Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

RANGKUMAN MATERI
“HARGA DAN FUNGSINYA”

DISUSUN OLEH :
TAMRIN
B1B119203
MANAJEMEN D

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Pengertian Harga Dan Fungsinya
A. Mengenal Lebih Jauh Pengertian Harga
Harga dalam bahasa Inggris disebut dengan Price, yang di maksud harga adalah jumlah
uang yang perlu di keluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang di
butuhkannya. Atau harga dapat di defenisikan juga sebagai nilai produk atau jasa yang
dinyatakan dengan uang. Dengan harga maka konsumen dapat membandingkan nilai produk
yang satu dengan yang lainnya.

B. Jenis Harga Adapun beberapa macam harga, diantaranya sebagai berikut ini:
Harga pokok merupakan nilai uang dari produk-produk yang diberikan kepada
konsumen/pembeli dan berhubungan langsung dengan hasil produk.
Harga jual merupakan harga pokok yang di tambah dengan keuntungan atau laba yang di
harapkan.
Harga subjektif merupakan harga kiraan/kisaran penjual dan pembeli terhadap produk yang
hendak di beli atau dijualnya.
Harga objektif merupakan nominal harga yang telah di sepakati oleh penjual dan pembeli.
Harga bebas merupakan harga yang ada di pasaran antara penjual dengan penjual
diakibatkan karena adanya persaingan.
Harga pemerintah merupakan harga produk atau jasa yang ditetapkan oleh pemerintah.
Harga dumping merupakan harga yang di tentukan penjual, misalnya harga ekspor penjual
di pasar luar negeri untuk merebut pasar internasional dan menjualnya dengan harga tinggi di
pasar dalam negeri.
Pengertian Harga pabrik yaitu harga suatu produk dari pabriknya yang harus di bayar oleh
pembeli, dan biaya pengirimannya harus ditanggaung oleh pembeli.
Odd Price atau Harga Gasal merupakan harga yang tidak bulat. Misalnya pada suatu
produk yang di jual harganya Rp. 1.999.900, jadi tidak bulat seperti Rp. 2.000.000.
Harga daftar merupakan harga yang di beritahukan terlebih dahulu kepada pembeli.
Biasanya pembeli akan mendapat potongan harga dari produk yang di tawarkan.
Harga neto atau Net Price merupakan harga yang harus di bayar pembeli, disebut juga
harga bersih atau pas.
Harga zone merupakan harga yang sama untuk suatu zona atau daerah tertentu. Harga titik
dasar merupakan harga produk atau jasa berdasarkan suatu titik lokasi. Misalnya harga suatu
produk sama antara bandung dan bogor karena termasuk Jawa Barat.
Harga stempel pos merupakan harga yang sama untuk seluruh daerah pasaran produk atau
jasa.
Harga Free Alongside atau f.a.s merupakan harga atau biaya angkutan barang ditanggung
oleh penjual, misalnya biaya angkutan produk sampai kapal yang mengangkutnya tiba di
pelabuhan/tempat tertentu. Sedangkan pembongkaran produknya umumnya di tanggung pembeli.
Harga Cost Insurance and freight atau disebut juga harga c.i.f merupakan harga produk
yang di ekspor sudah termasuk biaya asuransinya sampai produk ke tangan pembeli.

C. Metode Penetapan Harga


Adapun metode penetapan harga yang secara umum, diantaranya terdiri dari:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a). Penetapan Harga Biaya PlusMerupakan metode dimana harga jual satuan unit produk
ditentukan dengan menghitung jumlah keseluruhan biaya satuan unit, ditambah dengan
jumlah tertentu untuk menutupi laba yang di inginkan pada unit tersebut atau disebut juga
dengan margin. Apa itu margin? Margin yaitu presentase dari harga jual akhir yaitu laba,
misalnya kamu membeli produk dengan harga Rp. 1000.000 kemudian kamu menjualnya
dengan harga Rp. 1.250.000, maka margin harga sama dengan laba/keuntungan, yaitu Rp.
25.000. Intinya penetapan harga jual suatu produk dengan cara menambahkan total biaya
produksi dengan nilai margin (Biaya + margin = harga jual).
b). Penetapan Harga Mark – up Merupakan penetapan harga jual, dengan cara harga jual
per unit produk ditentukan dengan menghitung harga pokok pembelian per unit di tambah
jumlah tertentu (mark–up). Dapat di katakan Mark-up merupakan prsentase harga pokok
yang ditambahkan untuk mendapatkan harga jual. Keuntungan yang di dapat dari mark-
up tersebut (harga beli + mark-up = harga jual).
c). Penetapan Harga Break Even Point / BEP Merupakan penetapan harga jual
berdasarkan kesimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan penerimaan
keseluruhan. Break Even Point (BEP) diartikan juga sebagai suatu keadaan dimana
produsen di dalam operasinya tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mendapatkan
kerugian. Pada keadaan tersebut ke untungan maupun kerugian sama dengan 0. Hal
tersebut dapat terjadi jika produsen/penjual dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan juga biaya
variabel. Jika penjualan hanya mencukupi untuk menutup biaya variabel dan sebagian
biaya tetap, perusahaan akan mendapat kerugian. Sebaliknya akan mendapatkan
keuntungan jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan.
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Kompetitor Atau Pesaing Penetapan harga produk
atau jasa dilakukan menggunakan harga pesaing sebagai acuannya. Penetapan harga jual
berdasarkan pesaing misalnya dengan cara menetapkan harga produk atau jasa di bawah
harga pasar dengan tujuan untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan Penetapan harga pada metode ini
berdasarkan pernyataan konsumen, dimana konsumen merasa harga suatu produk atau
jasa terasa murah atau mahal dan dibandingkan dengan kualitas atau kepuasan yang di
dapatkan. Permintaan konsumen sendiri didasari berbagai macam pertimbangan misalnya
seperti: daya beli, status produk terhadap gaya hidup (apakah produk tersebut termasuk
produk kebutuhan sehari-hari atau hanya untuk simbol status sosial), manfaat yang bisa
di berikan dari produk atau jasa tersebut dan lain-lain.
D. Tujuan Penetapan Harga
Adapun beberapa tujuan dari penetapan harga yang sifatnya ekonomis maupun
nonekonomis, yang diantaranya sebagai berikut ini:

1. Untuk Memaksimalkan Keuntungan Atau Laba Secara umum penetapan harga yaitu untuk
memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin di dapatkan. Semakin besar
keuntungan/laba yang ingin di peroleh, maka akan semakin tinggi juga harga yang di
tetapkan terhadap suatu produk yang dijual ke konsumen. Dalam menetapkan harga
produk, alangkah baiknya memperhitungkan daya beli masyarakat, dan berbagai macam
faktor lainnya yang dapat mempengaruhi penetapan harga, supaya keuntungan yang di
peroleh sesuai target.

2. Untuk Meraih Pangsa Pasar Tujuan selanjutnya yaitu untuk menarik perhatian konsumen
yang menjadi target dalam penjualan produk atau jasa, maka disini penjual atau produsen
dapat menetapkan harga yang semurah mungkin tapi dengan kualitas memuaskan. Jika
harga produk semakin murah dan kualitasnya memuaskan maka dapat meningkatkan
permintaan pasar, sehingga pangsa pasar akan di peroleh dan harga akan di sesuaikan
dengan tingkat laba yang di inginkan.

3. Untuk Stabilisasi Harga Pada pasar yang dimana para konsumen sangat sensitif terhadap
harga, jika produsen menurunkan harga produknya maka para kompetitornya harus
menurunkan harga produknya juga. Dapat dikatakan kondisi seperti ini yang menjadi
dasar terbentuknya stabilitas harga. Stabilitas harga dilakukan dengan menetapkan harga
produk supaya dapat mempertahankan hubungan antara harga suatu produsen/perusahaan
dan harga pemimpin industri.

4. Untuk Pengembalian Modal Usaha Setiap usaha tentunya menginginkan tingginya


tingkat balik modal. Pengembalian modal yang tinggi bisa tercapai dengan cara
menaikkan margin dan meningkatkan angka penjualan.

5. Mempertahankan Pangsa Pasar Saat produsen memiliki pasar tersendiri, maka


dibutuhkan adanya penetapan harga yang benar-benar tepat supaya tetap
mempertahankan pangsa pasar yang telah ada.

6. Untuk Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan Maksudnya dengan menetapkan harga


yang sesuai maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan memiliki modal yang
mencukupi untuk tetap menjalankan produksinya.

E. Fungsi Harga
Dari pengertian harga diatas, maka dapat disimpulkan fungsi dari harga diataranya
sebagai berikut ini:
1. Menunjang Aktivitas Bertransaksi Harga untuk menunjang aktivitas transaksi dimana
saja, jadi dengan terbentuknya harga maka aktivitas jual-beli dapat berjalan dengan
baik dan tanpa dibatasi oleh hal apapun. Harga juga dapat menjadi sumber pemasukan
atau keuntungan bagi produsen.
2. Mempermudah Transaksi Harga dapat membuat segala transaksi semakin mudah, harga
dapat menjadi alat tukar antara penjual dan pembeli dengan uang sebagai penentu
besar kecilnya transaksi yang akan dilakukan.
3. Acuan Produk dan Jasa Harga dapat menjadi acuan untuk memperhitungkan besar-
kecilnya nilai suatu produk yang di jual.

4. Mempermudah Penilaian Dengan harga konsumen dapat menilai faktor-faktor apa saja
yang terdapat pada suatu produk atau jasa yang diinginkannya, misalnya konsumen
dapat menilai faktor kualitas dari suatu produk.

5. Mempermudah Kosnsumen Ngambil Keputusan Harga dapat membantu konsumen


untuk mengambil keputusan mengenai manfaat terbaik yang dapat diperoleh dari
produk atau jasa yang akan di beli, berdasarkan daya belinya.

Anda mungkin juga menyukai