Anda di halaman 1dari 3

KUCING LIAR YANG MALANG

Karya Mita Khijaroh Azahra

Nama : Mita Khijaroh Azahra


Kelas : IX C/ Nomor 20
Tugas : Membuat Cerpen

Pada suatu hari yang cerah. Disebuah ruko yang kosong. Ada seekor kucing yang liar. Dia
tampak kelaparan. Sepertinya kucing itu dibuang oleh pemiliknya karena suatu alasan yang aku tidak
tahu. Dia sedang tertidur dilantai, tampak kedinginan, kucingnya yampak kelaparan sekali. Ia ingin
makan.

Kucing kedinginan karena semalam hujan lebat dan juga deras. Hujan turun bersama kilatan
petir. Kucing itu berada didalam kardus rongsokan yang penyok dan dingin. Dia mengintip lewat
bolongan “ yang menempel di kardus. Berharap ada seseorang yang mau merawatnya dengan penuh
kasih sayang dan tulus dari hati.

Kucing berteriak dengan keras. Memanggil-manggil berharap ada yang mendekatinya.


Membawa pulang ke rumah dan merawatnya hingga tumbuh besar. Lagian tidak akan mengubah
pikirannya untuk menjemput ku. Majikanku awalnya baik, tapi setelah ia mengadopsi kucing baru, ia
membuangku disebuah ruko kosong.

Sekarang bagaimana nasibku? Apa aku akan menjadi kucing liar yang tidak punya rumah, !!
pemilikku sudah membuangku, aku sudah tidak lucu baginya. Baginya akulah mainan murah yang
dapat dengan mudah dia dapat dan dibuang. Kemana aku harus mencari makan?,Rumah?, Kasih
sayang?, bukanlah kita sama-sama makhluk ciptaan tuhan? Lantas mengapa hanya jenisku yang
terlantar. Kita kan sama-sama makhluk ciptaan tuhan, janganlah kau menyiksaku dan membuang ku.
Kucing itu kan hewan yang lucu. Apa tidak sebaiknya kau merawatku. Aku juga bisa mendoakan
rezeki yang merawatku agar mendapat rezeki berlimpah.

Selanjutnya aku biasanya memelihara seekor kucing dirumah, aku biasanya sang penyayang
kucing. Biasanya aku dan ibu memberi makan kucing, memandikan kucing, mengajak main kucing,
dan memberi kasih sayang kepada kucing. Kucing adalah teman setiaku saat waktu luangku. Kaka
sangat tidak menyukai kucing. Entah kenapa, kucing kan lucu.

Aku dan temanku bersekolah di Mega Pelita Jakarta. Aku kelas VII/ 7. Disekolah ada seekor
kucing. Kadang aku dan teman ku memberinya ia makan. Bel berbunyi tanda pulang sekolah. Aku dan
temanku pulang. Setibanya dirumah, ibu menyiapkan ku makan siang, lalu ibu, aku, dan kakak makan
siang bersama.
Selanjutnya setelah makan siang bersama. Aku,kakak, dan ibu pergi ke sebuah minimarket. Ibu
belanja keperluan sehari-hari. Saat dijalan tiba-tiba aku menemukan seekor kucing yang lucu. Ia
kucing jantan yang berwarna hitam putih. Aku, ibu, kakak mendekati kucing itu. Tetapi kakak tidak
mau mendekati kucing itu. Karena kakak benci sekali. Setelah berhari-hari, kucing itu dibuang oleh
pemiliknya.

Aku dan ibu bersepakat untuk membawa pulang. Dan merawatnya karena kasihan kepada
kucing itu. Tetapi kaka menolak dengan keras hati. Ia tidak mau kucing itu berada dirumahnya. Tetapi
setelah dinasehati oleh ibu, kakak mau menerima kucing itu dirumahnya untuk dibawa kerumah kita.

Lalu ibu dan kakak masuk kedalam supermarket untuk melanjutkan belanjanya. Ibu juga
memberi kebutuhan kucing itu tetapi sepertinya tidak ada jadinya ibu dan kakak hanya membeli
kebutuhan rumah yang sudah habis. Setelah itu ibu, kakak, aku, kucing masuk kedalam mobil untuk
pergi kesebuah took perlengkapan kucing atau yang Namanya Pipi Petshop.

Setiba di Pipi Petshop, aku dan ibu memilih makanan untuk kucing yang cocok dan bagus. Dan juga
memilih “ perlengkapan kucing seperti tempat makan, tempat minum, shampoo, sabun, pasir, dll.
Setelah itu ibu, kakak, aku pulang kerumah Bersama-sama kucing itu.

Selanjutnya saat sudah berada dirumah. Kucing itu diberi nama Mogu. Mogu lalu masuk ke
kamar dan bermain-main dikamar Bersama aku. Lalu aku pergti dan meninggalkan Mogu dikamar
untuk beristirahat. Aku lanjut madi dan makan malam. Lalu tidur.

Pagi hari sangat cerah. Di hari minggu ini aku akan memandikan Mogu yang je pertama
kalinya. Aku memandikannya dihalaman depan rumah. Mogu mandi dengan air hangat lalu diberi
shampo dan bilas hingga kering, setelah mandi Mogu bermain-main dan berjemur dulu agar bulunya
kering.

Saat aku pergi kesekolah, kakak libur dan berada dirumah. Aku bilang kepada kakak begini “
ya akan kujaga dia” tapi ternyata kakak malah ingin membuang Mogu kesebuah ruko/tempat yang
kosong dan juga sepi. Tetapi rencana itu gagal terjadi, karena tiba-tiba aku pulang kerumah lagi gar-
gara ada barangnya yang tertinggal dirumah.

Dalam hati kecil kakak, dia ingin sekali rasanya membuang kucing itu dari rumahnya. Kakak
tidak pernah menyerah untuk menjalankan rencana jahatnya. Kakak tidak pernah kehabisan ide untuk
menyingkirkan Mogu.

Pada sore hari itu kakak mengajak Mogu bermain. Bermain ke sebuah taman yang dekat
rumahnya itu. Kakak langsung kepikiran untuk meninggalkan Mogu di taman itu. Mogu lalu
dilepaskan dari gendongan kakak. Lalu mogu berteriak “meong…” “meong…” seakan minta jangan
meninggalkannya di taman itu. Tiba tiba kakak langsung pergi meninggalkan mogu . mogu berteriak
tapi kakak seakan tidak mendengar nya
Sepulang sekolah, aku mencari mogu dirumah tapi tidak ada. Dan aku bertanya kepada kakak “
kak apakah kau melihat Mogu?” lalu kakak dengan hati yang bohong menjawab “ Tidah tahu dek”.
Aku curiga kalua kakak itu berbohong. Aku bertanya kepada ibu, ibu juga bilang tidak tahu.

Tapi aku tidak menyerah, Ia terus mencari Mogu. Mencari ke sekitar rumah dan tempat yang
biasa ia main. Tetapi Mogu belum bertemu. Aku tidak menyerah untuk mencarinya. Ia mencari dengan
penuh semangat.

Saat aku berangkat kesekolah, ia juga berusaha untuk mencari Mogu disekitar sekolah. Saat
ingin tiba di sekolah, aku mendengar pembincangan kakak dengan temannya. Kakak bercerita ia
adalah orang yang meninggalkan Mogu di taman. Aku sedikit kecewa, tetapi ia bergegas mencarinya
ke taman.

Selanjutnya saat tiba di taman, Mogu sudah tidak ada disana. Aku bingung mencari kemana
lagi. Aku juga bertanya-tanya kepada orang. Mungkin ada yang melihat Mogu. Tapi tidak adayang
melihat sama sekali. Tapi aku tetap mencarinya.

Saat perjalanan pulang. Aku melihat seekor kucing yang mirip dengan Mogu. Aku
mendekattinya dan memanggil nya “Meong…?. Lalu kucing itu mendekatinya. Ternyata kucing itu
adalah Mogu. Mogu tampak kelaparan dan juga kedinginan karena tidur diluar. Aku segera membawa
Mogu kerumah.

Tiba dirumah, aku langsung memberikan ia makan dan minum. Agar Mogu tidak tidak
kelaparan. Lalu aku membawa Mogu ke kamar untuk ber istirahat. Aku lalu berbincang Bersama Ibu,
dan bertanya “Ibu kira-kira siapa yang meninggalkan Mogu di kamar sendirian?”

Ibu pun menjawab “ ibu tidak tahu adek” saat di sekolah aku mendengar kakak yang
meninggalkan Mogu. Ibu berkata coba nanti kita tanya kakak. Saat kakak tiba dirumah. Kakak
langsung meminta maaf atas kesalahannya. Ia berjanji tidak akan mengulanginya.

Anda mungkin juga menyukai