Anda di halaman 1dari 16

ISSN : 2615-2657

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

PROSIDING
SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

2018

IMPLEMENTASI
TEKNOLOGI TEPAT
GUNA KEPADA
MASYARAKAT
Yogyakarta, 03 November 2018
SEMINAR
HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

PROSIDING
SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEPAT


GUNA KEPADA MASYARAKAT
Yogyakarta, 03 November 2018

Penerbit :
Lembaga Pengabdian Masyarakat
Universitas Pengabdian Masyarakat
Telp. (0274) 884 201 ext 611
Email : abdimas@amikom.ac.id

LEMBAGA Creative
Economy
Park
PENGABDIAN MASYARAKAT
SEMINAR
HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

PROSIDING
SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEPAT


GUNA KEPADA MASYARAKAT
Yogyakarta, 03 November 2018

Editor : Mochammad Yusa, M.Kom


Bety Wulan Sari, M.Kom
Kulit Muka : Nirmalasari

Penerbit :
Lembaga Pengabdian Masyarakat
Universitas Pengabdian Masyarakat
Telp. (0274) 884 201 ext 611
Email : abdimas@amikom.ac.id

Cetakan I, November 2018


Hak cipta dilindungi Undang-Undang Hak Cipta
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.

LEMBAGA Creative
Economy
Park
PENGABDIAN MASYARAKAT

ii
SEMINAR
HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

PROSIDING
SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEPAT


GUNA KEPADA MASYARAKAT

Reviewer :
Dr. Kusrini, M.Kom.
Eny Nurnilawati, S.E., M.M.
Heri Sismoro, M.Kom.
Anggit Dwi Hartanto, M.Kom.
Mei P. Kurniawan, M.Kom.
Windha Mega Pradnya Dhuhita, M.Kom
Mardhiya Hayaty, S.T., M.Kom.

LEMBAGA Creative
Economy
Park
PENGABDIAN MASYARAKAT

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar v
Daftar Isi vii

1. Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar dan Games Interaktif Pada Guru TK 1


Wijaya Danu Kabupaten Sleman
Acihmah Sidauruk

2. Penyuluhan Sustainable Development Goals Melalui Penerapan Pesan Anti 7


Perundungan
Aditya Maulana Hasymi

3. Penggunaan Game Edukatif Untuk Pendidikan Mitigasi Bencana 13


Gempabumi di SD Islam Terpadu Bina Anak Islam Krapyak
Panggungharjo Sewon Bantul
Afrinia Lisditya Permatasari dan Rizky

4. Perancangan Bel Sekolah Otomatis Menggunakan Arduino Pro Mini 19


Agit Amrullah

5. Pelatihan Basic Editing Video Untuk Guru SDN 1 Tegalyoso Klaten 25


Agus Purwanto

6. Pelatihan Manajemen Jaringan Usaha Unit Program Kesejahteraan 31


Keluarga (PKK) RT 04 RW 12 Desa Karangasem Condong Catur,
Kabupaten Sleman
Agustina Rahmawati

7. Pelatihan Perencanaan Keuangan dan Pengenalan Alternatif Investasi Bagi 37


Rumah Tangga di Padukuhan Goser
Alfriadi Dwi Atmoko

8. Penggunaan Bahasa Tekstual Dan Visual Dalam Peningkatan Usaha 43


Pemasaran Berbasis Online Pada Kerajinan Decoupage Style Jo-Craft
Ali Mustopa dan Erfina Nurussa’adah

9. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Rencana Penataan 49


Kawasan Prioritas Desa Wisata Rejosari Desa Jogotirto Kecamatan Brebah
Kabupaten Sleman
Ani Hastuti Arthasari

10. Pengembangan Strategi E-Marketing Umkm Klaten Utara 55


Anik Sri Widawati dan Ikmah

11. Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Dana Desa 61


Bagi Perangkat Desa Sumberrahayu Moyudan Sleman
Anindita Karunia Kusumaningsih

vii
12. Pemberdayaan Perempuan Melalui Manajemen Retail dan Konsinyasi 67
Untuk Pengembangan Usaha
Ardiyati

13. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sedekah Sampah Sebagai Upaya 73


Peningkatan Perekonomian di Kawasan Kumuh Kecamatan Magelang
Selatan, Kota Magelang
Atika Fatimah dan Citra Desy Aisyah Alkis

14. Pendampingan Penyusunan Rencana Kawasan Transit Oriented 79


Development (TOD) Patukan, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping
Bagus Ramadhan dan Jurni Hayati

15. Pelatihan Jaringan Komputer Menggunakan Program Simulasi Cisco 85


Packet Tracer (Studi Kasus : SMKN 2 Yogyakarta)
Banu Santoso

16. Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Informasi dan Komunikasi 91


Jamaah Pondok Pesantren “Ahlul Muqorrobin” Desa Pleset Kecamatan
Pangkur Kabupaten Ngawi
Bayu Setiaji

17. Peningkatan Capacity Building Pemuda Karang Taruna Bakti Mandiri 97


Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat
Dwi Pela Agustina dan Renindya Azizza Kartikakirana

18. Komunikasi Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Terapi Vokasional: 103


Kreasi Membuat Kerajinan Tangan Dari Barang Bekas
Erfina Nurussa’adah dan Ali Mustopa

19. Pengembangan Wirausaha Bagi Masyarakat Tani Untuk Meningkatkan 109


Pendapatan Melalui Usaha Industri Rumahan Olahan Makanan di
Kampung Sawahan, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta
Fahrul Imam Santoso

20. Edukasi Pemanfaatan Sistem Informasi Desa (SID) Dalam Peningkatan 115
Ekonomi Masyarakat di Padukuhan Grogol Desa Grogol Kecamatan
Paliyan Kabupaten Gunungkidul
Ferri Wicaksono dan Haryoko

21. Pembuatan Jaringan Internet di Masjid Al-Ikhlas Citra Ringin Mas 121
Ferry Wahyu Wibowo

22. Pengembangan Pengetahuan Tentang Pemilihan Investasi dan Peluang 127


Usaha Untuk Menghadapi Masa Pensiun Bagi Kelompok PKK RT 44
Tuntungan
Fitri Juniwati Ayuningtyas

viii
23. Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat dalam Rangka 133
Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan Pringgokusuman
Fitria Nucifera

24. Workshop Tanggap Bencana Dalam Rangka Persiapan Sekolah Siaga 139
Bencana di SMP Negeri 1 Bantul
Gardyas Bidari Adninda dan Nurbayti

25. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelompok Tani Ternak Sapi 145
Manunggal Dukuh Kauman, Selomartani, Sleman
Hanantyo Sri Nugroho

26. Pelatihan Aplikasi Microsoft Office dan Desain Grafis di KB Minhajul 151
Karoomah
Haryoko dan Ferri Wicaksono

27. Perancangan dan Implementasi Website Sebagai Media Promosi Pada 157
Peternakan Ikan Lele Sumber Barokah
Hendra Kurniawan

28. Analisis Spasial Potensi Kewilayahan Untuk Pengembangan Usaha 163


Einhomestuf di Sleman Yogyakarta
Ika Afianita Suherningtyas

29. Penerapan E-Commerce Untuk Pemasaran Pada Usaha Handycraft 169


Ikmah dan Anik Sri Widawati

30. Membangun Website Sebagai Penunjang Promosi Bimbingan Belajar 175


“Persona Cendekia”
Irma Rofni Wulandari

31. Diversifikasi Produk dan Pemasaran Inovatif pada Paguyuban Pengrajin 181
Sangkar Burung "Karya Mandiri"
Ismadiyanti Purwaning Astuti

32. Pelatihan Teknologi Finansial dalam Menyongsong Era Ekonomi Digital 187
Jurni Hayati dan Bagus Ramadhan

33. Pemberdayaan Perempuan Marjinal Melalui Program Kewirausahaan 193


Berbasis Bisnis Online di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita
Yogyakarta
Laksmindra Saptyawati dan Muhammad Fairul Filza

34. Sistem Informasi Sebagai Penunjang Media Promosi pada Kelompok Usaha 199
Tani “Sari Mina”
Lilis Dwi Farida

35. Pelatihan Teknologi Informasi untuk Mengoptimalkan Penyuluhan dan 205


Sosialisasi Kader Saka Bakti Husada Yogyakarta
Moch. Farid Fauzi

ix
36. Workshop Liburan Kreatif Sebagai Media Pengembangan Bakat Anak 211
Bidang Ekonomi Kreatif di Desa Drono Kabupaten Klaten
Nimah Mahnunah dan Theopilus Bayu Sasongko

37. Komunikasi Kelompok, Edukasi, dan Kreatifitas Siswa dalam Dinamika 217
Outbond
Nurbayti dan Gardyas Bidari Adninda

38. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Desa Wisata Brajan Desa 223
Sendangagung Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman
Nurizka Fidali dan Amir Fatah Sofyan

39. Pelatihan Pembuatan Web E-Commerce Dengan CMS (Content Management 229
System) Prestashop di SMA Negeri 1 Pakem
Oki Arifin

40. Sosialisasi Penataan Kawasan Embung Mantras Sorowajan, Banguntapan, 235


Bantul Yogyakarta Berbasis Masyarakat Melalui Visualisasi Desain
Arsitektur
Prasetyo Febriarto

41. Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal untuk Pemberdayaan 241


Masyarakat di Dusun Banaran, Sumberagung, Jetis, Bantul
Renindya Azizza Kartikakirana dan Dwi Pela Agustina

42. Sekolah Demokrasi 247


Rezki Satris

43. Redesain Interior Rumah untuk Meningkatkan Kemandirian Paraplegia 253


Rhisa Aidilla Suprapto

44. Participatory Mapping Sebagai Sarana Pendidikan Kebencanaan Untuk 259


Peningkatan Kapasitas Elemen Sekolah dalam Upaya Pengurangan Risiko
Bencana di SMK Negeri 1 Bantul
Rivi Neritarani dan Stara Asrita

45. Teknologi Informasi Sebagai Media Wirausaha Pada Karang Taruna Sedyo 265
Manunggal Kecamatan Berbah
Rizqi Sukma Kharisma

46. Pelatihan Penggunaan Software AutoCAD dan Sketchup bagi Siswa-Siswi 271
SMK dengan Jurusan Teknik Bangunan atau Sejenisnya di Kota Surakarta
RR. Sophia Ratna Haryati

47. Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Siswa TKJ Lewat Pelatihan 277
Pemrograman C# Fundamental (Studi Kasus : SMKN 2 Yogyakarta)
Ryan Putranda Kristianto

x
48. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembuatan Website Pemasaran 283
dan Penyusunan Informasi Geospasial Potensi Wilayah di Dusun Kertodadi
Pakembinangun
Sadewa Purba Sejati dan Firman Asharudin

49. Pengelolaan Sampah di Kawasan Sungai Bengawan Solo 289


Seftina Kuswardini dan Rhisa Aidilla Suprapto

50. Pengembangan Desa Wisata dengan Perencanaan dan Perancangan Gedung 295
Serbaguna pada Desa Wisata Blue Lagoon, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Septi Kurniawati Nurhadi

51. Pelatihan Penggunaan Microsoft Office di Desa Umbulharjo Kecamatan 301


Cangkringan
Sharazita Dyah Anggita

52. Pelatihan Public Speaking di SMK N 1 Bantul 307


Stara Asrita dan Rivi Neritarani

53. Pelatihan Penerapan Aplikasi Office Kepada Guru dan Karyawan SDN 313
Ngringin Condongcatur Yogyakarta
Sumarni Adi

54. Penanaman dan Pengembangan Entrepreneurship bagi Guru Taman Kanak- 319
Kanak dan Kelompok Bermain
Tanti Prita Hapsari

55. Pelatihan Electronic Learning Bagi Guru Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 325
(MAN) 4 Sleman, Yogyakarta
Theopilus Bayu Sasongko dan Ni’mah Mahnunah

56. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat di 331


RW 02 Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta
Vidyana Arsanti

57. Media Informasi Pembelajaran Mitigasi Bencana Kebakaran untuk Usia 337
Sekolah Dasar
Widiyana Riasasi dan Rivga Agusta

58. Budidaya Sayuran Organik oleh Ibu Rumah Tangga untuk Efisiensi Belanja 343
Rumah Tangga di Dusun Dayu Sinduharjo Sleman
Widiyanti Kurnianingsih

59. Penerapan Multimedia Pembelajaran Pada PAUD Puspasari 349


Windha Mega Pradnya Dhuhita

60. Sistem Informasi untuk Promosi dan Pendaftaran Online Pada Sanggar 355
Kirana Mentari
Yuli Astuti

xi
61. Pelatihan Pembentukan Usaha Bersama (Firma) di KUD Tani Makmur 361
Bantul Yogyakarta
Irton

62. Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality Sebagai Motivasi Belajar Untuk 367
Anak-Anak Usia Dini
Mulia Sulistiyono

63. Urgensi Peningkatan Kualitas Perumahan dan Permukiman Kumuh 373


Perkotaan
Citra Desy Aisyah Alkis

64. Perancangan Media Promosi Pentoel Petir Magelang 379


Agung Nugroho

65. Pelatihan Manajemen Konten Website Lapak75 di Wedomartani Ngemplak 385


Sleman Yogyakarta
Bhanu Sri Nugraha

66. Peningkatan Profesionalitas Guru dalam Menghasilkan Karya 391


Pengembangan Profesi Guru Melalui Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah
Bagi Guru SMK N 2 Yogyakarta
I Made Artha Agastya

xii
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2018 ISSN : 2615-2657
UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 3 November 2018

PELATIHAN PEMBENTUKAN USAHA BERSAMA (FIRMA)


DI KUD TANI MAKMUR BANTUL YOGYAKARTA

Irton
Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Amikom Yogyakarta
irtonusman@gmail.com

Abstrak

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Pelatihan Pembentukan Usaha Bersama (Firma).
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada
masyarakat tentang pendirian usaha yang berbadan hukum firma untuk perusahaan usaha kecil
dan menengah (UKM). Pelatihan dilakukan di KUD Tani Makmur, Bantul, Yogyakarta yang
diikuti oleh karyawan KUD dan masyarakat sekitar. Dalam pelatihan ini, penulis menjelaskan
berbagai konsep bisnis (usaha), keutamaan dan kekurangan berbagai bentuk usaha seperti
perusahaan perseorangan, perseoran terbatas, koperasi dan firma. Focus utama dari pelatihan
ini adalah bagaimana cara mendirikan usaha bersama berdasarkan konsep akuntansi,
menghitung metode bagi hasil, pembubaran firma ketika ada anggota baru dan anggota kelua
firma dan proses penutupan usaha ketika firma dilikuidasi. Metode yang digunakan dalam
pelatihan ini adalah metode ceramah, tanya jawab dan studi kasus. Secara kualitatif pelatihan
ini berhasil karena peserta memperoleh pengetahuan dan wawasan baru tentang dunia usaha
dan akuntansi firma. Setelah pelatihan dilaksanakan, penulis meminta tanggapan peserta
tentang puas dan tidaknya mereka dengan kegiatan ini, dan hampir seluruh cukup puas dan
bahkan beberapa dari peserta minta kegiatan pelatihan ditindaklanjuti dalam bentuk yang lebih
teknis.

Keyword: firma, akuntansi, bagi hasil

I. PENDAHULUAN

Dalam ilmu ekonomi, bisnis atau usaha


adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya. Dari
dasar kepemilikannya bisnis dapat dikategorikan
kedalam (1) perusahaan perorangan
(proprietorship), perseroan terbatas (unlimited
company), koperasi (cooperation), dan firma
(partnership). Ditinjau dari ukurannya bisnis
Gambar 1. KUD Tani Makmur
dikelompokkan menjadi, yaitu, (1) perusahaan
besar, (2) perusahaan menengah, dan (3)
Usaha yang paling banyak diminati
perusahaan kecil. Suatu bisnis seberapapun
masyarakat saat ini adalah usaha mikro kecil dan
besarnya membutuhkan setidaknya modal yang
menengah (UMKM) yang merupakan tulang
cukup, manajemen yang andal, dan karyawan
punggung perekonomian Indonesia yang menurut
yang memiliki ketrampilan.
data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) mencatat kontribusi ekonomi
yang paling besar adalah sektor UKM di
Indonesia sekitar 60,34%. UMKM banyak dipilih
karena dianggap usaha yang paling tahan banting
dari goncangan krisis, dan memberi harapan hidup

361
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2018 ISSN : 2615-2657
UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 3 November 2018

yang lebih baik dalam meningkatan pendapatan. Firma (partnership) merupakan salah satu
Alasan lain mendirikan UMKM adalah pemilik bentuk badan usaha yang tepat bagi masyarakat
meyakini mereka dapat bekerja lebih keras, yang ingin mendirikan Usaha Kecil Menengah
menghasilkan banyak uang, dan merasa bahagia (UKM) dengan pertimbangan sebagai berikut: (1)
bekerja sendiri [1]. Hasil penelitian tentang akumulasi modal firma lebih besar dari pada
UMKM juga memperlihatkan bukti bahwa dalam perusahaan perorangan (2) risiko dan keuntungan
jangka panjang peran UMKM sangat besar untuk
ditanggung bersama-sama di antara anggota firma
mendukung pembangunan nasional, khususnya
dan (3) firma tidak memerlukan badan hukum
dalam bidang tenaga kerja dan peningkatan
pendapatan [2]. Namun di sisi lain UMKM seperti halnya Perseroran Terbatas (PT).
memiliki beberapa kelemahan dalam beroperasi, Pengertian Firma berdasarkan Pasal 16
misalnya kekurangan modal, keterbatasan sumber KHUD adalah suatu perseroan yang didirikan
daya manusia (SDM), kesulitan bahan baku, untuk menjalankan suatu usaha di bawah satu
keterbatasan teknologi serta inovasi. Oleh karena nama bersama. Secara konsep firma atau
itu pemerintah melalui Kementrian Koperasi dan persekutuan adalah kerjasama dua orang atau
Usaha Kecil Menengah (UKM) mendorong lebih untuk menjalankan badan usaha dengan
masyarakat mendirikan banyak UKM-UKM baru nama bersama dengan tujuan untuk membagi
yang didukung oleh pemerintah. hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut [5].
Firma bukan merupakan usaha berbadan hukum
Pendirian usaha baru skala kecil dan karena tidak ada pemisahan kekayaan pribadi
menengah sangat mudah dilakukan namun untuk
dengan kegiatan usaha, setiap anggota sekutu
mencapai sukses banyak tantangan yang harus
dihadapi, seperti kurangnya modal, pengetahuan, bertanggung jawab secara pribadi terhadap modal
dan manajemen yang kurang memadai dan yang dia serahkan.
dibutuhkan juga ide-ide kreatif dan inovatif.
Untuk itu masyarakat yang berniat membuka Drebin (1982) membagi karakteristik firma
usaha seharusnya memiliki dua hal, pertama menjadi 5 sebagai berikut;
memiliki pengetahuan dan wawasan yang (1) Saling mewakili (mutual agency),
diperoleh dari pengalaman belajar, dan kedua dari (2) Umur terbatas (limited life),
nilai-nilai individu [3]. (3) Tanggungjawab tidak terbatas (unlimited
Pada sisi lain masyarakat juga dihadapkan liability),
dengan banyak pilihan bentuk usaha seperti (4) Pemilikan kepentingan dalam firma (owners
perusahaan Perseorangan, Perseroan Terbatas, of an interest in a partnership),
CV, Koperasi dan Firma. Bagi masyarakat yang (5) Partisipasi dalam keuntungan firma
memiliki modal kecil, perusahaan perorangan (participating in partnership profit)[6].
lebih banyak dipilih karena faktor berikut;
(1) Pendiriannya mudah Ditinjau dari jenisnya, firma ada yang ada 4
(2) Keuntungan dinikmati sendiri, macam yaitu:
(3) Pemilik berkuasa untuk mengambil (1) Firma dagang
keputusan manajemen semua usaha. Firma dagang dibentuk untuk
(4) Perusahaan perseorangan dapat dengan menjalankan usaha perdagangan.
mudah dipindahkan dan dijual ke pemilik Kegiatan utamanya adalah membeli
lain. dan menjual barang.
Pada sisi lain, perusahaan perorangan ini (2) Firma non-dagang
memiliki kelemahan yaitu; Firma jasa yang kegiatannya adalah
(1) Akses modal terbatas menjual jasa kepada pihak lain.
(2) Kewajiban pribadi terbatas Contoh firma non-dagang seperti
(3) Kreditor dapat mengklaim aset pribadi firma hukum, firma akuntansi,
pemilik jika tidak utang tidak mampu konsultan bisnis.
dibayar.[4] (3) Firma umum
Hampir semua perusahaan perseorangan tidak Firma dimana para anggotanya
memiliki pembukuan dan sehingga sulit dipantau memiliki kekuasaan tidak terbatas,
biasanya seluruh anggota firma
perkembangan usaha mereka.
menjalankan usahanya. Utang dan
piutang ditanggung bersama

362
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2018 ISSN : 2615-2657
UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 3 November 2018

(4) Firma terbatas secara gratis dan mudah (2) memungkinkan


Firma yang kekuasaan anggotanya kerjasama di kemudian hari dengan penulis dalam
terbatas atas perusahaan dan seluruh bentuk bimbingan teknik langsung, (3) bagi
aktivitas perusahaan ditangani oleh penulis pelatihan ini merupakan pengabdian
manajer professional. sebagai wujud dari tri darma perguruan tinggi
Dengan latar belakang tersebut maka perlu
Banyak perusahaan skala dunia yang dikelola diadakan suatu kegiatan bersifat pelatihan,
dengan firma seperti perusahaan akuntansi Erns & penyuluhan ataupun pendampingan bagi
Young, Nike, Diadora dan lainnya. masyarakat yang tertarik mendirikan usaha
bersama (firma).
Firma merupakan pilihan yang tepat bagi
masyarakat dalam mendirikan suatu bisnis baru II. PELAKSANAAN
dari pada perusahaan perorangan, perseroan
terbatas, ataupun koperasi. Pendirian usaha
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan
bersama atau firma sama mudahnya seperti
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
mendirikan perusahaan perseorangan, namun
Metode ini digunakan untuk menyampaikan
perlu sedikit bimbingan dari aspek akuntansi yaitu
materi penyuluhan yang bersifat ringan dan
akuntansi pembentukan usaha, konsep bagi hasil
menyenangkan untuk peserta. Pelaksanaan
(laba dan rugi), dan likuidasi usaha.
metode ini digunakan waktu sebanyak 60% untuk
penyampaian materi dan pembahasan kasus-
Sebagai akuntansi pendidik dan wujud
kasus, sedangkan sisanya 40% digunakan untuk
kepedulian serta pengabdian masyarakat, penulis
diskusi dan tanya jawab. Kegiatan pelatihan
mengadakan pelatihan kepada anggota KUD Tani
diikuti 21 orang peserta yang sebagian besar
Makmur, Madukismo, Bantul, Yogyakarta dalam
karyawan KUD Tani Makmur dengan berbagai
pelatihan pembentukan usaha bersama (firma).
latar belakang profesi seperti Saprotan,
Rencana pelatihan disusun sebagai berikut:
Bendahara, KSP, Waserda, Unit Listrik, Swasta,
(1) Memberikan pemahaman tentang aspek
dan sebagainya.
hukum pendirian firma
(2) Memberi materi tentang akuntansi pendirian
usaha bersama (firma) disertai contoh
mendirikan usaha baru (mendirikan usaha
firma jasa cucian).
(3) Membimbing bagaimana cara menghitung
metode bagi hasil firma (tiga metode
pembagian laba dan rugi),
(4) Mengajarkan cara membuat pembukuan
firma.
(5) Kemudian dibimbing pula bagaimana cara
membubarkan persekutuan jika ada anggota
lama keluar dan atau ada anggota baru
masuk. Gambar 2. Pelatihan
(6) Terakhir, diajarkan juga bagaimana cara
menutup usaha firma (likuidasi), yaitu
dengan menjual seluruh asset, membayar Pelatihan dimulai dengan memberikan materi
seluruh utang dan membagi aset tersisa tentang pendirian usaha baru baik yang berbadan
kepada seluruh anggota sekutu firma. hukum perusahaan perorangan, PT, CV, Koperasi
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah: (1) maupun Firma (partnership) serta menjelaskan
berbagi ilmu akuntansi bagi karyawan KUD dan keuntungan dan kelemahan dari badan usaha
masyarakat yang tertarik mendirikan usaha baru tersebut. Penulis juga menjelaskan macam-macam
di lingkungan mereka (2) membantu masyarakat sektor bisnis mikro dan menengah yang
yang akan mendirikan usaha, (3) membantu semuanya dikategorikan ke dalam sektor jasa,
memberikan solusi berdasarkan kajian akademik dagang dan manufaktur. Setelah peserta paham
terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. dan dapat membedakan karakter dan jenis usaha
Manfaat dari pengabdian ini bagi masyarakat tersebut, maka fokus pelatihan diarahkan ke
dan penulis adalah: (1) mereka mendapatkan ilmu

363
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2018 ISSN : 2615-2657
UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 3 November 2018

pendirian firma yang sesuai dengan tujuan bagaimana jika ada anggota baru masuk ke dalam
penulis. Dalam pelatihan ini peserta diajarkan firma atau ada anggota lama yang keluar. Dalam
bagaimana cara mendirikan usaha bersama (firma) tahapan ini penulis memberikan beberapa contoh
dengan menekankan pada aspek akuntansi, yaitu masuknya anggota baru ke dalam firma. Dalam
tentang persamaan akuntansi berikut: akuntansi firma anggota yang baru masuk dapat
memperoleh salah satu dari 4 (empat) hak berikut:
Aktiva = Kewajiban + Modal (1) anggota baru masuk ke dalam firma dengan
Laba = Pendapatan – Beban-beban tidak menambah keuntungan bagi anggota lama
(modal bertambah), (2) anggota baru masuk
Kemudian dijelaskan juga arti dan isi masing- dengan membeli sebagian modal anggota lama,
masing akun tersebut disertai dengan memberikan (3) anggota baru masuk dengan memberikan
beberapa contoh bagaimana mendirikan usaha. keuntungan bagi anggota lama dan modal tidak
Misalnya A, B, C mendirikan usaha bersama bertambah dan, (4) anggota baru masuk dengan
Laundry dengan nama ABC Laundry dengan mendapat bonus. Agar peserta mudah memahami
menyerahkan aset sebagai berikut: konsep pembubaran firma ini sekali lagi penulis
A*Kas Rp 10.000.000 minta mereka untuk menghitung hak masing-
B*Mesin Cuci Rp 15.000.000 masing sekutu jika ada anggota baru masuk ke
*Peralatan lainnya Rp 1.000.000 dalam firma. Penulis memberikan contoh tentang
C*Ruko/Tempat Rp 20.000.000 Laundry di atas, misalnya sekutu D masuk ke
dalam ABC Laundry dengan membawa modal Rp
Dengan persamaan akuntansi, modal ABC 25.000.000 tanpa menambah keuntungan bagi
Laundry adalah: sekutu lama.
Kas Rp 10.000.000 Tahap terakhir adalah menjelaskan tentang
Mesin Cuci Rp 15.000.000 likuidasi firma, yaitu penutupan firma selama-
Peralatan Rp 1.000.000 lamanya. Pada tahapan ini penulis menjelaskan
Ruko Rp 20.000.000 terlebih dahulu pengertian likuidasi dan kenapa
Modal ABC Rp 36.000.000 likuidasi terjadi. Untuk likuidasi firma, ada 3
*Kas, mesin cuci, peralatan dan ruko adalah (tiga) prosedur yang harus dilakukan oleh
bagian dari asset anggota firma yaitu,(1) penjualan seluruh aset, (2)
Aset = Modal membayar seluruh utang firma, dan (3)
36.000.000 = 36.000.000 pembagian sisa aset jika masih ada. Masih dengan
Dari contoh tersebut peserta pelatihan dengan contoh ABC Laundry proses likuidasi lebih
mudah memahami bahwa modal tidak hanya mudah dipahami peserta pelatihan.
berupa uang (kas) saja tetapi dapat juga berupa
piutang, persediaan barang, mesin, tanah, gedung III. HASIL DAN PEMBAHASAN
peralatan dan bahkan kendaraan.
Tujuan dari pelatihan ini adalah
Tahap kedua adalah menghitung pembagian
mengenalkan konsep pendirian usaha berbentuk
laba dan rugi (profit & loss sharing) usaha.
firma kepada masyarakat dan karyawan KUD
Dalam tahap ini seluruh peserta dilibatkan secara
Tani Makmur, Madukismo, Bantul, Yogyakarta
langsung untuk menghitung bagi hasil laba dan
yang tertarik mendirikan usaha baru atau
rugi firma dengan 3 (tiga) metode yaitu: (1) bagi
mengembangkan usaha yang sudah ada. Pada
hasil dengan prosentase tertentu, (2) bagi hasil
tahap pelaksanaan penulis membagi kegiatan ke
dengan kontribusi modal, dan (3) bagi hasil
dalam dua sesi: Pertama, menjelaskan semua hal
dengan kontribusi modal dan bonus. Dari contoh
yang berhubungan dengan bisnis, jenis-jenis
perusahaan ABC Laundry di atas penulis
usaha, aspek hukum pendirian usaha, kelebihan
memberikan ilustrasi, misalnya bulan ini Laundry
dan kekurangan perusahaan Perorangan,
menghasilkan keuntungan Rp 30.000.000. Dengan
Perseoran Terbatas, CV dan Firma. Kedua,
metode bagi hasil kontribusi modal, seluruh
peserta diberi materi yang lebih spesifik tentang
peserta penulis minta menghitung berapa bagian
persamaan akuntansi (asset, kewajiban, modal,
keuntungan masing-masing anggota sekutu ABC
pendapatan, dan biaya) dan akuntansi pendirian
Laundry.
usaha bersama (firma), mulai dari pembentukan
usaha, pembagian laba dan rugi, masuk dan
Tahap ketiga dari pelatihan ini adalah
memberikan pemahaman kepada peserta

364
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2018 ISSN : 2615-2657
UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 3 November 2018

keluarnya anggota sekutu, sampai proses Secara keseluruhan acara pelatihan


penutupan usaha ketika perusahaan dilikuidasi. pembentukan usaha baru (firma) ini berjalan tertib
Metode pelatihan yang penulis gunakan dan lancar. Pelatihan ini memberi pengetahuan
dalam pelatihan ini adalah dengan metode dan ketrampilan baru bagi peserta dalam bidang
ceramah, tanya jawab serta penyelesaian kasus- akuntansi firma dan sebagai bekal bagi mereka
kasus. Dalam pelatihan ini seluruh peserta diminta ketika mendirikan usaha yang berbentuk firma
untuk aktif mengerjakan kasus-kasus yang atau bentuk usaha lainnya.
diberikan. Setelah pelatihan selesai dilaksanakan,
penulis meminta tanggapan kepada peserta apakah Seluruh peserta disarankan untuk
mereka dapat memahami serta tertarik meningkatkan pengetahuan mereka dengan ilmu
mendirikan usaha bersama. Secara lisan mereka yang mereka terima, khususnya di bidang
menyatakan cukup paham dan puas dengan akuntansi firma (partnership). Karena semakin
pelatihan ini dan bahkan ada beberapa peserta banyak ilmu tentang bisnis dan akuntansi yang
yang tertarik dan berencana mendirikan usaha dipahami dan dikuasai semakin memudahkan
dengan meminta bimbingan penulis mereka untuk mempraktikkan ilmu tersebut.
Hasil dari pelaksanaan pelatihan ini antara Selain itu disarankan juga untuk selalu percaya
lain; (1) peserta memahami dan mengerti tentang diri dan penuh keberanian untuk memulai usaha.
jenis-jenis badan usaha seperti perusahaan Terakhir penulis menyarankan kepada seluruh
perseorangan (proprietorship), perseroan terbatas peserta untuk tidak segan-segan meminta
(unlimited company), CV, dan firma bimbingan dari dosen perguruan tinggi.
(partnership). (2) peserta memahami aspek
hukum pendirian usaha berbentuk firma, (3)
peserta meningkat kesadarannya bahwa untuk Ucapan Terima Kasih
mendirikan usaha bersama (firma) itu mudah dan
tidak memerlukan modal besar, (4) peserta
memahami bahwa semua usaha apapun bentuknya Terima kasih saya sampaikan kepada LPM,
membutuhkan akuntansi dalam mencatat Kaprodi Akuntansi Universitas Amikom Yogyakarta
yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk
transaksi, membaut pembukuan (jurnal dan buku
melakukan pengabdian ini. Terima kasih khusus juga
besar) dan membuat laporan keuangan (laporan saya sampaikan kepada Pimpinan KUD Tani Makmur
laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan yang telah menyediakan waktu dan tempat serta
arus kas) mengijinkan karyawannya untuk mengikuti kegiatan
. pelatihan ini

IV. KESIMPULAN Daftar Pustaka

[1] Zimmerer, Thomas W. dkk. 2008.


Evaluasi secara umum kegiatan pengabdian Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil
masyarakat dalam bentuk pelatihan ini cukup edisi kelima. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
memuaskan. Pelatihan diikuti 21 peserta yang [2] Ad. Priyo. H (2006). Hubungan Antara
sebagian besar adalah karyawan KUD dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja
masyarakat yang rata-rata lulusan perguruan Pembangunan Daerah dan Pendapatan Asli
tinggi, dan sudah berpengalaman dalam bekerja Daerah (Studi Pada Kabupaten dan Kota se Jawa-
dan bahkan sebagian sudah ada yang memiliki Bali). E-JURNAL EKONOMI, 2, 6-12.
bisnis pribadi. Oleh karena sebagian peserta [3] Andrew Atherton. Preparing for Business Start-
adalah sarjana dan berpengalaman dalam bekerja, up: “Pre Star” Activities in The New Venture
maka metode pelatihan dalam bentuk ceramah Creation Dynamic. Journal of Small Business
and Enterprise Development Vol. 14. No.3,
dan diskusi ini lebih mudah mereka pahami dan 2007
banyak terjadi diskusi yang menarik selama
pelatihan. Peserta berharap pelatihan ini perlu
ditindaklanjuti dengan pelatihan dan
pembimbingan yang lebih teknis, seperti
membantu mendirikan usaha baru, membuat
pembukuan dan menyusun laporan keuangan
firma, analisis kelayakan usaha dan lainnya.

365
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2018 ISSN : 2615-2657
UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 3 November 2018

[6] Drebin, Allan R, Advanced Accounting, South


[4] Cheeseman, Henry. R., © 2007 Prentice Hall, Western Publishing co, 1982 (Terjemahan
Business Law, sixth edition. Erlangga, 1991).
[5] Horgren, Charles T., et al, Accounting, 5th ittf//www.firma.wikipedia.
Edition, 2016. Prentice Hall, New Jersey.

366

Anda mungkin juga menyukai