Anda di halaman 1dari 16

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA


DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DI DESA KO’MARA KECAMATAN POLONGBANGKENG
UTARA KABUPATEN TAKALAR

Samjulaifi1, Muhammadiah2, Jaelan Usman3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

The purpose of this study was to determine the principles of management of village-owned
enterprises and inhibiting factors and supporting factors of management of village-owned
enterprises in improving the welfare of the community in Ko'mara Village, Polongbangkeng
Utara District, Takalar Regency. This research used descriptive research with a qualitative
approach. The number of informants in this study were 7 people. Data collection were
interview, observation and documentation. Data analysis through data reduction, data review
and conclusion, while the validity of the data used data triangulation, techniques and time. The
results showed that the Ko'mara Jaya BUMDes programs which were still active included:
savings and loans and the provision of iron tents could be said that with the establishment of
BUMDes in the Ko'mara Village community was able to empower the community and be able
to improve the welfare of the community and improve the economy community though not yet
significant.

Keywords: management principles, village-owned enterprises

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip pengelolaan badan usaha milik desa dan
faktor penghambat dan faktor pendukung pengelolaan badan usaha milik desa dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Ko’mara Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 orang Pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, pengajian data dan
penarikan kesimpulan, sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi data, teknik dan
waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program BUMDes Ko’mara Jaya yang
masih aktif diantaranya yaitu: simpan pinjam dan penyediaan tenda besi (pelaminan) dapat
dikatakan bahwa dengan berdirinya BUMDes di masyarakat Desa Ko’mara mampu
memberdayakan masyarakat dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
meningkatkan perekonomian masyarakat walaupun belum signifikan.

Kata kunci: prinsip pengelolaan, badan usaha milik desa


samjulaifi@gmail.com

Volume 3, Nomor 1, Februari 2022


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN No. 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah. Seiring
Kemandirian suatu daerah
berjalannya waktu undang-undang
merupakan tuntutan dari pemerintah
tersebut mengalami perubahan
pusat saat diberlakukannya otonomi
menyesuaikan keadaan yang terjadi,
pada masa Orde Baru yaitu pada tahun
hingga pemerintah memiliki inisiatif
1966. Era otonomi ini membuat daerah-
untuk mengeluarkan Undang-undang
daerah yang ada di Indonesia berlomba-
tentang desa. Selama ini desa dianggap
lomba untuk menjadi daerah terbaik
sebagai tempat yang rendahan
diantara daerah-daerah lainnya karena
dibanding kelurahan, sehingga tidak
ini menjadi peluang besar bagi daerah
sedikit desa yang beralaih menjadi
untuk memajukan dan mengembangkan
kelurahan untuk mengangkat derajat
daerahnya sendiri untuk mencapai
sosial dimata masyarakat lainnya. Hal
kesejahteraan masyarakat. Demi
ini tentu tidak bisa membuat pemerintah
tercapainya wacana daerah untuk
berdiam diri. Karena jika dibiarkan
memajukan dan mengembangkan
maka desa akan perlahan hilang,
daerahnya, maka daerah harus mengatur
sedangkan desa sangat penting untuk
strategi dalam menjalankan
kelestarian adat dan budaya. Maka dari
pemerintahannya untuk dapat
itu, pemerintah pusat ingin
dimaksimalkan guna mendukung
mendongkrak mindset ini dengan
peningkatan kehidupan yang lebih
dikeluarkannya UU No. 6 Tahun 2014
maju, baik itu dalam bidang ekonomi,
tentang Desa yang terbaru yang mana
sosial maupun politik.
desa merupakan daerah otonom dan
Era otonomi saat ini, bukan hanya
berhak untuk mengatur dan mengelola
daerah yang memiliki otonomi dearah
desanya sendiri.
akan tetapi desa juga memiliki otonomi
Undang-undang No. 6 Tahun
desa yang mana desa memiliki hak dan
2014 pasal 72 ayat (1) dan ayat (4)
kewenangan penuh dalam mengelola
tentang Desa, akan tetapi desa tidak
dan menjalankan pemerintahannya
sepenuhnya menggantungkan
sendiri sehingga mandiri dan kreatif
pendapatannya dari bantuan tersebut.
dalam meningkatkan kemajuan dan
Karena sebelum Undang-undang
kesejahteraan masyarakat yang ada di
tersebut diberlakukan bantuan alokasi
desa pertamakali diatur dalam UU No. 8
dana desa tidak ada dan desa harus
Tahun 2005 tentang perubahan atas UU
menguras tenaga dan memutar otak

49
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

untuk mendapatkan pendapatan desa mengatur hal tersebut. Salah satunya


yang maksimal. Maka dari itu desa adalah Undang-undang No. 32 Tahun
harus menggali potensi desa baik dari 2004 Pemerintah Daerah yang
segi Sumber Daya Alam (SDA) maupun menyebutkan bahwa pemerintah desa
dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) juga dianjurkan untuk memiliki Badan
dan Sumber Daya Ekonomi (SDE) yang Usaha Milik Desa (BUMDes) yang
ada di desa tersebut yang nantinya akan berguna untuk mengatur perekonomian
menjadi sumber pendapatan desa atau desa dan memenuhi kebutuhan serta
keuangan desa. menggali potensi desa, dan Undang-
Keuangan desa yang didapatkan undang ini merupakan salah satu upaya
dari sumber pendapatan desa haruslah dari pemerintah pusat dalam
dikelola dengan baik demi tercapainya meningkatkan peran desa untuk ikut
pembangunan desa. Namun, kita berkecimpung dan turun tangan
ketahui bahwa sumber pendapatan desa langsung dalam meningkatkan
sebagaian besar berasal dari bantuan perekonomian desa. Undang-undang
pemerintah pusat maupun pemerintah tersebut memayungi Peraturan Menteri
daerah, karena memang desa Dalam Negeri No. 39 Tahun 2010
merupakan daerah otonom yang kecil tentang Badan Usaha Milik Desa yang
jika hanya mengandalkan pendapatan merupakan peraturan lanjut dari UU No.
asli desa tidak akan mampu 32 Tahun 2004 dimana dalam peraturan
meningkatkan pembangunan desa baik ini disebutkan bagaimana cara
itu meningkatkan dalam segi mendirikan dan mengelola BUMDes itu
infrastruktur maupun dalam segi sendiri.
administratif. Sehingga perlu Badan Usaha Milik Desa
pengelolaan dan manajemen yang baik (BUMDes) merupakan lembaga usaha
dalam pendapatan asli desa dan desa yang dikelola oleh masyarakat dan
keuangan desa agar desa memiliki pemerintahan desa dalam upaya
pendapatan asli desa yang memadai memperkuat perekonomian desa dan
untuk menopang kesejahteraan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
masyarakat desa. potensi desa. BUMDes merupakan pilar
Salah satu strategi dalam kegiatan ekonomi di desa yang
memudahkan desa untuk mendapatkan berfungsi sebagai lembaga sosial (social
sumber pendapatan desa adalah institution) dan komersial (commercial
pemerintah membuat kebijakan yang institution). Selain itu BUMDes juga

50
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

berperan sebagai lembaga sosial yang penguatan ekonomi Desa Ko’mara.


berpihak pada kepentingan masyarakat Sebagai salah satu desa di Kecamatan
melalui kontribusinya dalam Polongbangkeng Utara Kabupaten
penyediaan pelayanan sosial. Takalar. Desa Ko’mara dinilai mampu
Sedangkan sebagai lembaga komersial mengembangkan potensi yang
bertujuan mencari keuntungan melalui dimilikinya Seperti di bidang
penawaran sumber daya lokal ke pasar. pariwisata, kolam perikanan,
Pendirian BUMDes juga didasari oleh pengelolaan air bersih, kios kuliner, dan
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa perkreditan. Program-program
dalam Pasal 87 ayat (1) yang berbunyi, BUMDes Ko’mara ini memanglah tidak
“Desa dapat mendirikan Badan Usaha banyak, meski hanya mimiliki beberapa
Milik Desa yang disebut BUMDes,” program utama yaitu simpan pinjam
dan ayat (2) yang berbunyi, “BUMDesa tapi belum bisa berjalan lancang karna
dikelola dengan semangat kekeluargaan masih banyak sekali hambatan
dan kegotongroyongan,” dan ayat (3) dilapangan. Setelah penelitian
yang berbunyi, “BUMDesa dapat melakukan observasi awal mengenai
menjalankan usaha di bidang ekonomi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
dan atau pelayanan umum sesuai dan berdasarkan wawancara awal
dengan ketentuan peraturan perundang- peneliti dengan beberapa pihak terkait,
undangan. maka terdapat beberapa masalah, yaitu
Potensi yang dimiliki BUMDes kurangnya pembinaan dan bimbingan
sebagai lembaga usaha mandiri dari pemerintah Desa juga dukungan
masyarakat desa dalam memberikan berupa bantuan dana financial maupun
kesejahteraan masyarakat desa sendiri. non financial. Hal ini disebabkan karena
Agar rakyat pedesaan dapat Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
mengembangkan potensi, sehingga belum mengadakan program khusus
tidak dirugikan dan lebih diuntungkan, untuk pengenalan dan pengembangan
maka diperlukan arus balik dalam BUMDes ke Pemerintah Desa, seperti
pemerataan sumber daya alam dan bimbingan teknis mengenai BUMDes,
kebijakan. Salah satu BUMDes yang bimbingan terhadap pengurus
didirikan dengan tujuan sebagai BUMDes, dan pelatihan pengelolaan
penopang atau penguat ekonomi desa keuangan BUMDes.
adalah BUMDes Ko’mara Jaya yang
didirikan pada 09 Mei 2016 sebagai

51
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Berdasarkan hasil observasi awal Terry (Hasibuan, 2007 : 2) senada


ada beberapa program BUMDes yang dengan Manulang mendefinisikan
terkendala seperti kooperatif dalam hal manajemen sebagai suatu proses yang
ini kurangnya kerja sama antara kepala khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
desa dengan pengelola BUMDes itu perencanaan, pengarahan dan
sendiri. Selain itu transparansi salah pengendalian yang dilakukan untuk
satu penghambat dalam pengelolaan menentukan serta mencapai sasaran-
program BUMDes di Desa Ko’mara sasaran yang telah ditentukan melalui
Kecamatan Polongbangkeng Utara pemanfaatan sumber daya manusia dan
Kabupaten Takalar. Sedangkan Peran sumber daya lainnya. Dari dua pendapat
pemerintah daerah sangatlah penting ahli di atas, manajemen memiliki kata
untuk kemajuan BUMDes ini, kunci “perencanaan”, “pengarahan”,
pemerintah daerah baik itu pemerintah “pengendalian”, “sumber daya”, dan
Provinsi Sulawesi Selatan maupun “tujuan.
Pemerintah Kabupaten/Kota. Stoner dan Freeman (Safroni,
Pengelolaan BUMDes harus dijalankan 2012: 44) berpendapat bahwa
dengan menggunakan prinsip manajemen adalah proses perencanaan,
kooperatif, akuntabel, dan sustainabel. pengorganisasian, kepemimpinan dan
Namun faktanya pemerintah daerah pengendalian upaya anggota organisasi
sendiri seperti acuh tidak memberikan dan proses penggunaan semua sumber
dukungan secara maksimal kepada daya organisasi untuk tercapainya
BUMDes Desa Ko’mara ini, meski tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
terkadang mereka hanya menjadi Sedangkan manajemen menurut
perantara saja takala ada informasi dari Massie (Azhar Arsyad, 2002: 1)
pemerintah terkait BUMDes Desa merupakan suatu proses dimana
Ko’mara. kelompok secara kerjasama
Menurut Manulang (Atik & mengerahkan tindakan atau kerjanya
Ratminto, 2012: 1) manajemen untuk mencapai tujuan bersama. Proses
merupakan suatu seni dan ilmu tersebut diantaranya mencakup teknik-
perencanaan, pengorganisasian, teknik yang digunakan oleh para
pengarahan, penyusunan dan manajer untuk mengkoordinasikan
pengawasan daripada sumber daya kegiatan atau aktifitas orang lain
manusia untuk mencapai tujuan yang menuju tercapainya tujuan bersama.
telah ditetapkan terlebih dahulu. G. R

52
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Dalam buku panduan BUMDes usaha lainnya untuk sebesar-besarnya


yang di keluarkan Departemen kesejahteraan masyarakat desa.
Pendidikan Nasional (2007:4). Menurut Pusat Kajian Dinamika
BUMDes merupakan badan usaha milik Sistem Pembangunan (2007),
desa yang didirikan atas dasar pengelolaan BUMDes harus diljalankan
kebutuhan dan potensi desa sebagai dengan menggunakan prinsip
upaya peningkatan kesejahteraan kooperatif, partisipatif, emansipatif,
masyarakat. transparansi, akuntable, dan sustainable,
Berkenaan dengan perencanaan dengan mekanisme member-base
dan pendiriannya, BUMDes dibangun danself help yang dijalankan secara
atas prakarsa dan partisipasi profesional, dan mandiri. Berkenaan
masyarakat. BUMDes juga merupakan dengan hal itu, untuk membangun
perwujudan partisipasi masyarakat desa BUMDes diperlukan informasi yang
secara keseluruhan, sehingga tidak akurat dan tepat tentang karakteristik
menciptakan model usaha yang ke-lokal-an, termasuk ciri sosial-budaya
dihegemoni oleh kelompok tertentu masyarakatnya dan peluang pasar dari
ditingkat desa. Artinya, tata aturan ini produk (barang dan jasa) yang
terwujud dalam mekanisme dihasilkan. BUMDes sebagai badan
kelembagaan yang solid. Penguatan usaha yang dibangun atas inisiatif
kapasitas kelembagaan akan terarah masyarakat dan menganut asasmandiri,
pada adanya tata aturan yang mengikat harus mengutamakan perolehan
seluruh anggota (one for all). modalnya berasal dari masyarakat dan
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Pemdes. Meskipun demikian, tidak
Tahun 2015 Tentang Pendirian, menutup kemungkinan BUMDes dapat
Pengurusan Dan Pengelolaan, dan memperoleh modal dari pihak luar,
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa seperti dari Pemerintah Kabupaten atau
menyatakan bahwa Badan Usaha Milik pihak lain, bahkan dapat pula
Desa, yang selanjutnya disebut melakukan pinjaman kepada pihak ke
BUMDes, adalah badan usaha yang tiga, sesuai peraturan perundang-
seluruh atau sebagian besar modalnya undangan. Pengaturan lebih lanjut
dimiliki oleh Desa melalui penyertaan mengenai BUMDes tentunya akan
secara langsung yang berasal dari diatur melalui Peraturan Daerah
kekayaan Desa yang dipisahkan guna (Perda). BUMDes didirikan dengan
mengelola aset, jasa pelayanan, dan tujuan yang jelas. Tujuan tersebut, akan

53
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

direalisir diantaranya dengan cara Desa sehingga menunjang program


memberikan pelayanan kebutuhan pembangunan di desa. Prinsip-prinsip
untuk usaha produktif terutama bagi pengelolaan BUMDes penting untuk
kelompok miskin di pedesaan, dielaborasi atau diuraikan agar difahami
mengurangi praktek ijon (rente) dan dan dipersepsikan dengan cara yang
pelepasan uang, menciptakan sama oleh pemerintah desa, anggota
pemerataan kesempatan berusaha, dan (penyerta modal), BPD, Pemkab, dan
meningkatkan pendapatan masyarakat masyarakat. Menurut Pusat Kajian
desa. Dinamika Sistem Pembangunan (2007),
Hal penting lainnya adalah pengelolaan BUMDes harus diljalankan
BUMDes harus mampu mendidik dengan menggunakan prinsip
masyarakat membiasakan menabung, kooperatif, partisipatif, emansipatif,
dengan cara demikian akan dapat transparansi, akuntabel, dan sustainable.
mendorong pembangunan ekonomi Kehidupan yang didambakan oleh
masyarakat desa secara mandiri. semua manusia di dunia ini adalah
Pengelolaan BUMDes, diprediksi akan kesejahteraan. Baik tinggal di kota
tetap melibatkan pihak ketiga yang maupun yang di desa, semua
tidak saja berdampak pada masyarakat mendambakan kehidupan yang
desa itusendiri, tetapi juga masyarakat sejahtera. Sejahteraan lahir dan bathin.
dalam cakupan yang lebih luas Namun, dalam perjalanannya,
(kabupaten). Oleh sebab itu, pendirian kehidupan yang dijalani oleh manusia
BUMDes yang diinisiasi oleh tak selamanya dalam kondisi sejahtera.
masyarakat harus tetap Pasang surut kehidupan ini membuat
mempertimbangkan keberadaan potensi manusia selalu berusaha untuk mencari
ekonomi desa yang mendukung, cara agar tetap sejahtera. Mulai dari
pembayaran pajak di desa, dan pekerjaan kasar seperti buruh atau
kepatuhan masyarakat desa terhadap sejenisnya, sampai pekerjaan kantoran
kewajibannya. yang bisa sampai ratusan juta gajinya
Berdasarkan penjelasan di atas dilakoni oleh manusia. Jangankan yang
maka dapat disimpulkan bahwa halal, yang harampun rela dilakukan
BUMDes memiliki peran yang penting demi kesejahteraan hidup.
dalam memberikan pelayanan kepada Menurut Wikipedia, sejahtera
masyarakat desa dan sebagai kontribusi menunjuk ke keadaan yang lebih baik,
untuk meningkatkan Pendapatan Asli kondisi manusia dimana orang-

54
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

orangnya dalam keadaan makmur, mutlak dilakukan oleh semua pihak agar
dalam keadaan sehat atau damai. Lebih masyarakat memiliki pendapat tetap
jauh, menurut Wikipedia, dalam untuk memenuhi kebutuhan hidupnyan.
ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan Tanpa itu semua, mustahil manusia
keuntungan benda. Menurut Wipipedia dapat mencapai kesejahteraan. Tanda-
pula, dalam kebijakan social, tanda masih belum sejahteranya suatu
kesejahteraan sosial menunjuk ke kehidupan masyarakat adalah jumlah
jangkauan pelayanan untuk memenuhi dan sebaran pendapatan yang mereka
kebutuhan masyarakat. terima. Kesempatan kerja dan
Kesejahteraan meliputi seluruh kesempatan berusaha diperlukan agar
bidang kehidupan manusia. Mulai dari masyarakat mampu memutar roda
ekonomi, sosial, budaya, iptek, perekonomian yang pada akhirnya
hankamnas, dan lain sebagainya. mampu meningkatkan jumlah
Bidang-bidang kehidupan tersebut pendapatan yang mereka terima.
meliputi jumlah dan jangkauan Dengan pendapatan yang mereka ini,
pelayanannya. Pemerintah memiliki masyarakat dapat melakukan transaksi
kewajiban utama dalam rangka ekonomi.
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Kedua, pendidikan yang semakin
Untuk mendapatkan kesejahteraan mudah untuk dijangkau. Pengertian
itu memang tidak gampang. Tetapi mudah disini dalam arti jarak dan nilai
bukan berarti mustahil didapatkan. Tak yang harus dibayarkan oleh masyarakat.
perlu juga melakukan yang haram, Pendidikan yang mudah dan murah
sebab yang halal masih banyak yang merupakan impian semua orang.
bisa dikerjakan untuk mencapai Dengan pendidikan yang murah dan
kesejahteraan. Kita hanya perlu mudah itu, semua orang dapat dengan
memperhatikan indikator kesejahteraan mudah mengakses pendidikan setinggi-
itu. Adapun indikator tersebut tingginya. Dengan pendidikan yang
diantaranya adalah: tinggi itu, kualitas sumberdaya
Pertama. Jumlah dan pemerataan manusianya semakin meningkat.
pendapatan. Hal ini berhubungan Dengan demikian kesempatan untuk
dengan masalah ekonomi. Pendapatan mendapatkan pekerjaan yang layak
berhubungan dengan lapangan kerja, semakin terbuka. Berkat kualitas
kondisi usaha, dan factor ekonomi sumberdaya manusia yang tinggi ini,
lainnya. Penyediaan lapangan kerja lapangan kerja yang dibuka tidak lagi

55
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

berbasis kekuatan otot, tetapi lebih ini harus ditempatkan sebagai hal yang
banyak menggunakan kekuatan otak. utama dilakukan oleh pemerintah.
Sekolah dibangun dengan jumlah yang Masyarakat yang sakit akan sulit
banyak dan merata, disertai dengan memperjuangkan kesejahteraan dirinya.
peningkatan kualitas, serta biaya yang Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan
murah. Kesempatan untuk memperoleh harus sangat banyak. Masyarakat yang
pendidikan tidak hanya terbuka bagi membutuhkan layanan kesehatan tidak
mereka yang memiliki kekuatan dibatasi oleh jarak dan waktu. Setiap
ekonomi, atau mereka yang tergolong saat mereka dapat mengakses layanan
cerdas saja. Tapi, semua orang kesehatan yang murah dan berkualitas.
diharuskan untuk memperoleh Lagi-lagi, ini merupakan kewajiban
pendidikan setinggi-tingginya. pemerintah yang tak bisa ditawar-tawar
Sementara itu, sekolah juga mampu lagi. Apabila masih banyak keluhan
memberikan layanan pendidikan yang masyarakat tentang layanan kesehatan,
sesuia dengan kebutuhan peserta maka itu pertanda bahwa suatu Negara
didiknya. Pendidikan disini, baik yang masih belum mampu mencapai taraf
bersifat formal maupun non formal. kesejahteraan yang diinginkan oleh
Kedua jalur pendidikan ini memiliki rakyatnya.
kesempatan dan perlakuan yang sama Inilah tiga indikator tentang
dari pemerintah dalam memberikan kesejahteraan rakyat. Inidikator ini akan
layanan pendidikan kepada masyarakat. menjadi factor penentu dalam usaha-
Angka melek huruf menjadi semakin usaha yang dilakukan oleh semua pihak
tinggi, karena masyarakatnya mampu dalam mencapai kesejahteraan. Ketiga
menjangkau pendidikan dengan biaya hal ini diyakini merupakan puncak dari
murah. Kesejahteraan manusia dapat gunung es kesejahteraan yang
dilihat dari kemampuan mereka untuk didambakan oleh semua orang.
mengakses pendidikan, serta mampu Masyarakat utama adalah
menggunakan pendidikan itu untuk masyarakat yang unggul di segala
mendapatkan kebutuhan hidupnya. bidang, utama akhlak anggota
Ketiga, kualitas kesehatan yang masyarakatnya dan unggul dari sudut
semakin meningkat dan merata. politik, ekonomi dan budaya.
Kesehatan merupakan faktor untuk Pengembangan masyarakat jaga perlu
mendapatkan pendapatan dan untuk mensejahterahkan masyarakat
pendidikan. Karena itu, faktor kesehatan Pengembangan masyarakat (community

56
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

development) adalah kegiatan adalah tipe penelitian deskriptif. Alasan


pengembangan masyarakat yang peneliti menggunakan tipe penelitian ini
dilakukan secara sistematis, terencana, karena untuk memahami fenomena atau
dan diarahkan untuk memperbesar akses gejala sosial dengan cara memberikan
masyarakat guna mencapai kondisi pemaparan berupa penggambaran yang
sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan jelas tentang fenomena atau gejala
yang lebih baik apabila dibandingkan soaial.
dengan kegiatan pembangunan Sumber data dalam penelitian ini
sebelumnya. Istilah pengembangan ada 2 (dua), yaitu: (1) Data primer, yang
masyarakat dapat berarti banyak untuk diperoleh secara langsung dari informan
beragam orang. Menurut Sanders yang yang bersangkutan dengan cara
dikutip Fredian menunjukan wawancara untuk mendapatkan jawaban
pengembangan masyarakat dapat yang berkaitan dengan pengelolaan
dipandang sebagai suatu proses, BUMDes, (2) Data Sekunder, yaitu data
metode, program, atau gerakan. yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah
METODE PENELITIAN
ada (peneliti sebagai tangan kedua).
Penelitian ini dilaksanakan Penentuan informan pada
berlangsung selama 2 (dua) bulan penelitian ini dilakukan dengan teknik
dilaksanakan mulai 23 November 2019- purposive sampling dimana pemilihan
23 Januari 2020 dan tempat penelitian informan dipilih secara sengaja
yang dilaksanakan oleh penulis berdasarkan kriteria yang telah
bertempat di Desa Ko’mara Kecamatan ditentukan dan ditetapkan berdasarkan
Polongbangkeng Utara Kabupaten tujuan penelitian. Tehnik pengumpulan
Takalar. Adapun fokus penelitian di data yang digunakan adalah Observasi,
tempatkan pada BUMDes Ko’mara Dokumentasi dan Wawancara.
Jaya Desa Ko’mara. Ada 3 teknik analisis yang
Penelitian ini menggunakan jenis digunakan dengan berdasarkan pada
penelitian kualitatif dengan alasan teori interaktif dari Miles dan
karena penulis berusaha mengetahui Huberman (1992:20), yaitu reduksi
secara mendetail menggambarkan data, penyediaan data, dan penarikan
tentang mekanisme pengelolaan kesimpulan. Pengabsahan data yang
BUMDes oleh masyarakat desa digunakan yaitu tringulasi sumber,
Ko’mara. Adapun tipe penelitian ini teknik dan waktu.

57
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun visi Desa Ko’mara yaitu


“Mewujudkan Ko’mara yang Adil,
Pada bab ini akan diuraikan hasil
Mandiri menuju masyarakat yang
penelitian dan menyajikan data yng di
sejahtera beriman dan bertakwa (1) adil
dapatkan penulis setelah melakukan
yaitu menjadikan emerintahan yang adil
penelitian di Desa Ko’mara Kecamatan
dalam melayani masyarakat tanpa
Polongbangkeng Utara Kabupaten
membedakan status, mudah dan
Takalar melalui wawancara, observasi
berkualitas sesuai visi pemerintah yaitu
serta dokumentasi yang disertai dengan
terdepan dalam melayani. (2) mandiri
penjelasan-penjelasan untuk
yaitu mampu membangun desa dengan
mempermudah dalam melakukan
menggali potensi yang ada di desa
pembahasan hasil penelitian. Penelitian
dengan mengedepankan nilai
ini bertujuan untuk mengetahui prinsip
kebersamaan dan melestarikan budaya
pengelolaan badan usaha milik desa
gotong royong, (3) beriman dan
dalam meningkatkan kesejahteraan
bertakwa yaitu mampu meningkatkan
masyarakat di Desa Ko’mara
kesejahteraan rakyat di sektor ekonomi
Kecamatan Polongbangkeng Utara
dengan memenuhi sandang dan pangan
Kabupaten Takalar.
kesehatan jasmani dan rohani serta rasa
Desa Ko’mara dahulunya
aman di dalam masyarakat Desa.
sebagian besar wilayahnya berupa hutan
Pemerintah Desa Ko’mara
yang merupakan suatu wilayah
mendirikan badan usaha milik desa
pemerintahan disebut pa’rasangan,
dalam upaya meningkatkan pendapatan
kemudian dirubah menjadi desa seiring
masyarakat desa sesuai dengan
dengan lahirnya undang-undang nomor
kebutuhan dan potensi desa. Lembaga
29 tahun 1959, tentang daerah-daerah
ini bernama Badan Usaha Milik Desa
tingkat II di Sulawesi Selatan.
“Ko’mara Jaya”. BUMDes Ko’mara
Kemudian wilayah pemerintahan yang
Jaya berkedudukan di Desa Ko’mara
di sebut pa’rasangan dan menaungi unit
Kecamatan Polongbangkeng Utara
pemerintahan dalam kurung waktu
Kabupaten Takalar.
panjang pemerintahan setelah orde baru
pemerintahan pa’rasangan di rubah
Kooperatif
menjadi desa Ko’mara menaungi unit
Semua komponen yang terlibat di
pemerintahan disebut lingkungan.
dalam BUMDes harus mampu
melakukan kerjasama yang baik demi

58
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pengembangan dan kelangsungan hidup dengan program simpan pinjam akan


usahanya. BUMDes merupakan pilar tetapi masih banyak masyarakat yang
kegiatan ekonomi di desa yang susah mengembalikan modal yang di
berfungsi sebagai lembaga sosial (social berikan kepada mereka sehingga usaha
institution) dan komersial (commercial simpan pinjam pada program BUMDes
institution) sehingga membutuhkan Ko’mara Jaya masih susah untuk di
kerjasama yang sinergis antara kembangkan (Wawancara dengan Pak
pengurus, pemerintah desa, masyarakat AE, 20 Desember 2019 )”.
serta instansi terkait. BUMDes sebagai Berdasarkan wawancara diatas bisa
lembaga sosial berpihak kepada dilihat bahwa upaya yang dilakukan
kepentingan masyarakat melalui BUMDes Ko’mara Jaya dalam program
kontribusinya dalam penyediaan simpan pinjam masih sulit
pelayanan sosial. Sedangkan sebagai dikembangkan, ini terlihat dari proses
lembaga komersial bertujuan mencari pembayaran untuk program simpan-
keuntungan melalui penawaran pinjam. Sebagian kecil dari masyarakat
sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke masih susah untuk bekerjasama dalam
pasar. Dalam menjalankan usahanya melancarkan program BUMDes ini,
prinsip kooperatif harus selalu sehingga pihak pengelola merasa
ditekankan. BUMDes sebagai badan tersendak dan susah untuk melanjutkan
hukum, dibentuk berdasarkan programnya. Sehingga harapan dari
perundang-undangan yang berlaku, dan pihak pemerintaah, program ini dapat
sesuai dengan kesepakatan yang dilaksanakan dengan professional,
terbangun di masyarakat desa. sehingga pemerintah juga dapat
Dalam upaya yang dilakukan mewujudkan kesejahteran masyarakat.
BUMDes Ko’mara Jaya yaitu Hal ini juga diperkuat oleh
memberikan pinjaman modal terhadap pernyataan pendamping Desa Ko’mara
masyarakat Desa Ko’mara dan juga sebagai berikut : “Dalam usaha yang di
menyediakan pelaminan/tenda besi lakukan BUMDes Ko’mara jaya itu
terhadap masyarakat yang untuk mengembangkan usaha
membutuhkan dalam hal ini untuk acara BUMDesnya iyalah salah satunya itu
atau hajatan, seperti yang dikemukakan memberikan modal usaha kepada
oleh Bapak AE : “Kita memberikan masyarakat Desa Ko’mara, dalam hal
modal terhadap masyarakat agar ini simpan pinjam. Cuman masyarakat
masyarakat dapat melanjutkan usahanya sebagian masih banyak yang merasa

59
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kalau pinjaman yang diberikan kepada badan usaha tersebut dapat berjalan
mereka itu adalah anggaran dari dana secara efektif, efisien, professional,
desa sehingga mereka tidak terlalu mandiri dan bertanggungjawab. Untuk
memikirkan untuk mengembalikan mencapai tujuan BUMDes dilakukan
modal yang diberikan oleh BUMDes dengan cara memenuhi kebutuhan
Ko’mara Jaya sehingga proses (produktif dan konsumtif) masyarakat
pengembangan usaha dari BUMDes melalui pelayanan distribusi barang dan
Ko’mara jaya tidak lancar (Wawancara jasa yang dikelola masyarakat dan
dengan Bapak AK, 26 Desember Pemdes. Pemenuhan kebutuhan ini
2019)”. diupayakan tidak memberatkan
Sebelum memberikan simpan- masyarakat, mengingat BUMDes akan
pinjam, masyarakat diberikan dulu menjadi usaha desa yang paling
simulasi atau pemahaman terkait dominan dalam menggerakkan ekonomi
program simpan pinjam yang akan desa. Lembaga ini juga dituntut mampu
dijalankan selama beberapa waktu, memberikan pelayanan kepada non
sehingga menghindari hal-hal yang anggota (di luar desa) dengan
tidak diinginkan, seperti pembyaran menempatkan harga dan pelayanan
yang tersendat. Dan masyarakat diminta yang berlaku standar pasar. Artinya
harus berusaha professional untuk terdapat mekanisme kelembagaan/tata
mengusahakan pembayaran tepat pada aturan yang disepakati bersama,
waktu yang telah ditetapkan. Sehingga sehingga tidak menimbulkan distorsi
program ini dapat berlangsung lama, ekonomi di pedesaan disebabkan usaha
dan berkembang dengan baik. yang dijalankan oleh BUMDes.
Berdasarkan hasil wawancara
Akuntabel
yang telah dilakukan degan beberapa
Seluruh kegiatan usaha harus informan , hasil observasi saya di
dapat dipertanggung jawabkan secara lapangan menunjukkan bahwa
teknis maupun administratif. Pendirian kehadiran BUMDes di tengah-tengah
dan pengelolaan Badan Usaha Milik gemelut perekonomian masyarakat,
Desa (BUMDes) adalah merupakan ternyata sangat membantu
perwujudan dari pengelolaan ekonomi perkembangan usahanya, terutama
produktif desa yang dilakukan secara dalam program simpan pinjam,
akuntabel. Oleh karena itu perlu upaya sehingga untuk kedepannya masyarakat
serius untuk menjadikan pengelolaan diharapkan dapat bekerjasama dan

60
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

bersinergi dengan pemerintah dan mengurangi praktek ijon (rente) dan


pengeola BUMDes dalam pelepasan uang, menciptakan
mengembangkan usaha yang pemerataan kesempatan berusaha, dan
dikelolanya untuk mencapai tujuan awal meningkatkan pendapatan masyarakat
dibentuknya BUMDes, sehingga dapat desa. Hal penting lainnya adalah
mewujudkan masyarakat yang lebih BUMDes harus mampu mendidik
mandiri. masyarakat membiasakan menabung,
Adapun kesimpulan yang dapat dengan cara demikian akan dapat
disampaikan yaitu Peran pemerintah mendorong pembangunan ekonomi
desa terkait dengan fungsinya sebagai masyarakat desa secara mandiri dan
pelopor, ditunjukkan dengan komitmen berkelanjutan. (Sumber: Pusat Kajian
untuk memberdayakan BUMDes Dinamika Sistem Pembangunan, 2007).
sebagai lembaga yang mengelola Terkait dengan implementasi Alokasi
perekonomian ditingkat desa dan peran Dana Desa (ADD), maka proses
pemerintah sebagai pelaksana penguatan ekonomi desa melalui
pembangunan khususnya dalam BUMDes diharapkan akan lebih
memberikan pelayanan kepada berdaya. Hal ini disebabkan adanya
masyarakat untuk membantu penopang yakni dana anggaran desa
peningkatan perekonomian masyarakat yang semakin besar. Sehingga
yang sepenuhnya diserahkan kepada memungkinkan ketersediaan
BUMDes telah berjalan sesuai dengan permodalan yang cukup untuk pendirian
perencanaan pemerintah desa. BUMDes. Jika ini berlaku sejalan, maka
akan terjadi peningkatan PADesa yang
Sustainable
selanjutnya dapat digunakan untuk
Kegiatan usaha harus dapat kegiatan pembangunan desa.
dikembangkan dan dilestarikan oleh Berdasarkan uraian di atas maka dapat
masyarakat dalam wadah BUMDes. disimpulkan bahwa hal yang penting
BUMDes didirikan dengan tujuan yang dalam upaya penguatan ekonomi desa
jelasnya itu pemberdayaan ekonomi adalah memperkuat kerjasama,
masyarakat desa. Tujuan tersebut, akan membangun kebersamaan/menjalin
dicapai diantaranya dengan cara kerekatan disemua lapisan masyarakat
memberikan pelayanan kebutuhan desa, sehingga itu menjadi daya dorong
untuk usaha produktif terutama bagi (steam engine) dalam upaya
kelompok miskin di pedesaan, pengentasan kemiskinan,

61
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pengangguran, dan membuk akses terlaksana, walaupun dalam skala kecil.


pasar. Terkait dengan peran BUMDes
Hasil yang diamati oleh peneliti Ko’mara jaya dalam pemberdayaan
diantaranya program-program Badan masyarakat, khususnya dalam
Usaha Milik Desa (BUMDes) Ko’mara melibatkan masyarakat dalam usaha
Jaya. Kegiatan perekonomian BUMDes semakin besar, diharapkan
masyarakat sekitar, pemberdayaan dapat membuka peluang dan
masyarakat setelah gabung di BUMDes, menciptakan lapangan kerja bagi
dan proses dalam pelaksanaan program masyarakat.
BUMDes. Peran BUMDes dalam
Berdasarkan hasil wawaancara mengembangkan usaha dan
diatas, penulis dapat menyimpulkan perekonomian masyarakat desa
sebagai berikut, Peran BUMDes memerlukan penanganan yang
Ko’mara jaya dalam pengembanggan komprehensif, sehingga tumbuhnya
potensi dan pemberdayaan masyarakat, ekonomi nasional ditopang kokoh oleh
secara umum dapat dikatakan sudah perekonomian desa yang kokoh dan
berjalan dengan baik, walaupun masih terarah. Komitmen pemerintah terhadap
ada beberapa hal yang perlu keberlansungan BUMDes dibuktikan
ditingkatkan. Peran BUMDes Ko’mara dengan pemberian dana dalam usaha
dalam pemberdayaan dan potensi mengembangkan BUMDes.
masyarakat, dilakukan dengan cara
KESIMPULAN
memberikan motivasi kepada
masayrakat yaitu dengan memberikan Keberadan BUMDes dalam
pijaman modal usaha, sehingga tingkat mewujudkan kesejahteraan
pengangguran dapat dikendalikan. perekonomian desa yang mandiri sangat
Selain program simpan pinjam diperlukan. Melalui BUMDes
untuk bantuan modal usaha, BUMDes diharapkan lembaga yang ada di
ko’mara juga menyediakan jasa sewa masyarakat dapat bersinergi untuk lebih
pelaminan/ tenda besi untuk dapat maksimal lagi untuk menciptakan
menciptakan jenis usaha baru serta kesejahteraan yang setara. Bagi
mengembangkannya sehingga tercipta pemerintah desa dan lembaga pedesaan
lapangan kerja. Maka peran BUMDes di Desa Ko’mara supaya segera lebih
Ko’mara jaya dalam penanggulangan efektif dalam menghimpun unit-unit
pengangguran sudah dapat dikatakan usaha dari masyarakat dan pengelolaan

62
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

aset-aset desa agar tujuan BUMDes Indonesia. Aditya Media


Publishing: Surabaya.
utuk menciptakan kesejahteraan
Azhar Arsyad. 2002. Manajemen
masyarakat yang merata. Peran Pelayanan. Rajawali Pers:
Yogyakarta
BUMDes di desa Ko’mara dalam
Hasibuan S.P. Malayu. 2007.
mengebangkan potensi dan Manajemen Dasar, Pengertian
dan Masalah. PT Bumi Aksara:
pemberdayaan masyarakat, secara
Jakarta.
umum dapat dikatakan sudah berjalan Atik & Ratminto. 2012. Manajemen
Pelayanan. Graha Ilmu:
dengan baik walaupun masih ada
Yogyakarta.
beberapa hal yang perlu ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Surya Anom. 2015. Badan Usaha


Milik Desa: Spirit Usaha Kolektif
Desa. Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi Republik
Indonesia. Jakarta
Sujarweni, Winarta. 2014. Metode
Penelitian. PT. Pustaka Baru.
Bantul. Yogyakarta
Miles, B. Mathew dan Michael
Huberman. 1992. Analisis Data
Kualitatif (Buku Sumber Tentang
Metode-metode Baru). Jakarta:
UIP.
Madani, Muhlis. 2006. Pedoman
Penulisan Proposal Penelitian
dan Skripsi, Makassar: Fisipol
Unismuh Makassar.
Basuki. 2007. Pengelolaan Keuangan
Daerah. Yogyakarta: Kreasi
Wacana
Elmi, Bachrul. 2002. Keuangan
Pemerintah Daerah Otonomi di
Indonesia. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabet, CV,2011)
Manulang. 2001. Dasar-dasar
Manajemen. Ghalia Indonesia:
Jakarta.
Safroni. 2012. Manajemen dan
Reformasi Pelayanan Publik
dalam Kontks Birokrasi

63
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai