Anda di halaman 1dari 3

SOAL TUGAS 1

MATA4101 Pengantar Matematika (BMP EDISI 2)

No Soal skor
1. Diberikan pernyataan terkait himpunan sbb; ‘’ Himpunan bilangan bulat kelipatan 3’’.
a. Tuliskan himpunan tersebut dengan cara berdasarkan ciri-cirinya 5
b. Tuliskan himpunan tersebut dengan cara mendaftarkan anggotanya 5
2. Misalkan diberikan himpunan A  S dan himpunan B  S
Buktikan bahwa (A  B) (Ac  B)  B dengan menggunakan 2 langkah, yaitu
Tunjukkan bahwa (A  B) ( Ac  B)  B
Tunjukkan bahwa B  (A  B) ( Ac  B) 15
15
3. Diberikan dua himpunan sebagai berikut;
a. A  x | 10  x  5, x   10
b. B  x | x  0, x   10
Tuliskan/Gambarkan masing-2 himpunan tersebut dalam bentuk selang dan garis
bilangan
4. Diberikan kalimat matematika berkuantor sbb;
''x  dan y  , berlaku x  y  y  x ''
Tuliskan kalimat matematika tersebut dalam Bahasa Indonesia
Tentukan nilai kebenaran dari kalimat tersebut. 10
10
5. Diberikan argumen berikut; [(𝑞 → 𝑝) 𝖠 (𝑝 → 𝑟)] → (𝑞 → 𝑟)
Dengan menggunakan Tabel Kebenaran, tunjukkan bahwa argumen tersebut suatu 20
Tautologi

TOTAL SKOR 100


Jawaban :

1.
a. Himpunan bilangan bulat kelipatan 3 dapat dituliskan berdasarkan cirinya sebagai berikut: {x | x
adalah bilangan bulat dan x adalah kelipatan dari 3}
b. Himpunan ini dapat dituliskan dengan mendaftarkan anggotanya sebagai berikut: {-∞, -6, -3, 0, 3, 6, 9,
...}

2.
a. Tunjukkan bahwa (A ∩ B) ∪ (Ac ∩ B) ⊆ B:
Mari x ∈ (A ∩ B) ∪ (Ac ∩ B). Artinya, x adalah anggota dari (A ∩ B) atau (Ac ∩ B).
Jika x ∈ (A ∩ B), maka x adalah anggota dari A dan x juga adalah anggota dari B (karena x ∈ A dan x ∈ B).
Oleh karena itu, x ∈ B.
Jika x ∈ (Ac ∩ B), maka x adalah anggota dari Ac (komplemen dari A) dan x juga adalah anggota dari B.
Namun, karena x ∈ Ac, maka x bukanlah anggota dari A. Oleh karena itu, x ∈ B.
Dari kedua kasus di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa x ∈ B, dan ini membuktikan bahwa (A ∩ B) ∪ (Ac
∩ B) ⊆ B.
b. Tunjukkan bahwa B ⊆ (A ∩ B) ∪ (Ac ∩ B):
Mari x ∈ B. Ini berarti x adalah anggota dari himpunan B.
Kita ingin menunjukkan bahwa x juga adalah anggota dari (A ∩ B) ∪ (Ac ∩ B). Untuk itu, kita memiliki dua
kemungkinan:
Jika x ∈ A, maka x juga adalah anggota dari (A ∩ B) karena x ∈ B. Dalam hal ini, x ∈ (A ∩ B).
Jika x ∈ Ac (komplemen dari A), maka x juga adalah anggota dari (Ac ∩ B) karena x ∈ B. Dalam hal ini, x ∈
(Ac ∩ B).
Dalam kedua kasus di atas, kita memiliki x ∈ (A ∩ B) atau x ∈ (Ac ∩ B). Oleh karena itu, x ∈ (A ∩ B) ∪ (Ac
∩ B).
Jadi, kita telah membuktikan bahwa B ⊆ (A ∩ B) ∪ (Ac ∩ B).
Dengan demikian, kita telah membuktikan bahwa (A ∩ B) ∪ (Ac ∩ B) = B sesuai dengan dua langkah di atas.

3.
a. Himpunan A: {x | -10 ≤ x < 5, x ∈ ℝ}
Dalam bentuk selang: A = [-10, 5)
Dalam bentuk garis bilangan, himpunan A mencakup semua bilangan x yang termasuk dalam rentang dari -10
(termasuk -10) hingga 5 (tidak termasuk 5) pada garis bilangan.
b. Himpunan B: {x | x > 0, x ∈ ℝ}
Dalam bentuk selang: B = (0, ∞)
Dalam bentuk garis bilangan, himpunan B mencakup semua bilangan positif pada garis bilangan, dimulai dari
0 (tidak termasuk 0) hingga tak terbatas ke kanan.

4.
a. Kalimat matematika tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah: "Untuk setiap bilangan x dan setiap
bilangan y, berlaku x - y = y - x."
b. Kalimat tersebut adalah benar. Ini adalah salah satu properti dasar dari operasi pengurangan pada
bilangan real. Ini menunjukkan sifat komutatif pengurangan, yang berarti urutan bilangan dalam
pengurangan tidak mempengaruhi hasilnya, sehingga x - y sama dengan y - x.

5.
Untuk membuktikan bahwa argumen [(𝑞 → 𝑝) ∧ (𝑝 → 𝑟)] → (𝑞 → 𝑟) adalah suatu tautologi, kita
dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran akan menunjukkan nilai kebenaran dari setiap
komponen argumen untuk setiap kemungkinan nilai kebenaran dari proposisi 𝑝, 𝑞, dan 𝑟.
Berikut adalah tabel kebenaran untuk argumen tersebut:
𝑝 𝑞 𝑟 (𝑞 → 𝑝) ∧ (𝑝 → 𝑟) (𝑞 → 𝑟) [(𝑞 → 𝑝) ∧ (𝑝 → 𝑟)] → (𝑞 → 𝑟)
T T T T T T
T T F T F T
T F T F T T
T F F F T T
F T T T T T
F T F T F T
F F T T T T
F F F T T T

Dalam tabel kebenaran di atas, kita dapat melihat bahwa kolom terakhir, [(𝑞 → 𝑝) ∧ (𝑝 → 𝑟)] → (𝑞 → 𝑟),
selalu bernilai benar (T) untuk setiap kemungkinan nilai kebenaran dari 𝑝, 𝑞, dan 𝑟. Oleh karena itu, argumen
tersebut dapat dikatakan sebagai tautologi karena selalu menghasilkan nilai kebenaran yang benar, tidak
peduli apa pun nilai kebenaran dari proposisi 𝑝, 𝑞, dan 𝑟.

Anda mungkin juga menyukai