Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PEMERINTAHAN DAERAH DAN DESA

Nama: Lu’luul Jannah

Nim: E1B022077

Kelas: 3 (tiga) E

Jawaban

1. Berdasarkan Pasal 24 UU no 6 tahun 2014 tentang pemerintahan desa mencakup


otonomi,keterbukaan,akuntabilitas,efisiensi,efektivitas,keadilan,dan kesetaraan. Penilaian
terkait implementasinya di desa saya cukup signifikan dan seuai dengan asas
pemerintahan desa tersebut,pemerintah desa dapat memanfaatkan sumber daya dengan
baik ,kemudian dapat melibatkan warga desa dalam pengambilan keputusan dan dapat
bertanggung jawab serta memperlakukan seluruh warga setempat secara adil dan setara.

2. Urusan pemerintahan absolute adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi


kewenangan pemerintah pusat tanpa ada campur tangan pemerintah daerah maupun
pihak lain. Ada 6 urusan pemerintahan absolute yang meliputi :
 Politik luar negeri
 Pertahanan
 Keamanan
 yustisi
 Moneter dan fiscal nasional
 Agama

Keenam urusan ini dianggap sebagai urusan pemerintahan absolut karena mereka adalah
bagian dari kedaulatan negara dan memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas,
keberlanjutan, dan eksistensi negara itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah pusat
memiliki kontrol penuh terhadap urusan-urusan ini untuk menjaga kesatuan dan integritas
Negara.

3. Struktur organisasi Desa

KEPALA BPD KEPALA DESA

H. BAHARUDIN, S.Pd SAMSUDIN, S.SOS

SEK. DESA
MURNIATI

KAUR KAUR TU dan KAUR


KEUANGAN UMUM PERENCANAAN

FITRIANI TAUFIQ IHWAN


KASI KASI KASI PELAYANAN
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN
TARMIDZI
MAHMUD MURNIATI
AHMAD FAIZAH

KADUS SEDESA
MIDANG

a. KEPALA DESA
Kinerja: Selama masa jabatannya kepala desa Midang mampu mengkoordinasikan
kegiatan pemerintahan desa terkait dengan program kerjanya ,kemudian berorientasi pada
masyarakat langsung dan mampu mengkoordinasikan terkait dengan anggaran desa.
b. SEKRETARIS DESA
Kinerja:Mampu mengelola data data desa dengan baik ,dan memastikan pelayanan public
yang berkualitas sesuai dengan prosedur yang berlaku.

c. Kepala urusan (keuangan,Tu dan umum,Perencanaan)


Kinerja: Mampu untuk mengelola anggaran desa dengan baik,dan digunakan untuk
perihal yang sesuai dengan kebutuhan desa,kemudian mampu merencanakan pelayanan
public yang berkualitas dan efisien dengan mematuhi prosedur yang berlaku.

d. Kepala seksi (Pemerintahan,kesejahteraan,pelayanan)


Kinerja: Mampu untuk melayani warga desa dengan sebaik mungkin,cekatan dalam
bekerja dan selalu siap siaga untuk keperluan yang di perlukan warga dari desa.

4. a. Hierarki peraturan perundang-undangan pasal 7 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011

Tingkat Peraturan Nama Lembaga yang berwenang


UUD 1945 UUD 1945
Tap MPR Tap MPR
UU/Perpu Dewan Perwakilan Rakyat
Peraturan Pemerintah Presiden atas usul Menteri atau
lembaga
pemerintah
Peraturan presiden Presiden
Perda Provinsi Gubernur Provinsi
Perda Kabupaten/kota Bupati/walikota
b.Berdasarkan hierarki tersebut yang termuat dalam Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menjelaskan bahwa
peraturan perundang-undangan yang berada di tingkat daerah kabupaten/kota adalah
Peraturan Daerah (Perda).Adapun tahapan pembentukan perda berikut ialah:

Perencanaan: Pembentukan Perda dapat dimulai dengan inisiatif dari DPRD


(Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) kabupaten/kota atau eksekutif daerah
(Bupati/Walikota) sesuai dengan kebutuhan atau masalah yang perlu diatur.
Penyusunan Rancangan Perda: Setelah inisiasi, tahap berikutnya adalah
penyusunan Rancangan Perda. Ini melibatkan proses perumusan isi Perda yang
mencakup pembahasan, penelitian, dan diskusi oleh pihak-pihak terkait.
Konsultasi Publik: Sebelum Perda disahkan, biasanya dilakukan konsultasi publik
untuk mengumpulkan masukan dan pendapat masyarakat yang akan terkena
dampak dari regulasi tersebut.
Pengesahan: Rancangan Perda diajukan ke DPRD kabupaten/kota untuk dibahas,
direvisi jika diperlukan, dan akhirnya disahkan menjadi Perda melalui proses
pemungutan suara.
Penyampaian ke Kanwil Hukum HAM: Setelah disahkan, Perda dan dokumen
terkait disampaikan ke Kanwil Hukum dan HAM (Kantor Wilayah Hukum dan
Hak Asasi Manusia) yang merupakan perwakilan dari Kementerian Hukum dan
HAM di tingkat provinsi.
Evaluasi dan Koordinasi Kanwil Hukum HAM: Kanwil Hukum HAM akan
melakukan evaluasi terhadap Perda untuk memastikan bahwa tidak ada ketentuan
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Mereka juga dapat memberikan rekomendasi atau catatan jika ada ketentuan yang
perlu direvisi atau diperbaiki.
Pengesahan Akhir: Setelah koordinasi dan evaluasi selesai, Perda dapat disahkan
secara resmi dan menjadi bagian dari peraturan perundang-undangan di tingkat
kabupaten/kota.

Kemudian peran kanwil Hukum HAM dalam pembentukan perda ialah untuk
memastikan kesesuaian perda dengan hukum yang berlaku dan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi. Berperan sebagai pengawas dan penasihat dalam proses
pembentukan perda serta berkontribusi untuk menjaga konsistensi hukum di tingkat
daerah dengan hukum nasional.

5. Pengawas Internal Pemerintahan Daerah dan Desa

 Inspektorat : Mereka memastikan bahwa pemerintah daerah beroperasi sesuai dengan


peraturan dan prosedur yang berlaku.
 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD): BPKAD bertugas
mengawasi pengelolaan keuangan dan aset daerah serta melaksanakan audit internal
terhadap keuangan daerah dan desa,untuk memastikan akuntabilitas keuangan yang
tepat dan transparansi.

Pengawas Eksternal Pemerintahan Daerah dan Desa

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) : Fokus pada pencegahan dan pemberantasan


korupsi di tingkat local.
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK): BPK adalah lembaga eksternal yang independen
dan bertugas melakukan pemeriksaan terhadap keuangan negara, termasuk keuangan
pemerintah daerah dan desa.
 Media Massa dan Masyarakat sipil: Memantau dan melaporkan masalah dalam
pemerintahan daerah dan desa serta mendorong akuntabilitas dengan memberikan
informasi kepada public.

Posisi Ombudsman dalam Pengawasan:

Ombudsman memiliki tugas menerima dan menangani pengaduan dari masyarakat


terkait pelayanan publik. Dalam konteks pemerintahan daerah dan desa, Ombudsman
dapat:

 Menerima pengaduan terkait pelanggaran administratif, penyimpangan dalam


pelayanan publik, atau tindakan yang merugikan masyarakat.
 Melakukan penyelidikan terhadap pengaduan tersebut dan merekomendasikan
perbaikan atau tindakan korektif kepada instansi terkait.
 Memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan hak-hak masyarakat
dihormati.

Anda mungkin juga menyukai