya : “hoi..klo lo kaga ketemu alamat yg gw kasih, jgn pusing2..kirim aja lewat jalan
10.10.10.2 atau int fa0/0, lo ga usa pusing nyampe apa kaga and also bener apa kaga itu packet, hahaha”
ROUTING STATIS
Intinya dari IP ROUTE command adalah (supaya ga kebalik)
ip route [destination network] [subnet mask] [ip tetangga]
atau
ip route [destination network] [subnet mask] [interface yang mengarah ke tetangga yang ada hubungan ke
tujuan]
TERIMA KASIH

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET ENIM. PELLENTESQUE HABITANT MORBI
CONSECTETUER ADIPISCING ELIT. FUSCE EST. VIVAMUS A TELLUS. TRISTIQUE SENECTUS ET NETUS.

Anda mungkin juga menyukai