Ulasan Intisari Laporan Unsdsn Juni 2023
Ulasan Intisari Laporan Unsdsn Juni 2023
SDG’s telah diratifikasi oleh lebih dari 50 persen Negara Anggota PBB. Austria, Hongaria,
Italia, Nigeria, Spanyol, dan Swedia telah meratifikasi lebih dari 98 persen seluruh perjanjian
dalam daftar selektif. Sebaliknya, Ethiopia, Indonesia, Israel, Arab Saudi, dan Amerika Serikat
hanya meratifikasi kurang dari 75 persen (daftar selektif) (Gambar 3.6)
Pada pertengahan Agenda 2030, kami menarik lima kesimpulan utama dari penilaian
komprehensif terhadap upaya kebijakan dan komitmen terhadap SDGs (Tabel 3.6).
PERTAMA, upaya dan komitmen pemerintah terhadap SDGs masih terlalu rendah. Nilai
rata-rata dari 74 negara yang dinilai adalah 56 persen, bahkan tidak ada satupun yang
mendekati nilai sempurna.
KEDUA, terdapat perbedaan besar antar negara. Empat negara Eropa menonjol sebagai
negara yang sangat berkomitmen terhadap SDGs (Finlandia, Belanda, Swedia, dan Swiss),
namun skor di antara negara-negara G20 berkisar antara 77 persen di Indonesia hingga
kurang dari 40 persen di Federasi Rusia dan Amerika Serikat.
KETIGA, dari ketiga pilar, skor rata-rata terendah terdapat pada pilar 2, terkait dengan
adopsi dan implementasi kebijakan dan jalur SDG. Hal ini sebagian didorong oleh kinerja
negara-negara LICs dan LMICs yang moderat atau rendah dalam pilar ini karena mungkin
negara-negara tersebut kekurangan sumber daya keuangan yang diperlukan agar berhasil
mengadopsi dan melaksanakan investasi pada jalur pencapaian SDG’s.
Sedangkan negara-negara HIC memiliki kinerja yang lebih baik pada pilar 2 yang sebagian
besar disebabkan oleh kinerja mereka yang kuat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan
kartu skor digital (Digital Scor Card).
Diperlukan kebijakan dan tindakan yang lebih ambisius mengenai iklim dan dekarbonisasi.
upaya transformasi pangan dan penggunaan lahan berkelanjutan, yang merupakan agenda
penelitian penting di SDSN).
KEEMPAT, negara-negara LIC dan LMIC dinilai memiliki komitmen yang lebih tinggi
dibandingkan dengan negara-negara HIC, terutama dalam kepemimpinan politik maupun
kepemimpinan institusional untuk mencapai SDGs.
Termasuk seluruh negara anggota G20 dan sebagian besar negara OECD.
Skor diambil dari 29 indikator upaya kebijakan dan komitmen. Sejak uji
coba tahun 2022, kami telah menambahkan empat indikator baru
mengenai digitalisasi dan lima indikator mengenai keterlibatan dengan
multilateralisme. Kami juga telah melakukan beberapa perubahan
metodologi: hal ini dijelaskan secara lebih rinci dalam lampiran teknis yang
tersedia online, yang juga membahas daftar lengkap indikator, skema
pembobotan yang diterapkan, dan berbagai tes sensitivitas yang digunakan
dalam mengembangkan skor ini.
Beberapa negara mempunyai kinerja yang jauh lebih baik dalam upaya dan
komitmen pemerintah SDG dibandingkan yang diharapkan dari tingkat
dasar pencapaian SDG dan PDB mereka pada tahun 2015. Kami berasumsi
bahwa negara-negara kaya dengan tingkat pendidikan tinggi serta sistem
kesehatan dan infrastruktur yang baik akan memiliki akses lebih besar
terhadap modal untuk berinvestasi dalam transformasi SDG. Namun upaya
pemerintah untuk mencapai SDGs pada tahun 2023 hanya berkorelasi
moderat dengan skor Indeks SDG tahun 2015 dan PDB per kapita pada
tahun 2015.
Pada titik tengah Agenda 2030 ini, semua negara, baik kaya maupun
miskin, harus menggunakan momentum setengah jalan tersebut untuk
secara kritis meninjau dan merevisi strategi nasional mereka, dengan
menjadikan prinsip-prinsip Agenda 2030 sebagai tolok ukur (transformatif,
terintegrasi, inklusif, tidak meninggalkan siapa pun di belakang). Aliran
pendanaan internasional harus selaras dengan kebutuhan SDG negara-
negara serta komitmen mereka.
(TABEL 3.6)
Kami menyambut baik komentar dan umpan balik kritis yang dapat
membantu memperkuat iterasi pekerjaan ini di masa depan.
Laporan
References