Anda di halaman 1dari 258
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 65 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA CILEGON, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran sebagai dasar pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Dacrah Tahun Anggaran 2018, diperlukan acuan yang diimplementasikan secara menyeluruh bagi Organisasi Perangkat Daerah dan Pejabat Pengelola Keuangan Dacrah dalam pengelolaan keuangan berdasarkan azas-azas pengelolaan keuangan dacrah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon ‘Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 ‘Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Dacrah ‘Tingkat Il Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3828); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) ; 3. Undang .. 10. -2- Undang-Undang Nomor 15 ‘Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat If Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat If Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3828); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun. 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 __ tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); - Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2009 Nomor 130, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 — tentang Pemerintaban Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587} sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti_ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 11. Peraturan .. -3- 11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Dacrah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah bebcrapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Kenangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 14. Peraturan Pemerintah Nomor S5 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibab (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 17. Peraturan ... 17. 18. 19. 20. 24. 22, 23. -4- Peraturan Pemerintah Nomor S8 ‘Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4785); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara, Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18, Tambahan Lembaran. Negara Republik Indonesia Nomor 4972 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 195, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5351); Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5219); 24. Pevaturan ... ar 24, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor S Tambahan Lembaran Negara Nomor 5272); 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengclompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Tata Cara Pengembaliaan Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana; 27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya; 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; 29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 30, Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2010 Nomor 5); 31. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 9 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon ‘Tahun 2018 (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2017 Nomor 9); 32, Peraturan Wali Kota Cilegon Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun 2018 (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2016 Nomor 70) ; MEMUTUSKAN ... Menetapkan -6- MEMUTUSKAN: PERATURAN WALI KOTA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2018. Pasal 1 Dalam Peraturan Wali Kota ini, yang dimaksud dengan: 1, Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota dan. perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, 3. Wali Kota adalah Wali Kota Cilegon. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Dacrah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. a Sekretaris Dacrah adalah Sekretaris Dacrah Kota Cilegon. 6. Perangkat Dacrah adalah unsur pembantu Wali Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 7. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Dacrah adalah Wali Kota yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyclenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah. 8. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan dacrah yang selanjutnya disebut dengan Kepala Satuan Kerja Pengelola. Keuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 9. Bendahara Umum Daerah selanjutnya disingkat BUD adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum dacrah. 10. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah yang dipimpinnya. 11. Kuasa ... LL 12. 13. 14. 15. 16, 17. 18, 19. “7 Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang di beri kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan. penggunaan barang milik daerah, Kuasa Bendahara Umum Daerah selanjutnya disingkat Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan scbagian tugas Bendahara Umum Daerah. Pejabat Penatausahaan Keuangan OPD selanjutnya disingkat PPK-OPD adalah pejabat yang mclaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada Organisasi Perangkat Daerah. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan sclanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Organisasi Perangkat Daerah. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, — menyimpan, — membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperiuan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada OPD. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang adalah orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk meclaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu. Pembantu Bendahara Pengeluaran adalah orang yang berfungsi sebagai kasir dan pembuat dokumen pengelaran guna membantu bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu dalam melaksanakan kegiatan. 20. Bendahara .. aL. 23. 24, 25. 26. a7. 28. 29. 30. -8- Bendahara Penerimaan Pembantu adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk membantu tugas-tugas Bendahara Penerimaan dalam menerima, menyimpan, menyctorkan, menatausabaken, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan dacrah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit kerja OPD. .Pembantu Bendahara Penerimaan adalah pegawai non fungsional yang ditunjuk untuk membantu kelancaran tugas Bendahara Penerimaan dan atau Bendahara Penerimaan Pembantu. Unit kerja adalah bagian dari Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan satu atau beberapa program. ‘Tim Anggaran Pemerintah Dacrah selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan keputusan Wali Kota dan dipimpin olch Sckretaris Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan Wali Kota dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan. Organisasi Perangkat Dacrah selanjutnya disingkat OPD adalah perangkat daerah pada pemerintah dacrah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Dacrah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang jnga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Dinas adalah Dinas Daerah Kota Cilegon Lembaga ‘Teknis Daerah selanjutnya disingkat LTD adalah Badan, Kantor dan RSUD Kota Cilegon. Badan Pengelolaan Keuangan dan Asct Daerah sclanjutnya disingkat BPKAD adalah Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Cilegon. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang sclanjutnya disingkat Bappeda dalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cilegon. 31. Unit... -9- 31. Unit Pelaksana Teknis sclanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana tugas teknis pada dinas dan badan Kota Gilegon. 92, Anggaran Pendapatan dan Belanja Dacrah selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan dacrah yang dibahas dan disctujui bersama olch Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 33. Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah sclanjutnya disingkat RKA-OPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. 34, Rencana Kerja dan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat RKA-PPKD adalah rencana kerja dan anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah. 35. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah sclanjutnya disingkat DPA-OPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. . Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat DPA-PPKD adalah dokumen pelaksanaan anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah. 37. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah sclanjutnya disingkat DPPA-OPD adalah dokumen yang memuat perubahan pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan schagai dasar pelaksanaan perubahan anggaran oleh pengguna anggaran. 38. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat DPPA-PPKD adalah dokumen yang memuat perubahan pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan scbagai dasar pelaksanaan perubahan anggaran oleh pengguna anggaran, 39. Anggaran ... -10- 39. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam sctiap petiode 40. Surat Penyediaan Dana yang sclanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP. 41. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan_ kegiatan/ bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. 42, SPP Uang Perscdiaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian Kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. 43. SPP Ganti Uang Persediaan yang sclanjutnya disingkat SPP- GU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung, 44, SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutuya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan OPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan, 45. SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran Iangsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja Jainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya disiapkan oleh PPTK. 46. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-OPD, 47. Surat ... -u- 47. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/iuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban beban pengeluaran DPA-OPD yang dipergunakan sebagai uang persediaan untuk mendanai kegiatan. 48, Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan yang sclanjutnya disingkat SPM-GU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa _pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-OPD yang dananya dipergunakan untuk mengganti uuang persediaan yang telah dibelanjakan. 49. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-TU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengemaran DPA-OPD, karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah batas pagu uang persediaan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan. 50. Surat Perintah Membayar Langsung yang sclanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-OPD kepada pihak ketiga. 51, Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang ditcrbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. 52. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 53. Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya ebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai 54, Badan ... -12- 54, Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah OPD/unit kerja pada OPD di lingkungan pemerintah dacrah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 55. Bantuan Opcrasional Sekolah, yang sclanjutnya disingkat BOS merupakan dana yang digunakan terutama untuk biaya non personalia bagi satan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 56. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban dacrah dalam rangka penyclenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya scgala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. 57. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah kescluruhan kegiatan yang, meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. 58. Kas Umum Dacrah adalah tempat penyimpanan uang dacrah yang ditentukan oleh Wali Kota untuk menampung seluruh ‘ura penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar pengeluaran daerah. 59. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan wang daerah yang ditentukan oleh Wali Kota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran dacrah pada bank yang ditetapkan. 60. Penerimaan Daerah adalah wang yang masuk ke kas daerah. 61. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah. 62, Pendapatan Dacrah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali olch pemerintah. 63, Belanja ... -13- 63, Belanja Dacrah adalah kewajiban pemerintah dacrah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperolch pembayarannya kembali oleh pemerintah. 64, ‘Transfer adalah pencrimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan__ lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. 65. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun alu selanjutnya disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran sclama satu periode anggaran. 66. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah dacrah kepada pemerintah atau pemerintah dacrah Jainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, 67. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan _berupa uang/barang dari pemerintah dacrah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk smelindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. 68. Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung olch individu, kcluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ckonomi, isisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar. 69. Naskah Perjanjian Hibah Daerah sclanjutnya disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah antara Pemerintah Dacrah dengan penerima hibah. 70. Investasi .. 70. 71. (y (2) a 2) eage Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ckonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat Jainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang seluruh atan scbagian modainya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Pasal 2 Pedoman Pelaksanaan APBD Kota Cilegon Tahun Anggaran 2017 dimaksudkan sebagai acuan bagi pemegang kekuasaan pengclolaan keuangan dacrah, PPKD, Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran, Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang, PPK-OPD, PPTK Bendahara dan pejabat lainnya dalam melaksanakan APBD Tahun Anggaran 2018. Pedoman Pelaksanaan APBD Kota Cilegon Tahun Anggaran 2017 bertujuan untuk mendukung terselelenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan terciptanya pemerintah yang bersih (clean government) di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon. Pasal 3 Pedoman pelaksanaan APBD Kota Cilegon scbagaimana tercantum dalam lampiran meliputi : a. BABI PENDAHULUAN; b. BABII PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH; c. BAB III PELAKSANAAN APBD; d. BAB IV PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; e. BABV KETENTUAN LAINNYA; f£. BAB VI PENUTUP. Pengadaan Barang/Jasa berpedoman pada _peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal ... siss Pasal 4 Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, Agar setiap orang —mengetahuinya, —_ memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon, pada tanggal 14 Desember 2017 Plt. WALI KOTA CILEGON, ttd EDI ARIADI Diundangkan di Cilegon, pada tanggal 14 pesenber 2017 SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2017 NOMOR 65 -16- LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR_ : 65 Tahun 2017 TANGGAL : 14 Desember 2017 ee PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2018 BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah metiputi tiga aspek penting yaitu Kebjjakar di bidang penetimaan/pendapatan daerah (revenue Policy) dan kebijakan di bidang pembelanjaan keuangan daerah (expenditure Policy), dan kebijakan di bidang pembiayaan. Kebijakan di bidang keuangan deerah tersebut mempunyai nilai yang sama penting dan masing-masing harus dapat bersinergi. Idealnya expenditure policy merupakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat disamping dapat meningkatkan Penerimaan daerah. Sebalikaya revenue policy dapat mendukung berbagai kebijakan anggaran, terutama pada sisi: pengeluaran. APBD merupakan: dokumen perencanaan anggaran tahunan daerah yang disusun dalam rangka mengimplementasikan kebijakan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD yang ditetapkan dengan Peraturan daerah. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah meliputi 3 (tiga) aspek penting yaitu kebijakan bidang pendapatan, kebijakan bidang belanja Gaerah dan kebijakan pembiayaan. Penerimaan daerah bersumber dari pos- pos pajak daerah dan pos retribusi daerah yang dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal dan tidak memberatkan masyarakat. Masyarakat sebagai faktor sangat strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan, Peningkatan seumber daya manusianya diupayakan melalui jalur formal dan Jalur non-formal. Setiap badan/dinas /lembaga teknis lainnya yang mengelola sumber peningkatan pendapatan wajib mengadakan intensifikasi dan ekstensifikasi. Prioritas peningkatan PAD diarahkan untuk peningkatan -17- Jumlah objek dan subjek pajak/retribusi daerah, penegakan hukum, Penyempurnaan metode dan prosedur pemungutan serta pembaharuan peraturan-peraturan yang mengatur tentang pajak daerah dan retribusi daerah, selain itu perlu dilakukan upaya rasionalisasi pajak daerah dan retribusi daerah sehingga tercipta struktur penerimaan daerah yang semakin mantap dan sistem usaha yang merangsang pertumbuhan ekonomi daerah. Peranan BUMD, lembaga keuangan daerah dan penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga harus ditingkatkan dan dikembangkan secara optimal untuk memperkuat kemampuan keuangan daerah. BUMD Kota Cilegon. diupayakan lebih meningkatkan dayaguna dan hasilgunanya, serta harus diupayakan Ppeningkatan kualitas, produktivitas dan profesionalismenya. Badan Usaha Milik Daerah harus memenuhi kewajiban keuangan dan kewajiban lainnya kepada negara dan daerah dengan tertib. Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah dan‘ untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerintah kabupaten harus mampu memanfaatkan peluang melalui kerja sama Pemerintah daerah dengan pihak ketiga dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. . MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Pedoman Pelaksanaan APBD Kota Cilegon Tahun Anggaran 2018 sebagai acuan bagi pemegang Keluasaan pengelolaan keuangan daeraki, Koordinator pengelola keuangan daerah, PPKD, pejabat perencanaan Pembangunan daerah, pengguna anggaran/pengguna barang, pejabat kuasa Pengguna anggaran/kuasa pengguna barang, PPK-OPD, Koordinator PPTK, PPTK, Bendahara dan pejabat lainnya dalam melaksanakan APBD, Tujuan Pedoman Pelaksanaan APBD Kota Cilegon Tahun Anggaran 2017 yaitu: 1. Tertib pelaksanaan fungsi-fungsi pengurusan keuangan daerah, 2. Tertib pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan keuangan. 3. Meningkatkan efisiensi, cfektivitas,, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan APBD. 4, Meningkatkan kinerja OPD/PPKD dalam pengelolaan APBD, dan 5. Mewujudkan Keterpaduan, keserasian, tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran, tertib administrasi dan disiplin anggaran. -18- BAB IL PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. RUANG LINGKUP KEUANGAN DAERAH Ruang lingkup keuangan daerah meliputi : 1.Halk daearh untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman; 2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daearh dan membayar tagihan pihak ketiga; 3. Penerimaan daerah; 4, Pengeluaran Daerah; 5.Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, Surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai Gengan wang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; dan ©. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka Penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/ atau kepentingén umum. B. AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada ketentuan peraturan Perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa Keadilan, kepatuten, dan manfaat untuk masyarakat Maksud pengelolaan keuangan daerah sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai berikut 1-Secara tertib adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan; 2.Taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan adalah bahwa Pengelolaan Keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan; 3. Efisien merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu; 4. Ekonomis merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah; -19- 5. Bfektif merupaken pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil; 6.Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas- luasnya tentang keuangan daerah; 7. Bertanggung jawab merupaken perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebjjakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan; 8. Keadilan adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau Keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektit; ®- Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional; 10. Manfaat untuk masyarakat adalah bahwa keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, C. KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1. Walikota selaku kepala pemerintah daerah adalah Pemegang kekuasaan Pengelolaan keuangan dacrah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. 2. Pemegang kekuasaan _pengelolaan keuangan daerah mempunyai kewenangan: @. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah. Menetapkan XPA/pengguna barang. Menetapkan bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran, Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah. f Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah. 8 Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah. dan h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan Pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran. sao gs -20- $.Walikota selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada : 8. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah, b. Kepala SKPKD selaku PPKD. dan ©: Kepala OPD selalcu pejabat pengguna anggaran/ pengguna barang, 4-Pelimpahan sebagaimana dimaksud pada angka 3, ditetapkan dengan Keputusan Walikota berdasarkan perinsip pemisahan kewenangan antara yeng memerintahkan, menguji dan yang menerima atau mengeluarkan uang. 5. Penetapan pejabat yang ditunjuk sebagai kuasa Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, dengan mempertimbangkan besaran OPD, besaran jumlah uang’ yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya . KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1. Sekretaris Daerah’ selaku koordinator pengelolean keuangan daerah berkaitan dengan peran dan fungsinya dalam membantu Walikota menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah termasuk pengelolaan keuangan daerah. 2. Sekretaris Daerah selaku koordinator Ppengelolaan. keuangan daerah Sebagimana dimaksud pada angka 1 mempunyai tuges koordinasi di bidang : a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD. ». Penyusunan dan pelakeanaan kebijakan pengelolaan barang daerah, ¢. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD. d. Penyusunan Raperda APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, ©. Tugas-tugas pejabat perencana daerah, PPKD, dan pejabat pengawas keuangan daerah, dan i f£ Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. 3. Selain mempunyai tugas koordinasi Sekretaris Daerah mempunyai tugas a. Memimpin TAPD. b. Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD, c. Menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah, d. Memberikan, persetujuan pengesahan DPA-OPD/DPPA-OPD. -21- Memberikan persetujuan perubahan/ pergeseran anggaran DPA- OFD/PPKD atau DPPA-OPD/PPKD. dan Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah Jainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Walikota, 4-Koordinator pengelolaan keuangan daerah bertanggung jawab atas Pelaksanaan tugas sebagaimana dimiaksud pada angka 2 dan angka 3 kepada Walikota. . E. PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH 1. Kepala SKPKD selaku PPKD mempunyai tugas: a. 2 Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah. b. Menyusun RKA-PPKD, DPA-PPKD dan RKAP-PPKD, DPPA-PPKD. c. d. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Melaksanakan fungsi BUD. Menyusun laporan keuangan daerah dalam —_rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. dan Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Walikota. 2. PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang: a, bd. ce. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD, Mengesahkan DPA-OPD/PPKD dan! DPPA-OPD/PPKD. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah. Melaksanakan pemungutan pajak daerah. Menetapkan SPD. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah, Menyajikan informasi keuangan daerah. dan Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah, 3-PPKD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. -22- 4.PPKD selaku BUD menunjuk pejabat' di lingkungan SKPKD selaku kuasa. BUD. 5. Penunjukan kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada angka 4 ditetapkan dengan Keputusan Walikota. 6. Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada angka 5 atas usulan BUD. 7 Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada angka 4 mempunyai tugas dan Kewenangen : a. Menyiapkan anggaran kas. Meneliti SPM. Menyiapkan SPD. Menerbitkan SP2D, gp peg Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/ atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk. Menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah. 8 Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD. E h. Menyimpan uang daerah. : i. Melaksanakan Penempatan uang dacrah dan mengelola/ menatausahakan investasi daerah, J Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Umum Daerah. k. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah, 1 Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah: dan m. Melakukan penagihan piutang daerah, n. Kuasa BUD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada BUD. . PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat lainnya di lingkungan BPKAD untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut : a. Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD, b. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD, c. Melaksanakan pemungutan pajak daerah, d. Menyiapken pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah. & Melaksanakan sistem aicuntansi dan pelaporan keuangan daerah. £. Menyajikan informasi keuangan daerah. -23- & Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah. h. Melaksanakan penatausahaan pendapatan yang berasal dari Pemerintah, atasan, pemerintah daerah lainnya dan penjualan kekayaan daerah yang di pisahkan. i. melaksanakan penatausahaan belanja hibah, bantuan sosial, bantuan Keuangan, belanja tidak terduga, dan pengeluaran pembiayaan. dan J. Menerbitkan SPP dan SPM pengembalian penerimaan daerah. F. PEJABAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Kepala Badan erencanaan Pembangunan Daerah selaku Pejabat Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas: 1, Menyusun Rancangan KUA dan PPAS berdasarkan RKPD serta Rancangan KUA dan PPAS Perubahan berdasarkan RKPD Perubahan, 2.Menyampaikan Rancangan KUA dan PPAS DAN Rancangan KUA Perubahan dan PPAS Perubahan kepada Sekretaris Daerah selaku ketua TAPD untuk selanjutnya disampaikan kepada Walikota dan disampaikan kepada DPRD untuk dilakukan pembahasan bersama, G. PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah selaku pejabat Perencanaan anggaran pembangunan daerah mempunyai tugas : 1. Mengkoordinasiken penyelenggaraan pembahasan rancangan KUA dan PPAS serta Rancangan KUA dan PPAS Perubahan oleh TAPD bersama Panitia anggaran DPRD. H, PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG 1.Kepala OPD selaku’ pejabat peng mempunyai tugas i ana anggaran/pengguna barang a. Menyusun RKA dan RKA Perubahan-OPD. b. Menyusun DPA-OPD dan DPPA-OPD. ¢. Menyusun Rancangan Anggaran Kas OPD, d.Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban, anggaran belanja. €. Melaksanakan anggaran OPD yang dipimpinnya. f. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran. 8. Melakukan pemungutan penerimaan bukan pajak -24- 4h. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjesama dengan pihak Jain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan, i, Menandatangani SPM. i, Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab OPD yang dipimpinnya. k.Mengelola berang milik daerah/ kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab OPD yang dipimpinnya. | Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan OPD yang dipimpinnya yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). ™m. Mengawasi pelaksanaan anggaran OPD yang dipimpinnya termasuk UPT yang berada dibawahnya. n.Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Walikota. Dalam rangka pengadaan barang/jasa Pengguna anggaran bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. dan P.Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. * Dalam hal Pengguna Anggaran berhalangan tetap atau berhalangan Sementara, Pit. atau Plh. mempunyai tugas sebagaimana angka 1, ; Pelaksanaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diatur dalam Peraturan Walikota tersendiri. " Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa diatur dalam Peraturan Walikota tersendiri.] » Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang yang melakukan Perjalanan dinas, cuti, sakit, atau karena sesuatu hal berhalangan hadir yang melebihi 7 (tujuh) hari kerja, menyerahkan ketugasan kepada Pejabat yang ditunjuk dengan berita acara. - Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang yang dipindahtugaskan, menyerahkan ketugasannya kepada pejabat yang ditunjuk dengan berita acara. - Berita acara sebagaimana dimaksud pada angka 5 dan angka 6 tembusannya dikirim kepada BPKAD dan Inspektorat, = 25 - KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)/KUASA PENGGUNA BARANG 1. Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dalam melaksanakan tugasnya Sebagaimana tersebut di atas dapat melimpahkan _sebagian Kewenangannya kepada kepala unit kerja pada OPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. 2.Felimpahan sebagian kewenangan sebagaimana tersebut pada angka 1 berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran OPD, besaran jumlah wang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan atau tentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. 3.Pelimpahan sebagaian kewenangan sebagaimana dimaksud angka 1 ditetapkan dengan keputusan Walikota atas usul kepala OPD. 4-Kuasa Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Barang scbagaimana Gimaksud pada angka 1 bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Pengguna Anggaran/ Penggunan Barang. Kuasa Pengguna Anggaran yang menerima pendelegasien kewenangan Sebagaimana dimaksud pada angka 1 sekaligus bertindak sebagai pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam rangka pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan perundang-undangan. ©: Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran yang belum mempunyai sertifikat pengadaan barang dan jasa, menunjuk pejabat lain yang mempunya sertifikat pengadaan barang/ jasa sesuai peraturan perundang-undangan. Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang yang melakukan perjalanan dinas, cuti, sakit, atau karena sesuatu hal berhalangan hadir yang melebihi 7 (tujuh) bari kerja menyerahkan ketugasan kepada pejabat Yang ditunjulc oleh Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dengan berita 8.Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang yang dipindahtugaskan, menyerahkan ketugasan kepada penggantinya dengan berita acara, "Berita acara sebagaimana dimaksud pada angka 7 dan angka 8 tembusannya dikirim kepada BPKAD dan Inspektorat. PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN OPD 1. Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang/pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat menunjuk pejabat pada unit kerja OPD selaku PPTK, 10. - PPTK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: -26- dengan keputusan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. Penunjukan pejabat sebagai PPTK sebagaimana dimaksud pada angka 1 berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali, dan pertimbangan objektif lainnya, PPTK yang ditunjuk oleh pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud pada angka 1 bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Pengguna Anggaran/Pengguna __Barang/Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. + ' - PPTK mempunyai tugas: a, mengendalikén pelaksanaan kegiatan, b. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan. dan © menyiapkan dokuren anggaran atas beban pengetuaran pelaksanaan kegiatan, - Dokumen anggaran sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf ¢ meliputi dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, “PPTK bertanggung jawab atas pelaksanaan, kelancaran, penyelesaian kegiatan tertenta dengan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran. a. diutamakan berpendidikan paling rendah Sarjana (8-1), b memiliki integritas moral, disiplin tinggi, tanggungjawab dan kualitas teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. dan ‘ © memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas dan keteladanan dalam sikap dan perilaku serta tidak pernah ‘erlibat korupsi, kolusi dan nepotisme. PPTK tidak boleh mengadakan ikatan dengan siapapun yang akan membawa akibat dilampauinya batas anggaran kegiatan yang tersedia dalam DPA-OPD yang bersangkutan. - Dalam mengadakan ikatan kerjasama dengan pihak ketiga dan /atau yang mengakibatkan pengeluaran anggaran, herus mendapat persetujuan Pengguna Anggaran/Xuasa Pengguna Anggaran. PPTK yang melakukan Pperjalanan dinas, cuti, sakit, atau karena sesuatu hal berhalangan hadir, berlaku ketentuan sebagai berikut: -27- @-apabila melebihi 7 (tujuh) hari kerja sampai paling lama 1 (satu) bulan, PPTK memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan persetujuan pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang atau pejabat _Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. b.apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai paling lama 3 (tiga) bulan, pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang atau pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Barang menunjuk pejabat sementara PPTK dan diadakan berita acara serah terima persentase Kegiatan. dan ¢. apabila melebihi 3 (tiga) bulan belum dapat melaksanakan tugas, maka yang bersangkutan dianggap telah mengundurkan diri atau berheriti dari jabatan sebagai PPTK dan oleh karena itu pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang atau pejabat — kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang menunjuk dan menetapkan PPTK pengganti. d.PPTK yang dipindahtugaskan, pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang atau pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang menunjuk dan menetapkan PPTK pengganti, dengan tembusan dikirim kepada BPKAD dan inspektorat, K. PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN OPD 1-Kepala OPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada OPD sebagai PPK-OPD, untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-OPD. 2. PPK-OPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas: a meneliti Kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran Pembantu dan diketahui/disetujui oleh PPTK dan/atau Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, b.meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara Pengeluaran/bendehara pengeluaran pembantu, ¢. melakukan verifikasi SPP. d. menyiapkan SPM, ¢. melakukan verifikasi harian atas penerimaan. 10. -28- f, melaksanaken akuntansi OPD. dan 8. menyiapkan laporan keuangan OPD, - PPK-OPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara dan/atau PPTK dan atau Pejabat Pembuat Komitmen. -Dalam melaksanakan tugasnya PPK-OPD dibantu oleh pembantu PPK- OPD, yang melaksanaken fungsi : a, Verifikasi surat pertanggungjawaban. b. Pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM). c. Akuntansi dan pelaporan. Penetapan FPK-OPD sebelum dimulainya pelaksanaan anggaran pada tahun anggaran berkenaan. -Apabila PPK-OPD yang telah ditunjuk, berhalangan tetap maka PA/KPA menunjuk pengganti PPK-OPD. Apabila PPK-OPD yang telah ditunjuk, berhalangan sementara maka PA/KPA menunjuk atasan langsung sebagai pelaksana harian PPK-OPD. PPK-OPD ditunjuk dari pejabat dilingkungan OPD yang secara struktural berkedudukan dibawah Kepala OPD yang memiliki tugas dan fungsi mengelola keuangan OFD. - PPK-OPD dilingkungan Sekretariat Daerah ditunjuk dari pejabat yang memiliki tugas dan fangsi mengelola administrasi keuangan Sekretariat Daerah. PPK-OPD yang melakukan perjalanan dinas, cuti, sakit, atau karena Sesuatu hal berhalangan melaksanaken tugas, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. apabila melebihi 7 (tujuh) hari sampai dengan 1 (satu) bulan, PPK- OPD memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan persetujuan pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang atau pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang. ». apabila melebihi 1 (satu) bulan sainpai dengan 3 (tiga) bulan, pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Batang atau pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menunjuk pejabat sementara PPK-OPD dan dituangkan dalam berita acara serah terima. dan © apabila melebihi 3 (tiga) bulan betum dapat melaksanakan tugas, maka Kepala OPD menunjuk dan menetapkan PPK-OPD pengganti. -29- 11, PPK-OPD yang dipindahtugaskan, Kepala OPD menunjuk dan menetapkan PPK-OPD pengganti. 12. Penunjukan dan penetapan PPK-OPD pengganti dengan tembusan dikirim kepada BPKAD dan Inspektorat. L. PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (PPK) PPKD 1Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DP4/DPPA-PPKD, kepala SKPKD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPKD sebagai PPK-PPKD. ?-Yang dimaksud PPK- PPKD yaitu pejabat esselon IV yang diberi tugas oleh kepala SKPKD. 3. PPK-PPKD sebagaimena dimaksud pada angka 2 mempunyai tugas sebagai berikut: a meneliti Kelengkapan SPP-LS Hibah dan Bantuan Sosial, BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga, Pengeluaran Pembiayaan yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran Hibah, Bantuan Sosial dan Bendahara Pengeluaran BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak ‘Terduga, Pengeluaran Pembiayaan. b, melakukan verifikasi SPP. c. menyiapkan SPM. .melaksanakan akuntansi PPKD (Hibah dan Bantuan Sosial BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga, Pengeluaran Pembiayaan). dan, © menyiapkan laporan Keuangan (Hiibah dan Bantuan Sosial BHPD, Bantuan Keuangan, BIT, Pengeluaran Pembiayaan) 4.Dalam melaksanakan tugasnya PPK-PPKD dibantu oleh pembantu PPK PPKD. 5. Pembantu PPK-PPKD terdiri dari: @. Verifikatur 1 (Belanja Hibah dan Bantuan Sosial) mempunyai tugas membantu meneliti kelengkapan SPP-LS Hibah dan Bantuan Sosial yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran PPKD (Hibah dan Bantuan Sosial) b, Verifikatur 2 (Belanja BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja ‘Tidak Terduga, Pengeluaran Pembiayaan) mempunyai tugas membantu meneliti kelengkapan SPP-LS BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga dan Pengeluaran Pembiayaan yang disampaikan oleh bendahara -30- Pengeluaran PPKD (BHPD, Bankeu, Belanja Tidak Terduga dan Pengeluaran Pembiayaan). ¢: Pembuat SPM PPKD mempunyai tugas sebagai berikut: 1)Membantu melakukan verifikasi kelengkapan SPP-LS Hibah,Bantuan Sosial, BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga dan Pengeluaran Pembiayaan. 2) Membantu menyiapkan SPM. d.Penyusun Laporan Akuntansi BTL PPKD mempunyai tugas sebagaiberikut: 1) Membantu melaksanakan akuntansi PPKD (Hibah dan Bantuan Sosial BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga, Pengeluaran Pembiayaan). 2) Membantu menyiapkan laporan keuangan (Hibah dan Bantuan Sosial BHPD, Bantuan Keuangan, Belanja ‘dak Terduga, Pengeluaran Pembiayaan), ©. Penetapan PPK-PPKD sebelum dimulainya pelaksanaan anggaran pada tahun anggaran berkenaan. 7-Apabila PPK-PPKD yang telah ditunjuk, berhalangan tetap maka PA/KPA menunjuk pengganti PPK-PPKD, 8-Apabila PPK-PPKD yang telah ditunjuk, berhalangan sementara maka PA/KPA menunjuk pelaksana harian PPK-PPKD, |, BENDAHARA PENERIMAAN OPD 1.Walikota atas usul PPKD menetapkan Bendahara Penerimaan sebelum . Untuk melaksanakan tuges sebagaimana dimaksud pada hurufa. bendahara penerimaan PPKD berwenang untuk mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui Bank. ©. Alas pertimbangan efisiensi dan efektifitas, tugas dan wewenang bendahara penerimaan PPKD dapat dirangkap oleh Bendahara Umum Daerah, 4. Dalam hal bendahara penerimaan PPKD yang berhalangan, maka: 1) Apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara penerimaan tersebut wajib memberikan surat kuase kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara penerimaan atas tanggung jawab bendahara Penerimaan yang bersangkutan dengan diketahui PPKD, 2)Apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan.haras ditunjuk pejabat beadahara penerimaan dan diadakan berita acara serah terima,

Anda mungkin juga menyukai