Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL III

Nama Mahasiswa : Nurleni


NIM : 857360501i
Kode / Nama Mata Kuliah :PDGK 4202/ Pembelajaran IPA di SD

Tutor Pengembang :Drs Sumardiyanto, MM.Pd.

Masa Tutorial :2023.1

Skore Maksimum :60

1. Jelaskan mengapa pemebelajaran terintegrasi itu perlu dilakukan oleh seorang guru
dalam rangka memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa?
Jawaban : Pembelajaran terintegrasi adalah pendekatan di mana guru menghubungkan
berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu dalam pengajaran mereka. Ini dilakukan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa pembelajaran terintegrasi perlu dilakukan oleh seorang guru:
 Relevansi konten: Pembelajaran terintegrasi memungkinkan guru untuk
menghubungkan konten pelajaran dengan dunia nyata dan kehidupan sehari-hari
siswa. Dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran, guru dapat menunjukkan
bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di kelas dapat diterapkan
dalam situasi kehidupan nyata. Ini membantu siswa melihat relevansi materi
pelajaran dengan konteks yang lebih luas, memotivasi mereka untuk belajar dengan
lebih antusias.
 Pemecahan masalah holistik: Dalam dunia nyata, masalah sering kali kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling terkait. Dengan menggunakan pendekatan
terintegrasi, siswa diajak untuk melihat masalah secara holistik dan
mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat. Mereka dapat mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik dengan melihat masalah dari
berbagai perspektif dan menggunakan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran
untuk mencari solusi yang lebih baik.
 Pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi: Pembelajaran terintegrasi
mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi informasi dari berbagai sumber. Mereka diajak untuk membuat
hubungan antara konsep-konsep yang berbeda dan memahami bagaimana
pengetahuan dari satu mata pelajaran dapat mempengaruhi pemahaman mereka
dalam mata pelajaran lainnya. Proses ini memperkuat keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa dan membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang materi pelajaran.
 Pembelajaran yang berpusat pada siswa: Pembelajaran terintegrasi melibatkan
partisipasi aktif siswa dalam proses belajar. Mereka diajak untuk mengeksplorasi dan
menemukan hubungan antara berbagai konsep dan disiplin ilmu sendiri. Siswa
memiliki kesempatan untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan berbagi pengetahuan
dengan teman sekelas mereka. Ini membantu siswa menjadi agen aktif dalam
pembelajaran mereka sendiri dan memberikan pengalaman belajar yang lebih
berarti.
 Pengembangan keterampilan abad ke-21: Dalam era di mana keterampilan abad ke-
21 seperti pemecahan masalah, kerja tim, keterampilan komunikasi, dan pemikiran
kritis sangat penting, pembelajaran terintegrasi dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan ini. Melalui pengintegrasian berbagai mata
pelajaran, siswa dapat melatih keterampilan ini secara terpadu dan kontekstual.
Dengan melakukan pembelajaran terintegrasi, seorang guru dapat menciptakan
pengalaman belajar yang lebih menarik, relevan, dan bermakna bagi siswa.
Pendekatan ini membantu siswa menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari
dengan dunia nyata, memperkuat keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.
2. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru sebelum melaksanakan
pembelajaran terpadu?
Jawaban : Sebelum melaksanakan pembelajaran terpadu, seorang guru dapat
melakukan beberapa hal berikut:
 Mempelajari Standar Kurikulum: Guru perlu memahami standar kurikulum yang
berlaku dan mempelajari kompetensi dan indikator yang harus dicapai oleh siswa
dalam setiap mata pelajaran yang akan diintegrasikan. Ini akan membantu guru
mengidentifikasi keterkaitan antara berbagai konsep dan menentukan cara terbaik
untuk mengintegrasikannya.
 Identifikasi Keterkaitan Konsep: Guru perlu mengidentifikasi konsep-konsep yang
saling terkait antara mata pelajaran yang akan diintegrasikan. Mereka dapat mencari
persamaan, perbedaan, atau keterkaitan dalam konten pelajaran yang akan
digabungkan untuk membangun pembelajaran terpadu yang kohesif. Pemahaman
yang mendalam tentang hubungan antar konsep ini akan membantu guru
merencanakan dan menyampaikan materi dengan lebih baik.
 Kolaborasi dengan Guru Lain: Pembelajaran terpadu melibatkan kerjasama antara
guru dari berbagai mata pelajaran. Guru perlu berkomunikasi dan berkolaborasi
dengan rekan-rekan mereka untuk merencanakan pembelajaran terpadu dengan
baik. Mereka dapat berdiskusi tentang tujuan pembelajaran, strategi pengajaran,
dan bagaimana mengintegrasikan konten pelajaran secara efektif. Kolaborasi
dengan guru lain juga dapat memperkaya perspektif dan ide-ide dalam merancang
pengalaman belajar yang bermakna.
 Penyusunan Rencana Pembelajaran: Guru perlu merencanakan pembelajaran
terpadu dengan seksama. Ini melibatkan menentukan tujuan pembelajaran yang
jelas, merencanakan urutan dan kegiatan pembelajaran, serta memilih sumber daya
yang relevan. Guru juga perlu mempertimbangkan metode pengajaran yang sesuai
untuk memfasilitasi integrasi konsep-konsep secara efektif.
 Mengumpulkan Sumber Daya dan Materi Pembelajaran: Guru harus mengumpulkan
sumber daya dan materi pembelajaran yang relevan untuk mendukung
pembelajaran terpadu. Ini dapat mencakup buku teks, materi online, artikel, video,
atau sumber daya lain yang sesuai dengan konsep yang akan diintegrasikan.
Memiliki akses ke sumber daya yang beragam akan membantu guru menyampaikan
konten pelajaran dengan cara yang menarik dan relevan bagi siswa.
 Penilaian dan Evaluasi: Guru perlu merencanakan penilaian yang sesuai untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diintegrasikan.
Penilaian dapat mencakup tugas individu dan kelompok, proyek, ujian, atau
portofolio siswa. Guru juga perlu mempertimbangkan cara untuk menilai
pemahaman lintas mata pelajaran dan keterampilan abad ke-21 yang dikembangkan
oleh siswa melalui pembelajaran terpadu.
 Fleksibilitas dan Penyesuaian: Seorang guru harus siap untuk menyesuaikan rencana
pembelajaran terpadu sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam proses pengajaran,
guru harus memantau kemajuan siswa, mendengarkan umpan balik mereka, dan
menyesuaikan strategi pengajaran jika diperlukan. Fleksibilitas adalah kunci untuk
mengoptimalkan pembelajaran terpadu dan memastikan bahwa siswa mendapatkan
manfaat maksimal dari pengalaman belajar ini.
Dengan melakukan langkah-langkah ini sebelum melaksanakan pembelajaran
terpadu, seorang guru dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menyampaikan
pengalaman belajar yang kohesif, bermakna, dan terpadu kepada siswa.

3. Untuk mengetahui ketercapaian belajar siswa, guru harus melakukan penilain. Penilaian ini
meliputi penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar. Anda jelaskan pengertian dan
fungsi kedua penilaian tersebut!
Jawaban : Penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar merupakan dua aspek penting
dalam mengukur ketercapaian belajar siswa. Berikut adalah pengertian dan fungsi keduanya:

 Penilaian Proses Belajar: Penilaian proses belajar melibatkan pengamatan dan penilaian
langsung terhadap cara siswa belajar, berinteraksi, dan mengembangkan keterampilan
dalam konteks pembelajaran. Ini berfokus pada proses belajar siswa, seperti partisipasi,
keterlibatan, kerja sama, dan pemahaman yang sedang berkembang. Beberapa contoh
metode penilaian proses belajar adalah observasi kelas, wawancara, diskusi, jurnal
refleksi, dan portofolio.

Fungsi penilaian proses belajar adalah sebagai berikut:

 Memahami perkembangan siswa: Penilaian proses belajar membantu guru


memahami bagaimana siswa belajar dan berkembang seiring waktu. Guru dapat
melihat kemajuan siswa dalam keterampilan, strategi pembelajaran, sikap, dan
partisipasi aktif dalam pembelajaran.
 Memberikan umpan balik formatif: Melalui penilaian proses belajar, guru dapat
memberikan umpan balik yang langsung kepada siswa untuk membantu mereka
memperbaiki pemahaman, keterampilan, atau strategi pembelajaran. Umpan balik
formatif ini membantu siswa untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu
diperbaiki dalam proses belajar mereka.
 Mendorong refleksi dan pemahaman diri: Penilaian proses belajar mendorong siswa
untuk merefleksikan cara mereka belajar, memahami kekuatan dan kelemahan
mereka, serta mengembangkan pemahaman diri yang lebih baik tentang cara
mereka dapat meningkatkan pembelajaran mereka di masa depan.
 Menginformasikan praktik pengajaran: Guru dapat menggunakan hasil penilaian
proses belajar untuk menginformasikan praktik pengajaran mereka. Mereka dapat
menyesuaikan metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan dan gaya belajar siswa secara efektif.
 Penilaian Hasil Belajar: Penilaian hasil belajar berkaitan dengan pengukuran
pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ini
mencakup penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang
telah mereka peroleh setelah menyelesaikan suatu periode pembelajaran. Contoh
metode penilaian hasil belajar meliputi tes, tugas proyek, ujian, presentasi, dan
portofolio.

Fungsi penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut:

 Mengukur pencapaian siswa: Penilaian hasil belajar membantu guru dalam mengukur
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Ini membantu
dalam mengevaluasi pemahaman siswa terhadap konsep, penguasaan keterampilan,
dan perkembangan sikap yang diharapkan.
 Memberikan umpan balik sumatif: Hasil penilaian hasil belajar memberikan umpan balik
sumatif kepada siswa tentang pencapaian mereka dalam pembelajaran. Ini memberikan
gambaran keseluruhan tentang kemajuan siswa dan membantu mereka dalam
mengevaluasi hasil belajar mereka secara keseluruhan.
 Menilai keefektifan pengajaran: Penilaian hasil belajar juga memberikan informasi
penting kepada guru tentang efektivitas praktik pengajaran mereka. Dengan melihat
hasil belajar siswa, guru dapat mengevaluasi keberhasilan metode pengajaran dan
keefektifan strategi pembelajaran yang digunakan.
 Menginformasikan pengambilan keputusan: Hasil penilaian hasil belajar dapat
digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan dalam perbaikan
kurikulum, penyusunan rencana pembelajaran, atau pengaturan pembelajaran yang
lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.

Kedua jenis penilaian ini saling melengkapi dalam memberikan gambaran menyeluruh tentang
ketercapaian belajar siswa.

4. Sebelum anda membuat instrument penilaian, hal hal apa saja yang harus anda lakukan?

Jawaban : Sebelum membuat instrumen penilaian, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

 Tentukan Tujuan Penilaian: Langkah pertama adalah menentukan tujuan penilaian. Apa
yang ingin Anda ukur atau evaluasi dari siswa? Misalnya, apakah Anda ingin mengukur
pemahaman konsep, keterampilan tertentu, atau sikap siswa?
 Periksa Standar dan Kurikulum: Pastikan Anda memahami standar dan kurikulum yang
berlaku. Periksa kompetensi dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Ini akan
membantu Anda menentukan elemen apa yang perlu dinilai dalam instrumen penilaian.
 Tentukan Jenis Penilaian: Pilih jenis penilaian yang sesuai dengan tujuan dan konteks
pembelajaran. Apakah Anda akan menggunakan tes tertulis, proyek, presentasi,
penugasan individu atau kelompok, observasi, atau kombinasi dari beberapa jenis
penilaian? Sesuaikan jenis penilaian dengan kemampuan siswa dan kompetensi yang
ingin dievaluasi.
 Tentukan Format Instrumen: Setelah menentukan jenis penilaian, tentukan format
instrumen yang akan Anda gunakan. Misalnya, jika Anda menggunakan tes tertulis,
tentukan apakah itu akan berupa pilihan ganda, isian singkat, atau esai. Jika Anda
menggunakan proyek, tentukan kriteria penilaian dan rubrik yang akan digunakan.
 Buat Rubrik Penilaian: Jika Anda menggunakan rubrik penilaian, buatlah rubrik yang
jelas dan terperinci. Tentukan kriteria penilaian yang akan digunakan untuk
mengevaluasi kinerja siswa. Pastikan rubrik mencakup aspek-aspek yang relevan dengan
tujuan penilaian dan memberikan petunjuk yang jelas tentang tingkat pencapaian yang
diharapkan.
 Ujicobakan Instrumen: Sebelum menggunakan instrumen penilaian secara resmi, uji
coba instrumen tersebut. Berikan instrumen kepada sejumlah siswa sebagai percobaan.
Tinjau apakah instrumen tersebut dapat mengukur apa yang Anda harapkan, apakah
pertanyaan atau tugasnya jelas, dan apakah instrumen tersebut dapat memberikan
informasi yang bermakna tentang ketercapaian siswa.
 Lakukan Revisi dan Penyesuaian: Berdasarkan hasil uji coba, lakukan revisi dan
penyesuaian pada instrumen penilaian jika diperlukan. Perbaiki pertanyaan atau tugas
yang ambigu, sesuaikan tingkat kesulitan, atau tambahkan atau hapus elemen penilaian
sesuai kebutuhan.
 Tetapkan Skala Penilaian: Tentukan skala penilaian yang akan Anda gunakan. Misalnya,
skala numerik (misalnya 1-5), skala likert (misalnya sangat setuju - sangat tidak setuju),
atau skala deskriptif (misalnya berkembang, cukup berkembang, belum berkembang).
Pastikan skala penilaian Anda mencerminkan tingkat pencapaian yang diharapkan.
 Sertakan Petunjuk dan Instruksi: Jangan lupakan untuk menyertakan petunjuk dan
instruksi yang jelas kepada siswa tentang cara mengisi atau menyelesaikan instrumen
penilaian. Berikan petunjuk tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana
mereka dapat memberikan respons yang tepat.

Setelah melakukan langkah-langkah ini, Anda akan memiliki instrumen penilaian yang sesuai
dengan tujuan dan konteks pembelajaran Anda. Pastikan instrumen tersebut mencerminkan
apa yang ingin Anda evaluasi dan memberikan informasi yang relevan tentang ketercapaian
siswa.

Anda mungkin juga menyukai