Anda di halaman 1dari 7

Blog » Tech Updates » Servers & OS » Pengertian Port, Jenis, dan Fungsinya pada Jaringan Komputer

Pengertian Port, Jenis, dan Fungsinya pada


Jaringan Komputer
• Posted byby nopal

Jika kamu mempelajari tentang jaringan komputer, pasti sudah tidak asing lagi dengan port. Pada
protokol jaringan TCP/IP, port adalah mekanisme pada sebuah komputer untuk menjalankan koneksi
dengan program dan komputer lain di dalam jaringan.
Mau tahu lebih dalam apa itu port? Apa saja jenis-jenis dan fungsinya pada jaringan komputer? Simak
penjelasannya di bawah ini ya!
Daftar Isi Tutup
Apa itu Port?
Penomoran Port
Jenis dan Fungsi Port pada Jaringan Komputer
Logical Port
Physical Port
Penutup

Apa itu Port?


Port adalah mekanisme yang memungkinkan komputer terhubung dengan beberapa sesi koneksi
dengan komputer dan program lainnya dalam jaringan.
Melansir Cloudflare, port dalam jaringan komputer adalah sebuah titik di mana koneksi jaringan
dimulai dan diakhiri. Port pada jaringan merupakan perangkat lunak dan dikelola oleh sistem operasi
komputer.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Fungsi Node pada Jaringan Komputer
Setiap port dikaitkan dengan proses atau layanan tertentu. Port akan mengidentifikasi aplikasi dan
service yang menggunakan koneksi di dalam protokol TCP/IP.
Jadi, port memungkinkan komputer dapat membedakan antara berbagai jenis trafik, misalnya email
yang masuk ke port yang berbeda dari halaman web.
Penomoran Port
Untuk meningkatkan kompatibilitas, port sudah memiliki sistem standardisasi di semua perangkat yang
terhubung ke jaringan. Setiap port memiliki identitas dalam bentuk angka 16-bit (dua byte) yang
disebut sebagai Port Number.
Port number berbentuk rangkaian angka dari dari 0 hingga 65535. Sebagian besar port dicadangkan
untuk protokol tertentu, misalnya, semua pesan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) masuk ke port 80.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kabel Jaringan Komputer yang Wajib Kamu Tahu

Jenis dan Fungsi Port pada Jaringan Komputer


Jika dilihat dari terminologinya, jenis port dibedakan menjadi dua, yaitu logical port (port non-fisik)
dan physical port (port fisik). Berikut penjelasannya:

Logical Port
Logical port adalah jalur yang digunakan oleh aplikasi untuk menghubungkan dengan komputer lain
melalui jaringan TCP/IP. Salah satu contohnya adalah mengkoneksikan komputer dengan internet. Port
ini berperan penting dalam jaringan komputer.
Dilihat dari penomorannya, logical port terbagi menjadi tiga jenis. Ada jenis port yang terdaftar di
Internet Assigned Numbers Authority (IANA), dan ada yang tidak, berikut pembagiannya:
• Well-known port: berkisar dari 0 – 1023. Ini merupakan port yang dikenali atau port sistem.
Port ini selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama dan ditetapkan oleh IANA.
• Registered port: berkisar dari 1024 – 49151. Port ini diketahui dan terdaftar di IANA tetapi
tidak dialokasikan secara permanen, sehingga dapat menggunakan port number yang sama.
• Dynamically assigned port: berkisar dari 49152 – 65535. Port ini ditetapkan oleh sistem
operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
Baca Juga: Pengertian dan Cara Kerja Firewall pada Jaringan Komputer
Berikut ini beberapa contoh logical port yang sering digunakan beserta fungsinya:

Port 20 & 21 (FTP)


Port 20 dan 21 merupakan port untuk FTP atau File Transfer Protocol. FTP adalah protokol yang
berguna dalam mentransfer data di dalam suatu jaringan.

Port 22 (SSH)
Port 22 adalah port standar untuk SSH (Secure Shell). Port ini berfungsi mengirimkan data melalui
jaringan dalam bentuk terenkripsi. Dapat digunakan untuk menjalankan fungsi atau tugas yang bisa
diakses dari jarak jauh, misalnya menghubungkan ke host atau server.
Port 23 (TELNET)
Port 23 TELNET adalah port untuk menghubungkan komputer dan server jarak jauh. Fungsinya mirip
dengan SSH, hanya saja port 23 TELNET tidak menggunakan enkripsi pada koneksinya.

Port 25 (SMTP)
Port 25 berfungsi untuk SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yang berfungsi memastikan pengiriman
email melalui jaringan dikomunikasikan dengan aman antara sesama SMTP server.
Baca Juga: 13 Antivirus Terbaik untuk Lindungi Laptop Windows & Mac OS

Port 53 (DNS)
Port 53 adalah jenis port untuk DNS yang berfungsi sebagai penerjemah alamat IP pada setiap host.
Port ini mencocokkan nama domain yang dapat dibaca manusia dengan alamat IP yang dapat dibaca
mesin. Jadi, kamu tak perlu mengetik alamat IP dalam bentuk angka ketika hendak mengunjungi
website.

Port 67 & 68 (DHCP)


Port DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol berfungsi untuk menetapkan informasi terkait
alamat IP. Port 67 bertugas menerima permintaan alamat dari DHCP dan mengirim data ke server.
Sedangkan Port 68 merespon semua request DHCP dan meneruskan data ke klien.

Port 80 (HTTP/ Web Server)


Port 80 berfungsi untuk HTTP, yakni memungkinkan browser terhubung ke halaman web. Port ini akan
menerima permintaan koneksi dari klien, kemudian setelah koneksi berhasil dibuat, kamu akan
mendapat akses ke berbagai halaman web di internet. HTTP/ web server juga memiliki port alternatif,
yaitu port 8080 dan 80.
Baca Juga: Load Balancing: Penjelasan dan Manfaatnya Bagi Server

Port 443 (HTTPS)


Hampir mirip dengan port 80, port 443 berguna untuk menghubungkan klien ke internet, namun
dengan fitur keamanan tambahan yang tidak dimiliki port HTTP 80. Port 443 mengenkripsi paket
jaringan sebelum mentransfernya.

Port 143 (IMAP)


Internet Message Access Protocol atau IMAP adalah protokol untuk mengakses email dari server.
Kamu bisa mengakses dan mengunduh email asalkan terhubung dengan server. Port ini memastikan
data tetap aman saat proses koneksi berlangsung.

Port 8080 & 3128 (Proxy)


Port 8080 tidak hanya digunakan bagi HTTP, tapi juga bagi proxy karena masih berjalan pada satu
layanan yang sama. Port alternatif lain untuk proxy adalah port 3128.
Baca Juga: Apa Itu Localhost? Pengertian, Jenis, dan Kegunaannya

Physical Port
Kalau sebelumnya merupakan port dalam bentuk non-fisik, kali ini mari kita bahas port fisik atau
physical port.
Port fisik adalah soket, slot atau jack koneksi yang memungkinkan kabel bisa dihubungkan dengan
komputer, router, modem, USB, dan perangkat lainnya. Masing-masing soket memiliki bentuk fisik dan
fungsi yang berbeda pula. Beberapa port jaringan fisik terdapat pada perangkat keras jaringan
komputer.
Baca Juga: Apa itu Cloud Computing? Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Physical port digolongkan menjadi beberapa jenis. Port serial, paralel, SCSI, dan USB adalah beberapa
di antaranya. Biasanya jenis ini sering kita kenali sebagai media transmisi data.

Serial port

Serial port berfungsi untuk mentransmisikan data jarak jauh secara lambat. Sesuai namanya, serial port
bekerja secara seri. Jadi, port ini tidak dapat melakukan pemindahan data sekaligus. Penggunaan port
serial sudah banyak ditinggalkan dan telah digantikan dengan port USB dan Firewire. Contoh
penggunaannya pada keyboard, mouse, monitor, dan modem dial-up.
Baca Juga: Perbedaan Routing Statis dan Dinamis: Panduan Lengkap
Paralel port

Port paralel digunakan untuk mentransmisikan data pada jarak pendek secara cepat. Pemindahan data
dapat dilakukan secara bersamaan sehingga informasi yang terkirim lebih banyak dibandingkan serial
port. Jenis ini biasa dipakai pada penghubung perangkat printer, disk external, atau tape magnetik.
SCSI (Small Computer System Interface)

Port SCSI berguna untuk mentransmisikan data secara cepat, bahkan bisa dipakai untuk
menghubungkan tujuh alat sekaligus atau disebut dengan daisy chain.
Baca Juga: Data Center: Pengertian, Fungsi, Kriteria, dan Jenisnya

USB port

Pasti kamu sudah familiar dengan port satu ini ‘kan? Sesuai namanya, Universal Serial Bus (USB) port
adalah jenis port fisik yang dapat digunakan untuk segala keperluan (universal).
USB port mampu mentransmisikan data hingga 127 periferal dalam rangkaian daisy chain. Banyak
perangkat keras yang bisa dihubungkan melalui port USB, misalnya media penyimpanan USB
flashdisk, printer, scanner, optical disk drive eksternal, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai