Dasar Dasar Penjas (Rama)
Dasar Dasar Penjas (Rama)
DOSEN PEMBIMBING
REZKI, M.Pd
DISUSUN OLEH
1.RIFAN HERMAWAN
2.M.SUMANTRI RAMANDHYKA
3.HERU KURNIAWAN
4.DIKI RAHMADANI
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULAN........................................................................................................4
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan rahmatnya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah “ILMU TEKNOLOGI DALAM BIDANG
OLAHRAGA” ini sesuai dengan tuntutan waktu serta harapan penulis.
Tak lupa pula kami kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan nabiullah
Muhammad SAW yang telah membimbing ummatnya dari zaman kebodohan menuju zaman
perubahan lebih baik dari sebelumnya.
Makalah ini dibuat atas tuntutan penulis sebagai mahasiswa disertai dengan harapan
untuk menjadi seseorang yang dapat menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi masyarakat
luas utamanya bagi dunia pendidikan terutama dijurusan pendidikan jasmani dan olahraga.
Respon dan saran sangat saya harapkan sebagai penulis untuk dijadikan sebagai
masukan dalam perbaikan untuk mencapai kesempurnaan makalah selanjutnya atas kesalahan
dan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, sebagaimana kami juga merupakan manusia
yang tak luput dari kesalahan ataupun kekeliruan semoga pembaca dapat mengembangkan apa
yang sudah tercantum dalam makalah ini.
penulis
BAB I.
3
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masyarakat yang maju kaya dan makmur, dengan kenyamanan dan kemudahan yang
didukung oleh mesin atau alat-alat otomatis, telah mengalami derita yang diakibatkan oleh
kemajuan tersebut. Kini ancaman yang dihadapi mereka adalah penyakit yang diakibatkan
kurangnya gerak. Sebagai akibatnya, yaitu penyakit degeratif, seperti penyakit jantung
koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya yang meningkat sehingga berpengaruh terhadap
Tahukah bahwa di belanda, biaya perawatan kesehatan meningkat 2,5 persen, di kanada
6 persen, dan di Amerika mencapai 8 persen. Hal ini diakibatkan warga masyarakat kurang
melakukan aktivitas jasmani (Rusli Lutan, 2001: 16). Secara ekonomi keadaan tersebut dianggap
sebagai ancaman yang merugikan. Karena selain bisa menurunkan produktivitas kerja juga bisa
meningkat biaya perawatan kesehatan. Di Indonesia sendiri keadaan tersebut juga telah
berkembang dalam jangkauan yang luas. Kadaan itu terjadi terutama di kota-kota bahkan kini
merupakan gejala umum. Penyebab utama adalah karena kurang aktif bergerak, bertambah
sedikitnya waktu untuk melaksanakan pendidikan jasmani dan kurang memahaminya tentang
konsep pendidikan jasmani dan olahraga sehingga perkembangan pendidikan jasmani dan
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan
dalam proses penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui konsep
olahraga. Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara cermat gejala-gejala yang
4
timbul di berbagai negara maupun masyarakat sebagai akibat pelaksanaan sistem pendidikan
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang
Namun secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam
arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga ditilik dari asal katanya dari
bahasa jawa olah yang berarti melatih diri dan rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga
dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan,
manusia.
Dengan demikian olahraga merupakan bagian terpenting pada setiap negara. Oleh karena
itu, perlu pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada setiap negara tersebut, melalui berbagai
kajian teori dalam pengembangannya. Pemaknaan jasmani dan olahraga dalam konsep
Selain itu, intrepretasi terpenting dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah program
yang digunakan dalam pendidikan jasmani dan olahraga pada beberapa negara. Intrepretasi
Memang belum terdapat definisi tentang perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga
yang dapat diterima secara universal, namun umumnya dapat dikatakan bahwa, perbandingan
pendidikan jasmani dan olahraga adalah analisis perbandingan dari sifat-sifat dan perkembangan
5
yang menonjol dari pendidikan jasmani dan olahraga pada dua negara atau lebih, ataupun area,
masarakat dan kultur budaya, guna rmaksud-maksud penyelidikan tentang perbedaan maupun
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai
berikut: bagaimana konsep pendidikan jasmani dan olahraga, bagaimana pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga,
bagaimana peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran penjas dan olaharaga.
C. Tujuan
Untuk memberikan arah dan makna dalam penyusunan makalah ini, maka perlu
menentukan tujuan. Adapun tujuan yang dapat dikemukakan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memahami bagaimana system ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
D. Metodologi
Metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun tulisan ini adalah metode
kepustakaan, analisa penulis tentang realita yang terjadi dan bahan lainnya yang diunduh dari
interne
6
BAB II. Pembahasan
Jasmani dalam sebutan bahasa Inggris adalah physical, dalam ilmu faal, jasmani disebut
sebagai struktur biologik pada manusia. Secara umum dipahami bahwa jasmani atau jasadia
berarti tubuh manusia. Jasmani dalam pembahasan ini adalah pemanfaatan aktivitas fisik sebagai
manifestasi pengembangan kualitas hidup manusia dalam memenuhi kebugaran secara totalitas
Jasmani disinonimkan dengan pendidikan, maka segala aktivitas jasmani membawa nilai-
nilai pendidikan, yang tidak terikat ataupun tertuju kepada gerakan-gerakan dalam peraturan-
Dengan demikian, pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan
kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan seluruh rana, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.
Jasmani adalah tentang sejumlah aktivitas-aktivitas fisik manusia yang dipilih, dan
dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai hasil yang bermanfaat bagi tubuh. William
menekankan satu hal bahwa walaupun pendidikan jasmani diartikan mengajar dengan fisik,
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan meningkatkan individu secara
organik, neuromuscular, intelektual dan emosional melalui aktivitas fisik. Pendidikan jasmani
berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung
arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik.
7
(Agus Mahendra, 2009: 24). H. J. S. Husdarta (2009: 17) mengemukakan pendidikan jasmani
merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya pendidikan jasmani bukan hanya
dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak
sibuk.
olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta
mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Dari ketentuan Internasional Council of
Sport and Physical Education adalah setiap aktivitas fisik berupa permainan dan berisikan
pertandingan melawan orang lain, diri sendiri ataupun unsur-unsur alam dikatakan sebagai
olahraga atau sport. Jadi antara pendidikan jasmani dan olahraga sering dikatakan ada interface,
tidak sama namun ada bagian-bagian yang sama. Jelas keduanya adalah aktivitas fisik, tegasnya
aktivitas otot-otot besar atau big muscle activity, bukan fine muscle activity.
Oleh karena itu, dalam penerapannya tetap berlandaskan pada suasana kependidikan,
olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga
tertentu.
Di Amerika Serikat pendidikan jasmani menurut Nixon dan Jewet adalah satu aspek dari
kemampuan gerak individu yang sukarela dan berguna serta berhubungan langsung dengan
Konsep pendidikan jasmani yang diuraikan Nixon dan Jewet, dapat dikatakan searah
dengan pemahaman di Indonesia yang diuraikan Rusli Lutan (2001: 18), bahwa pendidikan
jasmani sebagai sebuah subjek yang penting bagi pembinaan fisik yang dipandang sebagai mesin
dalam konteks pendidikan jasmani yang mengandung isi pendidikan melalui aktivitas jasmani.
Karenanya konsep pendidikan jasmani perlu dikuasai oleh para calon guru (mahasiswa penjas)
8
dan guru yang bersangkutan, sehingga dalam penerapannya memperlihatkan kesetaraan
pemahaman.
Selain itu diharapkan dapat melakukan pemetaan konsep dalam penerapan pendidikan
memaksimalkan potensi-potensi lokal, dalam hal ini permainan tradisional yang dapat
dimodifikasi. Sebagai batasan atau rumusan dari konsep pendidikan jasmani, Arma Abdoellah
(2003;42) menguraikan sebagai salah satu aspek dari proses pendidikan keseluruhan peserta
didik melalui kegiatan jasmani yang dirancang secara cermat, yang dilakukan secara sadar dan
terprogram dalam usaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani dan sosial serta
perkembangan kecerdasan.
Esensi dari substansi pendidikan jasmani ialah pengetahuan tentang gerak insani dalam
konteks pendidikan yang terkait dengan semua aspek pengetahuan yang berlangsung secara
didaktik, rekreatif, untuk dipahami dan dapat dilakukan oleh peserta didik secara utuh. Oleh
karena itu, pendidikan jasmani dan olahraga adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Lingkungan beIajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Tujuan akhir pendidikan jasmani dan olahraga terletak dalam peranannya sebagai wadah
unik. Penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian
yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia. Jadi orang-orang yang memiliki kebajikan
moral seperti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang baik dan berguna. (Baron Piece
Posisi pendidikan jasmani dan olahraga pada kedudukan yang amat strategis yakni sebagai
alat pendidikan, sekaligus pembudayaan, karena kedua istilah yang amat dekat dan erat.
9
Maknanya tidak lain adalah sebagai proses pengalihan dan penerimaan nilai-nilai. Dalam konteks
keolahragaan secara menyeluruh, memang kian kita sadari perubahan yang terjadi sebagai
dampak dari globalisasi dalam ekonomi yang dipacu oleh teknologi komunikasi juga terbawa
Dengan demikian, yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pendidikan jasmani dan
olahraga yaitu: (1) pendidikan merupakan upaya penyiapan peserta didik menghadapi dan
berperan dalam lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat dan pluralistik; (2)
berlangsung seumur hidup; (3) pendidikan merupakan mekanisme sosial dalam mewariskan
nilai, norma, dan kemajuan yang telah dicapai masyarakat; (4) pendidikan merupakan kiat dalam
seutuhnya; (5) dalam undang – undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang
secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem
pendidikan nasional.
Fase perencanaan
Untuk mencapai tujuan jangka panjang (pendidikan untuk klak individu anak) mencoba
untuk memahami situasi di kelasnya. Dia merasa bahwa ketika sebagian anak aktif dan memiliki
pendapat yang jelas, yang lain memiliki perasaan yang tidak dapat mereka ungkapkan atau tindak
lanjuti.
10
Agar pendidikan jasmani menyenangkan bagi mereka, menciptakan peraturan mereka
sendiri untuk membantu mereka dan orang lain dalam menikmati permainan. Setelah permainan
dia meluangkan waktu untuk berefleksi mereka. tentang bagaimana mereka bermain. Mereka
seseorang yang sering tersingkirkan, sehingga mereka dapat menikmatinya dengan orang lain.
Rencana pelajaran yang disiapkan dengan seksama dipelajari oleh semua. anggota.
kemudian melaksanakan pelajarannya ketika anggota kelompok dan guru lain melihat. Orang
yang bertanggung jawab dalam pendidikan jasmani sehingga dapat mendapatkan masukan.
Fase diskusi
Ketika pelajaran penelitian selesai, sebuah diskusi dilaksanakan untuk bertukar pendapat
tentang pelajaran, Ini dimulai dengan penjelasan tujuan pelajaran oleh guru. Kemudian guru yang
pengalaman sendiri.
Agar dapat Mempengaruhi siswa dalam belajar tentang pentingnya kekuatan teman
sebaya. Mereka juga belajar tentang kegiatan kerjasama untuk merespon perbedaan. Guru dalam
cara membantu anak mengemukakan isu-isu mereka sendiri agar dipecahkan oleh mereka
sendiri.
Lebih penting lagi, semua guru mendiskusikan dan mengevaluasi pelajaran, yang
memampukan mereka berbagi topik penting ke seluruh sekolah. Sekarang ini, kebanyakan guru
memahami situasi tiap anak dan berbagi peran tanpa memandang kelas mana yang ditugaskan
kepada mereka. ke arah penyediaan lingkungan yang lebih baik untuk individu anak. Keefektifan
11
kolaborasi antar guru selama studi pelajaran secara lugas diakui sebagai elemen yang kuat dalam
Di zaman yang dituntut serba cepat dan serba praktis ini kita harus dapat ’mengakal –
akali’nya . Salah satu caranya dengan pemanfaatan teknologi yang sudah ada. Kita ambil
sebuah contoh. Pengembangan kemampuan Iptek menjadi salah satu faktor dominan bagi
serta melindungi kepentingan dan kedaulatan negara. Terlebih lagi dengan laju perkembangan
Iptek yang terus meningkat dengan kecepatan semakin tinggi, maka tiada pilihan lain bagi
setiap negara kecuali berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti dan memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya.
Penguasaan IPTEK bagi generasi muda dinilai sangat penting . Hal tersebut dikarenakan
Migrasi atau berpindahnya para ilmuwan dan insinyur terbaik yang dimiliki Indonesia ke
negara lain setelah sebelumnya disekolahkan dandiinvestasikan oleh negara dalam program-
Indonesia.
Tahun 2002, juara dunia sepak bola, Perancis, ditaklukkan oleh Senegal dalam perebutan
Piala Dunia. Sebelas pemain sepak bola terbaik yang dimiliki Senegal sebelumnya telah
dikecam oleh pencinta sepak bola dandianggap tidak nasionalis. Mereka bermigrasi ke klub-
klub sepak bola kelas dunia di Eropa untuk berkompetisi. Fenomena migrasi 11 pemain sepak
bola ini mirip dengan peristiwa migrasi ilmuwan Indonesia kenegara lain, sebagaimana juga
12
dialami Jerman, Brasil, Amerika Serikat,Perancis, dan Malaysia. Di Amerika seorang doktor
biologi asal Aceh mengabdikan iptek dalam riset bioengineering di Universitas Washington.
Meskipun teknologi itu diciptakan untuk kepentingan bersama dan untuk memudahkan
masyarakat dalam beraktivitas, akan tetapi tetap saja ada efek samping negatif seperti yang
telah dipaparkan di atas. Semua itu kembali kepada individu yang menjalani, bagaimana ia
Bangsa Indonesia masih harus berjuang keras dalam pengembangan kemampuan Iptek,
1. tingkatan secara umum dalam menyerap dan mengembangkan Iptek masih terbatas pada
kemampuan untuk menggunakan dan atau modifikasi. Pada tingkatan seperti ini masih
memerlukan upaya lebih besar untuk mampu mengembangkan, menemukan dan menerapkan
teknologi baru. Penemuan, pengembangan, dan penerapan teknologi yang benar-benar baru
dan sesuai dengan keunggulan komparatif yang ada, untuk yang selanjutnya mampu
2. Pengembangan kemampuan Iptek membutuhkan sumber daya manusia yang cukup, baik
dalam kuantitas maupun kualitasnya, sementara itu sumber daya manusia yang tersedia masih
sangat terbatas. Gambaran mengenai keadaan ini dengan segera dapat dipahami bilamana
dilakukan pembandingan dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia di negara-negara
3. Anggaran dari usaha pemerintah yang tersedia untuk kegiatan penelitian dan pengembangan
yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan Iptek masih terbatas pula,
sedangkan peran serta swasta dan kalangan industri belum berjalan secara optimal.
Iptek diperkirakan belum memenuhi kebutuhan minimal yang dipersyaratkan agar proses
pengembangan kemampuan Iptek berjalan secara efektif dan efisien. Meskipun seara
13
konseptual sistem dan kelembagaan yang ada nampaknya telah cukup mampu menggerakkan,
keluaran yang dihasilkan dalam proses pengembangan kemampuan Iptek belum berjalan secara
efektif dan efisien. Tingkatan optimal proses pengembangan kemampuan Iptek yang efektif
dan efisien, hanya mungkin dicapai bila kesetaraan dan kesepadanan dalam sisi peningkatan
kapasitas Iptek sebanding dengan kebutuhan pemanfaatannya dalam dunia industri dan dunia
Hal ini mungkin terjadi sebuah pemikiran yang dilema yang mempunyai masing-masing
dampak pisitif dan negatif karena berbibicara iptek itu mempunyai masing-masing kelebihan dan
kekurangan pada posisinya tersendiri pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga.
Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang
dipilih hanyalah alat untuk mendidik.ketika menggunakan teknologi gerak yang dilakukan siswa
sangat minim karena kecanggihan alat tersebut sehingga bisa terjadi perbandingan 50 %-50%
antara iptek dan penjas dan olaghraga sebenarnya Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak.
Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan
memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial. Karena itu, seluruh
adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada
hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi
dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi
pertimbangan utama.
Sedangkan pendidikan olahraga adalah pendidikan yang rnembina anak agar menguasai
cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada murid diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar
mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah hasil dari
14
pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak menjalani pembelajarannya
didikte oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses
pembelajaran. Dengan proses tersebut, dapat memberikan kekeliruan yang berlarut-larut dalam
Yang sering terjadi pada pembelajaran pendidikan olahraga adalah bahwa guru kurang
memperhatikan kemampuan dan kebutuhan murid. Jika siswa harus belajar menggunakan
teknologi dalam olahraga,kejadian tersebut merupakan salah satu kelemahan dalam pendidikan
olahraga. Guru demikian akan berkata: "kalau perlu tidak usah ada pentahapan penggunaan iptek,
karena anak akan dapat mempelajarinya secara langsung dan akan menemukan dengan
sendirinya. ". Anak yang sudah terampil biasanya dapat menjadi contoh dan mampu
mengolahnya atau menkaleborasikan penggunaan iptek yang sesuai, dan anak yang belum
terampil diberikan pemahaman belajar dari mengamati demonstrasi temannya yang sudah mahir.
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan
berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut
saja antara lain; cloning, cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering
yang sangat cepat dengan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.
Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan.
2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis
dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
15
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai
luhur pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan
memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau
Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk
tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus
informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam
16
manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat
(kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter
akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan
terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI
mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual.
Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara
mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat
cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua
kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif
terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan
• Adminstrasi.
• Obat-obatan.
• Penelitian.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau
yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama
disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan
manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang
merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan
jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran
17
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan
komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan
Pada zaman dimana informasi sudah menjadi unsur dominan dalam kehidupan saat ini,
media massa memegang peranan penting dalam menyebarkan dan menyampaikan informasi
kepada masyarakat, informasi yang disampaikan kepada masyarakat dikemas melalui berita.
Setiap hari masyarakat disuguhkan dengan berbagai macam berita seperti berita olahraga, baik
Media Internet merupakan media audio visual, artinya media menampilkan gambar hidup
dan mempunyai suara sehingga menarik minat masyarakat. Tetapi berbagai media internet
lebih ke media visual nya saja. Berbeda dengan media elektronik, media cetak hanya berupa
Kabar di dunia olahraga sangatlah beragam, khususnya pada bidang Sepak bola yang saat
ini sedang mendunia. Kabar tersebut sangatlah dibutuhkan oleh para pecinta bola, siapapun
para pecinta bola pasti ingin mendapatkan kabar informasi tentang tim atau kabar lainnya yang
disukai. Tentunya media internet ini menjadi jembatan dimana pecinta bola ingin mendapatkan
informasi sepak bola, kali ini di dalam artikel akan dijelaskan dimana pemanfaatan komputer
di bidang olahraga, yang di bantu oleh media internet sebagai penerimaan informasi olah raga.
Goal.com adalah salah satu media informasi olahraga yang saat ini digunakan para usia
dini sampai usia tua untuk mendapatkan kabar terbaru dari bidang olahraga khusunya sepak
bola luar negeri maupun dalam negeri. Dalam pemanfaatan komputerisasi ini para pencinta
sepakbola di manjakan oleh kabar-kabar terbaru, dimulai dari pemain-pemain baru sampai ke
18
Dari tampilan GUI Goal.com diatas dapat dilihat bahwa fitur-fitur yang didalamnya
sangat membantu para pecinta sepakbola untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Dengan demikian pemanfaatan komputer di bidang olahraga menjadi populer pada saat ini,
perbandingan antara penerimaan informasi dengan pemanfaatan komputer dan media cetak :
sebagian besar memanfaatkan komputer di bidang olahraga dengan cara mencari informasi
olahraga di media internet. Sebagaimana dilansir oleh ANTARA News, bahwa Internet
menjadi platform berita paling populer ketiga di Amerika Serikat, di bawah siaran televisi
daerah dan nasional di negara itu, demikian survei Internet & American Life Project dan Project
for Excellence in Journalism, Pew Research Center, Senin. Menurut survei itu, 78 persen dari
2.259 orang dewasa AS yang dijaring oleh jajak pendapat itu, mengatakan bahwa pada hari
biasa mereka mendapatkan berita dari stasiun TV daerah. Lalu, 73 persen mengaku
mendapatkan berita dari jaringan televisi nasional seperti CBS atau stasiun tv kabel semisal
CNN atau Fox. 61 persen mengaku, di hari biasa, mereka mendapatkan berita dari laman berita
Internet.
19
BAB III.
KESIMPULAN
untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari-
hari, yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup
sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh
konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan
yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita. Pengalaman pribadi kita,
melalui internet kita dapat lebih kritis pada saat membeli obat dan menilai resep obat yang
Penggunaan komputer untuk mencari informasi di bidang olahraga sering dimanfaatkan oleh
para pecinta bola di tanah air. Sehingga tidak heran apabila para masyarakat luas sangat
antusias di bidang olahraga, seperti contoh para pendukung timnas sepakbola. Ketika kabar
20
DAFTAR PUSTAKA
Jewet, A.E. (l994) Curriculum Theory and Research in Sport Pedagogy, dalam Sport Science Review,
Sport Pedagogy, Vol. 3 (1).
21
Kementerian pendidikan nasional.2008. kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp). Jakarta:
direktorat tenaga kependidikan direktorat jenderal peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan departemen pendidikan nasional.
Kolhberg, L. , and Mayer. (1972). Development as the aim of education. Harvad Education
Review 42 (4): 449-96.
Mayke S. Tedjasaputra. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini.
Jakarta: Gramedia.
Muthohir, Cholik, dkk. (l996). Studi Identifikasi Model Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
di Sekolah Dasar. Lembaga Penelitian : IKIP Surabaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. No. 19 Tahun 2005. Tentang standar nasional
pendidikan.
Piaget, J. (1962). Play, dreams, and imitation in childhood. New York: Norton.
Purwati, Novi. (2011). Upaya peningkatan hasil belajar pass bawah bola voli melalui permainan
dua bola pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Bawang Kecamatan Bawang Kabupaten
Banjarnegara. Surakarta: Universitas Sebelah Maret. Skripsi dipublikasikan.
Rink, J. (2006). Teaching physical education for learning. 5th ed. St. Louis, MO: Mosby.
Saputra, Yuhda. (2001). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar: sebuah Pendekatan Pembinaan
Gerak Dasar melalui Permainan. Bandung: FPOK UPI.
Satya, Wira Indra. (2006). Membangun Kebugaran Jasmani dan Kecerdasan Melalui Bermain,
Depdiknas, Dirjen Dikti, Direktorat Ketenagaan.
22