Anda di halaman 1dari 94

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN DAYA TARIK

TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG MELALUI MINAT


BERKUNJUNG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA OBJEK WISATA DEPATI COFFEE

PROPOSAL

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

AZIZAH AFRILIA PUTRI


NPM:2010061201170

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM KERINCI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SUNGAI PENUH
2023

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : AZIZAH AFRILIA PUTRI
NIM : 2010061201170
Tempat/tanggal lahir : BENIK/ 26 APRIL 2003
Program studi : MANAJEMEN
Alamat : Desa Benik RT.02 Kec. Liling Danau Kab. Kerinci
Provinsi Jambi
NO HP : 082210048950
Judul proposal : Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Daya
Tarik Terhadap Keputusan Berkunjung Melalui
Minat Berkunjung Sebagai Variabel Intervening
Pada Objek Wisata Depati Coffee
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa :
1. Proposal penelitian saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan, baik di
sekolah tinggi ilmu ekonomi sakti alam kerinci maupu diperguruan tinggi
lainnya.
2. Proposal pnenelitian saya ini adalah murni gagasan, sumusan an pikiran
saya sendiri, tampa bantuan pihak lain kecuali arahan dari pembimbing.
3. Dalam proposal penelitian saya inni tidak terdapat karya atau pendapat
orang lain yang telah ditulis atau dipublikaskan kecuali dicantuman
sebagai acuan referensi dalam naskah denga cara menyebutkan nama
pengarang dan mencntumkannya dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyaaan ini saya buat dengan sebenarnya dalam kedaan sadar,
agar dapat di pergunakan seperlunya.
Sungai penuh, ……………….2023
Saya yang menyatakan,

AZIZAH AFRILIA PUTRI

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmad dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal

ini dengan judul Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Daya Tarik

Terhadap Keputusan Berkunjung Melalui Minat Berkunjung Sebagai

Variabel Intervening Pada Objek Wisata Depati Coffee.

Penulis menyadari bahwa segala yang tertuang dalam proposal penelitian

ini tidaklah semata-mata hasil kerja sendiri. Berbagai pihak baik secara langsung

ataupun tidak langsung telah memberikan bantuan berupa bimbingan, dukungan,

arahan dan sumbangan wawasan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian ini. Pada kesempatan ini dengan penuh kebanggaan dan rasa hormat

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Gampo Haryono, S.E., M.M selaku ketua sekolah tinggi ilmu

ekonomi sakti alam kerinci (STIE-SAK) sekaligus menjadi selaku

pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan

serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini

dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh Studi S1

manajemen di STIE Sakti Alam Kerinci.

2. Bapak H.Ferry Siswadhi, S.E., M..Si ketua prodi studi manajemen STIE-

SAK

3. Ibuk Ida Yusnita, S.E., M.M selaku pembimbing akademik.

i
4. Bapak/ibu dosen dan tenaga kependidikan STIE Sakti Alam Kerinci yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan melayani penulis selama

menempuh studi di STIE Sakti Alam Kerinci.

5. Teristimewa Kepada orang tua saya yaitu bapak Indra Jaya dan ibu Erna

Lisma Wati yang telah mendoakan dan mendukung dengan sepenuh hati

sehingga saya dapat menyelesikan proposal ini dengan baik.

6. Adik haikal jaya yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan.

7. Kepada sahabat-sahabat saya septi nuraini, uul ratna sanira dan merry

andani yang telah membantu, menyemangati dan memberikan informasi

dalam memecahkan suatu masalah dalam penyususan proposal.

Harapan saya, proposal penelitian ini memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu pemsaran.

Penulis sadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan

ini,namun semoga kekurangan dan kelemahan ini tidak mengurangi makna dari

penelitian ini sehingga dapat dijadikan acuan penelitian berikutnya.

Sungai Penuh, ....................... 2023

Penulis

AZIZAH AFRILIA PUTRI


NIM.2010061201170

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................11

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN


HIPOTESIS.........................................................................................13
2.1 Kajian Teoritis.................................................................................13
2.1.1 Manajemen............................................................................13
2.1.2 Manajemen Pemasaran..........................................................16
2.1.3 Keputusan Berkunjung..........................................................22
2.1.4 Minat Berkunjung..................................................................31
2.1.5 Electronic Word Of Mouth....................................................33
2.1.6 Daya Tarik.............................................................................37
2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................40
2.3 Kerangka Pemikiran........................................................................48
2.4 Hipotesis Penelitian.........................................................................49

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................53


3.1 Ruang Lingkup Penelitian...............................................................53
3.2 Populasi dan Sampel........................................................................54
3.3 Jenis Data.........................................................................................55
3.4 Sumber Data....................................................................................55
3.5 Teknik Pengumpulan Data..............................................................56

i
3.6 Definisi Operasional Variabel.........................................................56
3.7 Instrumen Penelitian........................................................................58
3.8 Uji Instrumen...................................................................................60
3.9 Metode Analisis Data......................................................................65
3.10 Alat Analisis..................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................73
LAMPIRAN.....................................................................................................77

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Wisata Di Kota Sungai Penuh..................................................2

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu 44

Tabel 3.1 Kisi-kisi penelitian 59

Tabel 3.3 Hasil Persentase 64


Tabel 3.3 Tabel Analisis Jalur...........................................................................69

i
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Konseptual....................................................................50


3.1 Gambar Path Analisis..................................................................................67

i
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner.......................................................................................77

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri

terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata akan

menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi

salah satu industri yang mengglobal. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar

di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau atau disebut juga sebagai nusantara atau

negara maritim, telah menyadari pentingnya sektor pariwisata terhadap

perekonomian Indonesia dikarenakan pertumbuhan pariwisata Indonesia selalu di

atas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saat ini industri pariwisata menjadi prioritas bagi masyarakat karena demi

mendapatkan suatu kebahagiaan tersendiri seperti yang tertulis berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan, (2009) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait

dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul

sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan

dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah,

dan pengusaha.Dalam hal ini terlihat dari performanya yang semakin menarik

untuk dikunjungi para wisatawan.

Kabupaten Kerinci yang terletak di Provinsi Jambi memiliki potensi

wisata alam yang indah, memiliki banyak kekayaan dari adat istiadat, kesenian,

kuliner, hingga wisata. Kerinci memiliki dua administrasi daerah yaitu kabupaten

i
kerinci dan Kota Sungai Penuh. Keduanya, sering disebut sebagai Sekepal Tanah

Surga. Dengan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Kerinci,

diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan meningkatan perekonomian

masyarakat dalam sektor pariwisata. Seiring berjalannya waktu banyak berdiri

tempat wisata di kerinci karena mempunyai potensi alam yang sangat tinggi untuk

mengembangkan bisnis pariwisata baik ekowisata maupun agro wisata. Karena

didukung oleh atmosfer yang sejuk dan pemandangan yang hijau, maka dari itu

sangat cocok untuk mengembangkan wisata yang ada di daerah tersebut atau

biasanya sering disebut desa wisata.

Tabel 1.1

Daftar Wisata Di Kota Sungai Penuh

No Nama wisata Alamat


1 Depati Coffee Jl. Hamparan Besar No.KM, RW.15,
Tapan, Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh,
Jambi 37152
2 Lapangan Merdeka Pasar Sungai Penuh, Penuh River, Sungai
Penuh City, Jambi 37111
3 Bukit Sentiong Koto Tinggi, Penuh River, Sungai Penuh
City, Jambi 37152
4 Bukit Khayangan Renah Kayu Embun, Kumun Debai,
Sungai Penuh City, Jambi 37111
5 Taman Bunga Puti Senang Talang Lindung, Sungai Bungkal, Sungai
Penuh City, Jambi 37111
6 Kolam Renang Bruna Talang Lindung,Sungai Penuh, Kota
Sungai Penuh, Jambi 37111
7 Taman Wisata Karya Bakti Karya Bakti, Sungai Penuh, Kota Sungai
Penuh, Jambi 37111
Sumber:http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit/article/view/18

i
Adapun wisata yang terdapat pada tabel diatas adalah wisata yang paling

banyak dikunjungi dan diminati karena keindahan alam dan keunikan budaya.

Pemandangan alam yang khas dan indah juga menjadi salah satu daya tarik

mengapa kota sungai penuh menjadi kota yang banyak dikunjungi dari berbagai

daerah. Kota Sungai Penuh menawarkan tempat ngopi yang asyik di atas bukit.

Tempat ini bernama Depati VII Coffee & Resort. Berada di Desa Sumur Gedang,

Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh menawarkan tempat ngopi dengan konsep yang

unik. Gabungan antara tempat wisata alam dan edukasi kopi.Kamu bisa mencoba

menanam kopi hingga menikmati seduhannya di sini. Jarang ada di tempat lain,

keunikan yang sulit ditandingi adalah lokasinya berada di ketinggian 1453 mdpl.

Alasan peneliti untuk meneliti yaitu daya tarik wisata depati coffee yang

memiliki pesona keindahan dengan konsep edukasi pengembangan kopi dengan

keindahan hamparan bukit, akses jalan ke wisata lebih mudah dilewati oleh

pengendara roda dua maupun roda empat. Jika kamu sedang berada di Kota

Sungai Penuh, hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk tiba di lokasi wisata

depati coffee. Hanya berjarak sekitar 13-16 kilometer saja dari pusat kota. Bisa

datang pagi atau sore hingga malam hari. Buka dari pukul 08:00 hingga 20:00

WIB yang termasuk kedalam Kawasan hutan taman nasional kerinci seblat

(TNKS). Sekaligus bisa menikmati suasana ketinggian perbukitan yang dikelilingi

oleh kebun-kebun.Di depati coffee kamu akan diajak untuk lebih memahami

proses kopi dari hulu ke hilir. Dari cara menanam hingga diseduh dan

dihidangkan di atas meja Karena suasananya asyik, pemilik dan pengelola pun

menyilakan pengunjung yang ingin bermalam dan bisa mengambil paket camping

i
yang ditawarkan dan Disediakan pula penyewan sleeping bag, tenda, matras,

nesting, dan gas.Pastinya di depati coffee dapat menikmati hasil olahan kopi dari

buah tangan petani binaan depati caffee, yang langsung dibuat oleh barista depati

coffee yang sudah bersertifikat. Depati coffee juga banyak terdapt miniature

bangunan bersejarah kerinci, seperti rumah bilik, rumah gedang dan masih banyak

lagi. Depati coffee telah meraih penghargaan dalam ajang anugerah pesona

Indonesia awad (API) dalam kategori pesona ekowisata tahun 2022 depati VII

kopi berhasil meraih sebagi juara 1.

Kabupaten kerinci merupakan kabupaten yang terletak di provinsi jambi

yang memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, keanekaragaman hayati

dan peninggalan sejarah/budaya. Berlimpahnya sumber daya alam yang ada dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi ketika sumber daya tersebut dapat di kelola

dengan baik sesuai dengan apa yang paling diminati masyarakat sehingga

pemanfaatan sumber daya alam tersebut tidak akan menghabiskan waktu ataupun

materi akibat ketidak berhasilan dalam mengelola suatu sumber daya. Dimana

untuk bisa menggembangkan wisata kerinci tentu memerlukan koneksi yang

sangat luas agar orang tahu akan potensi di kabupaten kerinci salah satu yang bisa

kita bisa gunakan dan mudah di akses oleh semua orang baik dalam negeri

maupun luar negeri yaitu menggunakan media seperti promosi atau media

internet.

Menurut Kotler dan Keller, (2012) dalam Yusuf & Pratama, (2020)

keputusan berkunjung adalah tahap saat konsumen juga mungkin membentuk niat

i
untuk melakukan pembelian dari produk yang paling disukai, sampai dimana

konsumen benar-benar melakukan pembelian. Menurut Drumond (2003) dalam

Dani & Thamrin, (2019) keputusan berkunjung adalah proses mengidentifikasikan

pilihan kunjungan yang mungkin untuk memecahkan persoalan keputusan

berkunjung itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan objektif serta

sasaran- sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugian masing-masing.

Grifin dan Ebert (2006) dalam Humaira & Wibowo, (2016)

mendefinisikan Keputusan pembelian sebagai keputusan yang didasari oleh motif

rasional, motif emosional atau keduanya. Motif rasional melibatkan evaluasi logis

dari atribut produk, motif emosional melibatkan faktor non objektif dan termasuk

imitasi dan keindahan lainnya. Teori Keputusan Berkunjung dianalogikan sama

dengan keputusan pembelian, bahwa keputusan berkunjung wisatawan sama

dengan keputusan pembelian.Proses keputusan pembelian merupakan proses

dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian,

yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak

yang lama setelah itu. Keputusan berkunjung pada penelitian ini yaitu pengenalan

kebutuhan dimana peneliti memperkenalkan bahwa panorama pada puncak depati

coffee terlihat memukau dengan komposisi warna hijau dari perbukitan, birunya

langit, dan udara yang sejuk jauh dari polusi merupakan perpaduan yang sangat

indah dipandang, dinikmati, dan mengabadikan momen atau berfoto untuk

menarik minat konsumen. Dalam pencarian informasi dimana konsumen yang

mulai tergugah minatnya akan mencari lebih informasi, maka peneliti membuat

i
publikasi melalui media masa yakni instagram dan membuat cuplikan video dan

foto yang dapat menarik konsumen sehingga dapat membuat konsumen lebih

tertarik dan minat untuk berkunjung. Lestari et al., (2023)

Menurut Bella Nur Aini et al., (2021) sosial media mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat dan dunia bisnis. Pemasaran

suatu barang atau jasa sekarang juga banyak yang beralih ke digital, melalui

digital perusahaan dapat diuntungkan dengan low cost dan high impact. Oleh

sebab itu, banyak perusahaan yang menerapkan strategi marketing tersebut. Untuk

itu penulis ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh dari komentar-komentar

positif atau aktivitas para followers yang diberikan oleh masyarakat di media

sosial yang menciptakan EWOM pada wisata depati coffee terhadap Minat

Berkunjung dan Keputusan Berkunjung wisata. Menurut Haryono & Albetris,

(2023) Teori electronic word of mouth E-WOM merupakan suatu bentuk

komunikasi langsung konsumen yang ditransformasikan melalui media social dan

internet mengenai pengelaman menggunakan produk/jasa atau bahkan informasi

tentang produk/jasa. Secara umum Word of Mouth adalah oral person-to-person

communication atau komunikasi lisan antara individu ke individu lainnya atau

antara pengirim dan penerima pesan dimana didalamnya memiliki unsur produk,

jasa ataupun brand Hidayanti & Masyhudi, (2020). Electronic word of mouth (e-

WOM) didefinisikan sebagai sebuah media komunikasi untuk saling berbagi

informasi mengenai suatu produk atau jasa yang telah dikonsumsi antar konsumen

yang tidak saling mengenal dan bertemu sebelumnya pendapat Gruen, (2006)

dalam Arrazi & Nugraha, (2021).

i
Fenomena tentang word of mouth Kebiasaan sebagian besar masyarakat

adalah bertukar informasi mengenai hal yang sudah mereka alami dan yang ingin

mereka ketahui, disinilah terjadinya word of mouth (WOM), tetapi ada yang

belum cukup mempromosikan untuk memenuhi kebutuhan akan pengunjung

maka promosil yang dilakukan wisata depati coffee sampai sekarang bukan hanya

word of mouth (WOM) tetapi sudah melakukan promosi electronic word of mouth

(EWOM) dimana masyarakat yang mengalami pengalaman positif yang dirasakan

terhadap obyek-obyek wisata yang ada di wisata depati coffee ramai diceritakan

melalui media sosial seperti Facebook, instagram, youtube, whatsaapp dan lain

sebagainya ataupun melalui blog.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009

Tentang Kepariwisataan, (2009) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang

memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan

alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan

kunjungan wisatawan. Menurut Pedit (2016) dalam Putra & Wulandari, (2023)

daya tarik wisata, seperti segala sesuatu yang menarik dan layak untuk dikunjungi

dan dilihat, pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu daya tarik

wisata alam dan daya tarik wisata buatan. Aprilia et al., (2017) Daya tarik wisata

adalah sesuatu yang memiliki daya tarik untuk dilihat dan dinikmati yang layak

djual ke pasar wisata.

Fenomena tentang daya tarik wisata pada wisata depati coffee diketahui

bahwa daya tarik wisata depati coffee mempunyai konsep edukasi pengembangan

i
kopi. Menawarkan aktivitas cara menanam kopi hingga menikmati seduhannya.

Yang membuat semakin unik adalah lokasinya berada di ketinggian 1453 mdpl

dan menghadap langsung ke Gunung Kerinci, menyedikan fasilitas separti caffee

diatas bukit, konsep indoor dan outdoor, spot foto, menu-menu khas kerinci dan

terdapat pula penginapan dan camping. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi

wisata depati coffee

Menurut Suwarduki et al., (2016) minat berkunjung pada dasarnya adalah

dorongan dari dalam diri konsumen berupa keinginan untuk mengunjungi suatu

tempat atau wilayah yang menarik parhatian seseorang tersebut. Kotler (2000)

dalam Suwarduki et al., (2016) menjelaskan bahwa minat merupakan suatu

dorongan, atau rangsangan internal yang kuat yang memotivasi tindakan dimana

dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan produk.Menurut

Aulia & Yulianti, (2019) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Minat merupakan suatu

kecenderungan hati terhadap sesuatu, serta keinginan terhadap sesuatu. Oleh

sebab itu, harus ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari dalam maupun dari luar

untuk menyukai sesuatu. Menurut Tanjung et al., (2022) Minat Kunjung dapat

diartikan sebagai dorongan seseorang untuk berperilaku tertentu berdasarkan

motivasi yang ada dalam dirinya untuk bertindak positif akan suatu penawaran

produk atau jasa.

Fenomena tentang minat berkunjung pada wisata depati coffee diketahui

bahwa minat berkunjung wisata pada depati coffee kadang-kadang naik kadang-

kadang cenderung menurun. Hal ini disebabkan banyaknya destinasi wisata

tempat lain yang baru. Menurunnya tingkat kunjungan wisatawan wisata depati

i
coffee disebabkan oleh hal lain yang kurang puasnya dari segi jarak tempuh

perjalanan ke tempat wisata tersebut, cuaca, pelayanan, harga tiket maupun

fasilitas wisata depati coffee tersebut. Terciptanya keputusan berkunjung juga

akan mendorong pengunjung untuk mereferensikan kepada calon wisatawan lain

dengan tujuan mempengaruhi untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.

Berdasarkah fenomena masalah di atas didukung menurut Haryono, (2017)

bahwa melalui strategi bauran pemasaran diharapkan dapat meningkatkan

loyalitas pengunjung. Loyalitas pengunjung harus selalu ditingkatkan untuk

mengembangkan objek wisata.Bauran pemasaran jasa sebagaimana dikemukakan

di atas terdiri dari tujuh elemen, yaitu produk (product), harga (price), distribusi

(place), promosi (promotion), orang (people), bukti langsung (physical evidence),

dan proses (process). Dengan menciptakan bauran pemasaran yang baik maka

pengunjung akan puas dan loyal karena apa yang diharapkan oleh mereka dapat

diperoleh di wisata depati coffee ini bauran pemasaran jasa adalah elemen-elemen

organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan

komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti

tertarik untuk mengangkat penelitian tentang “Pengaruh Electronic Word Of

Mouth Dan Daya Tarik Terhadap Keputusan Berkunjung Melalui Minat

Berkunjung Sebagai Variabel Intervening Pada Objek Wisata Depati

Coffee”

i
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah electronic word of mouth memiliki pengaruh terhadap keputusan

berkunjung pada objek wisata depati coffee?

2. Apakah pengaruh daya tarik wisata terhadap keputusan berkunjung pada objek

wisata depati coffee?

3. Apakah pengaruh electronic word of mouth wisata terhadap minat berkunjung

pada objek wisata depati coffee?

4. Apakah pengaruh daya Tarik wisata terhadap minat berkunjung pada objek

wisata depati coffee?

5. Apakah pengaruh minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung pada

objek wisata depati coffee?

6. Apakah electronic word of mouth memiliki pengeruh terhadap keputusan

berunjung pada objek wisata yang di miidasi oleh minat berkunjung?

7. Apakah daya tarik memiliki pengeruh terhadap keputusan berunjung pada

objek wisata yang di miidasi oleh minat berkunjung?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth terhadap keputusan

berkunjung pada objek wisata depati coffee

2. Untuk menganalisis pengaruh daya tarik wisatawan terhadap keputusan

berkunjung wisatawan pada objek wisata depati coffee.

3. Untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth terhadap minat

berkunjung pada objek wisata depati coffee.

i
4. Untuk menganalisis pengaruh daya Tarik terhadap minat berkunjung pada

objek wisata depati coffee.

5. Untuk menganalisis pengaruh minat berkunjung terhadap keputusan

berkunjung pada objek wisata depati coffee

6. Untuk menganalisis minat berkunjung yang berperan sebagai variabel

intervening antara electronic word of mouth dan daya Tarik terhadap

keputusan berkunjung pada objek wisata depati coffee

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat akademis

1. Sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis

dalam mengembangkan wawasan berpikir dan menambah perbendaharaan

pengetahuan di bidang manajemen pemasaran mengenai pengaruh electronic

word of mouth dan daya tarik.

2. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manapun dan

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka adapun manfaat dari penelitian ini

diantaranya sebagai berikut:

i
1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan bagi peneliti dalam bentuk menambahkan

wawasan dan keilmuan khususnya dan umumnya bagi pembaca atau penelitian

lainnya.

2. Manfaat praktis

1. Dengan penelitian ini dapat memberikan sebuah masukan agar dapat

mengembangkan sektor wisata di kabupaten kerinci

2. Dengan penelitian ini bisa jadi sebuah rujukan atau pengetahuan baru

terhadap wisata kerinci agar bisa ekspor wisata di kerinci agar bisa di lihat

oleh banyak orang.

3. Kepada wisata depati coffee sebagai masukan dan pemikiran sehingga

memperbaiki kualitas wisata.

4. Kepada bupati kerinci, memberikan gambaran atau masukan agar bisa

memahami bahwa electronic word of mouth sangat berpengaruh terhadap

wisata kerinci.

i
BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teoristis

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut Krisnaldi et al., (2019) kata manajemen berasal dari

bahasa Inggris, yakni dari kata to manage yang berarti mengurus,

mengelola, atau mengatur. Oleh sebab itu apabila sesuatu organisasi

atau kelompok orang yang gagal mencapai tujuannya sering disebut

Mismanagement, artinya salah urus, salah kelola atau salah

pengaturan.menurut Suryani et al., (2023) manajemen adalah sebuah

proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui

rangkaian kegiatan berupa perencanaan, organisasian pengarahan

dan pengadalian orang-orang dan sumber daya.

Menurut Firmansyah & Mahardhika, (2018) manajemen

sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena manajemen dapat

mempermudah pekerjaan manusia dengan spesialisasi pekerjaan

serta berkembangnya skala operasi yang ada di era sekarang ini. Ada

tiga alasan utama diperlukannya manajemen, yaitu untuk mencapai

tujuan, untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang

saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas.

Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari

i
manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya

baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu

perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang

terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal

melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan

kegiatan atau pekerjaan.

Menurut Firmansyah & Mahardhika, (2018) ada sejumlah

unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsur

manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines),

metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur

ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam

mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan secara

efektif dan efisien.

2.1.1.2 Fungsi-Fungsi Manajmen

Menurut Rois & Helmi, (2016) dalam Dr. Muslichah Erma

Widiana, Dra.Ec., (2020) fungsi manajemen adalah elemen-elemen

dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen

yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen terdiri dari:

1. Planning (Fungsi Perencanaan) Planning merupakan proses

terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa

perencanaan, fungsi-fungsi lainya tidak dapat berjalan.

Disamping itu, perencanaan memungkinkan:

i
a. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya yang

diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Para anggota organisasi dengan mudah melaksanakan berbagai

kegiatan secara konsisten dengan berbagai tujuan.

c. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan

korektif dapat diambil apabila tingkat kemajuan tidak

memuaskan.

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian) Setelah tujuan ditetapkan

dan perencanaan untuk mencapai tujuan telah ada, maka langkah

berikutnya adalah melakukan pengelompokkan tugas sehingga

terbagi dan dapat diidentifikasi sehingga manajer perlu

merancang, mengembangkan suatu organisasi dan dapat

menunjuk orang yang bertanggung jawab untuk mencapainya.

3. Actuating (Mengarahkan) Setelah fungsi pengorganisasian

dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, maka

langkah selanjutnya adalah menugaskan personalia (karyawan)

tersebut untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Didalam manajemen fungsi pengarahan ini bersifat sangat

kompleks. Karena disamping menyangkut manusia, juga

menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia itu sendiri.

4. Controlling (Pengawasan) Pengawasan merupakan fungsi

terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan

pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang dicapai cara yang

i
dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala

sesuatu yang telah dijalankan dengan standar atau rencananya

serta melakukan perbaikan-perbaikan bila terjadi penyimpangan.

Pengawasan bisa bersifat positif maupun negatif. Pengawasan

positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi

dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan pengawasan

negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak

diinginkan atau tidak dibutuhkan tidak akan terjadi kembali.

2.1.2 Manajemen Pemasaran

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Haryono & Sari, (2019) Pemasaran adalah

suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau

segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau

jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Menurut

Napitupulu et al., (2021) manajemen pemasaran (marketing

management) berasal dari dua kata, yaitu Manajemen dan

Pemasaran. Kedua istilah itu sebenarnya dua ilmu yang

berbeda, kemudian digabungkan dalam satu kegiatan. Artinya,

fungsi-fungsi yang ada dalam kedua ilmu tersebut digabung

dalam bentuk sebuah kerja sama.

i
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong dalam

Napitupulu et al., (2021) pengertian manajemen pemasaran

(marketing management) adalah kegiatan-kegiatan

menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan

mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh

tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli

sasaran dalam rangka mencapai tujuan sebuah organisasi.

Menurut Haryono & Sari, (2019) Manajemen pemasaran

adalah suatu usaha untuk merencanakan, menurut

mengimplementasikan (yang ter diri dari kegiatan

mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta

mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam

suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien

dan efektif.

2.1.2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Pemasaran

Dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan

menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui

pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh

seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa

besar ancaman yang harus dihadapi. Menurut Haryono & Sari,

(2019) fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadudan

saling mendukung, antara lain:

i
a. Perencanaan pemasaran Penentuan segala sesuatu sebelum

dilakukan kegiatan -kegiatan pemasaran meliputi: tujuan,

strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.

b. Implementasi pemasaran Adalah proses yang mengubah

strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan

pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi

mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang

secara efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan

ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang

atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang

dapat memainkan peranan penting dalam

mengimplementasikan strategi pemasaran.

c. Pengendalian/Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu: Usaha

memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka

selalu bertindak sesuai dengan rencana.

Rayburn D. Tousley dalam Napitupulu et al., (2021)

menyatakan fungsi pemasaran adalah sebuah kegiatan khusus

dalam pemasaran, ada delapan fungsi pemasaran, yakni:

1. Fungsi Pertukaran (Function of Exchange)

1) Penjualan (Selling).

2) Pembelian (Buying).

2. Fungsi Secara Fisik (Function of Physica)

1) Transportasi (Transportation).

i
2) Penyimpanan (Storage).

3. Fungsi Yang Memberikan Fasilitas (Facilitating Function)

1) Pembiayaan (Financing).

2) Mengambil Risiko (Risk Taking).

3) Pasar (Market research).

4) Standarisasi (Standardization).

2.1.2.3 Tujuan Pemasaran

Menurut Haryono & Sari, (2019) secara umum ada 6 Tujuan

Manajemen Pemasaran diantaranya adalah:

1. Membangun Permintaan

Penjualan hanya bisa terjadi bila ada permintaan dari

konsumen.Untuk membangun permintaan tersebut maka

dibutuhkan berbagai upaya pemasaran untuk menimbulkan

ketertarikan dan rasa penasaran konsumen terhadap barang.

2. Membangun Kepuasan Konsumen

Tidak cukup hanya mendapatkan permintaan dari konsumen

untuk mencapai target perusahaan. Tujuan selanjutnya

adalah untuk membangun kepuasan konsumen dengan cara

memahami kebutuhan/ keinginan konsumen, serta

mengetahui bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan/

keinginan tersebut.

i
3. Mendapatkan Market Share

Tujuan manajemen pemasaran berikutnya adalah untuk

mendapatkan progres positif dari market share produk.

Pasar ibarat sebuah kue, dan setiap potongan kue

merupakan gambaran market share. Semua perusahaan

mengharapkan terjadi peningkatan dan perluasan market

share atau penjualan. Walaupun terkadang hanya memiliki

target untuk mempertahankan market share yang sudah

diperoleh.

4. Mendapatkan Keuntungan

Target akhir semua perusahaan adalah mendapatkan

keuntungan.Dan setiap perusahaan menetapkan nominal

keuntungan yang berbeda sebagai ukuran

keberhasilannya.Mencapai nominal keuntungan tersebut

merupakan salah satu tujuan manajemen

pemasaran.Bagaimana perusahaan bisa menjual dengan

nilai margin optimal bisa menghasilkan tingkat penjualan

yang maksimal.

5. Mendapatkan Pencitraan Sesuai Harapan

Selain untuk mendapatkan keuntungan, tujuannya adalah

untuk mendapatkan pencitraan sesuai dengan harapan. Citra

yang baik terhadap produk dan perusahaan akan

i
memberikan efek positif bagi perusahaan, baik dari sisi

konsumen, mitra, investor, dan tenaga kerja.

6. Menjaga Kelangsungan Usaha

Pemasaran adalah ujung tombak perusahaan untuk

mencapai target penjualan, kepuasan dan target keuntungan.

Itulah alasannya mengapa kelangsungan perusahaan juga

menjadi bagian dari tujuan manajemen pemasaran.

2.1.2.4 Strategi Pemasaran

Menurut Yulia et al., (2019) Strategi pemasaran adalah

pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,

bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan

keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

Menurut Yulia et al., (2019) dalam strategi pemasaran, ada tiga

faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi

dalam pemasaran yaitu :

1. Daur hidup produk. Strategi harus disesuaikan dengan

tahap- tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,tahap

pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar. Strategi pemasaran

harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam

persaingan,apakah memimpin, menantang, mengikuti atau

hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

i
3. Situasi ekonomi. Strategi pemasaran harus disesuaikan

dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan,apakah

ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

2.1.3 Keputusan Berkunjung

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Berkunjung

Menurut Suratman dkk, (2018). dalam Ardiansyah et al.,

2022) keputusan berkunjung adalah suatu keputusan yang

diambil oleh seseorang yang akan melakukan perjalanan ke

suatu tempat wisata tertentu untuk berlibur. Keputusan

pengunjung untuk memilih objek wisata yang dipilih pada

dasarnya merupakan salah satu bentuk pengambilan keputusan.

Kristiutami, (2017) menyatakan bahwa keputusan berkunjung

wisatawan sama dengan keputusan pembelian. Keputusan

berkunjung merupakan sebuah proses dimana seseorang

pengunjung melakukan penilaian dan memilih satu alternatif

yang diperlukan berdasarkan pertimbangan tertentu.

Menurut Tina Rahmadayanti & Kholid Murtadlo, (2020)

Proses pengambilan keputusan sangatlah penting karena dalam

melakukan perjalanan wisata seorang pengunjung terlebih

dahulu menyiapkan mental, jarak tempuh berapa lama, ke

tempat wisata mana dan lain-lain.Menurut Prameswari &

Rachmawati, (2021) keputusan pembelian dapat diartikan

i
sebagai keputusan berkunjung, dimana definisi dari keputusan

berkunjung merupakan perilaku pembelian seseorang dalam

menentukan suatu pilihan tempat wisata untuk mencapai

kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga,

keputusan untuk melakukan perjalanan wisata pada dasarnya

sama dengan keputusan pembelian yaitu mengeluarkan uang

untuk mendapatan kepuasan. Dengan tahapan yang pertama

dilakukan yaitu, kebutuhan atau keinginan melakukan

perjalanan, pencarian dan penilaian informasi, keputusan

melakukan perjalanan wisata, persiapan perjalanan dan

pengalaman wisata dan evaluasi kepuasan perjalanan wisata

Keputusan yang konsumen lakukan yang berkaitan

dengan berwisata lagi. Menurut Pitana dan Gayatri (2005)

Dalam Kristiutami, (2017) menyebutkan bahwa dalam

keputusan melakukan perjalanan wisata terdapat 5 tahapan

yakni:

1. Kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan

2. Pencarian dan penilaian informasi

3. Keputusan melakukan perjalanan wisata

4. Persiapan perjalanan dan pengalaman wisata

5. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata

i
2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung

Menurut Kotler dan Keller (2009) Dalam Mulyani &

Masruri, (2019) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen yaitu rangsangan pemasaran

yang terdiri dari produk dan jasa, harga, distribusi dan

komunikasi, kemudian rangsangan lain berupa ekonomi,

teknologi, politik dan budaya, selanjutnya dipengaruhi psikologi

konsumen yang dilihat dari motivasi, persepsi, pembelajaran dan

memori serta karakteristik konsumen yang dilihat dari faktor

budaya, sosial, pribadi dan psikologis dan proses pengambilan

keputusan pembelian yang menimbulkan keputusan pembelian

tertentu yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, serta

perilaku pasca pembelian.

Sedangkan menurut Rangkuti (2006) Dalam Sari, (2018)

mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan konsumen, diantaranya:

1. Nilai didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh

manfaat dari suatu produk yang didasarkan pada persepsi

konsumen atas apa yang telah diterima oleh konsumen dan

yang telah diberikan oleh produk tersebut.

i
2. Daya Saing Keunggulan suatu produk jasa terletak pada

keunikan/jasa terletak pada keunikan serta kualitas pelayanan

produk/jasa tersebut kepada konsumen.

3. Persepsi Pelanggan Persepsi didefinisikan sebagai proses

dimana individu memilih, mengorganisasikan, serta

mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya

menjadi suatu makna.

4. Harga yang rendah menimbulkan persepsi produk tidak

berkualitas. Harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi

pembeli tidak percaya kepada penjual. Sebaliknya, harga

yang tinggi menimbulkan persepsi produk tersebut

berkualitas.

5. Citra yang baik menimbulkan persepsi produk berkualitas,

sehingga pelanggan memanfaatkan suatu kesalahan,

meskipun tidak untuk kesalahan selanjutnya.

6. Tahap Pelayanan Kepuasan pelanggan ditentukan oleh

berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan

selama ia menggunakan beberapa tahapan pelayanan tersebut.

7. Momen Pelayanan Situasi pelayanan dikaitkan dengan

kondisi internal pelanggan sehingga mempengaruhi kinerja

pelayanan yang ditentukan oleh pelayan, proses pelayanan,

dan lingkungan fisik dimana pelayanan diberikan.

8. Tingkat Kepentingan Pelanggan Tingkat kepentingan

i
9. Pelanggan didefinisikan sebagai keyakinan pelanggan

sebelum mencoba atau membeli suatu produk/jasa yang akan

dijadikannya standar acuan dalam menilai kinerja produk/jasa

tersebut

2.1.3.3 Indikator Keputusan Berkunjung

Berkunjung Menurut Damanik, Weber dalam

Hapsara & Ahmadi, (2022) keputusan berkunjung diwakili oleh

lima indikator yaitu:

1. Destination Area (Tempat tujuan)

Destination Area merupakan sub variabel dari yang terdiri

dari beberapa indikator diantaranya:

1) Kaitan atau hubungan antara tujuan para wisatawan

dengan kebutuhan para pengunjung.

2) Ketersediaan informasi terkait tujuan wisata wisatawan.

2. Traveling Mode (Tipe perjalanan)

Traveling mode merupakan sub variabel kedua dari visiting

decision, adapun indikator dari Traveling mode diantaranya:

1) Akses transportasi untuk sampai di tempat tujuan wisata

2) Keberagaman alat-alat transportasi yang tersedia

3) Kenyaman dari alat-alat transportasi yang tersedia

3. Time and Cost (Waktu dan Biaya)

Indikator dari Time and Cost diantaranya yaitu:

i
1) Perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan

termasuk jam buka dan tutup dari pariwisata yang dituju.

2) Perjalanan wisata tergantung pada biaya perjalanan.

3) Perjalanan wisata tergantung pada waktu luang untuk

melakukan perjalanan

4. Travel Agent (Agen Perjalanan)

Indikator dari dimensi Travel Agent yaitu ketergantungan

wisatawan terhadap travel agent ketika melakukan perjalanan

wisata.

5. Service Source (Sumber Jasa)

Indikator dari dimensi Service Source yaitu keberagaman dari

jenis pelayanan seperti pemandu wisata, pusat souvenir, dll.

Menurut Aulia & Yulianti, (2019) terdapat lima dimensi dari

keputusan berkunjung, diantaranya:

1) Brand Brand merupakan sebuah produk maupun servis

dari sebuah produk jual yang membedakannya dengan

kompetitor lainnya yang diidentifikasi dari sebuah nama,

tanda, simbol, desain maupun gabungan dari semuanya.

2) Dealer Setelah memilih brand atau merek, maka

pengunjung akan mencari tempat dimana mereka dapat

mengunjungi tempat tersebut.

3) Quantity Banyaknya tempat wisata yang akan dikunjungi

oleh pengunjung.

i
4) Timing Kapan waktu yang tepat bagi pengunjung untuk

mengunjungi tempat tersebut.

5) Payment Method Cara pembayaran yang dilakukan oleh

pengunjung ketika sudah memutuskan pembelian.

2.1.3.4 Proses Pengambilan Keputusan berkunjung

Menurut Hapsara & Ahmadi, (2022) model lima tahap

proses berkunjung tersebut, yaitu:

1. Problem recognition (Pengenalan Kebutuhan)

Proses berkunjung dimulai saat calon wisatawan mengenali

sebuah masalah atau kebutuhan. Dalam proses pengenalan

kebutuhan, calon wisatawan mempersepsikan perbedaan

antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang

memadai untuk berwisata. Timbulnya kebutuhan berwisata

itu dapat dipicu oleh rangsangan internal, misalnya penat

akan rutinitas bekerja, yang akan timbul dan menjadi

dorongan untuk memenuhi dorongan tersebut. Selain itu

kebutuhan juga berasal rangsangan eksternal. Misalnya

membutuhkan tempat wisata yang nyaman/tempat wisata

yang baru dan berbeda dari sebelumnya, menambah

pengalaman. Segera setelah calon wisatawan tergerak oleh

suatu stimulus untuk berwisata, maka kemungkinan mereka

akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi.

i
2. Information search (Pencarian Informasi)

Tahap proses keputusan berkunjung dimana calon

wisatawan ingin mencari informasi lebih banyak mengenai

suatu destinasi wisata. Pencarian informasi yang dilakukan

calon wisatawan dimulai ketika mereka memandang bahwa

kebutuhan berwisata tersebut bisa dipenuhi dengan

berkunjung ke tempat yang mereka inginkan. Mereka akan

mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya

(internal) dan mencari informasi dari luar (eksternal).

Dalam pencarian internal, informasi yang dicari meliputi

berbagai pilihan objek daerah tujuan wisata yang dianggap

bisa memecahkan masalahnya atau memenuhi

kebutuhannya. Wisatawan mungkin juga

mengkombinasikan antara pencarian internal dan eksternal

agar informasi yang diperolehnya mengenai objek daerah

tujuan wisata tersebut menjadi sempurna dan meyakinkan.

3. Evaluation alternativ (Evaluasi Alternatif)

Tahap proses keputusan berkunjung dimana calon

wisatawan menggunakan informasi untuk mengevaluasi

merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Tidak ada

proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh

semua wisatawan atau oleh satu wisatawan dalam semua

situasi kunjungan. Bagaimana cara calon wisatawan

i
mengevaluasi alternatif bergantung pada pribadinya sendiri

dan situasi kunjungan tertentu. Pengunjung memandang

setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan

yang berbeda- beda dalam memberikan manfaat yang dicari

dan memuaskan kebutuhan tersebut.

4. Keputusan berkunjung.

Calon wisatawan membentuk preferensi atas merek-merek

yang ada dalam kumpulan pilihan (tahapan evaluasi).

Berdasarkan pemilihan atau evaluasi yang mereka telah

lakukan, kemudian akan terbentuk niat untuk mengunjungi

daerah tujuan wisata yang mereka sukai, dengan siapa

mereka berkunjung dan kapan mereka akan berkunjung.

Misalnya karena lokasi yang terjangkau, biaya yang murah

maka mereka akan mengajak keluarga/teman dalam jumlah

yang banyak/ramai.

5. Perilaku pasca berkunjung.

Tahapan proses keputusan berkunjung dimana wisatawan

mengalami tindakan selanjutnya atau pengalaman setelah

kunjungan dilakukan berdasarkan kepuasan dan

ketidakpuasan wisatawan. Jika kunjungan tidak memenuhi

ekspektasi, wisatawan kecewa; jika kunjungan memenuhi

ekspektasi, wisatawan puas dan jika kunjungan melebihi

ekspektasi, wisatawan sangat puas. Pada tahap ini pula,

i
wisatawan membentuk sikap apakah mereka berniat akan

berkunjung kembali dan merekomendasikannya kepada

orang lain atau tidak.

2.1.4 Minat Berkunjung

2.1.4.1 Pengertian Minat Berkunjung

Menurut Suwarduki et al., (2016) minat berkunjung

pada dasarnya adalah dorongan dari dalam diri konsumen

berupa keinginan untuk mengunjungi suatu tempat atau

wilayah yang menarik parhatian seseorang tersebut.

Menjelaskan Kotler (2000) dalam Bella Nur Aini et al., (2021)

bahwa minat merupakan suatu dorongan, atau rangsangan

internal yang kuat yang memotivasi tindakan dimana dorongan

ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan

produk. Teori minat berkunjung dapat diasumsikan sama

dengan minat membeli.

Menurut Adam, (2022) minat berkunjung adalah

kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh

perhatian pada suatu objek sehingga memiliki suatu tindakan

untuk mengunjungi objek wisata. Pada dasarnya minat

berkunjung adalah perasaan ingin mengunjungi suatu tempat

atau wilayah yang menarik untuk dikunjungi. Minat

i
berkunjung seseorang timbul karena adanya keinginan untuk

menikmati produk jasa yang ditawarkan perusahaan. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Aulia & Yulianti,

(2019) berkunjung dapat diartikan sebagai pergi dan datang

untuk menengok, saling mengunjungi, berpergian dan

melewati suatu tempat. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa

minat berkunjung merupakan suatu kecenderungan atau

keinginan yang timbul untuk mengunjungi suatu tempat.

2.1.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berkunjung

Menurut Novitaningtyas et al.,(2022) Salah satu faktor

yang dibuktikan mempengaruhi minat berkunjung wisatawan

adalah: daya tarik wisata. Jika daya tarik meningkat, maka

minat wisatawan untuk berkunjung juga semakin meningkat

Destinasi wisata perlu memiliki daya tarik yang diukur

berdasarkan 3S something to see, something to do, dan

something to buy.

2.1.4.3 Indicator Minat Berkunjung

Menurut Prameswari & Rachmawati, (2021) indikator

minat berkunjung, yaitu:

1. Minat transaksional. Dimana, seseorang memiliki

kecenderungan untuk melakukan kunjungan.

i
2. Minat referensial. Dimana, seseorang memiliki

kecenderungan untuk mereferensikan suatu objek kepada

orang lain.

3. Minat preferensial. Dimana, seseorang dengan perilaku

yang memiliki preferensi utama pada objek tersebut.

4. Minat eksploratif. Dimana, seseorang yang selalu mencari

informasi mengenai objek yang diminatinya.

2.1.4.4 Pengaruh Minat Berkunjung Terhadap Keputusan

Berkunjung

Menurut semakin tinggi minat berkunjung seseorang

ketika melihat dan mendapatkan informasi yang

diinginkannya, maka akan meningkatkan keputusan untuk

melakukan kunjungan. Ketika semua keinginan wisatawan

terpenuhi di dalam objek wisata tersebut otomatis minat untuk

mencari informasi mengenai wisata tersebut akan tinggi dan

mendorong terjadinya keputusan berkunjung. Selain itu

menurut Shrimp, (2003) dalam F. Aprilia et al., (2015) Saat

timbulnya minat, maka pengunjung akan sadar bahwa

pengunjung menyukai suatu tempat wisata tertentu sesuai

dengan minatnya dan ingin mengunjunginya. Selanjutnya

ketika keyakinan akan suatu tempat wisata menguat, maka

akan menimbulkan keputusan untuk melakukan kunjungan.

2.1.5 Electronic Word Of Mouth

i
2.1.5.1 Pengertian Electronic Word Of Mouth

Menurut Sari (2014) dalam Bolang et al., (2021)

mendefinisikan Electronic Word of Mouth sebagai pernyataan

positif atau negatif yang dibuat oleh pelanggan, aktual, atau

mantan pelanggan tentang suatu produk atau perusahaan,

yang dibuat untuk banyak orang dan lembaga melalui

internet. Hennig-Thurau dkk (2004) dalam Bolang et al.,

(2021) berpendapat bahwa, eWOM komunikasi pada Web-

based opinion platforms dapat dimulai karena keinginan

untuk membantu konsumen lain dengan keputusan pembelian

mereka, untuk menyelamatkan orang lain dari pengalaman

negatif, atau keduanya. Dengan demikian, komunikasi

tersebut dapat mencakup pengalaman konsumen positif dan

negatif dengan produk atau perusahaan.

Menurut Sernovitz (2006) dalam Poernamawati,

(2019) Word of Mouth begitu efektif karena asal kepercayaan

adalah datang dari orang yang tidak mendapatkan keuntungan

dari rekomendasi mereka. Konsumen cepat menerima word

of mouth karena disampaikan oleh orang atau pihak yang

dipercaya, teman, keluarga, para ahli atau publikasi media

massa. Menurut Kotler dan Amstrong,( 2014) dalam Bolang

et al., (2021) Word of Mouth memiliki kekuatan besar yang

berdampak pada perilakupembeliankonsumen.Rekomendasi

i
dari teman yang sudah dipercaya, asosiasi, dan konsumen

lain berpotensi untuk lebih dipercaya dibandingkan dari

sumber komersil, seperti iklan dan sales people. Sebagian

besar, word of mouth terjadi secaraalami, konsumen mulai

dengan membicarakan sebuah merek yang mereka gunakan

kepada orang lain.

2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Electronic Word Of

Mouth

Menurut Hermawan & Putri, (2023) Berdasarkan

penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa dalam e-Wom

terdapat beberapa dimensi yang didalamnya yaitu terdiri dari

tie strength, homophily, trust, normative influence, dan

informational influence. Normative influence merupakan

faktor yang paling tinggi dalam membentuk e-Wom.

Normative influence merupakan informasi umum yang

tersebar mengenai destinasi wisata yang terdiri dari fasilitas,

atraksi, kegiatan, transportasi yang dibicarakan di forum

wisata seperti tripadvisor maupun blog pribadi.

2.1.5.3 Indikator Electronic Word Of Mouth

Menurut Prayoga & Mulyandi, (2020) e-wom terbagi

kedalam tiga indikator sebagai berikut:

i
1. Intensity adalah seseorang yang menulis pendapatnya

terhadap barang, jasa yang telah mereka gunakan atau

dikonsumsi. Kemudian pendapatnya tersebut disebarkan

melalui media sosial yang mereka miliki. Sehingga dapat

dilihat oleh banyaknya frekuensi pengguna lain yang

mengakses informasi dari situs instagram.

2. Valenc1e of Opinion adalah suatu pendapat yang telah

diberikan konsumen baik positif atau negatif terhadap

suatu produk, jasa dan brand yang telah mereka konsumsi.

Biasanya berupa komentar di situs jejaring sosial dan

memberikan rekomendasi dari pengguna situs media

sosial.

3. Content adalah isi informasi dari suatu produk atau jasa

yang ditawarkan ke dalam media sosial, baik itu kualitas

atau pun harga yang ditawarkan.

2.1.5.4 Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Keputusan

Berkunjung

Menurut Adam, (2022) jika komunikasi electronic

word of mouth yang terjadi di media sosial tentang destinasi

wisata sering dilakukan maka dengan sendirinya keputusan

wisatawan domestic akan meningkat. Semakin meningkatnya

electronic word of mouth yang tersedia dan membuat para

pengunjung tertarik akan informasi yang disampaikan

i
melalui media sosial, maka minat berkunjung para wisatawan

pun akan meningkat. Menurut Prasetyo et al., (2022)

pengaruh positif dari variabel electronic word of mouth

terhadap keputusan berkunjung, yang mana berarti semakin

baik electronic word of mouth maka akan berdampak

meningkatnya keputusan berkunjung dan juga sebaliknya.

Electronic word of mouth yang tersedia dan tercipta baik dan

bersifat positif, dapat mendorong terjadinya keputusan

berkunjung wisatawan di objek wisata.

2.1.6 Daya Tarik

2.1.6.1 Pengertian Daya Tarik

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, (2009) daya tarik wisata

adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai

yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil

buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan

wisatawan. Menurut Puspa, (2019) dalam Tina Rahmadayanti &

Kholid Murtadlo, (2020) adalah Daya tarik pariwisata yang bisa

berupa kenampakan atau keindahan alam seperti flora dan fauna,

bentang alam, tumbuh-tumbuhan, dan hasil budidaya manusia

seperti museum, monumen, candi, gedung bersejarah, objek wisata

i
yang mencakup manusia dan kebudayaan musik tradisional, tarian

dan adat istiadat.

mengatakan ada 7 (tujuh) dimensi yang dapat

menentukankualitas daya tarik wisata yang semuanya merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:

1) keunikan dan keragaman daya tarik wisata

2) kelengkapan informasi terkait daya tarik wisata, fasilitas dan

aksesibilitas

3) fasilitas umum yang memadai meliputi toilet, tempat istirahat,

jalan setapak, tempat makan dan minum, serta berbagai sarana

penunjang lainnya

4) Jaringan aksesibilitas (keterjangkauan menuju objek)

5) SDM memadai

6) Pelayanan yang baik

7) Kebersihan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa daya

tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,

dan nilai yang dapat menjadi daya tarik dan dapat memicu

seseorang atau kelompok untuk mengunjungi destinasi wisata.

2.1.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tarik

Menurut Suwontoro,(2001) dalam Sholeh, (2017) Objek

wisata atau daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi

pendorong bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah

i
tujuan wisata. Menurut Sholeh, (2017) Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Daya Tarik Wisata adalah:

1. Faktor keindahan.

2. Faktor sumber atau objek wisata.

3. faktor aksesbilitas transportasi.

4. faktor sarana dan prasarana objek wisata.

2.1.6.3 Indikator Daya Tarik

Menurut Chaerunissa & Yuniningsih, (2020) ada 6 indikator daya

tarik yaitu:

1. Attraction (Atraksi) Adalah segala hal yang mampu menarik

wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata. Atraksi terdiri

dari apa yang pertama kali membuat wisatawan tertarik untuk

berkunjung ke sebuah kawasan

2. Accessibilities (Akses) Akses mencakup fasilitas sarana dan

prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk menuju

destinasi wisata, sehingga harus tersedia jasa seperti penyewaan

kendaraan dan transportasi lokal, rute atau pola perjalanan.

3. Amenities (Fasilitas pendukung) adalah berbagai fasilitas

pendukung yang dibutuhkan oleh wisatawan di destinasi wisata.

Amenities meliputi beragam fasilitas untuk memenuhi

kebutuhan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman (food

and beverage), tempat hiburan, tempat perbelanjaan (retailing),

i
dan layanan lainnya seperti bank, rumah sakit, keamanan dan

asuransi

4. Accommodation (Akomodasi) Akomodasi dapat diartikan

sebagai penginapan yang tentunya di satu destinasi dengan

destinasi lainnya akan berbeda.

5. Activity (Aktivitas) Aktifitas berhubungan dengan kegiatan di

destinasi yang akan memberikan pengalaman (experience) bagi

wisatawan.

6. Ancillary Service (Layanan Tambahan) adalah dukungan yang

disediakan oleh organisasi, pemerintah daerah, kelompok atau

pengelola destinasi wisata untuk menyelenggarakan kegiatan

wisata

2.1.6.4 Pengaruh Daya Tarik Terhadap Keputusan Berkunjung

Menurut Purwanto et al., (2021) daya tarik telah memenuhi

aspek pertimbangan wisatawan atau bisa dikatakan telah sesuai

dengan keinginan pengunjung dalam melakukan keputusan

berkunjung. Temuan ini dapat menjawab permasalahan dan dapat

digunakan untuk mengelola merancang pemasaran pariwisata

terutama di masa pandemi COVID‐19 menggunakan dengan

meningkatkan daya tarik yang sudah ada, menghadirkan atraksi,

mengembangkan fasilitas yang akan menarik keputusan berkunjung

wisatawan.

i
2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang

sesuai dengan penelitian ini. Tujuan dari penelitian terdahulu adalah

sebagai referensi dan pendukung dalam penelitian, sekaligus memperkuat

hasil analisis. Penelitian terdahulu, antara lain:

1. Peneliti : Hari Purwanto, Dian Citaningtyas Ari

Kadi,Galuh Rismawati

Judul : Pengaruh daya tarik dan electronic word of

Mouth terhadap keputusan berkunjung

melalui minat berkunjung sebagai variabel

intervening

Sumbernya : Management and Business Review

tahun:2021, vol 5, Issue:

https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/

mbr ISSN: 2541‐5808

Mengindikasikan bahwa daya tarik dan E‐WOM merupakan

variabel penting yang perlu dipertimbangkan karena mempengaruhi minat

berkunjung yang nantinya akan berimplikasi pada keputusan berkunjung.

Minat berkunjung merupakan variable penting dalam menentukan tingkat

keputusan berkunjung. Sehingga apabila minat berkunjung tinggi, maka

akan mendorong terjadinya keputusan berkunjung yang terjadi semakin

i
meningkat. Untuk peneliti selanjutnya lebih memperluas variabel yang

digunakan yang berhubungan dengan keputusan berkunjung, karena masih

banyak faktor yang kemungkinan mempengaruhi minat berkunjung dan

keputusan berkunjung wisatawan dalam melakukan kunjungan pada suatu

objek wisata.

2. Peneliti : Bagas Prasetyo. Wahyu Hidayat, & Ngatno

Judul : Pengaruh fasilitas dan electronic word of

mouth terhadap keputusan berkunjung

wisatawan di objek wisata taman kyai

langgeng kota magelang

Sumbernya : Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 11,

No.2,

2022eISSN27461297,https://ejournal3.

undip.ac.id/index.php/jiab

Variabel electronic word of mouth berpengaruh positif terhadap

variabel keputusan berkunjung di objek wisata Taman Kyai Langgeng

kota Magelang. Variabel electronic word of mouth sudah termasuk

kedalam kategori cukup baik, sehingga perlu memperbaiki beberapa

indikator seperti intensitas dan ulasan positif.

3. Peneliti : Tina Rahmadayanti, Kholid Murtadlo

Judul : Pengaruh Efektivitas Media Sosial, Daya

Tarik, Harga Tiket, dan Fasilitas Pelayanan Wisata

i
Terhadap Keputusan Berkunjung di Curug Goa

Jalmo Kabupaten Pasuruan

Sumbernya : Jurnal Ekonomi Islam Vol. 12 No. 1, Desember

2020, doi: 10.35891/ml. v12i1.2392, ISSN: 2549-

2578

Variabel efektivitas media sosial berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap keputusan berkunjung. Variabel daya tarik

berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan

berkunjung. Variabel harga tiket berpengaruh positif dan signifikan secara

parsial terhadap keputusan berkunjung.

4. Peneliti : Excel hendri bolang,lisbeth mananeke,debrych. A

lintong

Judul : Pengaruh Electronic Word of Mouth, Lokasi Dan

Harga Tiket Terhadap Niat Berkunjung Wisatawan

Pada Makatete Hill’ S Desa Warembungan

Sumbernya : Jurnal EMBA Vol.9 No.1 Januari 2021, Hal.

1360-

1370, ISSN 2303-1174

Mengacu pada hasil penelitian bahwa secara simultan Electronic

Word of Mouth, lokasi dan harga tiket berpengaruh signifikan terhadap

minat berkunjung pada makatete hills desa warembungan, sebaiknya

Makatete Hill’s sudah mampu mengkombinasikan faktor-faktor Electronic

Word of Mouth, Lokasi dan Harga sebagai bagian dari strategi

i
pemasarannya dan menghasilkan minat berkunjung wisatawan yang tinggi.

Sebaiknya pengelola Makatete Hill’s mengevaluasi dan merumuskan

kebijakan-kebijakan strategis terkait Electronic Word of Mouth, Lokasi

dan Harga secara integratif agar dapat menarik lebih banyak lagi Minat

Berkunjung Wisatawan. Berdasarkan dari tiga penelitian terdahulu diatas

dapat disimpulkan ke dalam mapping penelitian sebagai berikut:

i
Tabel 2.1

Mapping Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 1 Mapping Penelitian Terdahulu

Variabel
Nama Judul Variabel Yang Sama
No Publikasi Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian X Y Z Dengan Penelitian

1 Hari Management Pengaruh daya keputu minat mengindikasikan bahwa daya tarik dan daya tarik, E-wom, minat
Purwanto and Business daya tarik tarik san berkun E‐WOM merupakan variabel penting berkunjung, keputusan
Review, dan E‐ E- berkuj jung yang perlu dipertimbangkan karena berkunjung
tahun:2021,v WOM wom ung mempengaruhi minat berkunjung yang
ol 5, terhadap nantinya akan berimplikasi pada
Issue: 2 keputusan keputusan berkunjung. Minat
https://ejourn berkunjung berkunjung merupakan variabel
al.unikama.a melalui penting dalam menentukan tingkat
c.id/index.ph minat keputusan berkunjung. Sehingga
p/mbr berkunjung apabila minat berkunjung tinggi, maka
ISSN: 2541‐ sebagai akan mendorong terjadinya keputusan
5808 variabel berkunjung yang terjadi semakin
intervening meningkat.

i
2 Bagas Jurnal Ilmu Pengaruh fasili keputu Variabel electronic word of mouth electronic word of
Prasetyo. Administrasi Fasilitas tas,el san berpengaruh positif terhadap variabel mouth,keputusan
Wahyu Bisnis, Vol. Dan ectro berkuj keputusan berkunjung di objek wisata berkunjung
Hidayat,& 11, No. 2, Electronic nic ung Taman Kyai Langgeng kota Magelang.
Ngatno 2022 Word Of word Variabel electronic word of mouth
e-ISSN Mouth of sudah termasuk kedalam kategori
2746-1297, Terhadap mout cukup baik, sehingga perlu
https://ejourn Keputusan h memperbaiki beberapa indikator
al3.undip.ac.i Berkunjung seperti intensitas dan ulasan positif.
d/index.php/j Wisatawan
iab Di Objek
Wisata
Taman
Kyai
Langgeng
Kota
Magelang

3 Tina Jurnal Pengaruh keputu Variabel efektivitas media sosial daya tarik dan keputusan
Rahmada Ekonomi Efektivitas Daya san berpengaruh negatif dan tidak berkunjung
yanti, Islam Vol. Media Tarik berkuj signifikan terhadap
Kholid 12 No. 1, Sosial, ung keputusan berkunjung.Variabel daya
Murtadlo Desember Daya Tarik, tarik berpengaruh positif dan
2020, doi: Harga signifikan secara parsial terhadap
10.35891/ml. Tiket, dan keputusan berkunjung.Variabel harga
v12i1.2392,I Fasilitas tiket berpengaruh positif dan
SSN: 2549- Pelayanan signifikan secara parsial terhadap
2578 Wisata keputusan berkunjung.
Terhadap
Keputusan
Berkunjung

i
di Curug
Goa Jalmo
Kabupaten
Pasuruan
4 Excel Jurnal Pengaruh elekt Mengacu pada hasil penelitian bahwa elektronic word of mouth
Hendri EMBA Vol.9 Electronic ronic secara simultan Electronic Word of
Bolang1 No.1 Januari Word of word Mouth, lokasi dan harga tiket
Lisbeth 2021, Hal. Mouth , of berpengaruh signifikan terhadap minat
Mananeke 1360- Lokasi Dan mout berkunjung pada makatete hills desa
Debry Ch. 1370,ISSN Harga Tiket h warembungan, sebaiknya Makatete
A Lintong 2303-1174 Terhadap Hill’s sudah mampu
Niat mengkombinasikan faktor-faktor
Berkunjung Electronic Word of Mouth, Lokasi dan
Wisatawan Harga sebagai bagian dari strategi
Pada pemasarannya dan menghasilkan minat
Makatete berkunjung wisatawan yang tinggi.
Hill ’ S Sebaiknya pengelola Makatete Hill’s
Desa mengevaluasi dan merumuskan
Warembun kebijakan-kebijakan strategis terkait
gan Electronic Word of Mouth, Lokasi dan
Harga secara integratif agar dapat
menarik lebih banyak lagi Minat
Berkunjung Wisatawan.

i
i
2.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Pendit (1994) dalam Kawatu et al.,( 2020)

mendefinisikan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan

bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.Suatu objek mempunyai potensi

untuk menjadi daya tarik, tetapi daya tarik tersebut baru terbentuk jika

objek tersebut ditunjang oleh unsur -unsur lain seperti aksesibilitas, dan

fasilitas penunjang

Hennig-Theurau et al dalam jurnal Suwarduki et al., (2016)

mengemukakan bahwa electronic word of mouth adalah pernyataan positif

ataupun negatif yang dilakukan oleh pelanggan potensial ataupun mantan

pelanggan tentang produk atau perusahaan, yang ditujukan untuk banyak

orang atau lembaga via internet. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo

et al., (2022) hasil dari penelitian ini Variabel electronic word of mouth

berpengaruh positif terhadap variabel keputusan berkunjung di objek

wisata Taman Kyai Langgeng kota Magelang. Variabel electronic word of

mouth sudah termasuk kedalam kategori cukup baik, sehingga perlu

memperbaiki beberapa indikator seperti intensitas dan ulasan positif.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

i
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Electronic
word of mouth

Minat Keputusan
berkunjung berkunjung

Daya tarik

Gambar 2.1 1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Muflikhah, et al., (2018) hipotesis merupakan pendapat

atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, yang masih diuji

dahulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal.Jadi hipotesis

adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara.

Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang

diajukan. Hipotesis timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari peneliti atau

diturunkan (deduced) dari teori yang telah ada. Sesuai dengan kajian

teoritis, temuan hasil penelitian terdahulu dan kerangka konseptual di atas

maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho : r = 0 : Diduga bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

electronic terhadap keputusan berkunjung pada objek wisata depati

coffee

i
Ho : r 0 : Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara electronic word of mouth T

2. Ho : r =0 : diduga bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

daya tarik Terhadap keputusan berkunjung pada objek wisata depati

coffee

H2 : r 0 : Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara daya

tarik Terhadap minat berkunjung pada objek wisata depati coffee

3. Ho : r = 0 : Diduga bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

electronic word of mouth Terhadap minat berkunjung pada objek wisata

depati coffee

H3 : r 0 : Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara electronic word of mouth T

4. Ho : r = 0 : Diduga bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

daya tarik Terhadap minat berkunjung pada objek wisata depati coffee

H4 : r 0 : Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara daya tarik Terhadap minat b

5. Ho : r = 0 : Diduga bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

minat berkunjung Terhadap keputusan berkunjung pada objek wisata

depati coffee

i
H5 : r 0 : Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara minat berkunjung Terhadap

6. Ho : r = 0 : Diduga bahwa minat berkunjung tidak berperan sebagai

variabel intervening antara electronic word of mouth dan daya Tarik

Terhadap keputusan berkunjung pada objek wisata depati coffee

H6 : r 0 : Diduga bahwa minat berkunjung berperan sebagai variabel

intervening antara electronic word of mouth dan daya Tarik Terhadap

keputusan berkunjung pada objek wisata depati coffee

i
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kausalitas yang

tergolong kepada penelitian kuantitatif. Penelitian kausalitas adalah penelitian

yang dilakukan untuk memaparkan pengaruh satu variabel terhadap variabel

lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya, yaitu

menjelaskan pengaruh electronic word of mouth dan daya tarik terhadap

keputusan berkunjung melalui minat berkunjung sebagai variabel intervening

(ada objek wisata depati coffee)

Pada penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah pengunjung

yang pernah mengunjungi wisata depati coffee. Adapun yang akan dibahas

terbatas hanya pada bagian variabel mempengaruhi variabel lainnya, yaitu

menjelaskan electronic word of mouth dan daya tarik terhadap keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung sebagai variabel intervening. Sebagai

variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi lambang electronic

word of mouth (X1) dan daya Tarik (X2) serta minat berkunjung (Z) sebagai

variabel intervening. Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah

keputusan berkunjung yang diberi lambing (Y), Penelitian dilaksanakan pada

bulan juni sampai dengan bulan juli tahun 2023.

i
3.2 Populasi Dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

penelitian ini jumlah populasi yaitu wisatawan yang berkunjung ke

objek wisata depati coffee, yang jumlahnya tidak diketahui.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah jumlah bagian dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka penelitian

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Metode

pengambilan sampelnya menggunakan Teknik accidental sampling.

Menurut Sugiyono (2017) yaitu metode pengambilan sampel yang

dilakukan dengan menggunakan siapa saja yang ditemui secara

kebetulan sebagai sampel. Maksudnya adalah siapa saja yang

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang tersebut sesuai kriteria dan cocok untuk

dijadikan sumber data. Dengan jumlah sampel sesuai dengan pendapat

Roscoe dalam Sugiyono (2017) menyatakan bila dalam penelitian akan

melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda),

i
maka jumlah anggota sampel minimal 20 kali jumlah variabel yang

diteliti. Dikarenakan jumlah variabel pada penelitian ini adalah 4

variabel (independent+dependent) maka jumlah anggota sampel pada

penelitian ini menjadi = 20 x 4 =80.

3.3 Jenis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Menurut Sugiyono (2013) Data Primer adalah data yang diperoleh secara

langsung meliputi dokumen-dokumen organisasi, berupa sejarah

perkembangan organisasi, struktur organisasi dan lain-lain yang terhubung

dengan penelitian.

2. Menurut Usman dan Akbar (2006) Data Sekunder adalah data yang

dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua. Data

sekunder dalam penelitian ini adalah struktur organisasi serta tugas-tugas

pegawai dan data lainnya pada objek wisata depati coffee.

3.4 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data sekunder yang bersumber dari objek wisata depati coffee

2. Data primer yang bersumber dari wisatawan yang berkunjung ke objek

wisata depati coffee.

i
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penulisan ini,

penulisan memperoleh data melalui:

1. Library research (penelitian pustaka) yaitu suatu Teknik mendapatkan

data teoritis atau data sekunder dalam penelitian. Penelitian kepustakaan

dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, literatur, dokumen-

dokumen resmi, catatan dan transkrip, yang berkaitan dengan penelitian.

2. Field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian langsung

kelapangan dalam rangka mendapatkan data yang berhubung dengan

masalah yang diteliti berupa. Daftar pertanyaan (questioner) yaitu

metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dalam

bentuk angket yang ditujukan kepada para responden di objek penelitian.

3.6 Definisi Operasional Variabel

1. Keputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh

wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata depati coffee dalam rangka

untuk memenuhi keinginannya. Dengan indikator yang digunakan dari

pendapat Damanik, Weber dalam nurhayati (2015) dengan indikator yaitu:

1) Destination area (tempat tujuan)

2) Traveling mode (tipe perjalanan)

3) Time and cost (waktu dan biaya)

i
4) Travel agent (agen perjalanan)

5) Service source (sumber jasa)

2. Minat Berkunjung

Menurut Prameswari & Rachmawati, (2021) indikator minat berkunjung,

yaitu:

1. Minat transaksional

2. Minat referensial.

3. Minat preferensial.

4. Minat eksploratif.

3. Electronic word of mouth

Electronic word of mouth merupakan proses pertukaran informasi

menggunakan internet untuk mencapai efek berita dari mulut ke mulut

digunakan untuk memenuhi harapan atau keinginan konsumen. Dengan

indikator yang digunakan dari pendapat Goyette et al. (2010) dengan

indikator yaitu:

1) Intensity

2) Positive valence

3) Content

4. Daya Tarik

Daya tarik merupakan suatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan

keanekaragaman alam/budaya yang menjadi sasaran wisatawan dalam memenuhi

keinginannya dalam berkunjung ke objek wisata depati coffee, Menurut

Chaerunissa & Yuniningsih, (2020) ada 6 indikator daya tarik yaitu:

1) Attraction (Atraksi)

i
2) Accessibilities (Akses)

3) Amenities (Fasilitas pendukung)

4) Accommodation (Akomodasi)

5) Activity (Aktivitas)

6) Ancillary Service (Layanan Tambahan)

3.7 Instrumen Penelitian

Setelah data diperoleh dari instrumen penelitian dan studi

keputusan maka data tersebut diolah dan dianalisis untuk menjelaskan

variabel dalam penelitian, dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Sugiono (2017) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau berkelompok tentang kajian atau

gejala sosial, gejala sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang

selanjutnya disebut dengan variabel penelitian. Dengan rincian sebagai

berikut:

1) Sangat setuju (SS) Skor 5

2) Setuju (S) Skor 4

3) Kurang setuju (KS) Skor 3

4) Tidak setuju (TS) Skor 2

5) Sangat tidak setuju (STS) Skor 1

i
Tabel 3.1

Kisi-kisi penelitian

N Variabel Indikator Jumlah Sumber


O pertanyaan
1 Keputusan Destination area (tempat tujuan) 3 Damanik,
berkunjung Traveling mode (tipe perjalanan) Weber dalam
Time and cost (waktu dan biaya) 3 nurhayati
Travel agent (agen perjalanan) 3 (2015)
Service source (sumber jasa)
3
3
Jumlah 15
2 Electronic Intensity 3 Goyette et al.
word of mouth Positive valence 3 (2010)
Content 3

Jumlah 9
3 Daya tarik Budaya dan sejarah 3 Kabu (2019)
Pola hidup masyarakat 3
Hasil seni dan budaya 3
Keramah-tamahan 3
Iklim 3
Pemandangan alam 3
Pegunungan 3
Jumlah 21
4 Rencana mengunjungi kembali 3 Cronin dan
Minat referensi kunjungan 3 Taylor, (1992)
Minat preferensi kunjungan
3
Jumlah 9
Tabel 3.1 1 Kisi-kisi penelitian

i
3.8 Uji Instrument

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013), Uji validitas digunakan untuk

mengukur valid tidaknya suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas mengukur sejauh

mana suatu alat dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Arikunto

(2013), dengan rumus sebagai berikut:

❑ ❑ ❑
n( ∑ ❑ xy)−( ∑ ❑ y )(∑ ❑ x)
❑ ❑ ❑
r xy = ……………… (1)
√{ ∑ }{ }
❑ ❑ ❑ ❑
❑ X −( ∑ ❑ X) ² n ∑ ❑ y −( ∑ ❑ y )²
2 2
n
❑ ❑ ❑ ❑

Dimana: r xy = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden

x = Variabel Bebas

y = Variabel Terikat

kriteria pengujian uji validitas menurut Arikunto (2013) dengan cara:

1. Apabila nilai r hitung ≥ r tabel maa kuesioner tersebut valid.

2. Apabila nilai r hitung ≤ r tabel maa kuesioner tersebut tidak valid.

i
3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut arikunto (2013), reliabilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Dengan menggunakan rumus dari Arikunto (2013) sebagai

berikut:

[ ]

∑ ❑ Si
2

[ ]

k
r 11 =
k−1
1− ❑

Si
2 ∑

❑ ..................................(2)

Keterangan:

r 11 = reliabilitas

k = banyaknya item

∑ Si2 = jumlah varian setiap item

Pada penelitian ini, uji reliabilitas alat ukur yang akan digunakan

adalah dengan menggunakan Cronbach alpha. Kriteria penguji uji

reliabilitas menurut Arikunto (2013) adalah:

1. Apabila nilai koefisien alpha adalah lebih besar dari tahap signifikansi

60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel.

2. Apabila hasil koefisien alpha adalah lebih kecil dari taraf signifikansi

60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

i
3.9 Metode Analisis Data

1. Deskriptif kualitatif

Menurut Arikunto (2013), metode penelitian kualitatif adalah suatu

metod. Penelitian yang dilandaskan pada filsafat positivisme, yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) yang dimana peneliti merupakan sebagai

instrumen kunci, dari pengambilan sampel sumber data, Teknik

pengumpulan triangulasi, Analisa data yang bersifat induktif atau

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada makna dari

generalisasi.

2. Deskriptif kuantitatif

Menurut Arikunto (2013) metode penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang menggunakan teknis analisis data kuantitatif merupakan

suatu kegiatan sesudah data dari seluruh responden atau sumber data-

data lain semua terkumpul. Teknis analisis data kuantitatif di dalam

penelitian kuantitatif yaitu menggunakan statistik. Statistikinferensial

meliputi statistik parametris dan juga statistic non parametris.

i
3.10 Alat Analisis

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini bertujuan menggambarkan masing-masing variabel dalam

bentuk penyatuan data dalam bentuk hasil distribusi frekuensi, kemudian

dilakukan analisis persentase tingkat capaian responden serta memberikan

interpretasi analisis tersebut. Menganalisis dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Rata- rata skor

Arikunto (2010) menyatakan bahwa untuk mendapatkan rata-

rata skor masing-masing indikator dalam pertanyaan yang

terdapat dalam kuesioner dipakai rumus sebagai berikut:

Rata-rata skor =

( 5. SSfi ) + ( 4. Sfi ) + ( 3. KSfi )+ ( 2.TF si ) + ( 1 ST Sfi )


… … .(3 )
n

Dimana:

SS = sangat setuju =5

S = setuju =4

KS = kurang setuju =3

TS = tidak setuju =2

N = jumlah responden

Fi = frekuensi

2. Menghitung nilai total capaian responden (TCR):

Rata−rata skor
TCR= ×100 % … … … … … … . ( 4 )
5

i
Nilai persentase dimasukan didalam kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3 1

Hasil Persentase

Persentase Keterangan

90- 100 Sagat baik

80-89 Baik

65-79 Cukup baik

55-64 Kurang baik

0-54 Tidak baik

Sumber: Arikunto (2013)

3.10.2 Persamaan Model

1. Regresi Berganda Tahap S1

Regresi tahap satu digunakan untuk mengetahui pengaruh

langsung dari variabel kualitas electronic word of mouth dan

daya tarik terhadap keputusan berkunjung melalui minat

berkunjung. Pada penelitian ini menggunakan hasil bantu

program statistic. SPSS untuk mempermudah proses

pengolahan data-data penelitian dari program tersebut akan

didapatkan output berdasarkan hasil pengolahan data tersebut

diinterpretasikan akan dilakukan analisis terhadapnya. Setelah

dilakukan analisis diambil kesimpulan sebagai sebuah hasil

dari penelitian. Menurut sugiyono (2015) model hubungan

i
variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi tau

persamaan berikut:

Z=β 1 X 1+ β 2 X 2+e 1

Keterangan:

Z = minat berkunjung

β 1−β 2 = koefisien regresi

X1 = electronic word of mouth

X2 = daya tarik

e = error term, tingkat kesalahan penduga

2. Regresi Linear Berganda Tahap 2

Pada analisis regresi tahap 2 menggunakan untuk mengetahui

pengaruh langsung dari variabel electronic word of mouth dan

data tarik terhadap keputusan berkunjung melalui minat

berkunjung. menurut Sugiyono (2015) model hubungan

variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau

persamaan berikut:

Y = β 3 X 1+ β 4 X 2+ β 5 Z+ e 2

Keterangan;

Y = keputusan berkunjung

Z = minat berkunjung

β 3−β 5 = koefisien regresi

i
X1 = electronic word of mouth

X2 = daya tarik

E = error term, tingkat kesalahan penduga

3.10.2 Analisis Jalur

Menurut imam Ghozali (2018), untuk menguji menguji

pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur

(path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis

regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis

regresi untuk menaksir hubungan kualitas atau variabel (mode

casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab atau

akibat dan tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti

untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan

kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan

landasan teoritis. Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antar tiga atau lebih variabel dan tidak

dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis

kausalitas imajiner. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis jalur (path analysis) yang merupakan perluasan

dari analisis regresi linear berganda berfungsi untuk menaksir

hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori. Berikut model path analysis:

i
Gambar 3.1

Model Path Analisis

Electronic
word of mouth β1 β3

Minat β5 Keputusan
berkunjung berkunjung

β2 β4
Daya tarik

Gambar 3.1 1 Model Path Analisis

Keterangan:

1. electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat

berkunjung

2. daya tarik berpengaruh terhadap minat berkunjung

3. electronic word of mouth berpengaruh terhadap keputusan

berkunjung

4. daya tarik berpengaruh terhadap keputusan berkunjung

5. minat berkunjung berpengaruh terhadap keputusan berkunjung

6. electronic word of mouth berpengaruh terhadap keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung

i
7. daya tarik berpengaruh terhadap keputusan berkunjung melalui

minat berkunjung

3.10.3 Pengaruh Langsung Tidak Langsung

Setelah uji signifikansi persamaan I dan persamaan II

yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas

(independent) terhadap variabel terikat (dependent), langkah

selanjutnya adalah mengidentifikasi pengaruh langsung, tidak

langsung dan pengaruh total setiap jalur.

1. Pengaruh langsung (direct causal effect) pengaruh dari suatu

variabel lainnya tanpa melalui perantaraan variabel lain. Besar

pengaruh dapat dilihat dari suatu variabel independen yang

panahnya mengarah langsung ke variabel dependen Gudono

(2011). Besar pengaruh langsung dapat dilihat dari besarnya

koefisien kalur yang ditujukan oleh output SPSS pada tabel

coefficient yang yang dinyatakan sebagai Standardized

coefficient atau dikenal nilai beta Surjono (2011).

2. Pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah pengaruh

suatu variabel ke variabel lainnya melalui perantara satu atau

lebih variabel lain Gundono (2011). Pengaruh tidak langsung

dihitung dengan cara mengalikan koefisien jalur variabel bebas

terhadap variabel mediasi (intervening) dengan koefisien jalur

variabel mediasi (intervening) terhadap variabel terikat.

i
3. Pengaruh total merupakan penjumlahan dari pengaruh

langsung dari pengaruh tidak langsung masing-masing

variabel.

Tabel 3.3 2

Tabel Analisis Jalur

Efek Tidak
Pengaruh Efek Langsung Langsung Efek Total

X1 → Z β1
X2 → Z β2
X1 → Y β3
X2 → Y β4
Z → Y β5
X2 → Z → Y β1 β5 (β1 β5) + β3
X2 → Z → Y β2 β5 (β2 β5) + β4
Adapun interpretasi dari tabel analisis jalur diatas adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh dari X1(Electronic wors of mouth) ke Y (keputusan

berkunjung) Pengaruh langsung = β3 (X1 →Y)

Pengaruh tidak langsung (melalui Z) = β1x β5 (X1 → Z → Y)

Total pengaruh kuefisien jalur = β3 + (β1 + β5)

2. Pengaruh dari X2 (daya tarik) ke Y (keputusan berkunjung)

Pengaruh langsung = β4 (X2 →Y)

Pengaruh tidak langsung (melalui Z) = β2x β5 (X2 → Z → Y)

Total pengaruh kuefisien jalur = β4 + (β2 + β5)

3. Pengaruh dari Z (minat berkunjung) ke Y (keputusan

berkunjung) Pengaruh langsung = β3 (Z → Y)

i
Dalam menentukan terdapat atau tidak efek mediasi atau

intervening dalam model, dapat dilihat dari kriteria seperti dibawah

ini yaitu:

1. Jika nilai pengaruh kuefisien jalur > nilai pngaruh langsungnya,

maka terdapat hubungan intervening/mediasi

2. Jika nilai pengaruh total kufisien jalur <nilai pengaruh

langsungnya, maka tidak terdapat hubungan intervening/mediasi

3.10.4 Uji Hipotesis

Langkah menguji path analysis pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan permasalahan struktural model 1

Y = ρYX 1+ ρYX 2+ ε 1

1) Menghitung koefisien jalur (simultan)

model-1 hipotesis statistic yang dirumuskan sebagai berikut:

a. H 0 : ρX 1=ρX 2=ρY =0

b. Ha: ρX 1= ρX 2= ρY ≠ 0

2) Kaidah pengujian signifikansi:

a. Jika nilai probabilitas


0,05 sig, maka Ho diterima dari Ha ditolak artinya tidak

b. Jika nilai propabiliatas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dari Ha

ditolak artinya tidak signifikan.

i
c. Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha

diterima

2. Merumuskan hipotesis dan permasalahan struktual model-2

Z=ρZX 1+ ρZX 2+ ρZY +ε 2

1) Menghitung kuefisien jalur model-2

Hipotesis statistic yang dirumuskan sebagai berikut:

a. Ha: ρX 1= ρX 2= ρY =ρZ ≠ 0 2

b. Ho: ρX 1= ρX 2= ρY =ρZ=0

2) Kaidah penguji signifikasi:

a) Jika nilai probabilitas sig ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak artinya tidak signifikan.

b) Jika nilai probabilitas sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

ditolak artinya signifikan.

3. Uji signifkasi pengaruh tidak langsung

Untuk mengetahui signifikasi pengaruh indirect effect maka

digunakan rumuas z-statistik yang dikambangkan oleh sobel

sebagai beikut:

α
Z=
√b 2
x S α +α xS b2 +S α 2 xS b 2
2 2

Dimana;

A, b dan c adalah nilai kuesioner jalur

sa dan sb adalah standar error untuk a dan b

kriteria peneitian:

i
1. Jika nilia z dihitung > t tabel maka indirect efet signifikan.

Artinya adanya pengaruh indirect effect dari variabel eksogen

terhadap variabel endogen melalui variabel moderating

(intervening) secara signifikasi atau nyata.

2. Jika nilai z hitung < t tabel maka indirect efet signifikan.

Artinya tidak adanya pengaruh indirect effect dari variabel

eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel

moderating (intervening).

i
DAFTAR PUSTAKA

Adam, K. A. (2022). Pengaruh E-Word Of Mouth Dan Citra Wisata Terhadap


Minat Berkunjung Pada Wisata Pantai Firdaus Kecamatan Kema. Jurnal
EMBA, 10(4), 1194–1204.
Aprilia, Eka Rosyidah, Sunarti, S., & Pangestuti, E. (2017). Pengaruh Daya Tarik
Wisata Dan Fasilitas Layanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Pantai
Ampenan Mataram. Jurnal Administrasi Bisnis, 51(2), 16–21.
Aprilia, F., Kumadji, S., & Kusumawati, A. (2015). Pengaruh Word Of Mouth
Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung
(Survei Pada Pengunjung Tempat Wisata Âjawa Timur Park 2â Kota Batu).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 24(1), 1–6.
Ardiansyah, K., Sumar, & Nugroho, A. A. (2022). Pengaruh Daya Tarik Wisata,
Aksesibilitas Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke
Pantai Siangau Kabupaten Bangka Barat. Jurnal Ekomaks Jurnal Ilmu
Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, 11(1), 101–113.
Https://Doi.Org/10.33319/Jeko.V11i1.102
Arrazi, I. M., & Nugraha, H. S. (2021). Pengaruh Daya Tarik Dan Electronic
Word Of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Kawasan Kota Lama
Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 10(1), 890–899.
Https://Doi.Org/10.14710/Jiab.2021.29886
Aulia, A. R., & Yulianti, A. L. (2019). Pengaruh City Branding “A Land Of
Harmony” Terhadap Minat Berkunjung Dan Keputusan Berkunjung Ke
Puncak, Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi), 3(3), 67–75. Https://Doi.Org/10.31955/Mea.Vol4.Iss1.Pp67
Bella Nur Aini, Z., Siti, S., & Krisdianto, D. (2021). Pengaruh Electronic Word
Of Mouth Terhadap Minat Berkunjung Dan Keputusan Berkunjung (Studi
Kasus Pada Pengunjung Pantai Boom Banyuwangi). JIAGABI (Jurnal Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis), 10(1), 132–139.
Http://Riset.Unisma.Ac.Id/Index.Php/Jiagabi/Article/View/9995
Bolang, E. H., Mananeke, L., & Lintong, D. C. A. (2021). Pengaruh Electronic
Word Of Mouth , Lokasi Dan Harga Tiket Terhadap Niat Berkunjung
Wisatawan Pada Makatete Hill ’ S Desa Warembungan. Jurnal EMBA, 9(1),
1360–1370.
Chaerunissa, S. F., & Yuniningsih, T. (2020). Analisis Komponen Pengembangan
Pariwisata Desa Wisata Wonopolo Kota Semarang. Journal Of Public Policy
And Management Review, 9(4), 159–175.
Dani, Y. P., & Thamrin. (2019). Pengaruh Atribut Produk Wisata Dan Electronic
Word Of Mouth (Ewom) Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Kawasan
Wisata Mandeh. Jurnal Kajian Manajemen Dan Wirausaha, 1(1), 283–295.

i
Https://Openlibrarypublications.Telkomuniversity.Ac.Id/Index.Php/Manage
ment/Article/View/14353
Dr. Muslichah Erma Widiana, Dra.Ec., M. (2020). Pengantar Manajemen.
Firmansyah, M. Anang, & Mahardhika, Budi W. (2018). Pengantar Manajemen.
Hapsara, O., & Ahmadi, A. (2022). Analisis Keputusan Berkunjung Melalui
Minat Berkunjung: Citra Destinasi Dan Aksesibilitas Pada Geopark
Merangin Jambi. Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan, 11(01), 64–76.
Https://Doi.Org/10.22437/Jmk.V11i01.14802
Harahap, S. A., & Rahmi, D. H. (2020). Pengaruh Kualitas Daya Tarik Wisata
Budaya Terhadap Minat Kunjungan Wisatawan Nusantara Ke Kotagede.
Jurnal Ilmiah Pariwisata, 16(2), 118–129.
Https://Doi.Org/10.24843/Jkh.2020.V04.I01.P02
Haryono, G. (2017). Pengaruh Kepuasan Atas Bauran Pemasaran Terhadap
Loyalitas Pengunjung Pada Taman Wisata Bukit Khayangan Kota Sungai
Penuh. Jurnal Benefita, 2(3), 169–178.
Https://Doi.Org/10.22216/Jbe.V2i3.1208
Haryono, G., & Albetris, A. (2023). Role Of Brand Image Mediation On
Consumer Interest In Choosing Umrah And Hajj Services In The New
Normal Era. Journal Of Business Studies And Mangement Review, 6(2),
169–181. Https://Doi.Org/10.22437/Jbsmr.V6i2.25397
Haryono, G., & Sari, Ayu Esteka. (2019). Manajemen Pemasaran. In Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Vol. 6, Issue August).
Hermawan, D., & Putri, N. M. D. K. (2023). Optimalisasi Electronic Word Of
Mouth (E-Wom) Sebagai Media Promosi Destinasi Wisata Di Indonesia. Al
Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 17(1), 351–361.
Https://Doi.Org/10.35931/Aq.V17i1.1809
Hidayanti, Anna Apriana, & Masyhudi, L. (2020). Pengaruh Electronic Word Of
Mouth, Daya Tarik Dan Lokasi Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Di
Desa Tete Batu Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(2),
129–144. Https://Doi.Org/10.47492/Jip.V1i2.160
Humaira, A., & Wibowo, L. A. (2016). Analisis Faktor Elektronik Word Of
Mouth (Ewom) Dalam Mempengaruhi Keputusan Berkunjung Wisatawan.
The Journal : Tourism And Hospitality Essentials Journal, 6(2), 1049–1060.
Https://Doi.Org/10.17509/Thej.V6i2.5515
Krisnaldi, H., Efendi, S., & Sugiono, E. (2019). Pengantar Manajemen. In
Pengantar Manajemen. Https://Doi.Org/10.21070/2018/978-602-5914-18-8
Kristiutami, Y. P. (2017). Pengaruh Keputusan Berkunjung Terhadap Kepuasan
Wisatawan Di Museum Geologi Bandung. Jurnal Pariwisata, 4(1), 53–62.
Lestari, A. A., Yuliviona, R., & Liantifa, M. (2023). Pengaruh Lokasi, Fasilitas

i
Dan Kepuasan Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung Kembali. Jurnal
Ekobistek, 12(2), 587–592. Https://Doi.Org/10.35134/Ekobistek.V12i2.601
Mulyani, Y., & Masruri. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Berkunjung Wisatawan Domestik Ditinjau Dari Perspektif Daya
Tarik Destinasi Wisata Kota Bukitinggi. Menara Ilmu Lppm Umsb, XIII(1),
190–205.
Napitupulu, S., Tapiomas, N., & Tobink, R. (2021). Manajemen Pemasaran.
Novitaningtyas, I., Giovanni, A., & Lionora, C. A. (2022). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Berkunjung Wisatawan Di Kawasan Balkondes
Borobudur. Jurnal Pariwisata, 9(1), 28–36.
Https://Doi.Org/10.31294/Par.V9i1.12048
Poernamawati, D. E. (2019). Analisis Dimensi Electronic Word Of Mouth
(Ewom) Dan Pengaruhnya Terhadap Minat Kunjungan Pada Obyek Wisata
Di Malang Raya. Adbis: Jurnal Administrasi Dan Bisnis, 12(2), 127.
Https://Doi.Org/10.33795/J-Adbis.V12i2.50
Prameswari, I Gusti Ayu Diah Meylanna, & Rachmawati, I. (2021). Pengaruh E-
Wom Terhadap Minat Berkunjung Dan Dampaknya Terhadap Keputusan
Berkunjung (Survei Pada Objek Wisata Bali Zoo Park). E-Proceeding Of
Management, 8(4), 3202–3209.
Prasetyo, B., Hidayat, W., & Ngatno, N. (2022). Pengaruh Fasilitas Dan
Electronic Word Of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di
Objek Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 11(2), 134–141.
Https://Doi.Org/10.14710/Jiab.2022.34132
Prayoga, I., & Mulyandi, M. Rachma. (2020). PENGARUH ELECTRONIC
WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN PADA FORE COFFEE. Jurnal Syntax Transformation, 1(5),
136–140.
Purwanto, H., Kadi, D. C. A., & Rismawati, G. (2021). Pengaruh Daya Tarik Dan
E-WOM Terhadap Keputusan Berkunjung Melalui Minat Berkunjung
Sebagai Variabel Intervening. Management And Business Review, 5(2), 251–
264. Https://Doi.Org/10.21067/Mbr.V5i2.5867
Putra, G. B. P. A., & Wulandari, N. L. A. A. (2023). Pengaruh Daya Tarik Wisata,
Fasilitas Wisata Dan Citra Destinasi Terhadap Keputusan Berkunjung
Wisatawan Pada Obyek Wisata Taman Sari Buwana Tradisional Farming Di
Kabupaten Tabanan. Manajemen, Kewirausahaan Dan Pariwisata, 3(2),
397–407.
Https://Ejournal.Unhi.Ac.Id/Index.Php/Widyaamrita/Article/View/2501/147
0
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

i
Kepariwisataan, 2 1 (2009).
Sari, I. W. (2018). Pengaruh Citra Destinasti, Daya Tarik Wisata, Elektronic
Word Of Mouth Terhadap Kepuasan Melalui Keputusan Berkunjung (Studi
Padatlogo Resort Dan Goa Rong View Tuntang). In Marketing Science (Vol.
2, Issue 1). Skipsi Tidak Diterbitkan,Program Studi manajemen, universitas
negeri semarang,.
Sholeh, H. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisata Air
Terjun Aek Martua Di Desa Tangun Kecamatan Bangun Purba Kabupaten
Rokan Hulu Kabupaten Riau. Jom FISIP, 4(1), 1–11.
Suryani, I., Putri, Osi Hayuni, Hastuti, D., Suarmanayasa, I Nengah, Haryono,
G., Wijaya, H., Satria, E., & Tirwan. (2023). Pengantar Ilmu Ekonomi Dan
Manajmen (Memahami Dasar-Dasar Keberhasilan Bisnis0. In Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Issue Mi).
Suwarduki, P. R., Yulianto, E., & Mawardi, M. K. (2016). Pengaruh Electronic
Word Of Mouth Terhadap Citra Destinasi Serta Dampaknya Pada Minat Dan
Keputusan Berkunjung Wisatawan Domestik Pada Destinasi Wisata Kota
Bukit Tinggi. Jurnal Ekonomi & Bisnis (JAB), 37(2), 1–10.
Administrasibisnis.Studentjournal.Ub.Ac.Id
Tanjung, A., Bintarti, S., & Nurpatria, E. (2022). Pengaruh Daya Tarik Wisata,
Fasilitas, Dan Electronic Word Of Mouth Terhadap Minat Kunjung Pada
Situ Rawa Gede. Ikraith-Ekonomika, 5(2), 146–156.
Tina Rahmadayanti, & Kholid Murtadlo. (2020). Pengaruh Efektivitas Media
Sosial, Daya Tarik, Harga Tiket, Dan Fasilitas Pelayanan Wisata Terhadap
Keputusan Berkunjung Di Curug Goa Jalmo Kabupaten Pasuruan. MALIA
(TERAKREDITASI), 12(1), 125–136.
Https://Doi.Org/10.35891/Ml.V12i1.2392
Yulia, F., Lamsah, & Periyadi. (2019). Buku Manajemen
Pemasaran_Compressed.Pdf (Issue April).
Yusuf, Ibnu Sina Hi., & Pratama, R. (2020). Pengaruh Electronic Word Of
Mouth (Ewom) Terhadap Keputusan Berkunjung (Studi Pada Objek Wisata
Pulau Maitara). Jurnal Mitra Manajemen, 4(11), 1534–1546. Http://E-
Jurnalmitramanajemen.Com/Index.Php/Jmm/Article/View/125/69

i
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

KUESIONER UJI INSTRUMEN

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN DAYA TARIK

TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG MELALUI MINAT

BERKUNJUNG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA OBJEK WISATA DEPATI COFFEE

A. Indentitas Responden

1. Jenis Kelamin :

laki-laki Perempuan

2. Usia Saat Ini :

> 20 tahun 31 s/d 40 tahun

< 21 s/d 30 tahun > 40 tahun

3. Pekerjaan :

PNS Tani

Wiraswasta

Mahasiswa

4. Pendapatan Rata-Rata Perbulan :

> Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000

Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000

i
Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000

Rp. > 4.000.000

B. Petunjuk Pengisian

Isilah pertanyaan kuesioner berikut ini sesuai jawaban yang tersedia dan

beritanda (√) pada kolom yang tersedia. Anda dapat memilih salah satu

jawaban yang menurut anda paling tepat.

Pertanyaan yang diajukan dengan skala pengukuran:

Sangat Setuju Setuju Kadang- Tidak Setuju Sangat Tidak


kadang Setuju
5 4 3 2 1

1. Keputusan Berkunjung (Y)

No Pernyataan Jawaban
SS S KD TS STS
Destination Area (Tempat tujuan)
1. Saya ingin berkunjung ke destinasi
wisata di depati coffee di karenakan
banyaknya spot foto yang menarik
2. Saya ingin berkunjung ke wisata
depati coffee karena informasi yang
terkait tentang objek wisata depati
coffee lengkap tersedia
3. Saya ingin berkunjung ke wisata
depati coffee di karenakan memenuhi
kebutuhan kebutuhan saya untuk
berwisat
Traveling Mode (Tipe perjalanan)

i
4. Saya memutuskan berkunjung ke
objek wisata depati coffee karena
akses transportasi menuju objek wisata
dapati coffee baik
5. Saya memutuskan berkunjung ke
objek wisata depati coffee karena
sepnajng perjanan bias menikmati
hamparan bukit-bukit
6. Saya memutuskan berkunjung ke
objek wisata depati coffee karena
perjalanan yang sejuk dan asri
Time and Cost (Waktu dan Biaya)
7. Saya ingin berkunjung ke wisata
depati coffee di karenakan jangkauan
jarak tempuh yang tidak terlalu jauh
dari tempat tinggal saya
8. Saya ingin berkunjung ke wisata
depati coffee di karenakan harga tiket
masuk yang murah
9 Saya ingin berkunjung ke wisata
depati coffee di karenakan sesuai
dengan waktu luang yang saya miliki
Travel Agent (Agen Perjalanan)
10 Saya memutuskan untuk berkunjung
ke objek wisata depati coffee karena
banyak travel agent yang baik
11 Saya berkunjung ke objek wisata
depati coffede dikarenkan akses
perjalanan yang bisa dilalui kendaraan
roda dua dan roda empat

i
12 Saya berkunjung ke objek wisata
depati coffee dikarenakan cuaca baik
Sevice source (sumber jasa)
13 Saya ingin berkunjung ke destinasi
wisata di depati coffee di karenakan
menyediakan jasa camping
14 Saya ingin berkunjung ke destinasi
wisata di depati coffee di karenakan
ada jasa edikuasi tentang kopi
15 Saya memutuskanuntuk berkunjung ke
depati coffee karena tersedianya jas
pemandu wisata, fotografer, live music
dan pusat oleh-oleh yang lengkap

2. Minat Berkunjung (Z)

No. Pernyataan Jawaban


SS S KD TS STS
Minat transaksional

16 Saya akan mendorong teman-teman


untuk berkunjung ke objek wisata
depati coffee
17 Saya selalu memberikan pernyataan
positif tentang informasi mengenai
objek wisata depati coffee
18 Saya selalu merekomendasikan
pelayanan yang tersedia pada wisata
depati coffee agar hubungan
wisatawan dan destinasi wisata
harmonis..

i
Minat referensial.

19 Saya patsi merekomendasikan ke


teman dan kerabat untuk
mengunjungi objek wisata depati
coffee
20 Saya sering memberitahu bahwa
wisata depati coffee adalah wisata
yang baik untuk dikunjungi..
21 Saya menceritakan pelayanan di
wisata depati coffee sangat
bagus,agar wisatawan berkunjung
ulang pada wisata depati coffee
Minat preferensial

22 Objek wista depati coffee lebih


menarik bagi saya
23 Saya mengunjungi objek depati coffe
karena Pelayanan yang sangat ramah
24 Saya mengunjungi objek depati coffe
karena memenuhi keinginan
Minat eksploratif.

25 Saya menanyakan informasi objek


wisata depati coffee kepada orang
yang sudah pernah mengunjungi
wisata tersebut
26 Saya mencari informasi objek wisata
depati coffee melalui media sosial
27 Saya mengamati informasi objek
wisata depati coffee dari situs web

i
3. Electronic word of mouth (X1)

No. Pernyataan Jawaban


SS S KD TS STS
Intensity

28 nilai ada interaksi timbal balik pada


kolom komentar terhadap konten
Instagram objek wisata depati coffee
29 Saya sering membicarakan objek
wisata depati coffee
30 Saya sering mendapatkan informasi
objek wisata depati coffee
Positive valence

31 Saya melihat adanya keterkaitan yang


nyara antara konten youtube, review
netizen dan realita yang ada pada
objek wista depati coffee
32 Saya dapat merasakan bahwa konten
di social media seperti, youtube,
tiktok, Instagram memberikan
rekomendasi positif terhadap objek
wisata depati coffee
33 Saya merasa senang ketika
mendengar pencapayan yang di dapat

i
oleh objek wisata depati coffee
Content
34 Saya menjadikan review netizen pada
kolo komentar sebagai sumber
inforamasi sebelum mengunjngiobjek
wisata depati coffee
35 Isi pesan yang saya terim berkitan
dengan fasilitas, makanan dan harga
tiket di objek wisata depati coffee
36 Isi pesan yang saya terim berkitan
dengan ketenaran objek wisata depati
coffee

3. Daya Tarik (X2)

NO PERTANYAAN SS S K TS STS
D
Attraction (Atraksi)

37 Saya berkunjung kedepati coffee


karena kondisi wisata yang bersih
38 Terdapat spot foto yang menarik
39 Wisata depati coffee merupakan
wisata yang memiliki tempat yang
strategis untuk camping bersama
keluarga.
Accessibilities (Akses)

40 Kondisi jalan menuju objek wisata


depati coffee baik( sudah beraspal)
42 Saat berada di objek wisata depati

i
coffee saya tidak kesulitan
menapatkan signal handphone
43 Jarak objek wista depati coffee dari
kota sungai penuh tidaklah jauh
Amenities (Fasilitas pendukung)

44 Saya berkunjung kedepati coffee


karena Tersedianya lahan parkir
untuk kendaraan wisatawan yang
luas
45 Saya berkunjung kedepati coffee
karena Tersedianya musolla dan
toilet umum yang bersih
46 Saya berkunjung kedepati coffee
karena terdapat café ynag
menawarkan out door dan indoor
Accommodation (Akomodasi)
47 Terdapat fasiilitas
penginapan/camping
48 Tempat istiraht di saung-saung yang
nyaman
49 Tedapat fasilitas edukasi tentang
kopi
Activity (Aktivitas)
50 Saya berkunjung ke depati coffe
karena adaLive music dan biasa
karoke
51 Saya berkunjung ke depati coffe
karena banyaknya pengenalan
budaya khas kerinci
52 Adanya binatang-binatang yang

i
pastinya mengedukasi pengunjung
Ancillary Service (Layanan
Tambahan)
53 Saya berkunjung kedepati coffee
karena Harga makan yang
ditawarkan terjangku
54 Saya berkunjung kedepati coffee
karena Harga penginapan/camping
yang di tawarkan terjangkau
55 Saya berkunjung kedepati coffee
karena Menu yang disedikan di
depati coffee bervariasi

Anda mungkin juga menyukai